seandainya untuk acara pengibaran mungkin gerakan pbb seperti begini masih bisa ditoleransi, karena tidak ada aturan bakunya. Tapi kalau udah diperlombakan, yang mana sudah wajib menerapkan aturan baru, jadi keliatan aneh banget
@SadikinIlham1998Ай бұрын
rapih tapi gak sesuai aturan perpang baru. mungkin belum ada trainingnya ya disana
@ZieldanAfriyantoАй бұрын
gerakan PBB nya masih kurang, belum sesuai aturan perpang baru
@DandinurzamanАй бұрын
ini pakai perpang berapa ya kang/teh?
@RendiCiptaPranantaАй бұрын
gerakannya masih belum sesuai perpang
@reniwld2 ай бұрын
ini pakai gamelan asli atau backsound kak?
@lailafajri98173 ай бұрын
Menyala abangku🔥
@nurulzubaidah78424 ай бұрын
Suksus sman5 ,keren bagus👍
@piksbrand20784 ай бұрын
Kereeeen,,
@SITIZULAICHAH-fe6vi4 ай бұрын
inovasi baru nih puisi nuansa jazzy. mantap teruskan. ❤❤❤
@igseptian_tri_wahyudi30214 ай бұрын
Good luck 😍
@adjibass4954 ай бұрын
Sukses utk anak2...arranger e joz gandos
@sriponco21744 ай бұрын
Sukses untuk anak2 dan pembimbingnya. SMA BISA
@sahabatpelajar74604 ай бұрын
Genre jazz. Hmm.... aliran musik berkualitas, yang relatif sulit dimainkan apalagi diaransemen; ternyata bisa dilakukan dengan demikian manisnya oleh sekelompok anak-anak SMA berbakat. Kalian memang hebat. Maju terus tuk raih prestasi. Masa depan cerah terhampar di hadapanmu. Yakinkan itu. Doa kami menyertai kalian semua.
@endangkristiyani27584 ай бұрын
Semangat selalu anak2 SMANLA......❤
@AgusSuparyono-o6i4 ай бұрын
Excellent...👍
@triwardani80744 ай бұрын
Keren ...sukses selalu .
@SEMNASSPORTTOURISM4 ай бұрын
menyala abangkuhh🔥🔥
@suryantinisurya55924 ай бұрын
I like it...good job
@henitri53894 ай бұрын
Keren Nak, teruslah berkarya
@suprihatin87194 ай бұрын
Kalau yang ini, aku pilih yes .. tetaplah berkarya
@dyth4ch4 ай бұрын
Aransemennya bagus. Vokalnya enak. Panampilan okye. Pokok top markotop. Sukses selalu siswa-siswi berprestasi. Doa kami menyertai kalian.
@nurch38694 ай бұрын
👍 mantap
@rahayuwinarti89804 ай бұрын
Aransemen nya cucuku loch....maju terus ya...kembangkan bakatmu 😊❤.
@radityazydan70034 ай бұрын
Keren
@keitnep4 ай бұрын
beuhhh
@Nett.Ragnarok4 ай бұрын
Kelas kelass
@evaratih15604 ай бұрын
Mantap.
@Nanda_praginagong5 ай бұрын
maaf sebelumnya. Ini karya saya. Mohon utk tidak mengupload nya krn musik ini sudah banyak di salah gunakan oleh banyak orang. Saya bikin musik ini di mas Budi utk saya bikin karya di Nestle. 100% ini musik punya saya. Gara” video ini musiknya banyak di pake sembarang orang tanpa ijin Sm saya.
@rtnaaz_zhra4 ай бұрын
Hallo kak saya mau minta musik nya untuk UAS matakuliah kak boleh minta nomer wa nya ga ya kak 🙏🏻🙏🏻
@siswidyatmisuyitno94668 ай бұрын
Terima kasih pak Yud, uji nyaliku 😅
@ceweeunwoo139 ай бұрын
permisi kak,mau tanya ini dewi woro engga tuh kisah nya bagaimana ya kak?
