Selamat siang dan Tx Bu Pdt Yessy atas firman-Nya dan share pengetahuan 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
@stephensihombing23 күн бұрын
Terima kasih responsnya. Semoga terberkati.
@pierrepelupessy-nq8mqАй бұрын
Terimakasih papen Sihombing Sesi ini berkaitan dgn angelologi. Bikin terus paparan sistematika seperti ini pak buat kami presbiter🙏
@jahariansonsaragih8675Ай бұрын
Diabolos itu diterjemahkan sebagai iblis. Daimonion diterjemahkan sebagai roh Jahat. Buku Derek Prince Maka Mereka akan mengusir setan demi namaku memberi penjelasan gamblang soal itu.
@stephensihombingАй бұрын
Dalam konteks teologis, istilah "diabolos" dan "daimonion" memiliki makna yang penting dan sering dibahas dalam studi Alkitab. 1. Diabolos: Istilah ini umumnya diterjemahkan sebagai "iblis" dan merujuk pada penggoda atau penuduh. Dalam konteks teologis, Diabolos dianggap sebagai sosok yang menentang Allah dan menggoda manusia untuk berbuat dosa. Dalam banyak teks, iblis berfungsi sebagai lawan Allah dan umat-Nya, berusaha untuk menghancurkan hubungan manusia dengan Tuhan. 2. Daimonion: Istilah ini sering diterjemahkan sebagai "roh jahat" dan merujuk kepada entitas spiritual yang mengganggu atau menyesatkan manusia. Dalam pengertian ini, daimonion bisa diartikan sebagai roh-roh yang tidak setia kepada Allah dan berfungsi sebagai alat iblis dalam menghasut manusia untuk berbuat jahat. Dalam memahami kedua istilah ini, penting untuk melihat konteks Alkitabiah serta tujuan teologis yang ingin disampaikan. Berikut beberapa poin penting dalam hermeneutika teologis: Konsep Dualisme: Banyak teks Alkitab menunjukkan adanya pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Diabolos sebagai iblis mewakili kejahatan yang ingin menghancurkan ciptaan Tuhan, sementara Roh Kudus dan para malaikat mewakili kebaikan. Pengusiran Setan: Dalam kitab-kitab Injil, Yesus mengusir setan dan roh jahat, menunjukkan bahwa Dia memiliki kuasa atas mereka. Dalam konteks buku Derek Prince, pengusiran setan bukan hanya ritual, tetapi merupakan pernyataan kuasa Tuhan atas semua bentuk kejahatan. Pemulihan Hubungan: Inti dari pengusiran setan adalah pemulihan hubungan antara manusia dan Allah. Ketika Yesus mengusir roh-roh jahat, itu bukan hanya untuk membebaskan individu, tetapi juga untuk mengembalikan mereka ke dalam hubungan yang benar dengan Tuhan. Tanggung Jawab Manusia: Teologi Kristen juga menekankan pentingnya tanggung jawab manusia dalam menghadapi kejahatan. Meskipun ada kuasa jahat, individu diharapkan untuk berjuang dalam iman dan bergantung pada kekuatan Allah. Dalam keseluruhan, pemahaman tentang "diabolos" dan "daimonion" membawa kita pada pengertian yang lebih dalam mengenai konflik spiritual, kuasa Yesus atas kejahatan, dan panggilan untuk hidup dalam ketaatan dan hubungan yang benar dengan Tuhan.
@YudhyAnton-ld9scАй бұрын
Tx pak Pdt atas pencerahan dan pengetahuan ttg Satanologi 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
@stephensihombingАй бұрын
Terima kasih
@budinanto9686Ай бұрын
*Karena ❞ 𝑰𝒃𝒍𝒊𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒏 ❞ Sama Sekali ❞ 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑻𝒆𝒓𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔 𝒅𝒊 𝑩𝒊𝒃𝒍𝒆 ❞ maka ❞ 𝑰𝒃𝒍𝒊𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒏 ❞ Sama Sekali ❞ 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑩𝒊𝒃𝒍𝒊𝒌𝒂𝒍 ❞ , dan Sama Sekali ❞ 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑺𝒐𝒍𝒂 𝑺𝒄𝒓𝒊𝒑𝒕𝒖𝒓𝒂 ❞ ...* *Yang ❞ 𝑺𝒐𝒍𝒂 𝑺𝒄𝒓𝒊𝒑𝒕𝒖𝒓𝒂 ❞ adalah ❞ 𝑫𝒊𝒂𝒃𝒐𝒍𝒐𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒊𝒎𝒐𝒏𝒊𝒐𝒏 ❞ ....*
@stephensihombingАй бұрын
Pernyataan yang Anda ajukan menyentuh topik penting dalam teologi dan hermeneutika, terutama terkait dengan pemahaman tentang iblis dan setan dalam konteks Alkitab. Mari kita analisis pernyataan tersebut secara hermeneutis teologis: 1. Definisi dan Konteks Iblis dan Setan: Dalam banyak tradisi teologis, "iblis" sering kali dikaitkan dengan penggoda dan penuduh, sedangkan "setan" merujuk pada entitas yang menentang Allah dan umat-Nya. Memang, dalam teks-teks Alkitab, istilah-istilah ini digunakan secara bergantian dalam konteks yang berbeda. 2. Hermeneutika Alkitabiah Konteks Penafsiran: Untuk memahami apakah istilah "iblis" dan "setan" ada dalam Alkitab atau tidak, penting untuk melakukan analisis konteks. Dalam kitab-kitab seperti Ayub, Matius, dan Wahyu, keduanya disebutkan dalam berbagai konteks yang menunjukkan peranan mereka dalam rencana Tuhan dan hubungan manusia dengan kejahatan. Bahasa dan Budaya: Memahami asal kata dan konteks budaya saat teks-teks itu ditulis juga krusial. Istilah-istilah ini muncul dalam konteks pertarungan spiritual yang lebih besar dan seringkali menggambarkan sifat antagonistik terhadap Allah. 3. Teologi Keberadaan Iblis dan Setan Pertarungan Spiritual: Dalam banyak pemahaman teologis, keberadaan iblis dan setan dilihat sebagai bagian dari realitas spiritual yang harus dihadapi oleh umat manusia. Mereka bukan hanya konsep abstrak, tetapi entitas yang nyata dalam dunia yang berdosa. Tujuan Penulisan Alkitab: Alkitab tidak hanya berfokus pada kehadiran mereka, tetapi juga memberikan panduan tentang bagaimana umat manusia dapat mengatasi godaan dan serangan mereka melalui iman dan kuasa Allah. 4. Penegasan dan Relevansi Mengabaikan Keberadaan: Menyatakan bahwa "iblis dan setan tidak tertulis di Alkitab" bisa berisiko karena itu dapat mengabaikan ajaran penting tentang perjuangan spiritual dan penegasan kekuasaan Allah atas kejahatan. Kehadiran Roh Jahat: Dalam kitab Injil, Yesus berhadapan langsung dengan roh jahat, menunjukkan bahwa mereka berfungsi dalam rencana Allah dan sangat relevan bagi pemahaman teologis tentang keselamatan dan pemulihan.
