Buka krudung bukan dosa, masalah kepantasan saja di linkungan yg kebetulan islami?
@ZugirMuliq25 минут бұрын
Mbak ini jawabnya ada filternya.. masih percaya ada dosa walaupun ndak eksplisit dinyatakan.. logis tapi masih ada ndak logisnya😢
@CasbirinBirin27 минут бұрын
Salam rahayu mbahden bade nyemak mbah den
@husnyhamdany733442 минут бұрын
Debat lah.. biar terbuka.. mana benar mana salah..
@hariyanto189544 минут бұрын
Mantab bagi orang yg ngatai orang lain agama mengatakan agama lain kafir ,sesat,gak bertuhan harus di hukum satu bulan.
@AhmadFauzyFauzy-b8eСағат бұрын
Alam ini serta seisih nya dikrnakan Nur diri Zat yg Maha suci. Trmsuk mau agama apapun bukan ntuk menyalah kan agama tapi diri kita sendiri yg gak mau ntuk kebenaran suci kan lh hati kita seluruh jasat& batin gak kan ada kita salah menyalah tau sesat menyesatkan sesama Agama
@Spankbang-84Сағат бұрын
IYA PINTAR CUMA BUAT KAUM YESUS. TAPI BILA SAMA ORANG MUSLIM DI KETAWAIN😂😂😂 TERKECUALI DIA DEBAT TERBUKA DENGAN MACAM USTD ADI HIDAYAT. USTD FELIX SIAW. USTD ABDUL SOMAD. INI DIA MENJELASKAN INI ITU HANYA DENGAN SESAMA PEMIKIRAN DIA DAN PEMBENCI ISLAM. AYO DONK TANTANG DEBAT TERBUKA USTD2 TERSEBUT. BILA INGIN DI AKUI SEMUA PERNYATAAN2 KM BENAR.
@AhmadFauzyFauzy-b8eСағат бұрын
Apa kata ALLAH diri zat maha suci ..sesungguh nya kekasih-kekasih KU & wali-wali KU kata diri zat yg maha suci tidak pernah mati apa lagi sakit ..dari mana kalian tau bahwa nabi Muhamad itu wafat mana mukin kekasih nya gak dilindungin diri Zat yg Maha Suci .
@ilhamsinta5919Сағат бұрын
Ateis mbah podo ae
@RUDIRUDI-k5o1kСағат бұрын
Cewek murtad stress idolanya para atheis nongol lagi 😂😂...
@crarenofficial8610Сағат бұрын
Mgkn kumaila bedakan logika/logis...vs sains. Jd kumaila bukan cerdas mau pun pintar... (tapi lebih bijak....) Klu gitu kumaila terlepas dr beban batin....perasaan ini itu...halu ilusi.
@susantogunawan62372 сағат бұрын
Agama import... Ruwet
@jikdewa41242 сағат бұрын
HOAX !! nggak mungkin Nabi utusan TUHAN YANG MAHA KUASA bisa kena racun!! Hanya manusia biasa bukan Nabi yang bisa kena racun!!
@jumaedi46432 сағат бұрын
Agama tidak penting bagiku tapi perilaku yg baik yg bisa menuntun hidupku,
@FERSIARYSAMRO2 сағат бұрын
"" Konten bodoh..."". Cuma cari sensasi..... " 😅😅.... jadi manusia baik saja sudah cukup..... " Ngga usah mengukur Nabi" ataupun TUHAN... "...... sedangkan BUMI ini saja menggantung... tidak ada penopangnya.. " jgn di ukur dgn akal ... Non".... " "Akal itu buatan TUHAN".... " Kekuasaan TUHAN itu melebihi akal.. " "Kita semua hanya mahluk biasa" "Jadi mahluk yg baik dan bermanfaat saja sudah cukup.. " "Urusan umat itu bukan urusanmu... " "serta Alam semesta yg tetap berputar... bukan urusan kita " "Diberi sehat saja sudah cukup" 😅😅😅
@KAKAKtua.official2 сағат бұрын
bkn kalah perang tp menyerang tanps menunggu di serang,itu terjadi di suatu kaum yahudi ketika kelompoknya di bantai sekitar madina.Makanya dia dendam dan niat untuk meracun..