@sman5magelang8 ай бұрын
Dewi Woro Engga adalah cerita tradisional yang berkisah tentang Panji Asmara Bangun. Detil ceritanya adalah sbb: Cerita Panji Aksara Jawa: ꦕꦼꦫꦶꦠꦥꦤ꧀ꦗꦶ atau Lingkup Cerita Panji merupakan sekumpulan cerita yang berkisar pada, atau memiliki keterkaitan dengan, dua tokoh utamanya, yaitu Raden Panji Inu Kertapati (atau Kudawaningpati atau Asmarabangun), seorang pangeran dari Kerajaan Janggala, dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candrakirana), seorang puteri dari Kerajaan Kadiri.[1] Kedua bangsawan tersebut saling mencinta dan cerita-cerita sering kali berakhir dengan persatuan cinta tersebut. Karena cerita-cerita tersebut saling berdiri sendiri dengan banyak variasi atau kembangan, tidak disatukan dalam suatu cerita induk, namun selalu berkisar pada dua tokoh utama tersebut, dapat dikatakan bahwa cerita-cerita Panji merupakan suatu lingkup sastra (literary cycle). Tema klasik cerita ini terutama terkait dengan petualangan dari dua tokoh utama tersebut, meskipun juga ada yang mengenai perjuangan hidup tokoh lain. Asal-muasal cerita Panji tidak diketahui tetapi jelas memiliki latar belakang era Kerajaan Kadiri, ketika para pujangga mulai merangkai karya sastra dengan cerita yang tidak lagi India-sentris, melainkan bernafaskan kehidupan lokal Jawa. Cerita-cerita Panji mencapai kepopuleran pada era Majapahit, dan mendapat posisi didaktik yang tinggi, sehingga sejumlah candi peninggalan kerajaan ini berhiaskan relief yang mengabadikan tidak hanya epik cerita dari India, seperti Ramayana dan Mahabharata, namun juga kisah-kisah dari lingkup cerita Panji maupun yang sezaman. Pada masa Majapahit akhir dan setelahnya, cerita-cerita Panji mulai dijadikan karya sastra dalam bentuk puisi maupun prosa berbagai keraton dan dituturkan secara lisan di kalangan umum, sehingga beberapa di antaranya menjadi cerita rakyat populer, seperti cerita Keong Emas, Ande Ande Lumut, Cinde Laras, Enthit, dan Golek Kencana.[2] Berbagai cerita ini lalu menyebar sampai sejumlah kerajaan di Nusantara (Indonesia dan Malaysia), bahkan kemudian sampai ke Siam (Thailand), Khmer (Kamboja), Birma (Myanmar), dan mungkin pula Filipina. Di kawasan Indocina, cerita Panji diadaptasi sesuai dengan situasi setempat. Tokoh Raden Inu Kertapati diadaptasi dalam karya sastra dan drama tari dengan nama yang bervariasi, seperti Inao/อิเหนา (Siam), Inav/Eynao (Khmer), atau E-naung (Birma), sementara Dewi Sekartaji dikenal sebagai Bussaba/Bessaba. Di Sulawesi, ada cerita panji yang ditulis dalam bahasa Makassar, yang disebut Hikayat Cekele (Bahasa Melayu: Cekel).[3] Sejak tahun 2017, berbagai naskah (manuskrip) cerita Panji telah dimasukkan oleh UNESCO ke dalam Warisan Ingatan Dunia, setelah setahun sebelumnya diajukan oleh berbagai perpustakaan dari Kamboja, Indonesia, Belanda, Malaysia, dan Britania Raya.[4] Lebih jelasnya bisa diakses di Wikipedia: id.wikipedia.org/wiki/Cerita_Panji
@ceweeunwoo138 ай бұрын
makasih kak
@4chsanMgl9 ай бұрын
Sangat menginspirasi....
@aufa_meang9 ай бұрын
🔥🔥🔥
@dwiseptiana86589 ай бұрын
Memudahkan belajar sejarah,, love it ❤
@bullbull32039 ай бұрын
Keren abis👍🏻
@aninditakurnia91629 ай бұрын
Luar biasa👍
@ariencarinica2899 ай бұрын
Keren lanjutkan
@rinisumiarsih69569 ай бұрын
Bagus sekali...
@evasenseichannel8019 ай бұрын
Bisa jd salah satu sumber referensi ni.. next -> angkat sejarah lainnya dong..