Indonesia punya banyak orang pintar dan hebat.. ada ahli. Ada pakar ada doktor ada profesor. Tapii tidak bisa menyelesaikan konflik papua yg berkepanjangan Kira2 kenapa.... ??? Mungkin ini yg namanya .. Kelebihan pintar sampai2 menjadi bodoh

Bagi kami " Papua SUDAH MERDEKA hanya sebagian kecil warganya ingin memisahkan diri dari NKRI karena dipengaruhi oleh negara kulit putih tertentu yg merasa terganggu dgn kemajuan NKRI, shg NKRI hrs dihambat, kalo perlu dihancurkan/dibubarkan. selain masalah perdagangan senjata yg memang mata pencaharian utama kulit putih tertentu Indonesia merdeka dgn cara mengusir penjajah yaitu Belanda, Krn Belanda masih menduduki Papua Barat maka Indonesia hrs mengusir Belanda supaya RI merdeka 100persen bukan MENGANEKSASI ( anneksasi adalah pengambilan wilayah suatu negara merdeka oleh negara merdeka lain, contoh Golan, Sinai dan Tepi Barat oleh Israel atau Kuwait oleh Irak/SDM Husen). Jangan anggap kami membedakan/rasialis terhadap mereka, tapi pandai pandailah membawa diri.. Pemerintah RI mungkin belum maksimal melayani mereka. Tapi bukan hanya Papua yg mengalami bahkan kami diJAWA juga mengalami (kalo gak percaya silahkan datang ketengahnya P Jawa payahnya pemerintah karena duitnya dikorupsi ugal2an). Tapi masih lebih baik kita perjuangkan NKRI yg berdasar Pancasila n Bhineka Tunggal Ika. Tak ada di negara Bhineka Tunggal Ika itu Rasial Rasialan. Mari maju bersama asal jangan berkedok untuk ber malas2an. Trm ksh

Organisasi teroris OPM KKB KST itu penghambat pembangunan di bumi cendrawasih Papua irian jaya 🇮🇩. Teroris itu adalah LONDO IRENG PEMBUNUH. Memaafkan anggota organisasi teroris itu pekerjaan Tuhan, tugas pokok TNI POLRI itu adalah mengirimkan mereka kepada Tuhan. TERORIS ITU TIDAK MEMILIKI MASA DEPAN DAN TIDAK MEMILIKI KEWARGANEGARAAN.

UUD 1945 Alinea Pertama: Kemerdekaan adalah hak segala bangsa di dunia termasuk bangsa Papua.

Konflik di Papua bisa selesai jika Papua benar-benar Merdeka terlepas dari penjajahan indonesia.

Solusinya tdk ada lain kami ingin merdeka seperti negara" lain

Oma konflik di Papua itu bukan masalah makan minum dll oma kan SDH tau masalah Papua kami org Papua mau merdeka titik

Rakyat Papua bukan Indonesia,pemerintah RI stop aneksasi rakyat Papua utk jadi Indonesia sebab itu TDK mungkin,karna kami org Papua bukan bangsa indonesia

Konflik Papua merupakan isu yang kompleks dan berakar pada sejarah panjang ketidakpuasan dan ketidakadilan. Namun, penting untuk memberikan dukungan terhadap upaya pemerintah Indonesia dalam mencari solusi damai dan berkelanjutan bagi konflik ini. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan konflik Papua. Salah satu langkah signifikan adalah pemberian Otonomi Khusus (Otsus) kepada Papua, yang bertujuan untuk memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam mengelola wilayah mereka. Peningkatan anggaran dan pembangunan infrastruktur juga dilakukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Selain itu, pemerintah juga aktif dalam menjalankan program-program sosial dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia di Papua. Program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara Papua dan wilayah lain di Indonesia, serta memberikan kesempatan yang lebih adil bagi masyarakat Papua untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Upaya dialog dan diplomasi juga terus dilakukan oleh pemerintah untuk mendengarkan aspirasi masyarakat Papua dan mencari solusi bersama. Keterlibatan tokoh-tokoh masyarakat dan adat dalam proses dialog ini sangat penting untuk menciptakan rasa saling percaya dan kerja sama. Dukungan terhadap upaya pemerintah ini penting untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mengingat Papua adalah bagian integral dari Indonesia, segala upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan konflik ini merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas dan perdamaian nasional. Namun, dukungan ini juga harus diiringi dengan harapan agar pemerintah terus meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan pendekatan yang berbasis pada penghormatan terhadap hak asasi manusia. Dengan demikian, proses penyelesaian konflik dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, serta mendapatkan legitimasi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk masyarakat Papua sendiri.