@BartolomeuDeCastroBrazLopes2 сағат бұрын
Memang jelas nabi Muhamad itu adalah jalan satu satunya untuk menuju ke neraka
@superdjabrul2 сағат бұрын
Itulah pentingnya punya kamehame haa!!
@MuhammadSyaitanulloh3 сағат бұрын
Mukammad bini pertama nya khatijah kok Nasrani boleh? 😅😅😅
@MuhammadSyaitanulloh3 сағат бұрын
Daging apem babu dan menantu lebih nikmat dimakan 😅😅😅😅😅
@bosimam53233 сағат бұрын
Kapan ni kena adzb.. Apa. Mmng di biarkan untuk cobaan umat Muslim ya
@mocincin22963 сағат бұрын
YESUS ASLI ARAB BUKAN AMBON
@mocincin22963 сағат бұрын
YESUS ASLI ARAB BUKAN JAWA
@citrakarunia44613 сағат бұрын
Aisyah RA berkata : Rasulullah SAW bersabda di saat beliau sakit menjelang wafat : “Wahai Aisyah, saya masih merasakan sakit dari racun yang ada di makanan pada saat di Khaibar. Dan saat ini saya merasakan dipotongnya urat tali nadiku oleh racun itu. ” (HR. Bukhari)
@evanevan88503 сағат бұрын
Katanya kuliah tafsir, kok pura pura ga tau kisah nabi di racun, udah gitu nanya pula di racun lewat minum apa makan ya😂
@BombayManna3 сағат бұрын
Kasihan peempuan,d no2 kan gara,gara ajaran yg di manfaatkan orang rakus ,munaf,siksa menunggumu real
@HD-ov8cg3 сағат бұрын
Mbak kumaila,, bikin jatuh hati😅
@andikaputro3564 сағат бұрын
BISMILLAH Larangan mengonsumsi babi dalam Alkitab dan Al-Qur'an berkaitan dengan panduan agama yang diterima sebagai petunjuk hidup dan ketaatan kepada perintah Tuhan. Meskipun alasan-alasan ilmiah dan kesehatan sering dikemukakan untuk mendukung larangan ini, kedua kitab suci tersebut memberikan alasan yang lebih teologis dan spiritual. Berikut penjelasan dan rincian dari masing-masing agama: 1. Larangan dalam Alkitab Dalam Alkitab, larangan mengonsumsi babi tercantum dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Misalnya dalam Imamat 11:7-8 dan Ulangan 14:8, disebutkan bahwa babi dianggap tidak bersih dan tidak boleh dimakan oleh umat Israel. Imamat 11:7-8 (Terjemahan Baru): "Babi, karena ia berbelalai, tetapi tidak memamah biak, maka ia adalah najis bagimu. Janganlah kamu makan dagingnya dan janganlah kamu menyentuh bangkainya." Ulangan 14:8 (Terjemahan Baru): "Dan babi, karena ia berbelalai tetapi tidak memamah biak, maka ia adalah najis bagimu; janganlah kamu makan dagingnya dan janganlah kamu menyentuh bangkainya." Penafsiran: Keputusan Tuhan: Dalam tradisi Yahudi, orang Israel diwajibkan untuk mematuhi hukum Taurat (Torah) yang mengatur tentang apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. Babi, yang memiliki ciri-ciri tidak sesuai dengan standar binatang yang layak dikonsumsi, dianggap najis (kotor). Simbol Kesucian: Binatang yang layak dimakan harus memenuhi dua syarat menurut Taurat: memamah biak dan memiliki kuku terbelah. Babi hanya memiliki kuku terbelah tetapi tidak memamah biak, sehingga dianggap tidak sesuai dengan hukum Allah. Namun, dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam kitab Kisah Para Rasul 10:9-16, ada pernyataan bahwa makanan yang sebelumnya dianggap najis bisa dimakan. Dalam visi Petrus, Tuhan menyatakan bahwa tidak ada lagi makanan yang haram atau najis, yang ditafsirkan oleh banyak teolog sebagai perubahan dari hukum lama. 2. Larangan dalam Al-Qur'an Dalam Al-Qur'an, larangan memakan babi disebutkan dalam beberapa ayat. Misalnya: Surah Al-Baqarah 2:173: "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan yang disembelih atas nama selain Allah..." Surah Al-Ma'idah 5:3: "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi..." Penafsiran: Perintah Allah: Dalam Islam, larangan ini dipandang sebagai bagian dari perintah Allah yang harus dipatuhi oleh umat Muslim. Makanan yang diharamkan dianggap mengandung unsur yang tidak sesuai dengan kemurnian spiritual. Simbol Ketaatan: Larangan ini, seperti juga dalam Alkitab, mencerminkan ketaatan terhadap hukum Tuhan dan bukan hanya alasan kesehatan atau kebersihan. Meskipun ada argumen ilmiah tentang risiko kesehatan dari mengonsumsi babi, dalam konteks Al-Qur'an, perintah Allah adalah dasar utama. 3. Aspek Kesehatan dan Kebersihan Beberapa teori modern juga mencoba menjelaskan larangan ini dengan alasan kesehatan, meskipun ini bukan alasan utama dalam konteks agama: Penyakit dan Parasit: Babi dikenal sebagai pembawa berbagai penyakit, seperti trichinosis (infeksi cacing pita) dan cacing pita, yang dapat ditularkan melalui daging yang tidak dimasak dengan benar. Oleh karena itu, dalam tradisi Islam dan Yahudi, babi yang tidak dimasak dengan sempurna bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Kontaminasi dan Kebersihan: Babi adalah hewan yang cenderung makan segala sesuatu, termasuk makanan kotor dan sampah. Hal ini menjadikannya sebagai simbol kekotoran dalam beberapa tradisi agama, meskipun dalam praktik modern, banyak orang yang menganggap bahwa cara pemeliharaan babi yang lebih baik dapat mengurangi risiko kontaminasi. 4. Makna Spiritual dan Simbolik Pembersihan Jiwa: Larangan terhadap babi dapat dilihat sebagai cara untuk menjaga kekudusan jiwa dan tubuh dalam kedua agama. Dalam tradisi Yahudi dan Islam, tubuh dianggap sebagai tempat tinggal roh, dan dengan demikian, apa yang masuk ke dalam tubuh (makanan) harus memenuhi standar tertentu agar tidak merusak jiwa. Tanda Kepatuhan: Larangan ini juga merupakan cara umat untuk menunjukkan ketaatan kepada Tuhan, mengikuti petunjuk-Nya yang telah ditetapkan dalam kitab suci mereka, tanpa mempertanyakan alasan yang lebih dalam. Kesimpulan Larangan terhadap babi dalam Alkitab dan Al-Qur'an lebih berkaitan dengan hukum agama dan ketaatan kepada Tuhan daripada alasan kesehatan semata. Meskipun ada penjelasan ilmiah terkait kebersihan dan potensi penyakit dari babi, dalam perspektif agama, larangan ini juga mengandung makna spiritual dan simbolik yang mengarah pada pembersihan dan pemeliharaan kesucian umat beriman.
@ParuLian-fi4be4 сағат бұрын
Selama ini umat muslim tak pernah merayakan hari kematian nabi Muhammad Saw,malu👹👹👹
@hudanurhuda60034 сағат бұрын
Tolong sampekan mas, mbk mela suruh menakdirkan dirinya satu hari satu malam tidak berkedip dan tidak benafas tpi tidak mati bisakah dia
@Andreassimpingpurwadi4 сағат бұрын
Orang yahudi dendam karena bapaknya dibunuh. Suaminya. Pamannya dibunuh hartanya diambil jarang orang yang sempurna mau memaafkan semuanya
@hudanurhuda60034 сағат бұрын
Dan ga usah jauh" suruh mewujudkan bentuk suara dan kata" juga udara maaf ya mas
@hudanurhuda60034 сағат бұрын
Maaf mas hendra, tolong tanyakan bagemana pejalanan mbk mela bisa hidup dalam kandungan sang ibu,bisakah iya meceritakan secara detail,
@emporiopratama8263 сағат бұрын
😂
@abdulrajab32784 сағат бұрын
Makassar bergabung
@abdulrajab32784 сағат бұрын
Dengan Ridhox Allah SWT dan beserta Alam semesta pasti dan yakin di Minggu ini ada karomah Anak Yatim piatu..ada orang Linglung memberikan uang modal Tampa pinjaman dan pengembalian..Alhamdulillah.......
