Mas saya anak yatim piatu mau kerja jakarta property

ikut nyimak. manstab statemennya mas Wicak 👍

Transit-oriented apartments rule. Car-dependent single family suburban houses suck.

Do you know why do some people still buy cars and use private vehicles despite good quality public transport? Because cars stand for "Customers Are Really Stupid".

For the love of God, Jakarta should ban private cars and motorbikes ASAP. They are all eyesore in bulk, and they look stupid as well.

Rich assholes jacking up apartment prices by buying them empty just for InVeStAtIoN.

Fuck cars. They ruin cities.

Tugas akhir saya, adalah Perancangan Pasar Besar + Mall retail + Rusun Umum + integrasi antar moda (stasiun KRL-Bus TJ-skywalk) TOD. Di Kawasan Pasar Kebayoran Lama. Feasible sih. Tanahnya PD Pasar Jaya. Menurutku ini hidden gem sih.

Spill dong pak, clue nya yg mau disepakati itu apa? Cakep sih klo bisa dpt insight point yg mai disepakatinnya dalam short ini. Senggol ah content writernya, mbok'ya O.

baru liat ada bos ketua 😁

Meluas tuh kota, rumah tapak trus

Kalau pembangunan kesamping terus menerus maka lahan hijau makin sedikit, kalau arus urbanisasi di biarkan begitu saja maka pulau Jawa khususnya Jabodetabek akan jadi makin crowded, masalah akan makin kompleks

Perlu ada ketegasan itu aja

Jadi salah pemerintah 🤔

Penjelasannya baguss, mudah dimengerti. Terima kasih Saya mau tanya. Jika nilai lantai bangunannya koma (misal 8,3), berapa jumlah lantai yang dapat dibangun? Apakah dibulatkan ke atas menjadi 9 lantai? Terima kasih sebelumnya😇

ini video animasinya keren banget tapi viewsnya dikit 😭

1:45 bahkan hewan dapat membuat tempat tinggal yg lebih baik dari ini, gk ada skema penataan, asal ada lahan disitu dibangun rumah, bahkan arah rumahnya pun gak beraturan. pemandangan seperti ini juga yg bakal anda nikmati dari ketinggian di dalam lrt jabodebek. bahkan pemerintah melalui pupr terus mendorong kepemilikan hunian... tapak. selagi lahan masih luas, bangun tapak diseluruh pelosok negeri. program pemerintah untuk hunian vertikal itu sangat sedikit, itupun sebagian asrama. masyarakat kita masih asing dgn konsep hunian vertikal (yg sebenarnya sudah kuno), mereka ogah disuruh move ke apart karna gk ada kepemilikan lahan, padahal di sosmed mereka koar koar jangan tebang pohon bla bla bla bla dan mereka juga terus membuka lahan tiao tahun untuk keluarga kecil mereka. swasta memberi apa yg pasar inginkan. pasar minta tapak maka dibangunlah tapak. lihatlah betapa buruknya PIK untuk sebuah kota buatan, namun tetap saja laku. swasta baru membangun apart jika sekiranya udh gk ada lagi lahan di daerah yg memiliki demand akan hunian yg tinggi, paling reklamasi lagi dan bangun tapak + ruko dan jadilah PIK 3, 4, 5 dan seterusnya. yg kurang itu adalah sosialisasi bagaimana caranya agar orang kita mau beralih ke hunian vertikal, namun apa aspek yg mendukung untuk hal itu? blm ada, gk ada benefit untuk mereka beralih ke vertikal sementara banyak promo menarik diluar sana untuk rumah tapak termasuk program pemerintah sendiri. dan branding "rusun" agar terdengar lebih lokal saya ide buruk. karna di mindset masyarakat apart itu untuk orang kaya dan rusun untuk mereka yg kurang mampu, kotor dan sarang penyakit. padahal sama saja hanya saja untuk apart tipe studio. hal ini sekiranya berat banget, kita baru mau pindah kalo sekiranya udah telat untuk berbenah.

aku setuju banget di Ngara lain ja di desa2 udah fertikal apalagi di kota

santai dong naratornya, intonasinya berubah2

kapan ya bisa ada active frontage di jakarta, sampe2 saya suka buat buat bentuk jakarta yang ada active frontage kalo lagi main game cities skylines ato minecraft

skema yang sangat bagus, tapi akan memakan waktu lama, karena perlu waktu untuk membuat peraturan... sekedar usul... bagaimana kalau JPI menggalang dana dari para penggembang untuk membeli tanah dan terus dijadikan menjadi taman. kalau ada minimal 2 taman besar di tiap kotamadya, maka di jakarta akan ada 10 taman yang besar (atau hutan kota), tapi tdk sekedar taman kecil. khususnya di daerah yang padat.....