The peace process in the Papua conflict is a complex and multifaceted issue, requiring nuanced consideration of historical, political, and socio-cultural factors. The conflict, rooted in the region's struggle for self-determination and exacerbated by economic exploitation and human rights abuses, demands a comprehensive and inclusive approach to achieve lasting peace. One of the critical aspects of the peace process should be addressing the grievances of the indigenous Papuan population. Their demands for greater autonomy, respect for their cultural identity, and equitable distribution of resources must be at the forefront of any negotiations. The Indonesian government's policies have often been seen as neglectful or oppressive, leading to deep-seated mistrust. Building trust through genuine dialogue and involving local leaders and communities in decision-making processes is essential. Moreover, the international community can play a constructive role in facilitating the peace process. By providing mediation and ensuring that human rights standards are upheld, international actors can help create a more conducive environment for dialogue. This involvement should be balanced to respect Indonesia's sovereignty while advocating for the rights and aspirations of the Papuan people. Economic development initiatives should also be carefully planned and implemented. While infrastructure and investment are crucial, they should not be imposed without considering the social and environmental impacts on local communities. Sustainable development that benefits the Papuan people and respects their traditional ways of life can help mitigate some of the economic grievances fueling the conflict. Lastly, addressing human rights abuses and ensuring accountability for past violations is critical. Justice and reconciliation processes can help heal the wounds of the past and pave the way for a more peaceful and just future. In conclusion, the peace process in Papua requires a multifaceted and inclusive approach that prioritizes the voices and rights of the indigenous population. Genuine dialogue, international support, sustainable development, and justice for past abuses are key elements that can contribute to a lasting resolution of the conflict.

Menyanyi kam pun lagu dan stop sudah menyanyi kitong PU lagu....

Terima kasih Ibu Elizabet atas atensi dan pemahaman mndasar atas OAP dan TP, gasasan Resolusi Konflik TP yg disampaikan normatif & konstruktif membuka ruang distorsi komunikasi, dari kasus demi kasus yg bermunculan ( politik, ekonomi & sosbud dllnya) tak bisa diselesaikan semakin menumpuk, dan trjd pembiaran brkepanjangan ( tdk ada polical wil), lalu sampai kapan Papua dibiarkan Membara ? Ada lagi Tanah Adat OAP Merauke direkayasa peralihan hak mnjd Tanah Lahan Kelapa Sawit. Apa sesungguhnya permainan dibalik semua ini.

Kami bangsa Papua hanya punya satu cita2 n harapan yaitu merdeka pisah dari NKRI ini..itu aja..

Perhari ini,pemerintah RI membuka lagi konflikk baru dengan memberi kesempatan usaha tambang bagi ormass dan organisasi keagamaan,yang tepat pemerintah wajib memberi kesempatan dengan pendampingan bagi pemilik hak. Ullayatuntuk mengelola tambang diwilayahnya,karena Papua telah dipaksa saat integrasi🙏🙏

Kalau ingin tahu,ayo referendum,karena luka Papua cukup parah,soalnya kasus Surabaya sudah jelas,nusantarapun hanya ingin tanah Papua sedangkan orang 2nya perlu dimusnahkan.sampai hari inicontoh pengusaha2 Nusantara masih mempraktekkan monopoliwilayah Papua tanpa memikirkan masyarakat adat🙏🙏