@wilsonnottelmarcchristophe12654 сағат бұрын
semoga mbk kumaila jdi pengganti pak buya syahkur
@wilsonnottelmarcchristophe12654 сағат бұрын
nah kan benar islam/muslim itu mmg kejam kan mbk kumaila...teruskan mbk kumaila
@Spankbang-84Сағат бұрын
DI HUJAT DI DLM NEGERI . DI LUAR NEGERI BERLOMBA LOMBA MASUK ISLAM. ANDA BISA CEK DI INGGRIS DAN JEPANG CHINA AMERIKA MENINGKAT😂
@liekianloe43354 сағат бұрын
KUMAILA HAKIM-AGAMA👍👍👍🤭🤫
@sitiqomariyah32774 сағат бұрын
buk,kalau sakit cencer pd cara ngobrol sama tubuh bagae mana tolong dijawab
@sumiatiginting80924 сағат бұрын
Manusia yg tidak mengakui sanng pencipta dan tdk mengakui kitab suci dan nabi, kumala tdk mengakui adanya surga dan neraka, manusia mati selesai tanpa ke surga,
@amahesa95434 сағат бұрын
KESALAHAN NABI 😅😅 Wanita ODGJ yang jelas jelas pernah kumpul kebo sama orang-orang non-muslim malah merasa lebih sempurna para nabi, Kawin beda agama ikut kumaila itu sama seperti hewan yang sekandang dan seperti itu perawakan orang-orang yang bukan islam faktanya di barat banyak juga yang kumpul kebo 😅😅
@Edirahadi-m3o5 сағат бұрын
Selama ini agama sañgat tabu utk diktritisi...tapi bg Kumaila, dia sangat berani mendobrak segala yg samar..😊
@andikaputro3565 сағат бұрын
BISMILLAH Pertanyaan tentang apakah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam wafat karena diracun telah lama menjadi subjek diskusi di kalangan sarjana Islam dan sejarawan. Berikut ini adalah penjelasan berdasarkan sumber-sumber sejarah dan pandangan ilmiah yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Latar Belakang Kejadian Peracunan Dalam beberapa riwayat yang dikutip dalam Hadis Shahih, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah diracun oleh seorang wanita Yahudi di Khaibar. Ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menaklukkan Khaibar (sebuah benteng Yahudi di Arab utara), seorang wanita Yahudi bernama Zainab binti Harith memberi beliau makanan yang dicampur dengan racun. Menurut beberapa riwayat, Zainab ingin membalas dendam atas terbunuhnya kerabatnya dalam penaklukan tersebut. Makanan yang disajikan adalah daging kambing, dan Nabi Muhammad SAW memakan sebagian kecil dari daging tersebut sebelum merasakan adanya sesuatu yang tidak beres. Beliau kemudian memberitahukan kepada sahabat-sahabatnya bahwa daging itu beracun dan melarang mereka memakannya lebih lanjut. Beberapa sahabat meninggal karena mengonsumsi daging tersebut, sedangkan Nabi Muhammad SAW selamat dari efek langsungnya, meskipun riwayat menyebutkan bahwa beliau menderita sakit setelah kejadian itu. Riwayat yang Menyebutkan Efek Jangka Panjang Racun Dalam beberapa hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA dan Anas bin Malik RA, disebutkan bahwa saat-saat terakhir Nabi Muhammad SAW, beliau mengatakan bahwa rasa sakit yang beliau alami menjelang wafatnya seolah-olah akibat dari racun yang beliau konsumsi saat di Khaibar. Salah satu hadis yang sering dijadikan rujukan berbunyi: "Aku masih merasakan sakit akibat makanan beracun yang aku makan di Khaibar, dan sekarang sepertinya saatnya tiba dimana racun itu akan mengakhiri hidupku." (Hadis diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Shahih Bukhari no. 4428) Riwayat ini sering diinterpretasikan oleh sebagian ulama bahwa Nabi Muhammad SAW menderita akibat jangka panjang dari peracunan di Khaibar. Analisis Ilmiah Dalam konteks medis, racun yang digunakan kemungkinan adalah racun biologis yang memiliki efek tertunda. Beberapa jenis racun memang dapat merusak organ tubuh secara perlahan, terutama jika dosisnya kecil atau