@budinanto9686Ай бұрын
*❞ 𝑰𝒃𝒍𝒊𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒎𝒂 𝑺𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑻𝒆𝒓𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔 𝒅𝒊 𝑩𝒊𝒃𝒍𝒆 ❞ , jadi ❞ 𝑰𝒃𝒍𝒊𝒔 ❞ dan ❞ 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒏 ❞ Sama Sekali ❞ 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑩𝒊𝒃𝒍𝒊𝒌𝒂𝒍 ❞ , dan Sama Sekali ❞ 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑺𝒐𝒍𝒂 𝑺𝒄𝒓𝒊𝒑𝒕𝒖𝒓𝒂 ❞ ...* *Yang ❞ 𝑩𝒊𝒃𝒍𝒊𝒌𝒂𝒍 ❞ dan yang ❞ 𝑺𝒐𝒍𝒂 𝑺𝒄𝒓𝒊𝒑𝒕𝒖𝒓𝒂 ❞ adalah ❞ 𝑫𝒊𝒂𝒃𝒐𝒍𝒐𝒔 ❞ dan ❞ 𝑫𝒂𝒊𝒎𝒐𝒏𝒊𝒐𝒏 ❞ ....*
@AngkolTangwalАй бұрын
Tidak perlu membela Tuhan. Jika orang mencela nama Tuhan, Tuhan itu mahakuasa.. Ia tau cara yg terbaik utk mengadili...Tuhan tidak butuh kita
@stephensihombingАй бұрын
1. Kedaulatan Allah Teologi Calvin menekankan kedaulatan Allah, yang berarti Allah memiliki kuasa mutlak atas segala sesuatu, termasuk reaksi terhadap penghinaan atau pencelaan nama-Nya. Allah tidak memerlukan pembelaan dari manusia, karena Dia adalah Mahakuasa dan tahu bagaimana menangani setiap situasi dengan sempurna. Dalam hal ini, Allah tidak terganggu oleh pencelaan manusia, karena Dia berdaulat atas segala ciptaan. 2. Penghakiman Allah Kedaulatan Allah juga mencakup hak-Nya untuk mengadili. Dalam Alkitab, kita melihat bahwa Allah adalah Hakim yang adil dan akan menuntut pertanggungjawaban atas setiap tindakan dan perkataan manusia. Dalam pandangan Calvinis, ada keyakinan bahwa setiap penghinaan terhadap nama Tuhan akan dihadapi dengan keadilan-Nya, baik di dunia ini maupun di akhir zaman. 3. Keterbatasan Manusia Teologi Calvin juga mengajarkan tentang keterbatasan manusia dan total depravity (depravity total) akibat dosa asal. Ketika orang mencela nama Tuhan, itu mencerminkan keadaan hati yang terpisah dari-Nya. Namun, sebagai ciptaan, manusia tidak memiliki otoritas untuk mengadili atau memahami sepenuhnya cara Tuhan bekerja. Keterbatasan ini menekankan bahwa kita harus bersandar pada kebijaksanaan dan rencana Allah yang lebih besar. 4. Peran Manusia dalam Ibadah dan Penghormatan Meskipun Allah tidak membutuhkan pembelaan, teologi Calvin mengajarkan bahwa umat percaya memiliki tanggung jawab untuk memuliakan nama Tuhan melalui hidup mereka. Menghormati dan memuliakan Allah adalah panggilan bagi setiap orang percaya. Ini termasuk menjelaskan kebenaran tentang Allah dan menghadapi pencelaan dengan iman, tetapi tidak dalam konteks membela Tuhan secara defensif-melainkan sebagai respons terhadap kasih dan pengabdian kita kepada-Nya. 5. Kesadaran akan Anugerah Dalam memahami bahwa Tuhan tidak membutuhkan kita, teologi Calvin juga menekankan konsep anugerah. Meskipun Allah tidak membutuhkan manusia, Dia memilih untuk berhubungan dengan kita dan menawarkan keselamatan melalui Kristus. Kesadaran akan anugerah ini mendorong kita untuk hidup dalam ketaatan dan rasa syukur, yang dapat menjadi kesaksian bagi orang lain tentang kasih dan kuasa Allah.
@budinanto9686Ай бұрын
@@stephensihombing : *❞ Allah tidak memerlukan pembelaan dari manusia ❞ ...* *❞ 𝑭𝒂𝒌𝒕𝒂 ❞ nya , ❞ 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝑴𝒆𝒏𝒈𝒖𝒕𝒖𝒔 𝑵𝒂𝒃𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝑹𝒂𝒔𝒖𝒍 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑴𝒆𝒎𝒃𝒆𝒍𝒂 𝑵𝒚𝒂 , 𝑴𝒆𝒎𝒖𝒍𝒊𝒂𝒌𝒂𝒏 𝑵𝒂𝒎𝒂 𝑵𝒚𝒂 , 𝑴𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝒌𝒂𝒏 𝑵𝒂𝒎𝒂 𝑵𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑯𝒖𝒋𝒂𝒕𝒂𝒏-𝑯𝒖𝒋𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑭𝒊𝒕𝒏𝒂𝒉-𝑭𝒊𝒕𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 ❞ , dsb ...* *Hakikat nya , ❞ 𝑷𝒂𝒓𝒂 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝑨𝒑𝒐𝒍𝒐𝒈𝒆𝒕 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 ❞ , Mempunyai Tugas Untuk ❞ 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝑻𝒖𝒈𝒂𝒔 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝑵𝒂𝒃𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝑹𝒂𝒔𝒖𝒍 ❞ yaitu ❞ 𝑴𝒆𝒎𝒃𝒆𝒍𝒂 𝑵𝒚𝒂 , 𝑴𝒆𝒎𝒖𝒍𝒊𝒂𝒌𝒂𝒏 𝑵𝒂𝒎𝒂 𝑵𝒚𝒂 , 𝑴𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝒌𝒂𝒏 𝑵𝒂𝒎𝒂 𝑵𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑯𝒖𝒋𝒂𝒕𝒂𝒏-𝑯𝒖𝒋𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑭𝒊𝒕𝒏𝒂𝒉-𝑭𝒊𝒕𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 ❞ , dsb ...*
@budinanto9686Ай бұрын
@@stephensihombing : *❞ Allah adalah Hakim yang adil dan akan menuntut pertanggungjawaban atas setiap tindakan dan perkataan manusia ❞ ....* *❞ 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒌𝒊𝒎𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒏𝒖𝒏𝒕𝒖𝒕𝒂𝒏 𝑻𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒈 𝑱𝒂𝒘𝒂𝒃 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝑺𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝑻𝒊𝒏𝒅𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒃𝒖𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑴𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 ❞ , Bertentangan dengan Doktrin ❞ 𝑺𝒐𝒍𝒂 𝑭𝒊𝒅𝒆 ❞ ...*
@baguskertabudi70182 ай бұрын
Tuhan tidak sama dan tidak boleh diserupakan dengan makhluknya. Dia tidak bisa dilukiskan, tidak bisa dibuat patung, tidak boleh digambarkan dengan rupa apa pun, karena begitu banyaknya rupa dan wajah makhluk-Nya. Berdoa langsung kepada-Nya, tidak perlu perantara atau media berbentuk materi. Tuhan tidak boleh disetarakan dengan kekuatan lain, Dia TUNGGAL DAN MAHA ESA.
@stephensihombingАй бұрын
1. Transendensi dan Ketunggalan Allah Teologi Calvin menekankan bahwa Allah adalah transenden, yang berarti Dia berada di luar dan lebih tinggi dari segala ciptaan. Konsep ketunggalan Allah, yang dinyatakan dalam pengakuan iman "Shema Israel" (Ulangan 6:4), menegaskan bahwa Tuhan adalah satu dan tidak dapat disamakan dengan makhluk mana pun. Ini sejalan dengan penolakan terhadap representasi fisik Allah, yang dianggap tidak layak dan tidak tepat. 2. Larangan Membuat Gambar Allah Menurut teologi Calvin, membuat gambar atau patung untuk menggambarkan Allah adalah pelanggaran terhadap perintah-Nya. Hal ini didasarkan pada perintah kedua dalam Sepuluh Perintah Allah (Keluaran 20:4-5) yang melarang pembuatan gambar atau patung untuk disembah. Pendekatan Calvinis menekankan bahwa segala representasi material tidak dapat menangkap esensi dan kemuliaan Allah. 3. Akses Langsung kepada Allah Calvin menekankan bahwa umat percaya dapat berdoa langsung kepada Allah tanpa perlu perantara. Konsep ini menggarisbawahi kedaulatan Allah dan aksesibilitas-Nya bagi setiap individu yang percaya. Ini menunjukkan bahwa hubungan antara manusia dan Allah adalah pribadi dan langsung, berlandaskan pada iman, bukan melalui praktik religius atau pengantara fisik. 4. Tidak Disamakan dengan Kekuatan Lain Teologi Calvin menegaskan bahwa Allah tidak dapat disamakan dengan kekuatan lain atau entitas spiritual. Dia adalah pencipta yang berdiri terpisah dari ciptaan-Nya dan tidak tergantung pada kekuatan lain. Ini mencerminkan pemahaman bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa mutlak dan kedaulatan di atas segala sesuatu. 5. Kehadiran dan Karakter Allah dalam Kristus Walaupun Allah tidak dapat dilukiskan, teologi Calvin mengakui bahwa dalam Yesus Kristus, Allah menjelma menjadi manusia. Kristus adalah pengantara yang sempurna dan satu-satunya, yang memberi kita pemahaman yang lebih dalam tentang sifat dan karakter Allah. Namun, ini tidak berarti bahwa Kristus adalah representasi fisik Allah dalam arti yang dapat disamakan; sebaliknya, Dia menunjukkan kepada kita aspek-aspek kasih, anugerah, dan keadilan Allah.