Terimakasih ibu, sudah memberikan catatan-catatan berdasarkan hasil riset yang panjang sesuai kondisi real life Papua. 4 akal Persoalan yang ditemukan LIPI yang lebih dominan dan kunci adalah sejarah politik integrasi Papua dlm Indonesia. Sebagian besar orang asli Papua ingin agar dialog harus terjadi dan perjelas proses integrasi Papua dlm Indonesia melalui kran demokrasi yang benar-benar bermutu dan berkualitas dengan memperhatikan prinsip-prinsip hak asasi manusia menempati posisi tertinggi sebagai negara demokrasi dan membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia adalah benar negara demokrasi. Ada beberapa istilah yang sering digunakan oleh pemerintah Indonesia dan masyarakat Papua yang saling bertentangan an; INDONESIA -PAPUA integrasi - Aneksasi KKB - Nasionalisme Melayu -Melanesia Asia - Pasifik atau New Guinea TNI/POLRI- TPNPB OPM LEGISLATIF/EKSEKUTIF - ULMWP KULIT PUTIH - KULIT HITAM RAMBUT LURUS - RAMBUT KERITING dan masih banyak lagi. Dari istilah-istilah ini telah menunjukkan perbedaan yang sangat jauh yang pada akhirnya tidak akan pernah bersatu dlm negara Indonesia. Oleh karena itu perlu siapkan lapangan pertandingan agar kedua belah pihak dapat bertanding secara fisik maupun mental dengan diawasi atau di wasiti oleh lembaga independen untuk melihat kira-kira siapa yang lakukan pelanggaran banyak dan dapat kartu merah dan siapa yang keluar sebagai pemenang atau pertandingan tersebut. Itu pendapat saya.

Luar biasa ibu , yg mengerti masala Papua, dan kalau bole ada pertemuan pemuda setiap suku di Papua dimediasi pemerintah Indonesia utk selesaikan semua masala di Papua makasih

Ibu tolong berikan rap Dialog LIPI itu ke Presiden baru, Prabowo Subianto sebagai pelaku pelanggaran HAM Papua. Supaya Ia melunasi Utang darah Orang Papua yang tak berdosa yang merupakan pemilik Tanah Papua.

Ibu yang sangat mengerti akar masalah di Papua. Jakarta harus merendahkan diri dan menerima akar masalah yang di temukan Lembaga LIPI, barulah akan ada solusi.

Freedom west Papua ❤

Luruskan Sejarah papua dulu br bicara yg lain, krn SEJARAH PAPUA BERGABUNG DGN NKRI ADALAH,, AKAR MASALAH PAPUA..

menarik bu adriana memberikan penjelasan. kedua host jg bisa mengimbangi narsum.

Orang papua 100% mau merdeka

Pemerintah tdk mau hadir berarti negara tdk mampu menyelesaikan

Dialog antara indonesia dgn ulmwp di mediasi oleh pbb bukan antara suku dgn suku oma tua harus phm

Oma tua muna2 itu bahasa apa coba sebutkan suku.

Oma tua tahu sejarah papua ka tdk konflik di papua adalah ideologi PAPUA MERDEKA jangan kaitkan dgn perang suku.

Kemerdekaan adalah hak segala bangsa maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.!

Masalanya di Papua ada ternak piaraan asing yg endingnya ingin memecah belah bangsa Indonesia dgn lepas dari Indonesia. Jadi gk perlu nego.

Semua ingin merdeka,tapi takut bersuara karena selalu dicari tni polri,maka selalu mereka curahkan lewat doa setiap hari dan setiap mlm,begitu dan juga ada yang trauma karena keluarga perna di siksa di bunuh maka tidak terbuka mengungkapakan,jadi harap supaya pemerintah harus undang secara baik baik untuk bicara seperti yang ibu sampaikan itu.

Istilah warga Nusantara di Papua itu terkesan Orang Papua tidak diakomodirnya.. dari judul2 di media jg bgitu. Sepakat ibu harusnya tidak ada istilah yang Nusantara yang seolah-olah Papua terkesan tidak di dalamnya

Indonesia membawa malapetaka bagi Papua.. 😢 maafkan Indonesia

Kalau teman-teman belajar sejarah, pada Sumpah Pemuda... tidak ada pemuda Papua atau orang Papua yang berikrar satu tanah air yang sama tanah air Indonesia. Meski sama-sama jajahan Belanda. Prosea integrasi yang dianggap masyarakat Papua sebagai aneksasi juga sampai hari ini masih hot issue dibahas di Papua❤

Benar sekali ibu, kita di Kabupaten Fakfak Papua Barat itu masyarakat adatnya punya konsep menyelesaikan masalah atau diskusi itu dalam bentuk gelaran tikar adat dengan prosesi minum kopi atau mehak bersama. Semua duduk di tikar dan berdiskusi❤

