ESP32 bisa WiFi LR , katanya bisa sampai 2km , di lapangan 1km lebih dapat lah (sudah makai), di LORA-nya main datarate berapa ?
@rahard21 сағат бұрын
wah ini berita bagus. saya mau coba ah. minta link untuk belajar WiFi LR-nya. 1 km sudah cukup lah untuk aplikasi kami
@musasutisna4620Күн бұрын
Pake starlink pak kalo di laut 😅
@rahard21 сағат бұрын
listrik untuk starlink-nya pakai apa? terus starlink-nya mau disipan di atas apa? buoy? rakit? he he he
@farorasyid18322 күн бұрын
ijin share ya pak dan semoga sehat kembali
@rahard2 күн бұрын
silahkan. semoga kita sehat selalu.
@TrikNgonlen3 күн бұрын
satu problem yang sama bisa dikatakan besar untuk perusahaan A, sedangkan untuk perusahaan B bisa dianggap kecil...bisakah, Pak? Misalkan jenis perusahaannya di bidang yg sama, masalahnya sama, tapi bisa jadi "predikat" masalah itu berbeda. Padahal solusinya juga bisa sama. Cukup Cloud, Laravel + Flutter 😁
@rahardКүн бұрын
betul. kadang bukan perusahaan tapi komunitas / user-nya juga beda. contoh, di dunia barat semuanya berbasis tulisan sementara kita berbasis audio. nah kalau rapat, di dunia barat ada minutes of meeting (MoM) yang ditulis. nah kita tidak ada MoM yang dalam bentuk audio (rekaman). kalau menurut orang barat, kan tinggal di-transcribe jadi tulisan. no problem. bagi kita problem karena kita tidak mau tulisan. maunya tetap audio. jadi masalah di kita, bukan masalah di dunia lain.
@TrikNgonlen4 күн бұрын
rate limiter
@rahard4 күн бұрын
nah
@aiyantirismayanti56385 күн бұрын
Seberapa penting novelty pak..
@rahard5 күн бұрын
penting kalau untuk penelitian, tapi kalau untuk bisnis masih ada hal lain yang lebih penting. dia penting tapi bukan nomor satu.
@samyutomo10 күн бұрын
Dari video ini saya semakin yakin kalo “made in Taiwan” lebih baik daripada “made in China”. Dulu kalo saya belanja untuk rakit komputer sering mencari produk-produk Taiwan, tapi sales-sales rata-rata bilang “China dan Taiwan kan sama aja”. Kalo menurut pengalaman saya produk Taiwan memiliki kualitas lebih baik dan waktu pakai yg lebih awet. Nah sekarang ahli elektronika Pak Budi Rahardjo sudah mengonfirmasi bahwa produk Taiwan bahkan lebih baik dari Amerika. Hubungan Taiwan dan China pun sedang tidak baik-baik saja. Terima kasih Pak, kegalauan saya bertahun-tahun sekarang sudah hilang dan saya sudah bisa tidur dengan tenang.. hehehe..
@rahard4 күн бұрын
tapi sekarang China naik kualitasnya dengan sangat drastis. Kalau trend ini makin terus, maka suatu saat China dapat mengalahkan atau setara dengan Taiwan
@samyutomo10 күн бұрын
Setuju Pak! Discipline, Leadership, dan Team Building perlu dibentuk sedari awal agar bisa menahkodai negara ini menuju tujuan negara yg semakin baik lagi. Aamiin.
@samyutomo11 күн бұрын
Seeed sensornya belum dicoba Pak?
@rahard11 күн бұрын
gak jalan. rusak kayaknya.
@samyutomo11 күн бұрын
padahal sudah dipromosikan Padepokan Budi Rahardjo eh.. rusak haha..
@rahard11 күн бұрын
@@samyutomo hiya. he he he. nanti minta atau beli lagi.
@rahard11 күн бұрын
@@samyutomo ini sensor2nya mau saya oprek tanpa main board-nya (Wio terminal yang gal jalan), tapi belum berhasil.
@muhakbaryasin280312 күн бұрын
Wah ide bagus pak, dibikin semacam socket terus bisa nancepin controllernya. Boleh konten lanjutannya proses pak budi bikin pcb kali pak. Menarik dgn alasan udah puluhan tahun sejak terakhir kali bikin pcb sendiri. Apakah masih gacor? Haha
@wirawinayaka12 күн бұрын
ternyata kita punya banyak jejak jadi perintis perkembangan semi konduktor di asia... sayang...