@budinanto96862 ай бұрын
*❞ 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂❜𝒂𝒏 ❞ nya adalah ....* *❞ 𝑩𝒊𝒃𝒍𝒆 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑴𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑽𝒂𝒍𝒊𝒅 , 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑺𝒂𝒍𝒂𝒉 , 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕 𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒄𝒂𝒚𝒂 , 𝒅𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑩𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒄𝒂𝒚𝒂 ❞ ....* *Binle nya ❞ 𝑶𝒓𝒕𝒉𝒐𝒅𝒐𝒌𝒔 ❞ yang Isi nya ❞ 𝟕𝟖 𝐊𝐢𝐭𝐚𝐛 ❞ kah ....* *Binle nya ❞ 𝑲𝒂𝒕𝒉𝒐𝒍𝒊𝒌 ❞ yang Isi nya ❞ 𝟕𝟑 𝐊𝐢𝐭𝐚𝐛 ❞ kah ....* *Binle nya ❞ 𝑷𝒓𝒐𝒕𝒆𝒔𝒕𝒂𝒏 ❞ yang Isi nya ❞ 𝟔𝟔 𝐊𝐢𝐭𝐚𝐛 ❞ kah ....*
@stephensihombingАй бұрын
1. Kekuasaan Alkitab: Teologi Calvin menekankan otoritas Alkitab sebagai Firman Allah yang tidak bisa disangkal, baik dalam jumlah kitab maupun isi. 2. Kepastian Kitab: Pengakuan terhadap 66 kitab dalam Alkitab Protestan dianggap sebagai standar yang valid dan sah oleh teologi Calvin, yang menegaskan bahwa semua tulisan tersebut diinspirasikan oleh Allah. 3. Perbedaan Tradisi: Sementara tradisi Katolik dan Ortodoks memiliki lebih banyak kitab, Calvinis percaya bahwa tambahan tersebut tidak terinspirasi dalam pengertian yang sama seperti kitab-kitab kanonik. 4. Sola Scriptura: Prinsip "Sola Scriptura" menyatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber otoritas dalam iman dan praktik Kristen, sehingga kitab-kitab di luar 66 tidak dipandang sebagai setara. 5. Pentingnya Konteks: Setiap kitab harus dipahami dalam konteks keseluruhan Alkitab, di mana keselamatan melalui Kristus menjadi tema utama. 6. Kebenaran yang Tak Terubah: Kebenaran dalam Alkitab dianggap tidak berubah dan berlaku sepanjang waktu, yang menjadi landasan bagi iman Kristen. 7. Kasih Karunia dan Iman: Keselamatan dijelaskan dalam konteks kasih karunia Allah yang diberikan kepada orang percaya, sesuai dengan ajaran Alkitab yang diakui. 8. Ketidakberdayaan Manusia: Teologi Calvin juga menekankan total depravity, yang berarti manusia tidak dapat mencapai keselamatan tanpa intervensi ilahi, yang tercatat dalam Alkitab. 9. Pentingnya Pembacaan: Umat percaya didorong untuk membaca dan memahami Alkitab, baik untuk pengetahuan iman maupun untuk hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. 10. Kesesuaian dengan Kehidupan: Alkitab dianggap relevan dan applicable, bukan hanya sebagai teks kuno, tetapi sebagai panduan hidup untuk umat percaya di zaman sekarang.
@budinanto9686Ай бұрын
@@stephensihombing ... *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ Dipercaya Hanya oleh Penganut ❞ 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ dan Berlaku Hanya bagi Penganut ❞ 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ ....* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ Tidak Dipercaya oleh ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑶𝒓𝒕𝒉𝒐𝒅𝒐𝒌𝒔 ❞ , dan Tidak Berlaku bagi ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑶𝒓𝒕𝒉𝒐𝒅𝒐𝒌𝒔 ❞ ....* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ Tidak Dipercaya oleh ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑲𝒂𝒕𝒉𝒐𝒍𝒊𝒌 ❞ , dan Tidak Berlaku bagi ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑲𝒂𝒕𝒉𝒐𝒍𝒊𝒌 ❞ ....* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ Tidak Dipercaya oleh ❞ 𝑷𝒓𝒐𝒕𝒆𝒔𝒕𝒂𝒏 𝑵𝒐𝒏 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ , dan Tidak Berlaku bagi ❞ 𝑷𝒓𝒐𝒕𝒆𝒔𝒕𝒂𝒏 𝑵𝒐𝒏 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ ....* *Sederhana nya ...* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ , Ditolak oleh ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑶𝒓𝒕𝒉𝒐𝒅𝒐𝒌𝒔 ❞ , oleh ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑲𝒂𝒕𝒉𝒐𝒍𝒊𝒌 ❞ , dan oleh ❞ 𝑷𝒓𝒐𝒕𝒆𝒔𝒕𝒂𝒏 𝑵𝒐𝒏 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ ...*
@budinanto9686Ай бұрын
@@stephensihombing ... *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ , Berlaku secara ❞ 𝑲𝒉𝒖𝒔𝒖𝒔 ❞ dan ❞ 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑼𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒂𝒍 ❞ ...* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ , Dipercaya Hanya oleh Penganut ❞ 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ dan Berlaku Khusus Hanya untuk Penganut ❞ 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ saja ...* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ , Tidak Dipercaya oleh ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑶𝒓𝒕𝒉𝒐𝒅𝒐𝒌𝒔 ❞ dan Sama Sekali Tidak Berlaku bagi ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑶𝒓𝒕𝒉𝒐𝒅𝒐𝒌𝒔 ❞ ...* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ , Tidak Dipercaya oleh ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑲𝒂𝒕𝒉𝒐𝒍𝒊𝒌 ❞ dan Sama Sekali Tidak Berlaku bagi ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑲𝒂𝒕𝒉𝒐𝒍𝒊𝒌 ❞ ...* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ , Tidak Dipercaya oleh ❞ 𝑷𝒓𝒐𝒕𝒆𝒔𝒕𝒂𝒏 𝑵𝒐𝒏 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ dan Tidak Berlaku bagi ❞ 𝑷𝒓𝒐𝒕𝒆𝒔𝒕𝒂𝒏 𝑵𝒐𝒏 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ ...*
@budinanto9686Ай бұрын
@@stephensihombing ... *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ Berlaku ❞ 𝑲𝒉𝒖𝒔𝒖𝒔 ❞ Hanya untuk Penganut ❞ 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ ...* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ Sama Sekali Tidak Berlaku bagi ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑶𝒓𝒕𝒉𝒐𝒅𝒐𝒌𝒔 ❞ ...* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ Sama Sekali Tidak Berlaku bagi ❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑲𝒂𝒕𝒉𝒐𝒍𝒊𝒌 ❞ ...* *❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ Sama Sekali Tidak Berlaku bagi ❞ 𝑷𝒓𝒐𝒕𝒆𝒔𝒕𝒂𝒏 𝑵𝒐𝒏 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ ...* *Hanya Penganut ❞ 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ saja yang Mempercayai ❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ ...* *❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑶𝒓𝒕𝒉𝒐𝒅𝒐𝒌𝒔 ❞ Sama Sekali Tidak Percaya kepada ❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ ...* *❞ 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝑲𝒂𝒕𝒉𝒐𝒍𝒊𝒌 ❞ Sama Sekali Tidak Percaya kepada ❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ ...* *❞ 𝑷𝒓𝒐𝒕𝒆𝒔𝒕𝒂𝒏 𝑵𝒐𝒏 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏𝒊𝒔 ❞ Menolak ❞ 𝑻𝒆𝒐𝒍𝒐𝒈𝒊 𝑪𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 ❞ ...*
@budinanto9686Ай бұрын
@@stephensihombing : *" Prinsip ❞ 𝑺𝒐𝒍𝒂 𝑺𝒄𝒓𝒊𝒑𝒕𝒖𝒓𝒂 ❞ menyatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber otoritas dalam iman dan praktik Kristen, sehingga kitab-kitab di luar 66 tidak dipandang sebagai setara " ...* *❞ 𝑭𝒂𝒌𝒕𝒂 ❞ nya , di Bible Sama Sekali Tidak Pernah Ada Tertulis Kalimat Pernyata'an ❞ 𝑨𝒍𝒌𝒊𝒕𝒂𝒃 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒂𝒕𝒖-𝑺𝒂𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝑶𝒕𝒐𝒓𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑰𝒎𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒓𝒂𝒌𝒕𝒊𝒌 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 ❞ sehingga ❞ 𝑲𝒊𝒕𝒂𝒃-𝑲𝒊𝒕𝒂𝒃 𝒅𝒊 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝟔𝟔 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑫𝒊𝒑𝒂𝒏𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂 ❞ ...* *Jadi ...* *Pernyata'an bahwa ❞ 𝑨𝒍𝒌𝒊𝒕𝒂𝒃 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒂𝒕𝒖-𝑺𝒂𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝑶𝒕𝒐𝒓𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑰𝒎𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒓𝒂𝒌𝒕𝒊𝒌 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 ❞ sehingga ❞ 𝑲𝒊𝒕𝒂𝒃-𝑲𝒊𝒕𝒂𝒃 𝒅𝒊 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝟔𝟔 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑫𝒊𝒑𝒂𝒏𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂 ❞ adalah Pernyata'an yang ❞ 𝑵𝒐𝒏 𝑺𝒄𝒓𝒊𝒑𝒕𝒖𝒓𝒂 ❞ atau Pernyata'an yang ❞ 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑺𝒄𝒓𝒊𝒑𝒕𝒖𝒓𝒂 ❞ ...* *Mempercayai bahwa ❞ 𝑨𝒍𝒌𝒊𝒕𝒂𝒃 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒂𝒕𝒖-𝑺𝒂𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝑶𝒕𝒐𝒓𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑰𝒎𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒓𝒂𝒌𝒕𝒊𝒌 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 ❞ sehingga ❞ 𝑲𝒊𝒕𝒂𝒃-𝑲𝒊𝒕𝒂𝒃 𝒅𝒊 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝟔𝟔 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑫𝒊𝒑𝒂𝒏𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂 ❞ Hakikatnya adalah Sama dengan Mempercayai yang ❞ 𝑵𝒐𝒏 𝑺𝒄𝒓𝒊𝒑𝒕𝒖𝒓𝒂 ❞ atau yang ❞ 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑺𝒄𝒓𝒊𝒑𝒕𝒖𝒓𝒂 ❞ ...* *Mempercayai bahwa ❞ 𝑨𝒍𝒌𝒊𝒕𝒂𝒃 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒂𝒕𝒖-𝑺𝒂𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝑶𝒕𝒐𝒓𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑰𝒎𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒓𝒂𝒌𝒕𝒊𝒌 𝑲𝒓𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 ❞ sehingga ❞ 𝑲𝒊𝒕𝒂𝒃-𝑲𝒊𝒕𝒂𝒃 𝒅𝒊 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝟔𝟔 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑫𝒊𝒑𝒂𝒏𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂 ❞ Hakikatnya adalah Sama dengan 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑳𝒂𝒈𝒊 𝑷𝒆𝒓𝒄𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 ❞ 𝑺𝒐𝒍𝒂 𝑺𝒄𝒓𝒊𝒑𝒕𝒖𝒓𝒂 ❞ ...*
Semoga Anda bersedia belajar tentang kasih Yesus sehingga tidak berpikiran sempit tentang Allah Tritunggal.