Ide bagus. Tp apakah tidak melanggar peraturan terkait KDB?

Jika sdh ada kebijakan pemerintah dlm hal SHM utk apartemen sangat mendukung masyarakat yg ingin memiliki hunian vertikal di Jakarta. Thanks.

Bisa dibilang mirip rusun ya?

Ini dia yg selalu gw pikirkan. Tidak adanya pertokoan dipinggir trotoar (bukan pedagang kaki lima) membuat pejalan kaki tidak tertarik untuk berjalan di trotoar dan tetap sepi

Ide bagus,, tp mungkin akan ad penggusuran, krn lahan jkt sdh jarang yg kosong

cara mendapatkan lahan sebesar itu yang efektif gimana ya mas?

Mantap pak karya nya.

Keren🔥

Bener juga ya

Indonesia luas tapi karena mayoritas ekonomi indonrsia terpusat di jakarta (sentralistis) orang dari daerah banyak yang urban ke jakarta. Ya jadi padat lah jakarta. Coba kalo pusat ekonomi juga di bangun di tiap2 daerah seperti contoh amerika, tingkok, jepang dan negara maju lain nya. Mungkin orang dari daerah tidak harus ke jakarta untuk mencari pekerjaan.

Kuncinya bongkar smwa pagar.. Biarkan trbuka kaya di Seoul korea

siapp

Penjelasan sangat mudah dimengerti dan ilustrasi sangat menarik!👍🏻

ohh ini JPO yang instagramable

kejebak macet, jadinya sebelum mulai kerja aja udh capek duluan

ehiya jugaa wkkwkwk, baru engehhh..............................................

jakarta sih masih minim active frontage thats why masyarakat tuh males jalan karna kurang interaktif

SETUJUUUUU!!!!!!!! Jadinya mau gamau ya beli hunian sekitar Jakarta. Tapi lumayan juga jauhhhh kalau mau ke kantor, macettt pula

Asli, kalau emang bisa semurah itu, langsung gas gueeee:(

Buat apartemen atau rusun yg bisa nampung 1 kelurahan. Atau bikin rusun pencakar langit (tinggi gedung rata² 5.000 meter)

Singapura banyak apartemen karena penghuninya cina semua klo asli org singapura tinggal di pinggiran..sory saya tidak mau jakarta di kuasai sama cukong karena saya asli org jakarta ( betawi)

Sudah ngopi bareng dgn ahli lingkungan pak ? Sudah tau kajian penurunan struktur tanah di jkt?

hunian vertikal.... wkwkwk dia lagi aja yg untung..

Mgkn apabila ada apartment yg memenuhi keinginan mrk..jd bukan skedar hunian saja

Padahal sehat..apalagi di Sudirman Thamrin jg sdh enak

Yang Jadi Masalah itu bukan Hunian Vertical /Horizontalnya Bapak yang pinter,Persoalan Yang sangat besar indonesia adalah LAPANGAN KERJA yang susah,apalagi di kampung2,semua orang kebanyakan usaha dagang,industri cari pegawai yg muda2,Gaji tergolong kecil,Mau bayar pake apa beli Rumah susun/apartemen,Lapangan kerja di banyakin,industri di sebar biar ngga ngumpul di kota

Kalau standart hunian layak vertical kekuarga diatas 50.meter persegi baru itu layak huni.kalau ukurannya spt rumah burung dara..maka lahan2 kosongnya.itu hanya akan dicaplok cukong cukong

Begini..itu tergantung pada pemprov DKI dan politik.untuk menormalisasi tepian sungai Jakarta saja tidak bisa.mampu.berani.untuk memenuhi kebutuhan air tuk warga Jakarta saja tidak bisa. masih banyak warga mengambil air tanah.tak butuh lama Jakarta dipastikan tenggelam.butuh keberanian politik.

Singapore mayoritas rumah vertikal maka kepadatannya tidak terlalu terasa. semoga Jakarta juga begitu