@rahard12 күн бұрын
paten prof Samaun Samadikun masih ada di ruang rapat kami. eh itu tahun 60-an di Stanford University. Sayangnya industri ini sangat kompetitif. Salah strategi, salah investias, langsung dilindas oleh kompetitor.
@jjsp80912 күн бұрын
Pak Bud, perusahaan2 Semiconductor yg sangat banyak di Penang, Malaysia. Karena kondisi politik yg stabil, regulasi pemerintah jelas, SDM tersedia terlebih kemampuan bahasa Inggris, Mandarin & India yg bnyk dikuasai orang2 Malaysia
@rahard12 күн бұрын
lah sebelumnya juga itu pabrik dari Bandung :)
@jjsp80912 күн бұрын
@@rahard haluuu kamuuuu..sana sekolah yg benar
@rahard12 күн бұрын
@@jjsp809 pasti gak tahu ya dulunya NS/Fairchild itu di Bandung. (selain itu ada Omedata.) Belum lagi yang di Batam. Sayangnya waktu itu mau ada modernisasi (dengan mesin) dan dilarang oleh pemerintah (karena tidak padat karya). Hengkanglah perusahaan2 itu ke Penang. Sekarang yang juga menjadi saingan berat di industri ini adalah Vietnam dan bahkan ... Srilanka juga. Yang masih memungkinkan jadi fabless.
@AlgoNudger12 күн бұрын
Teman-teman (terutama para teens), jika berkenan jangan lupa untuk menyimak *IEEE TCuARCH & ACM SIGARCH* MICRO-57 (The IEEE/ACM International Symposium on Microarchitecture) November 2 - 7, 2024 Austin, Texas, USA *IEEE SSCS* VLSID 2025 (38th International Conference on VLSI Design and 24th International Conference on Embedded Systems). January 4 - 8, 2025 Bangalore, India *IEEE CASS* ISCAS 2025 (IEEE International Symposium on Circuits and Systems). May 25 - 28, 2025 London, UK Barangkali bermanfaat bagi kalian, walaupun sebenarnya ilmu dan pengetahuan yang akan diperoleh dari berbagai IEEE & ACM events (conferences, symposia, workshops, etc.) masih tergolong dangkal dan hanya kulit luarnya saja. 🙇
@AlgoNudger13 күн бұрын
Tumben Pak Budi belum membahas NIST (CSF) 2.0. 🤔
@wiraariandi14 күн бұрын
alhamdulillah pak budi sudah mulai dgn Bismillah...
@localpedia716914 күн бұрын
Kalau development boardnya digunakan langsung untuk real project di suatu industri tanpa dibuatin PCB bisa gk pak?
@rahard14 күн бұрын
secara fungsional bisa, tapi khawatirnya ketika ditinggal ... copot. repot lagi harus datang ke tempat board berada. kalau jauh, repot.
@agussubagyo-jy6jr15 күн бұрын
Saya kok lebih sreg dengan ungkapan yg dipakai wartawan luar negeri, yaitu "military retreat". Kalau "training militer", rasanya jauh banget... demikian pak Budi. Salam sehat. 🙏
@ragilgunawan723415 күн бұрын
🎉
@rahard14 күн бұрын
terima kasih
@BudiSusanto-ukdw15 күн бұрын
Sehat dan sejahtera selalu pak Budi Rahardjo..
@eren35215 күн бұрын
Saya suka ngopi juga pak, tapi punya penyakit asam lambung. Jadi kalau mau ngopi perut harus isi dulu, perut kosong ngopi auto nangis🤣 Terkait permasalahan militer itu menurut saya, jika pemimpin adalah mantan militer, maka kebijakannya sering kali dipengaruhi oleh nilai dan prinsip militer. Ini bisa membawa dampak positif maupun negatif. Contoh sejarahnya terlihat di Mesir. Pada 2013, terjadi kudeta militer yang menggulingkan Presiden Mohamed Morsi, seorang pemimpin sipil terpilih, dan menempatkan Jenderal Abdel Fattah el-Sisi sebagai pemimpin. Setelah militer mengambil alih kekuasaan, kebijakan di Mesir berfokus pada stabilitas nasional dan keamanan. Aspek positif nya banyak, negatifnya ada juga, contohnya Kontrol Berlebihan yang menyebabkan pengurangan ruang demokrasi dan hak asasi manusia di Mesir.🙏
@rahard15 күн бұрын
artinya masih bisa ngopi, meskipun harus isi dulu. harus disyukuri. saya juga begitu.