@qetshiadwalf8978Ай бұрын
@@stephensihombing semoga Bp YAHWEH didalam Yeshua ha Mashiakh/Yesus Kristus Adonai Elshaddai satu-satunya Tuhan kita semua, senantiasa memberikan anugerah iman keselamatan bagi sdraku sekeluarga! Halelu-YAH amen!
@Salams2952 ай бұрын
Bapa bukan Anak, Anak bukan Roh Kudus, Roh Kudus bukan Bapa, tapi yang bukan-bukan itu adalah 1.. 😅 Betul-betul membingungkan..kasihan jemaat Tuhan Yesus Kristus.
@stephensihombing2 ай бұрын
Perlu memang waktu dan kontemplasi untuk mengerti ketritunggalan Allah. Allah bukan Zat tetapi Pribadi yang penuh kasih dan peduli tentang hidup manusia seutuhnya.
@tripurwaningsih35143 ай бұрын
Semoga mkin jadi Berkat dam makin Terberkati TYM sl❤
@stephensihombing2 ай бұрын
Terima kasih atas dukungannya. Silakan bagikan bagi saudara kita yang lain.
@VonnyUmboh3 ай бұрын
Sampai sekarang saya masih terus membaca 3 pasal per hari. Sudah masuk ke 3 tamat. Bagi saya tidak berhenti ketika sdh selesai ,artinya berlanjut terus.
@stephensihombing2 ай бұрын
Puji Tuhan. Bertumbuh dalam Firman Tuhan yang menghibur dan menguatkan.
@omarnightwatchman21163 ай бұрын
Salam Sejahtera, Kerajaan Surga memang bukan soal makan minum, tetapi tentu kita tidak lupa bahwa rusaknya original plan Allah atas bumi beserta isinya adalah diawali dengan masuknya dosa ke satu-satunya planet yang ada di alam semesta ini yaitu planet bumi, melalui kejatuhan Adam & Hawa, ketika mereka mencemarkan Kekudusan Allah yang melekat pada tubuh mereka, dengan melahap yang bukan untuk dimakan atas petunjuk iblis. Sehingga Allah meng-enyah-kan mereka dari Taman Eden. Karena itu waspadalah agar hal yang *_rèmèh tèmèh_* itu tidak terulang. Setuju sekali bahwa Allah adalah Bapa yang Maha baik & Maha bertanggung jawab, sehingga tidak akan memberi makanan yang bukan makanan kepada manusia ciptaan-Nya (Matius 7: 9-10), karena tubuh manusia adalah *_mezbah korban bakaran hidup_* . Sejak sebelum bumi dilanda air bah, Allah sudah menyediakan apa yang akan dimakan manusia (Kejadian 7:2&3), yaitu *_sama dengan_* (=) yang akan menjadi korban bakaran bagi-Nya (Kejadian 8:20). Ketika Nuh (Bapak moyang segala bangsa, termasuk bangsa Indonesia) melakukan korban bakaran itu, Allah merasa sangat tersanjung & dipermuliakan (Kejadian 8:21), yang tidak ada hubungannya dengan Hukum Taurat. Adalah sebuah hiburan bagi iblis beserta para yesus Matius 24:24 menyaksikan kegemaran para manusia kristen yang gemar makan yang bukan makanan itu (Imamat 11), mencomot beberapa tulisan Rasul Paulus dan mengatakan bahwa makan minum adalah Hukum Taurat. Kemudian dalam ke-“lugu”-annya demi memenuhi keinginan daging, mereka melakukan pelecehan atau perundungan yaitu membenturkan atau mengadu domba Hukum-Nya itu dengan Jalan Salib Yesus Kristus, demi memperoleh pembenaran atau legitimasi menurut akal mereka, untuk bebas menjadi manusia pemakan segala dan kemudian akhirnya mereka terjangkit sindrom tabiat yang dalam bahasa "Ibraninya" adalah gergantang tubir atau *_rakus, yang merupakan salah satu akar kejahatan_* , sehingga mereka tersesat memahami makna keselamatan hanya oleh Kasih Karunia Allah. Dengan santuy mereka melecehkan akan kesediaan Yesus untuk menjalani jalan salib, sehingga mereka menjadi lebih kejam dari Yudas Iskariot, Tua-tua Yahudi dan para ahli Taurat yang telah membawa Yesus ke jalan salib. Iblis sudah tidak sabar menunggu kegenapan nubuatan favoritnya yaitu Nubuatan Yesus dalam Matius 7:23-21, yang akan menjerat para “krisbond” (kristen bodoh and degil), yaitu para manusia kristen yang degil bertegar tengkuk dengan pemahamannya, bahwa sekali selamat tetap selamat, sehingga pada akhir zaman Yesus sendiri yang akan meng-enyah-kan mereka dari hadapan-Nya.. Karena Yesus sendiri sudah menegaskan bahwa Kasih Karunia-Nya bukanlah “vaksin” yang akan meluputkan manusia dari konsekuensi yang lebih buruk, apabila manusia mengabaikan “protokol” Kasih Karunia-Nya (Yohanes 5:14) dan kembali ke kubangan. Agar semua aktivitas ibadah kehidupan yang kita lakukan tidak sia-sia dan tidak menyesatkan diri kita dan atau orang lain, tetapi menjadi aroma yang harum bagi Tuhan, marilah kita semua kembali berkiblat kepada Terang Alkitab yang benar secara benar demi membangun pemahaman akan Kasih Karunia Allah secara Alkitabiah, mumpung jarum jam injury time kita masing-masing masih bertik-tak tik-tak (Lukas 13:6-9).
@stephensihombing2 ай бұрын
Puji Tuhan untuk komentarnya. Makin bertumbuh dan berakar dalam Firman Allah dan kasih Yesus.
@LennyChrisChris-uw2so3 ай бұрын
Berkat ikut KBA saya bisa selesai membaca Alkitab dalam 397 hari
@stephensihombing2 ай бұрын
Puji Tuhan. Lanjutkan untuk setia membaca Alkitab setiap hari.