efeknya diatasi oleh sistem kekebalan tubuh, seperti yang mungkin terjadi pada Nabi Muhammad SAW. Namun, riwayat-riwayat tidak memberikan detail tentang jenis racun yang digunakan, sehingga sulit untuk menganalisis lebih lanjut dari sudut pandang toksikologi modern. Beberapa racun yang berasal dari tanaman atau hewan mungkin memiliki efek jangka panjang, menyebabkan kerusakan hati atau organ-organ vital lainnya secara bertahap. Tentu, pengetahuan medis pada zaman Nabi SAW masih terbatas sehingga efek jangka panjang dari peracunan mungkin tidak sepenuhnya dipahami oleh orang-orang pada masa itu. Pandangan Ulama Pendapat para ulama terkait apakah racun tersebut merupakan penyebab langsung dari wafatnya Nabi Muhammad SAW beragam. Sebagian ulama menyatakan bahwa racun tersebut memperpendek umur beliau, tetapi tidak dapat dikatakan bahwa beliau wafat semata-mata karena peracunan. Hal ini dikaitkan dengan keyakinan bahwa setiap Nabi diberikan kebebasan oleh Allah untuk memilih saat wafatnya, sebagaimana yang disampaikan dalam beberapa riwayat bahwa Rasulullah SAW diberi pilihan oleh Allah SWT antara melanjutkan hidup atau wafat, dan beliau memilih untuk kembali ke hadirat Allah. Di sisi lain, sebagian ulama dan sejarawan menganggap bahwa sakit yang diderita Nabi Muhammad SAW pada akhir hayatnya adalah karena faktor alami, mengingat usia beliau sudah cukup lanjut dan banyaknya beban fisik serta psikologis yang beliau tanggung sebagai seorang pemimpin spiritual dan politik. Kesimpulan 1. Riwayat peracunan di Khaibar memang ada dan didokumentasikan dalam hadis-hadis shahih. 2. Nabi Muhammad SAW selamat dari efek langsung racun, tetapi beliau menyebutkan bahwa beliau masih merasakan dampak racun tersebut beberapa tahun kemudian. 3. Analisis ilmiah terkait jenis racun yang digunakan dan efek jangka panjangnya belum dapat dipastikan karena keterbatasan informasi. 4. Pandangan ulama beragam mengenai apakah racun itu menjadi penyebab utama wafatnya Nabi Muhammad SAW atau tidak, dengan sebagian besar ulama sepakat bahwa kematian beliau adalah takdir Allah SWT. Meskipun ada riwayat yang mengaitkan sakit Nabi SAW menjelang wafat dengan peristiwa peracunan di Khaibar, penting untuk diingat bahwa kematian beliau diyakini sebagai bagian dari ketentuan Allah, dan bukan hanya karena faktor eksternal seperti peracunan.
@antonsatyanegara8165 сағат бұрын
Agama...membuat manusia..menjadi ..DUNGU.
@yuliaandriyani78875 сағат бұрын
Terima kasih berkah melimpah yang baik2 dtg dg cepat mudah ajaib
@djokosudibyo64705 сағат бұрын
Ada vidio baru? Diulang2 melulu !
@sutiyonoiyon35715 сағат бұрын
❤❤❤ kalau menurutku orang orang itu gak faham.karna masih duduk di sareat❤❤❤ mbak kumaila
@OppoA5S-um2xp5 сағат бұрын
ini salah kaprah penafsiran Nabi punya kesalahan wah wah bahaya orang ini, sebab apa yg di lakukan para Nabi2 dan RasulNYA yg di tunjuk langsung oleh Alloh Tabarakta Wata'ala melalui Malikat Jibril adalah Wahyu Ilahiyah jadi bukan kehendak Para Nabi Maupun Rasul Alloh itu sendiri melainkan menerima WAHYU LANGSUNG DARI ALLOH, ANDA JANGAN ME NGARANG2 SENDIRI HAI WANITA SOK NGERTI KAMU.
@AppAppx-j4x5 сағат бұрын
Sangat mendidik anak bangsa yang muda" untuk berfikir lebih rasional. Tetang agama
@soeseno43334 сағат бұрын
Hati hati dengan pikiran yang rasional. Bisa menyesatkan. Contoh kasus, apakah kamu takut dengan ketinggian. Jika kamu diminta naik menara setinggi 80 meter dengan dengan alat pengaman yang lengkap. Pikiran yang rasional menyebabkan kamu takut dengan ketinggian dan bisakah pikiran rasional akan menghilangkan ketakutan ?