Pemerintah selesaikan dulu masala dlm Negeri malala dlm Negeri tdk sanggup selesaikan .tp mau urus Luar negerika? Lucu ha ha😅😅😅

TERIMAKASIH IBU aku yg tinggal di papua lahir di papua besar di papua meskipun non PAPUA aku paham betul apa yg ibu bilang karna aku lahir dan besar bersama sodara sodaraku di papua. dan apa yg ibu bilang itu FAKTA 😢

Seandainya dulu Belanda bersikeras di Hindia Belanda, dibantu Inggris & AS, pasukan Sekutu, gimana jadinya RI?

Bu ini pikirannya masih lucu, kenapa persoalan Papua merdeka itu bukan persoalan perang suku ya Bu.

Pertanyaan saya yg tidak penting, "siapa" yg mau menyelesaikan masalah Papua, dan dengan cara apa menyelesaikannya. Sepertinya memang sudah tidak harapan.🥲

Gw sepanjang nontonnya geregetan. ❤

kerenn ka ranaa❤

Ba'alawi gedabrus,., dia pernah jdi pengurus PSSI, yg gak maju2😂

Wajahnya awet muda

Editornya keren mirip wkwkw p***

Yang jelas Indonesia masih kekurangan tenaga ahli dan technolgi. Sedangkan China gudangnya tenaga ahli dan technologi canggih.

Klu ndak cepet terus kapan lagi?. Sekarang juga kan sudah kalah di gugatan ..

Pemimpin yang punya nyali hanya Jokowi.

Aturan hukum WTO dibuat mereka untuk memeras kekayaan sumber daya alam Indonesia.