@nyomanmawa59163 ай бұрын
Tritunggal, tri : 3 pribadi (Bapa, Putra dan Roh Kudus), dapat dibedakan, tidak dapat dipisahkan, ketiganya setara. Tunggal: 1 substansi. Substansinya, ketiganya adalah Allah.
@windasianipar56923 ай бұрын
Aneh Pendeta HTD tdk setuju istilah TRITUNGGAL, mengejek:Protestan,Katolik, Pantekosta dll.Ha..ha..ha katanya pendapat dia yg paling benar.
@stephensihombing2 ай бұрын
Ketritunggalan Allah tidak bisa dipahami sepotong sepotong dan mengurangi substansi salah satu pribadi yang lebih tinggi dari yang lain.
Terima kasih. Jika berkenan bagikan dengan saudara yang lain.
@mastalinasaragih60633 ай бұрын
Trima kasih Pakpen..Tuhan Yesus berkati kita
@stephensihombing2 ай бұрын
Terima kasih. Maju dalam percaya kepada Yesus Kristus Tuhan kita.
@omarnightwatchman21163 ай бұрын
Semangat & Salam Sejahtera, Sangat didukung sekali bagi para civitas Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) untuk menjadi konsultan keselamatan bagi saudara-saudara mereka dari gereja non-GMAHK, untuk memperoleh literasi Alkitab yang benar secara benar, terutama masalah fatality yang sedang mereka lakukan secara tidak sadar tapi tergolong sangat nekat, yaitu menyangkal Allah sebagai Bapa Pencipta mereka, dengan cara melupakan atau mengabaikan Sabat menurut platform yang sudah ditetapkan Allah sendiri berdasarkan hak prerogatif-Nya (Kejadian 2 : 2-3) yaitu sebelum bumi terkontaminasi oleh dosa. Sehingga dengan menyangkal Allah sebagai Bapa Pencipta, mereka tidak akan menemukan Kerajaan Allah yang sesungguhnya (Matius 6:33). Sudah jelas Sabat Allah adalah sebuah “password” ilahi yang valid yang harus mereka aplikasikan, sebelum mereka dapat beraktivitas didalam “website” Kerajaan Allah, selain dari itu mereka secara otomatis hanya akan di-divert atau dibelokkan untuk beraktivitas didalam website kehidupan para yesus Matius 24:24, yang mirip dan bisa jadi lebih menarik, tapi penuh kepalsuan yang membinasakan (Wahyu 20 :10:15). Mereka menjadi korban penipuan para yesus Matius 24:24, yang membangun pemahaman akan Kasih Karunia Allah diatas lumpur yang menjebak & menyedot kehidupan (lumpur hidup). Sudah bukan rahasia lagi bahwa iblis sangat membenci Sabat, karena Sabat adalah fakta benang merah silaturahim yang terhubung antara Allah sebagai Bapa Pencipta dengan manusia sebagai anak-anak ciptaan-Nya. Modus kerjanya antara lain yaitu: • Membenturkan Sabat dengan Hukum Taurat. Padahal platform Sabat sudah dilembagakan oleh Allah ketika bumi belum terkontaminasi oleh dosa, jauh sebelum kehadiran bangsa Israel (Kejadian 2:2-3). Ini adalah salah satu spesialisasi iblis yaitu “adu domba”, yang berhasil menjatuhkan Adam & Hawa kedalam dosa. • Mencomot tulisan-tulisan Rasul Paulus, kemudian digunakan untuk membelokkan hakekat dari Firman. Padahal secara konteks maupun hirarki tidak akan Paulus melakukan itu, karena Paulus bukan Yudas Iskariot. Dan juga karena Sabat akan menjadi tanda pengenal bagi penghuni Kanaan Surgawi. Namun please setelah mereka ditolong, janganlah mereka direkrut atau di-advent-kan. Janganlah sertifikat baptisan yang dikeluarkan oleh GMAHK menjadi legitimasi bagi jiwa-jiwa yang sudah ditolong itu menjadi hak milik GMAHK. (Apakah para mahasiswa yang sudah menamatkan kuliah di UNAI atau UNKLAB kemudian mereka menerima ijazah penamatan, itu berarti mereka menjadi hak milik UNAI atau UNKLAB? So pasti tidaklah.) Tetapi kembalikanlah mereka kedalam komunitas asal mereka supaya mereka boleh menjadi terang & garam disana (Lukas 8:38-39). Teman saya “menantang” para gembala GMAHK untuk bersedia melakukan penginjilan yang lebih agresif tapi gentleman kepada para gembala non-GMAHK (penginjilan G to G, Gembala kepada Gembala) secara tatap muka. Sehingga setelah mereka menerima literasi Alkitab yang benar secara benar, para gembala non-GMAHK akan berinteraksi langsung dengan para jemaatnya agar kembali berkiblat kepada Alkitab yang benar secara benar, tanpa harus bermutasi atau menjadi Advent. Karena The Great Commission Matius 28:19-20 tidaklah sebuah perintah untuk meng-advent-kan para pengikut Kristus, tetapi menjadikan kita semua bersaudara didalam Kristus (Matius 12:50). Sehingga pada akhir zaman kita semua akan dikenal dan diterima Yesus untuk masuk Kerajaan Sorga, karena melakukan kehendak Bapa-Nya (Matius 7:21).
@omarnightwatchman21164 ай бұрын
Sarannya kepada para netizen adalah *_bacalah Alkitab anda secara pribadi dengan memohon pertolongan Roh Kudus, dari halaman awal sampai akhir, secara berurutan, jangan lompat-lompat atau skip-skip (seperti kanguru bergerak) agar tidak kehilangan konteks yang sebenarnya dari Alkitab itu_* . Bagi Yesus, perintah Allah adalah hidup yang kekal (Yohanes 12:50). Karena itu janganlah memperlakukan Alkitab itu sebagai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tapi bacalah Alkitab itu sebagai: • God’s original plan (yang terdiri dari Kejadian 1&2) • God’s contingency plan (yang terdiri dari Kejadian 3 s/d Wahyu) Dengan spirit membaca seperti ini, maka tidak dengan seenaknya kita berpendapat bahwa Firman Allah dalam Perjanjian Lama sudah tidak fresh, jadi sudah bisa diabaikan. Padahal, karena kabar baik keselamatan sudah ada sejak di Kejadian 3:15, maka sebutan Injil harusnya sudah berlaku sejak Kejadian 3. Jadi dengan kata lain istilah Perjanjian Lama seharusnya tidak ada. Dengan kata lain hakekat Firman Allah sejak Kejadian 1 hingga halaman akhir Alkitab adalah tetap fresh all the time, tidak ada yang basi, jadi jangan coba mengabaikan-Nya. Bahkan garansi dari Allah dalam Yesaya 55:11 “…. firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya…” Jadi lebih canggih dari drone yang dikendalikan manusia.
@stephensihombingАй бұрын
1. Persatuan Alkitab sebagai Wahyu Ilahi Pandangan bahwa Alkitab sebaiknya dibaca sebagai satu kesatuan, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, sangat sesuai dengan pemahaman bahwa seluruh Alkitab adalah wahyu Allah. Ini berarti bahwa setiap bagian dari Alkitab memiliki relevansi dan kebenaran yang saling melengkapi, mencerminkan rencana Allah yang utuh untuk umat manusia. 2. Rencana Asli dan Rencana Kontinjensi - Rencana Asli (Kejadian 1-2): Dalam kitab Kejadian, Allah menciptakan manusia dalam gambar-Nya dan menetapkan hubungan yang intim antara-Nya dengan manusia. Ini mencerminkan tujuan asli Allah untuk penciptaan. - Rencana Kontinjensi (Kejadian 3 - Wahyu): Kejatuhan manusia dalam dosa membawa konsekuensi yang luas, dan seluruh narasi Alkitab setelahnya dapat dilihat sebagai upaya Allah untuk memulihkan hubungan itu, dengan janji keselamatan yang pertama kali diungkapkan dalam Kejadian 3:15. Ini menunjukkan bahwa kasih dan rencana keselamatan Allah sudah ada sejak awal. 3. Injil Sejak Kejadian 3:15 Pernyataan bahwa kabar baik (Injil) sudah ada sejak Kejadian 3:15 adalah poin penting. Ayat tersebut sering dianggap sebagai "Proto-Injil," yang menunjukkan bahwa Allah sudah merencanakan penebusan melalui Kristus sejak awal. Ini menunjukkan bahwa setiap bagian dari Alkitab mengarah pada penggenapan rencana keselamatan yang penuh dalam Kristus. 4. Keterkaitan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Sangat penting untuk memahami bahwa Perjanjian Baru tidak menggantikan Perjanjian Lama, tetapi sebaliknya, menggenapkan dan meneruskan janji-janji yang telah dinyatakan sebelumnya. Yesus sendiri merujuk pada Perjanjian Lama dalam pengajaran-Nya, dan banyak nubuat dalam Perjanjian Lama terwujud dalam kehidupan dan karya-Nya. 5. Relevansi Firman Allah Sikap bahwa Firman Allah adalah "fresh all the time" mengajak kita untuk terus menerus mendalami Alkitab dan menemukan aplikasi praktis dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap bagian dari Alkitab memiliki pengajaran yang relevan untuk konteks modern dan tantangan yang kita hadapi. Membaca Alkitab dengan semangat yang menghargai integritas keseluruhan teks akan membuka pemahaman yang lebih dalam tentang karakter Allah dan rencana-Nya bagi manusia.
