Sama-sama

You're welcome. Thank you for subscribing to Saya Bisa Channel.

Sama-sama. Senang berbagi...

Terimakasih

Terimakasih

Happy to share... By the way, your English is good.

Ya, senang bisa belajar bersama.

Terimakasihhh

Sama-sama

Sama-sama

Sama-sama. Terimakasih sudah menonton.

Silakan belajar dari awal, mulai dari bagaimana mengucapkan huruf-huruf, lalu kata-kata pendek, lama kelamaan bisa terbiasa. Semangat!

Terima kasih. Harap menonton dari awal sampai akhir video, semoga bisa mendapat pencerahan.

Terima kasih. Senang sekali jika videonya bisa bermanfaat.

Sama-sama

Sama-sama

Pertanyaan bagus. Penggunaan of + verb (ing) tidak dikaitkan dengan progressive, tetapi verb+ing sebagai gerund. Biasanya of sebagai preposition digunakan setelah adjective atau verb atau noun tertentu, contohnya: I'm proud of speaking English. He's afraid of making mistakes. Dewi dreams of being an artist. I love the idea of decorating the room with some roses. There's a chance of getting a cheaper ticket to Bali during February to May. Semoga cukup mencerahkan penjelasannya, Pak Alfian. Terima kasih, Saya Bisa

Terimakasih Mam atas penjelasannya sangat membantu 🙏

Thank you🙏

It's an interesting question indeed! Secara gramatikal, baik kalimat a maupun b keduanya benar. Namun secara umum, pada penggunaan "used to", menambahkan kata keterangan waktu biasanya terasa agak berlebihan. Seperti pada Bahasa Indonesia misalnya, kita cukup mengatakan: "Dulu saya tinggal di Papua." Kalau kita ingin menambahkan keterangan waktu, sebaiknya menggunakan kalimat b. Dalam Bahasa Indonesia, kita mengatakan: "Saya tinggal di Papua bertahun-tahun yang lalu." Intinya kalau menggunakan kata "used to" atau "dulu", penekanannya ada pada kata tersebut; artinya kegiatan atau sesuatu yang kita lakukan/terjadi di masa lampau, dan bukan ditekankan pada "kapan" hal itu terjadi. Setelah menonton kembali, ternyata saya juga menggunakan contoh kalimat a. Tetapi untuk penggunaan yang tidak berlebihan, sebaiknya penggunaan used to tidak perlu menambahkan keterangan waktu. Semoga cukup menjawab pertanyaannya. Terima kasih.

Terima kasih🙏

Terima kasih sudah menonton.

Sama-sama. Terima kasih sudah nonton, semoga video-videonya bermanfaat.

Sama-sama

Itu bacanya jadi houx bukan hoax

Terima kasih. Semangat belajar Bahasa Inggris, ya

Terima kasih sudah menonton. Senang bisa berbagi.

Sebelum menuliskan siapa penerima ucapan terima kasih kita secara langsung harus selalu didahului tanda koma. Good question. Thank you, @pauldimas2565

You're welcome: Kembali atau terima kasih kembali.

Sama-sama. Terima kasih sudah menonton.

Terima kasih atas pertanyaannya. Cut one's finger bisa memiliki 2 arti: 1. Merasakan sakit akibat sebuah pengorbanan yang dilakukan demi meraih/mendapatkan sesuatu yang lebih besar. 2. Memutuskan hubungan dengan sesuatu atau hal-hal di masa lalu yang menghalangi untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Semoga mencerahkan. Terima kasih.

Terima kasih pertanyaannya. Saya rasa sudah sebagian besar dibahas di video ini. Namun demikian, untuk mendapatkan pengertian lebih lengkap, bisa menonton video tentang penggunaan articles (dijelaskan dalam sebelum video ini) kzbin.info/www/bejne/aWTHenuVnqqZnLM. Terima kasih.

My pleasure, and thank you for the compliment.

Sama-sama. Senang bisa berbagi.

I apologize for belated reply. Mohon maaf karena terlambat membalas. Pada umumnya, could have, should have dan would have digunakan dalam kalimat-kalimat pengandaian, dimana kita menyatakan pengandaian atau penyesalan tentang sesuatu hal yang tidak terjadi dan tidak mungkin terjadi, karena sudah berlalu. Contoh: He could have flied to Bali, but he missed the plane. (Mestinya dia sudah ke Bali, tapi dia ketinggalan pesawat) He should have gone to the airport earlier. (Harusnya dia berangkat ke airport lebih awal) He would have been in Bali now, but he was not. (Mestinya ia udah di Bali sekarang, tapi nyatanya tidak). Semoga penjelasan cukup mencerahkan. Satu catatan, verb atau kata kerja yang mengikuti selalu V3 (kata kerja bentuk ke 3) and jika ada anak kalimat, maka tenses yang digunakan selalu dalam bentuk past. Terima kasih

@@SayaBisaOfficial Thanks

Thanks so much.

Hi, Bu Rica... pertanyaan yang bagus. Kalau IDIOM, kata-kata yang kita baca adalah bukan menunjuk arti yang sebenarnya, seperti contoh kata-kata dalam video ini. Konotasi lebih kepada perasaan' atau image tentang suatu kata atau frasa (termasuk idiom). Misalnya: kata "bini" dibanding kata "istri". Kata "bini" konotasinya kasar, dari kalangan rendah, dll. Kalau kata "istri" konotasinya lebih sopan, terhormat, dll. Demikian juga ada kata-kata (frasa), dalam hal ini termasuk idiom, yang mempunyai konotasi positif dan negatif sekaligus. Misalnya: "ringan tangan" sebuah frasa dan idiom yang bisa berkonotasi baik positif maupun negatif. Jika kita mendengan kata ini, perasaan (yang ada dalam pikiran kita) ada 2 konotasi. Konotasi positifnya adalah: suka menolong, sementara konotasi negatifnya adalah: suka memukul. Semoga menjadi jelas, ya...

Trima kasih buk

My pleasure

Terima kasih

Yang dimaksud marriage adalah "Pernikahan" sebagai kata benda abstract yang merujuk pada hubungan antara 2 orang yang menikah. Contoh kalimat: John and Nita have a happy marriage. A good marriage can be achieved if both partners work together to solve their problems. Semoga cukup jelas. Terima kasih

Terima kasih. Semangat belajar, ya...

Terima kasih. Senang jika pelajaran-pelajaran di Channel Saya Bisa bermanfaat.