@AlgoNudger15 күн бұрын
7:31 Setuju sekali, Pak! Karena 99.99% para KZbinr di negara-negara dunia ketiga selalu menyebar hoax dan marketing buzzwords (hype), serta sering kali berbicara terkait sesuatu yang sebenarnya tidak mereka pahami (asbun). Barangkali karena ketidakmampuan mereka untuk melakukan riset terkait hal tersebut, sehingga akhirnya yang terjadi adalah fenomena 'the blind leading the blind' (orang bodoh mengajari orang bodoh lainnya). Mungkin itulah sebabnya saya pribadi tidak tertarik sama sekali untuk mengonsumsi kanal-kanal negara dunia ketiga dalam banyak hal, apalagi terkait STEM. 🤭
@ahmadfaisol498716 күн бұрын
Alat makan kucing otomatis "mam puss" Pak😅
@rahard15 күн бұрын
wah ini keren banget. kreatif. LOL. saya suka dengan namanya, tapi ini tidak akan menjual karena ... mampus. wk wk wk. pemilik kurcing pasti ketawa tapi gak jadi beli. mosok kucingnya mau di-mam-puss-in. hi hi hi. ayo yang kayak gini mana lagi.
@satyananda43899 күн бұрын
Lol
@eren35216 күн бұрын
Ide itu harus terbaru atau kita bisa cari referensi dari ide orang lain pak?
@rahard15 күн бұрын
kalau untuk menantang diri sendiri sih boleh ide orang lain juga. tapi kalau dari diri sendiri dapat nilai tambahan. he he he
@luluskuy16 күн бұрын
Menurut saya sudah paling bagus membuat teknologi di bidang Electric Vehicle. Karena kita sudah punya modal yang tidak dimiliki negara lain. Produksi nikel Indonesia lebih gede dari rest of the world loh.
@rahard15 күн бұрын
tapi boleh jadi nantinya teknologi yang menyalip adalah teknologi berbasis hydrogen. nah lho.
@fortysomething-u5y18 күн бұрын
cari pekerjaan/pekerja memang mirip cari jodoh, cocok-cocokan. cocok dari segi skill, cocok dari segi attitude, dan juga cocok dari segi gaji. seperti juga jodoh, cari pekerja/pekerjaan juga akan lebih susah jika terlalu pilih-pilih, terlalu banyak persyaratan. ini yg sering kita temui, pengusaha minta pelamar yg punya skill atau pengalaman tapi dgn umur muda dan gaji murah. pekerja juga sama saja suka pilih-pilih, mau yg gajinya besar, pekerjaannya mudah, kantornya di lokasi tertentu, dsb. kadang kalau dengar cerita-cerita di luar negeri itu dapat pekerjaan ya mudah saja karena syaratnya tidak banyak dan mengada-ada, serta tidak ada syarat umur. di indonesia syaratnya sering terlalu banyak, minta yg menguasai ini itu padahal yg dikerjakan nantinya belum tentu membutuhkan skill tersebut. desainer harus juga bisa motion graphic dan video editing, bahkan kadang harus merangkap jadi fotografer dan videografer (kadang ditambah social media admin juga). Mantan boss saya orang amerika, dia punya satu desainer yg mantan bouncer nightclub dan mantan napi juga, umurnya 50-an dan tatonya banyak, tapi memang bisa desain. di indonesia dia akan sulit sekali punya pekerjaan formal.
@AlgoNudger18 күн бұрын
Namanya juga konoha, Bang. Orang lain sudah bolak-balik ke Mars, sementara mereka masih terpuruk bahkan semakin nyungsep gak ada kemajuan. 🤭
@B_D19418 күн бұрын
#Oot Pak Katanya sekarang banyak ceo asal India di pecat di Amerika karena cuma buang buang uang Kalau ga slaah saya pernah baca bill gates pernah bilang Jika ceo Microsoft bukan orang india maka akan tercipta 10 Microsoft baru di India Apakah akan muncul perusahaan baru di india setelah pemecatan besar besaran ceo india dari berbagai bidang yg akan mengalahkan amerika ?