Semangat & sukses ya kak Elisa... Sukses selalu

Kerja sama dg Cina tp msh berkiblat ke dollar? Coba sebutkan Negara yg kerja sama dg Cina menjadi maju? Gak ada. Yg ada malah tambah miskin. Lebih mending Amerika, Jepang contoh nya. Negara Selatan Selatan bukan nya segan dg Indonesia. Tp karena Indonesia ini adalah negara tempat mbeli Sumber Daya Alam dg harga murah, dan negara pasar, untuk dijual kembali. Kadang kita terlena dengan Sumber Daya Alam. Indonesia ini bisa bertahan krisis karena kaya. 2045 Indonesia emas hanyalah soal umur, sdh 100 tahun. Tp apakah di tahun tersebut, Sumber Daya Alam msh ada? Kebijakan IKN, Coba sebutkan Perusahaan apa saja yang sdg membangun IKN? Group2 itu jg. Dan stlh IKN jd, pasti mrk minta imbal jasa. 1998, krisis terjadi karena pengusaha besar yg berdagang internasional menggunakan dollar. Yang bertahan adalah UKM, krn UKM menggunakan rupiah. Berkiblat ke dollar, konsekwensi nya suatu saat akan terjadi krisis (yg diciptakan). IMF gak lebih dr tukang tambal ban yg menyebar paku, dan dtg seolah-olah membantu. Pdhl ingin mengambil keuntungan. Indonesia klw bw ke PBB, yg py hak veto negara apa saja? Indonesia cuma akan dikerjain. Konflik dg Belanda misalnya, mengadu ke PBB, dedengkot PBB Amerika. Sementara Belanda sekutu nya Amerika. Ya habis lah kita Ingat isi KMB (Konferensi Meja Bundar). Isi nya merugikan Indonesia semua. Bahkan di sana jg disinggung soal status quo di Papua Barat? Kenapa? Krn jauh jauh hari, Amerika dan Belanda, sdh tau disitu ada emas dan tembaga. Mengolah sendiri akan mendapat tantangan negara luar. Lihat di jalan, kita dijajah siapa? Honda, Isuzu, Suzuki, Kawasaki,... Sdh dijajah dari dlu sampai skrg. Butuh pemimpin yg kuat di dalam dan ke luar. Dan itu tidak mudah. Kita seharusnya tidak berkiblat kemana2. Baik ke Barat maupun ke Cina. Negara mana pun pasti akan membela negara nya. Presiden Amerika, pasti membela Amerika, the great Amerika. Kendala Indonesia udh lama jd incaran. Soekarno tdk bersedia memberikan Sumber Daya Alam. Lbh dekat dg Soviet dan Cina. Dihantam sehingga hyperinflasi. Soeharto justru memberikan Sumber Daya Alam ke pihak Asing ditandainya dg masuk nya Freeport. Tp akhirnya udh membahayakan dan maju, dihantam jg. Indonesia menyerahkan Sumber Daya Alam, diganti dg kertas (dollar). Pdhl makin lama, kertas kita (rupiah) makin turun nilai nya dibanding dollar Amerika (dollar). Uang sekian triliun bagi kita mmg besar, tp cb konversikan ke dollar, kecil. Bagi mrk itu uang receh. Ingat pasal 33 UUD 1945. Sebesar2 nya kemakmuran rakyat. 2007 saya pernah kerja dg uni Eropa, gaji nya Rp. 7.000.000. 1 euro Rp. 14.000. Artinya gaji nya cuma 500 euro. Uang receh bagi mrk. Krn di saat yg sama, di kantor yg sama, bule Australi, digaji 125.000.000, Pdhl itu loan, utang bagi Indonesia. Sdh dibantunya sdkt, kita berhutang, tenaga kerja hrs dr mrk yg blm tentu kapabel, digaji gede pl. Di situ lah saya jd menyadari, Indonesia dibodoh-bidohi. Esemka, apakah mobnas atau asembling? Gmn mau bikin mobnas, aki nya merk nya Yuasa, ban nya radial? Harus nya dr hulu ke hilir. Cina bukan cuma mempelajari utk gabung WTO, tp kaji cuan nya. Ga sama dg kita, main teken aja. Sumber Daya Alam, termasuk nikel, karena terbatas, hrs dibatasi, utk keberlangsungan negara dan generasi selanjutnya. Ingat saat generasi ke depan mengalami spt timah maupun tembaga, SDA nya habis. Nikel suatu saat jg habis. 27 tahun itu wkt yg singkat. Indonesia jual murah bahan mentah, beli jauh lebih mahal bahan jd. Dengan kurs dollar 1 banding 15.000, gak perlu serdadu dtg ke Indonesia utk menjajah. Krn sdh terjajah secara ekonomi. Sumber Daya Alam, hasil bumi, semua bs dibeli dg harga murah dg uang receh bagi pihak luar. Indonesia hrs nya mempercepat bs mengolah sendiri. Tidak bergantung pada pihak manapun, termasuk Cina. Krn msh menggunakan mindset yg skrg (Indonesia blm mampu, dr dlu bgtu2 aja), sampai habis Sumber Daya Alam nya, Indonesia msh belum mampu mengolah sendiri. Ingat, dlu Habibie pernah membuat helicopter yg bs untuk perang. Pihak Asing cemas, Indonesia dihantam krisis (yg diciptakan), IMF dtg membantu, to dg berbagai syarat. Termasuk menghentikan pembuatan helicopter itu. Pdhl sdh byk negara yg pesan. Pihak luar berkepentingan Indonesia tetap kerdil. Dan selama berkiblat ke dollar, akan ada resesi yang menciptakan inflasi, yg mengakibatkan rencana yg sdh disusun, hancur lagi dihantao resesi dan pandemi. Ibarat main ular tangga, hrs mulai dr awal lagi Krn rupiah dihantam..yg dihantam semua negara yg berkiblat ke dollar. Berkiblat ke dollar diawali thn 1944 di Bretton Wood Inggrris dg alasan Dollar di backing emas. Pdhl sejak Presiden Nixon, dollar sdh tdk dibacking emas. Indonesia sempat memiliki 2 bank yg mencetak uang di zaman Soekarno. Ada BNI yg mencetak ORI dan De Javasche bank nya Belanda yg merupakan cikal bakal BI. Pedagang Indonesia yg negara nya Bru merdeka, lbh suka memakai uang yg dikeluarkan Belanda, Krn diakui internasional. Pdhl ORI tdk dicetak sembarangan, hrs ada 2 gr emas, untuk mencetak ORI. Bung Karno mngkin ada niat menjadikan rupiah menjadi kiblat. Dan Gedung MPR yg skrg, rencana Bung Karno adalah tandingan PBB.