@omarnightwatchman21164 ай бұрын
Shalom Pdt. Charles, Hukum Allah (termasuk Torat) bukanlah sebuah proyek hukum yang gatot (gagal total). Kalau itu adalah sebuah proyek hukum gatot, maka Matius 5:17-19 tidak akan ada. Yesus turun kedunia bukan untuk me-recovery Hukum Allah (termasuk Torat), tapi justru untuk menggenapi/menyempurnakan Hukum Allah (Matius 5:17- 19) Sesuai fakta Alkitab: Hukum Allah (termasuk Torat) tidak pernah dan tidak pernah dimaksudkan untuk menyelamatkan manusia dari akibat dosa, karena keberadaan manusia sejak awal adalah karena Kasih Karunia Allah. (Walaupun Allah sudah mengetahui manusia akan menjadi bumerang bagi Allah, tapi Allah tetap menjadikan manusia menurut gambar & rupa Allah) Supaya manusia yang sudah menerima Kasih Karunia Allah tidak jatuh lagi kedalam dosa, Allah memberikan perintah. Perintah-Nya adalah hidup kekal (Yohanes 12:50) jadi jangan diabaikan. Jadi klop.. orang menuruti Hukum Allah justru karena sudah diselamatkan, bukan cari selamat. ============================================== Yesus sudah menegaskan bahwa kasih karunia-Nya bukanlah sebuah vaksinasi, yang akan membuat manusia menjadi imun atau kebal terhadap konsekuensi dosa yang lebih buruk lagi, kalau manusia kembali berbuat dosa (Yohanes 5:14). Dosa ialah pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4). Jadi jelas itu adalah dusta mahkamah iblis yang mengatakan bahwa manusia sekarang sudah hidup dibawah kasih karunia, sudah tidak lagi hidup dibawah Hukum Taurat. Karena fakta Alkitab adalah manusia sudah hidup didalam Kasih Karunia Allah sejak alam semesta ini diciptakan, bukan baru sekarang atau setelah Yesus melakukan jalan salib. *_Dalil Kerajaan Sorga yang sebenarnya : Kasih Karunia Allah akan selalu diikuti oleh Hukum Allah yang tidak boleh diabaikan_* . • Dimana ada Kasih Karunia Allah ( *_K2A_* ), so pasti akan ada Hukum Allah (_*HA*_) • *_K2A_* diterima, tapi mengabaikan *_HA_* = kebinasaan (Yoh. 5:14 / Kejadian 19:26 ) • *_K2A_* tidak diakui dan hanya mematuhi *_HA_* = lautan api (Wahyu 20:15) *_Karena fakta-fakta Alkitab yang sebenarnya menunjukkan: adalah sudah sejak awal penciptaan, manusia hidup didalam Kasih Karunia Allah. Dan Hukum Allah (yang adalah saudara kembar Kasih Karunia Allah) keberadaannya _*tidak pernah diperuntukkan untuk menyelamatkan manusia_* , tapi adalah untuk menolong manusia agar tidak kehilangan Kasih Karunia Allah*_ . Hal ini adalah sejalan dengan salah satu kodrat Allah, yaitu sangat mengasihi manusia berdosa tapi sangat murka kepada orang yang memilih untuk mengasihi dosa. Keakraban atau hubungan yang tak akan pernah terpisahkan dari Kasih Karunia & Hukum Allah, salah satu faktanya bisa terlihat dalam Yohanes 5:14, yaitu ketika Yesus mengatakan kepada orang yang sudah diampuni dosanya dan dipulihkan kesehatannya dari penyakit yang sudah membuatnya hanya bisa terbaring menderita selama 38 tahun : "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." Sedangkan dalam 1 Yohanes 3:4 dikatakan: …… dosa ialah pelanggaran hukum Allah. Kronologi dan modus “munculnya” Kasih Karunia Allah selalu/pasti simultan otomatis diikuti oleh Hukum Allah yang tidak boleh diabaikan, sudah terlihat jelas sejak Kejadian 1. *_Berdasarkan fakta-fakta Alkitab maka tidak ragu untuk dikatakan bahwa Hukum Allah tidak akan pernah ada kalau Kasih Karunia Allah tidak ada lebih dahulu_* . Ini sangat sinkron dengan apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Yohanes 12:50-47, bahwa Perintah Allah adalah hidup kekal. Dan Yesus memberikan jaminan bahwa hanyalah mereka yang melakukan kehendak Bapa-Nya yang akan masuk Kerajaan Sorga (Matius 7:21). Sedangkan para yesus Matius 24:24, dalam ajaran sesatnya melalui para apologetornya, selalu menarasikan Hukum Allah sebagai “saudara tiri” dari Kasih Karunia Allah. Ajaran sesat ini mereka lakukan dalam usahanya untuk menggenapi nubuatan favorit iblis yang ada dalam Matius 7:22-23. Dalam narasinya mereka selalu memperbesar Kasih Karunia Allah untuk memperkecil Hukum Allah. Biasanya mereka mencomot tulisan-tulisan Rasul Paulus, yang kalau tidak dipahami konteksnya, sangat mudah untuk menyesatkan. Padahal secara hirarki tidaklah mungkin Rasul Paulus berani mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan Firman Allah. Secara Alkitab mari kita buktikan bahwa *_tidak pernah ada manusia yang hidup dibawah hukum Taurat supaya selamat_* . Karena sejak sebelum Adam ada, Kasih Karunia Allah sudah lebih dahulu efektif berlaku. (kiranya para pendeta tidak berpura-pura tidak mengetahui fakta ini, karena resikonya akan ada banyak jemaat anda yang masuk dalam nubuatan kesukaan iblis, yaitu Matius 7:22-23. Terutama jemaat anda yang membaca Alkitabnya nggak pernah khatam, atau yang membaca Alkitabnya tapi banyak skip-skipnya, seperti kanguru bergerak) *Buktinya Kasih Karunia Allah sudah efektif berlaku sejak sebelum Adam ada :* Walaupun Allah sudah mengetahui Adam akan jadi bumerang bagi-Nya ketika dia jatuh kedalam dosa bersama Hawa, tapi Allah tetap menggunakan asas praduga tak bersalah ketika menciptakan Adam, sehingga Adam tercipta dengan top high quality grade, yaitu menurut gambar & rupa-Nya; tidak menurut gambar atau rupa ciptaan-Nya yg lain, misalnya monyet, singa, gajah atau lainnya. Selain daripada itu, segala yang baik dari ciptaan-Nya itu, Allah memberikan kuasa kepada Adam untuk mengexploitasinya. Dan agar Adam tidak kehilangan semua karunia yang telah Allah berikan itu secara cuma-cuma, Allah memberikan perintah larangan yaitu “…. janganlah kau makan…” (Kejadian 2:17). Dengan demikian, dari sejak peristiwa penciptaan itu sudah terlihat kronologi atau modusnya bahwa Kasih Karunia Allah selalu muncul lebih dahulu dari perintah atau hukum-Nya. Sehingga ketika manusia melakukan perintah atau hukum-Nya so pasti karena sudah lebih dahulu menerima Kasih Karunia Allah. Sayang sekali Adam & Hawa mengabaikan perintah-Nya, sehingga mereka terusir dari Eden. Modus Kasih Karunia Allah selalu diikuti oleh Perintah Allah yang tidak boleh diabaikan, sudah terbukti tidak akan pernah lekang sampai kapanpun. Peristiwa berikut akan membuat sangat jelas & bening bahwa *_Kasih Karunia Allah akan selalu diikuti oleh Hukum Allah yang tidak boleh diabaikan_* , yaitu pengalaman Lot dan keluarganya, yang ditarik keluar oleh 2 malaikat Allah dari