@rahard15 күн бұрын
gak juga karena lingkungan (bisnis) di India tidak mendukung risk-taking sebagaimana di Amerika. jadi tetapi kalau mau buat perusahaan baru ya harus di Amerika. meskipun CEO-nya dari India. he he he
@behindthescenex19 күн бұрын
Phil Collins - Easy Lover pak ya? Hehehe
@rahard19 күн бұрын
iyes ... he he he
@mahbubahwani239119 күн бұрын
Dari kondisi yang saya alami saat ini sebagai mahasiswa emang kudet pak materinya, efeknya mahasiswa harus mencari tau lebih dalam diinternet jika ingin lebih
@rahard19 күн бұрын
dari dulu juga seperti itu. lebih repotnya lagi kalau dulu, belum ada internet. jadi harus cari ... buku atau majalah dari luar negeri (bekas biasanya)
@mahbubahwani239118 күн бұрын
@@rahard memang sama juga kendalanya yah pak dalam hal materi
@AinatulRadhiah19 күн бұрын
Keren, terimakasih Pak Budi
@gravbeat19 күн бұрын
Volunteering juga pak Budi; pengalaman pribadi kerasa manfaatnya untuk menambah ilmu dan memperpanjang tali silaturahmi yang melancarkan rejeki (dan dapat kerja) 😀
@rahard19 күн бұрын
nah ini bener juga
@fiviennsavitri91319 күн бұрын
Setelah match skillnya, eh gajinya tidak cocok. Giliran gajinya cocok, eh administrasinya ribet, belum kebijakan yg harus presensi tiap hari... hehe... makin habis deh peminatnya.
@rahard19 күн бұрын
ruwet ya
@eren35219 күн бұрын
Untuk kami yang otodidak gak kuliah IT gimana pak, adakah saran?
@AlgoNudger19 күн бұрын
Sekedar saran dari seorang awam. Pertama-tama, coba kamu tanyakan kepada diri kamu sendiri terlebih dahulu, apakah sebenarnya tujuan utama (akhir) kamu ingin berkuliah di era keterbukaan informasi dan ilmu pengetahuan seperti hari ini. Apakah tujuan utama (akhir) kamu hanya sekedar suatu saat ingin memiliki penghasilan sebesar US$100K ++ annually sebelum menginjak usia 30 tahun, agar kamu dapat segera *keluar dari jerat kemiskinan sekaligus bisa flexing-flexing* dengan lingkungan sekitarmu (sesama para penghuni negara dunia ketiga), sementara di saat bersamaan kamu sendiri tidak peduli walaupun seumur hidupmu, skill, wawasan, pengetahuan, dan pengalaman kamu cuma mentok sebatas sebagai seorang user/advanced user dari suatu teknologi, sehingga membuat kamu tidak terlalu banyak berguna bagi nusa dan bangsa? 🤭 Jika benar demikian ... maka, saya sarankan kamu tidak perlu untuk menempuh jalur pendidikan formal dengan berkuliah di sebuah institusi pendidikan formal (apalagi di negara-negara dunia ketiga), karena kamu hanya akan membuang-buang waktu, energi, tenaga, dan biaya (tidak cerdas, efektif, dan efisien), cukup raih cita-cita sederhana dan rendah kamu tersebut melalui metode self-taught atau bergabung dengan komunitas dan lembaga-lembaga informal dan nonformal terkait, seperti: lembaga training/kursus/bootcamp, dlsb. baik berbayar maupun tidak berbayar, baik secara daring maupun luring, sejak usia sedini mungkin. Lalu, kamu lanjutkan dengan berburu berbagai sertifikasi industri secara bertahap (beginner - expert) sambil bekerja, jika kamu merasa bahwa dirimu sudah memiliki posisi tawar (bargaining), seiring dengan semakin "tinggi" skill yang kamu miliki (expert level), semakin dibutuhkannya dirimu oleh perusahaan, semakin tinggi (expert level), serta semakin beraneka ragam sertifikasi industri yang telah berhasil kamu raih, maka, mulailah untuk bekerja dengan berpindah-pindah secara cepat (max. 3 tahun di sebuah MNC/negara) dari satu negara kaya/maju ke negara kaya/maju lainnya, contoh: mulai dari SG -> MidEast -> EU/UK/US atau sebaliknya, dengan begitu, hampir dapat dipastikan bahwa kamu akan dapat meraih cita-citamu tersebut sebelum usia 30 tahun. 😊 Namun, jika tujuan utama kamu sangat elite/tinggi (tidak ada hubungannya sama sekali dengan tujuan pertama), yaitu agar sekedar kamu dapat hidup sejahtera (tidak harus mewah, karena bukan tujuan utama), dan yang *paling terpenting* adalah agar kamu dapat memiliki skill, pengetahuan, wawasan, dan pengalaman selevel para Fields Medalist, Chern Medalist, Abacus Medalist, Gauss Prize, Abel Prize, Gödel Prize, Dijkstra Prize, Knuth Prize Winner, Turing Award Winner, Nobel Laureate (terlebih jika kamu dapat meraih salah satunya), sehingga kelak kamu dapat berguna bagi nusa dan bangsa dengan menciptakan (invent) sebuah fondasi teknologi yang benar-benar baru (sebagai pembeda) demi mewujudkan sebuah *kedaulatan digital.* Maka, tentunya hampir mustahil jika kamu dapat melakukan dan meraihnya hanya dengan menempuh jalur self-taught, karena hal (cita-cita) tersebut pasti akan selalu menuntut kamu untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai komunitas akademis int'l selevel, membutuhkan akses pendanaan (funding) yang stabil, serta lab yang representatif pula, oleh sebab itu kamu perlu menempuh jalur pendidikan formal dengan jalan bergabung pada institusi-institusi pendidikan dan penelitian kelas dunia, *(minimal)* seperti: NUS dan NTU (jika memungkinkan melalui jalur beasiswa). Sampai sini, bisa dipahami!? 🤔
@eren35219 күн бұрын
@@AlgoNudger Terima kasih banyak atas jawabannya, jadi kesimpulan nya jika tujuanya elite maka kuliah, tapi jika hanya untuk keuntungan diri sendiri(dapat gaji banyak) mending ikut bootcamp, dll. Apabila tujuan saya yang ke-2 dan saat ini saya berkuliah di bidang lain, setelah saya lulus kuliah ini, lebih baik ambil kuliah lagi lintas bidang di bidang IT, atau lebih baik otodidak saja ya?
@AlgoNudger19 күн бұрын
@@eren352Np. 😊
@eren35219 күн бұрын
Maksud saya apakah ada kemungkinan kami yang belajar non formal tapi tetap bisa meraih tujuan ke 2?
@freezes807019 күн бұрын
@@eren352 kalo gak salah di indo itu untuk jalur akademik kudu linear tapi di luar negri gak mesti, S1 ekonomi terus S2 & S3 nya IT sah-sah aja
@anandalc853119 күн бұрын
Agree... salam sejawat, sehat, dan sukses selalu Pak Budi
@AlgoNudger19 күн бұрын
Setuju sekali, Pak! Level negara-negara dunia ketiga memang masih berkutat pada permasalahan *pengentasan pengangguran* dengan cara mencetak sebanyak dan secepat mungkin para pengepul berbagai sertifikasi industri dan para kuli Big Tech/Silicon Valley (user/advanced user). Mereka belum layak dan sanggup (masih amat sangat jauh) untuk berbicara pada level membangun *kedaulatan digital* dengan jalan mulai mencetak para Fields Medalist, Chern Medalist, Abacus Medalist, Gauss Prize, Abel Prize, Gödel Prize, Dijkstra Prize, Knuth Prize Winner, Turing Award Winner, Nobel Laureate, serta manusia-manusia selevel mereka. 🤭
@reinhartnatanael831319 күн бұрын
mantap pak budi, pak budi coba donk ceritain kenapa di indonesia ngk ada pabrik/perusahaan semikonduktor dari sedari dulu
@rahard19 күн бұрын
dulu ada kok. di Batam ada. bahkan di Bandung juga ada, sebelum hengkang ke Penang
@Zetzumarshen20 күн бұрын
Pada Laporan ITB Outlook 2024 yang baru saja diterbitkan, kita perlu memperhatikan industri semikonduktor sebagai bahan baku industri AI, IoT, dan Robotika akan menjadi faktor penting dalam menjaga kedaulatan dan masa depan Indonesia.