kebinasaan Sodom & Gomora (Kejadian 19:16). Allah berkenan untuk menyelamatkan mereka karena Allah sangat menghargai hubungan baik-Nya dengan Abraham, sehingga Allah memperhatikan permohonan Abraham (Kejadian 18:23-33, Kejadian 19:29). Dan ternyata, meski tidak ditemukan satupun orang benar dalam kedua kota itu, tapi Allah tetap menyelamatkan Lot & keluarganya, sebelum kedua kota itu dibinasakan-Nya. Tetapi sayang sekali bagi istri Lot, yang sebenarnya sudah ditempatkan pada jalur keselamatan, namun menjadi binasa (Kejadian 19:26) karena mengabaikan Perintah Allah (Kejadian 19:17). Juga kisah pembebasan bangsa Israel secara kolosal dari perbudakan di Mesir adalah salah satu bukti bahwa Kasih Karunia Allah akan selalu muncul lebih dahulu, setelah itu diikuti Perintah Allah yang tidak boleh diabaikan. Sebagaimana yang kita sudah mengetahui bahwa Dasa Titah Tuhan atau The Ten Commandments dideklarasikan kepada bangsa Israel, setelah mereka dibawa keluar atau dibebaskan Allah dari perbudakan di Mesir. Namun sayang sekali karena ketegaran tengkuk mereka, maka hanya 2 orang dari generasi yang keluar dari Mesir yang berhasil masuk Kanaan. So *_Kasih Karunia Allah dan Hukum Allah yang tidak boleh diabaikan_* adalah 2 hal yang tidak terpisahkan disegala masa (perjanjian lama, perjanjian baru, akhirat). Yesus menegaskan bahwa Hukum atau Perintah Allah adalah hidup yang kekal (Yohanes 12:50), jadi janganlah mengabaikan-Nya. Contoh lainnya, yang juga sangat autentik adalah, ketika Yesus sudah mengaruniakan pengampunan dosa dan pemulihan kesehatan kepada orang yang sebelumnya terbaring menderita selama 38 tahun karena penyakitnya, Yesus menegaskan kepadanya bahwa kasih karunia-Nya bukanlah sebuah vaksinasi, yang akan membuat orang itu menjadi imun atau kebal terhadap konsekuensi dosa yang lebih buruk lagi, kalau orang itu kembali berbuat dosa (Yohanes 5:14). Dosa ialah pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4). *_Dari fakta-fakta tersebut jelas sejak awal dunia ini diciptakan, manusia sudah hidup karena Kasih Karunia Allah, yang eksistensinya atau keberadaannya selalu diikuti oleh Perintah atau Hukum Allah yang tidak boleh diabaikan. Ketika kemudian manusia melakukan perintah Allah adalah jelas sebagai respons proaktif atas karunia keselamatan yang sudah diterimanya, bukan supaya atau mencari selamat_* . Sehingga match dengan pernyataan Yesus, bahwa kedatangan-Nya tidaklah untuk menghapus hukum. Karena itu bagi kita semua yang saat ini masih dikaruniakan kesempatan hidup dalam masa tambahan atau injury time (Lukas 13:6-9), marilah kembali berkiblat kepada kebenaran Alkitab secara benar.
@stephensihombing3 ай бұрын
Sesunggunya kita hidup dalam kasih karunia Allah dan karena itu kita bersyukur dan berbuat yang baik kepada sesama.
@omarnightwatchman21163 ай бұрын
@@stephensihombing Semangat & Salam Sejahtera, Sangat didukung sekali bagi para civitas Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) untuk menjadi konsultan keselamatan bagi saudara-saudara mereka dari gereja non-GMAHK, untuk memperoleh literasi Alkitab yang benar secara benar, terutama masalah fatality yang sedang mereka lakukan secara tidak sadar tapi tergolong sangat nekat, yaitu menyangkal Allah sebagai Bapa Pencipta mereka, dengan cara melupakan atau mengabaikan Sabat menurut platform yang sudah ditetapkan Allah sendiri berdasarkan hak prerogatif-Nya (Kejadian 2 : 2-3) yaitu sebelum bumi terkontaminasi oleh dosa. Sehingga dengan menyangkal Allah sebagai Bapa Pencipta, mereka tidak akan menemukan Kerajaan Allah yang sesungguhnya (Matius 6:33). Sudah jelas Sabat Allah adalah sebuah “password” ilahi yang valid yang harus mereka aplikasikan, sebelum mereka dapat beraktivitas didalam “website” Kerajaan Allah, selain dari itu mereka secara otomatis hanya akan di-divert atau dibelokkan untuk beraktivitas didalam website kehidupan para yesus Matius 24:24, yang mirip dan bisa jadi lebih menarik, tapi penuh kepalsuan yang membinasakan (Wahyu 20 :10:15). Mereka menjadi korban penipuan para yesus Matius 24:24, yang membangun pemahaman akan Kasih Karunia Allah diatas lumpur yang menjebak & menyedot kehidupan (lumpur hidup). Sudah bukan rahasia lagi bahwa iblis sangat membenci Sabat, karena Sabat adalah fakta benang merah silaturahim yang terhubung antara Allah sebagai Bapa Pencipta dengan manusia sebagai anak-anak ciptaan-Nya. Modus kerjanya antara lain yaitu: • Membenturkan Sabat dengan Hukum Taurat. Padahal platform Sabat sudah dilembagakan oleh Allah ketika bumi belum terkontaminasi oleh dosa, jauh sebelum kehadiran bangsa Israel (Kejadian 2:2-3). Ini adalah salah satu spesialisasi iblis yaitu “adu domba”, yang berhasil menjatuhkan Adam & Hawa kedalam dosa. • Mencomot tulisan-tulisan Rasul Paulus, kemudian digunakan untuk membelokkan hakekat dari Firman. Padahal secara konteks maupun hirarki tidak akan Paulus melakukan itu, karena Paulus bukan Yudas Iskariot. Dan juga karena Sabat akan menjadi tanda pengenal bagi penghuni Kanaan Surgawi. Namun please setelah mereka ditolong, janganlah mereka direkrut atau di-advent-kan. Janganlah sertifikat baptisan yang dikeluarkan oleh GMAHK menjadi legitimasi bagi jiwa-jiwa yang sudah ditolong itu menjadi hak milik GMAHK. (Apakah para mahasiswa yang sudah menamatkan kuliah di UNAI atau UNKLAB kemudian mereka menerima ijazah penamatan, itu berarti mereka menjadi hak milik UNAI atau UNKLAB? So pasti tidaklah.) Tetapi kembalikanlah mereka kedalam komunitas asal mereka supaya mereka boleh menjadi terang & garam disana (Lukas 8:38-39). Teman saya “menantang” para gembala GMAHK untuk bersedia melakukan penginjilan yang lebih agresif tapi gentleman kepada para gembala non-GMAHK (penginjilan G to G, Gembala kepada Gembala). Sehingga setelah mereka menerima literasi Alkitab yang benar secara benar, para gembala non-GMAHK akan berinteraksi langsung dengan para jemaatnya agar kembali berkiblat kepada Alkitab yang benar secara benar, tanpa harus bermutasi atau menjadi Advent. Karena The Great Commission Matius 28:19-20 tidaklah sebuah perintah untuk meng-advent-kan para pengikut Kristus, tetapi menjadikan kita semua bersaudara didalam Kristus (Matius 12:50). Sehingga pada akhir zaman kita semua akan dikenal dan diterima Yesus untuk masuk Kerajaan Sorga, karena melakukan kehendak Bapa-Nya (Matius 7:21).