@rahard19 күн бұрын
nah. follow-upnya gimana ya?
@akbare-z81521 күн бұрын
Sy juga pernah ikut CS50 di tahun 2013 sy sdh masuk semester akhir S1 informtika, pada saat itu adalah era2 awal edx yang masih gratis. Ekspektasinya cuma kuliah pengantar sesuai namanya, ternyata kuliah S1 sy terangkum dengan baik pada satu matakuliah CS50 ini wkk
@rahard20 күн бұрын
bagus ya CS50 itu
@akbare-z81521 күн бұрын
wkk kalau dosen sayangnya harus ya pak
@wirawinayaka21 күн бұрын
Kalau kita bikin sendiri, saat ini. Sanggupnya setara apa Pak, intel 8086?, 8088, 286, 386, 406, pentium 1...? ngeri juga impor prosesor dari amerika atau tiongkok terus....
@rahard19 күн бұрын
Kalau dari segi desain, bisa (nyontek) adopsi RISC V. Tapi kalau membuatnya dalam artian fabrikasi, kita belum punya kemampuan itu. Mungkin masih level sensor saja (yang resolusinya tidak butuh tinggi)
@akbare-z81524 күн бұрын
pak budi, bahas gelar akademik doktor/prof yang lagi laris manis di tahun ini dong pak.. hehe
@rahard24 күн бұрын
kan sudah bahas perlukah S3?
@rahard24 күн бұрын
kzbin.info/www/bejne/n4jRaHivjMikirs
@akbare-z81521 күн бұрын
@@rahard wah siap pak
@admin878425 күн бұрын
Udah susah pak, kalah ama Malaysia
@rahard19 күн бұрын
masih bisa berubah. dari dulu juga posisi negara di bidang ini naik turun.
@admin878418 күн бұрын
@@rahardyang lain sudah siap SDM nya pak, kita masih ngejar itu, sedangkan Malaysia, Vietnam dan Thailand itu pesaing kita di regional yang sudah siap itu. paling masuk akal mengejar pertanian dan perkebunan berbasis IoT dan sains, itu masih terkejar.
@admin878418 күн бұрын
@@rahardyang lain sudah siap SDM nya pak, kita masih ngejar itu, sedangkan Malaysia, Vietnam dan Thailand itu pesaing kita di regional yang sudah siap itu. paling masuk akal mengejar pertanian dan perkebunan berbasis IoT dan sains, itu masih terkejar.
@gilramdhn25 күн бұрын
Mau jadi raksasa software sudah diambil US dengan silicon valley dengan dinohkodai oleh CEO india. Lalu Hardware seperti data center, semikonduktor sudah diambil malay dengan masif membangun techpark. Indonesia lagi2 cuma kebagian jadi pasar dengan datang temu memang negara dagang dari jaman baheula voc dll. No inovasi r&d, untuk berproduksi hanya purely manjangin supply chain.
@gilramdhn25 күн бұрын
Berdoa saja beberapa waktu lalu embassy US spill tsmc masuk Indonesia partnership with ITS dll
@langitsenja410825 күн бұрын
Terima kasih Pak Budi atas sharing ilmunya.
@urfriend13025 күн бұрын
Apa SDM kita sdh siap?
@rahard22 күн бұрын
harus siap
@MicoWendy26 күн бұрын
wah asik, mau dong Pak nyoba....
@hafizhhasyhari26 күн бұрын
Halo
@samyutomo27 күн бұрын
15:57 selain teknologi untuk art, medical dan environment, saya pikir Indonesia juga perlu memikirkan teknologi untuk pertanian agar terwujud swasembada pangan. Saya lihat inovasi teknologi pertanian Cina canggih-canggih, tanaman umbi-umbian dipanen menggantung seperti anggur.. weleh2.. anyway kopinya enak kayaknya Pak, sudah yg keberapa? Hehe..
@ahmadsabiq688827 күн бұрын
Jangan-jangan prosesor terbaru intel yang dipackage sama RAM gara-gara dendam yg lama terpendam. 🤔