@omarnightwatchman21164 ай бұрын
Shalom Pdt. Charles, Mohon maaf, tapi sadarkah anda ada berapa banyak jemaat dan anak-anak anda, dengan mengaplikasikan pola ibadah anda selama ini, yang akan masuk secara berjemaah kedalam lautan api pada akhir zaman (Wahyu 20:15) ? --------------------------------------------------------------------------------- Saya heran kenapa sebagian besar manusia kristen tetap bertegar tengkuk mengabaikan undangan Allah Pencipta untuk melakukan pertemuan kudus dengan-Nya pada hari Sabat Tuhan, yaitu hari ke 7 atau Sabtu. Apakah mereka pikir kalau mereka mau beribadah pada hari Sabat, mereka harus bermutasi dulu atau merger dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh? So pasti tidak demikian. Karena berdasarkan Alkitab, pemegang hak cipta Sabat adalah Allah sendiri. Dan keberadaan platform Sabat Tuhan adalah jauh dan jauuuh sekali sebelum ada Hukum Taurat. Bahkan keberadaan platform Sabat sudah ada sejak sebelum bumi terkontaminasi atau tercemar oleh dosa, sehingga Sabat akan tetap eksis didalam Kanaan Surgawi dan sepanjang masa kekekalan. Sangat terang benderang & jernih sekali Alkitab menunjukkan hubungan platform Sabat dengan Allah Pencipta (Kejadian 2:2-3). Sabat itu bukan merupakan nubuatan, tapi sebuah Ketetapan Allah yang sudah dilaksanakan oleh Allah sendiri dan kemudian harus diaplikasikan oleh segenap mahluk alam semesta sepanjang masa kekekalan, sebagai pengakuan bahwa Allah adalah Bapa Pencipta kita semua. Sudah bukan rahasia lagi bahwa iblis sangat membenci Sabat, karena Sabat adalah fakta benang merah silahturahim yang terhubung antara Allah sebagai Bapa Pencipta dengan manusia sebagai anak-anak ciptaan-Nya. Dan juga karena Sabat akan menjadi tanda pengenal bagi penghuni Kanaan Surgawi. ======================================= Teman saya senang membaca Alkitab tidak sebagai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tapi beliau membaca Alkitab sebagai : 1. God’s Original Plan (yang terdiri dari Kejadian 1 & 2). 2. God’s Contigency Plan (yang terdiri dari Kejadian 3 s/d Wahyu). Menurut teman saya, kalau Adam & Hawa memiliki integritas kepada Allah seperti yang dimiliki oleh ke 4 tokoh anti kompromi, yaitu Daniel & ke 3 sahabatnya, maka Adam & Hawa tidak akan jatuh kedalam dosa, dan sebagai konsekuensi atas kegagalannya menggoda Adam & Hawa, bisa jadi iblis ketika itu langsung dibinasakan oleh Allah, karena sudah tidak ada tempat bagi iblis, baik disurga maupun di planet manapun di alam semesta ini. Dan sebagai konsekuensi terindah adalah Adam & Hawa masih ada beserta keturunannya di Taman Eden sampai sekarang dan sampai sepanjang masa kekekalan. Tapi sayang sekali Adam & Hawa jatuh kedalam dosa, maka Allah harus melaksanakan God’s Contigency Plan yang tertulis mulai dari Kejadian 3 s/d kitab Wahyu, yang bertujuan membawa manusia ke Kanaan Surgawi. Menurut teman saya, karena janji keselamatan sudah di Firmankan didalam Kejadian 3:15, maka seharusnya sebutan kitab Injil sudah dimulai dari Kejadian 3 s/d kitab Wahyu. ==================================================== Didalam God’s Original Plan, yaitu alam semesta tanpa dosa, Tuhan sudah melembagakan hari ke 7 sebagai hari yang diberkati dan dikuduskan-Nya berdasarkan hak prerogatif-Nya (Kejadian 2:3) Perhatikan, ketika platform Sabat dilembagakan, keberadaan Hukum Taurat masih jauh & jauuuh sekali. Mungkin Pendeta Charles dapat menjelaskan apa maknanya apabila Allah sudah menguduskan sesuatu. Apakah bisa eksistensi yang dikuduskan Tuhan itu dieliminasi atau ditiadakan oleh manusia? Apakah itu bukan sebuah kelancangan, kalau ada manusia yang berani melakukan itu? Melihat fakta bahwa platform Sabat adalah ketetapan Tuhan yang dikuduskan-Nya, maka terlalu nekat bagi yang berani mengabaikannya. Karena Sabat sudah diaplikasikan didalam masa alam semesta tanpa dosa atau God’s Original Plan, maka Sabat akan berlaku juga didalam Kanaan Surgawi yang juga tanpa dosa, atau dengan kata lain Sabat akan berlaku sepanjang masa kekekalan. Secara autentik minimal 3 x Sabat dinyatakan dalam Alkitab, yaitu: 1. Kejadian 2:3 - Ketika bumi belum tercemar oleh dosa, Allah menggunakan hak prerogatif-Nya untuk melembagakan hari ke 7 sebagai hari yang diberkati & dikuduskan-Nya, ketika dunia belum jatuh kedalam dosa, ketika bangsa apapun belum ada didunia, termasuk bangsa Israel & ketika hukum apapun belum ada didunia, termasuk Hukum Taurat. Fakta ini menegaskan bahwa eksistensi Sabat adalah sudah termasuk didalam God’s Original Plan ketika menciptakan alam semesta ini beserta isinya, untuk diaplikasikan oleh Adam & Hawa beserta keturunannya, beserta seluruh mahluk ciptaan-Nya yang lain dibumi yang belum terkontaminasi oleh dosa. Dan kemudian sebagai konsistensi dengan Yesaya 55:11, ketentuan itu diulangi oleh Allah didalam masa God’s Contigency Plan atau sesudah bumi tercemar oleh dosa, yaitu: 2. Keluaran 20: 8-11 3. Keluaran 32:16 - Allah menuliskan sendiri Perintah-perintah-Nya pada ke 2 prasasti atau loh batu, yang sebelumnya sudah di Firmankan-Nya secara verbal dalam Keluaran 20:1-17. 4. Keluaran 34:1 - Allah menuliskan kembali Perintah-perintah-Nya pada ke 2 prasasti atau loh batu yang baru, karena yang sebelumnya sudah dihancurkan Musa dalam amarahnya. 5. Markus 2:28 (KJV) - Yesus menegaskan bahwa the Son of man is Lord also of the sabbath. Jadi Sabat yang sudah ada di dunia sebelum jatuh kedalam dosa tidak akan lekang atau pupus sampai selama-lamanya atau sepanjang masa kekekalan. Legitimasi Alkitab yang mengubah Sabat menjadi hari Minggu tidak ada, karena sudah diakui bahwa pemujaan di hari Minggu adalah legitimasi sejarah dunia, yaitu ketika diputuskan oleh Kaisar Roma Konstantin dan Kongres Laodekia yang diadakan para pemuka-pemuka gereja di tahun 300an sesudah masehi. Dan kemudian dengan dibantu para yesus Matius 24:24 pemujaan di hari Minggu bertambah populer, karena mereka juga mencomot beberapa ayat Alkitab untuk melegitimasi hari Minggu sebagai hari pemujaan yang Alkitabiah. Biasanya mereka menggunakan tulisan-tulisan Rasul Paulus yang kemudian diplintir-plintir agar mudah dikonsumsi oleh para manusia kristen yang tidak paham dengan konteks tulisan Rasul Paulus. Karena secara hirarki tidak mungkin Paulus berani membatalkan apa yang telah diputuskan Allah. Berdasarkan fakta-fakta itu, saya berharap banyak gereja saat ini, seperti Katolik, GPIB, GKI, GKJ, Pantekosta, HKBP, Gereja Toraja, GMIM, Gerika Makedonia dan lainnya bersedia kembali berkiblat kepada Alkitab yang benar secara benar demi keselamatan jemaatnya, tanpa harus bermutasi atau merger dengan Gereja Advent, karena Sabat bukan milik Gereja Advent. Tentu masalahnya bukan pada hari-hari ibadah yang sudah mereka lakukan selama ini, karena mereka bebas melaksanakan ibadah pada hari apapun. Tetapi yang menjadi masalah adalah ketika mereka mengabaikan undangan pertemuan dengan Allah dalam platform yang sudah diberkati dan dikuduskan berdasarkan hak Prerogatif Allah, yaitu hari Sabat (Kejadian 2:3). Please jangan salah paham, keselamatan itu bukan hanya tentang Sabat. Tapi ketika manusia mengabaikan Sabat, maka segalanya pasti hancur (Matius 7:26-27). Allah menghendaki manusia beribadah dalam Roh & Kebenaran. Yesus menegaskan bahwa Firman-Mu adalah Kebenaran (Yohanes 17:17). Oleh karena itu janganlah kita mengabaikan Firman Allah yang mengundang kita untuk mengadakan pertemuan kudus dengan-Nya pada hari Sabat, demi keselamatan kita. Yesus menegaskan bahwa *_Perintah-Mu adalah Hidup Kekal_* (Yohanes 12:50). “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 7 : 21-23).
@stephensihombingАй бұрын
Pernyataan mengenai "God’s Original Plan" dan "God’s Contingency Plan" dapat dinilai dari sudut pandang teologi Calvinis sebagai berikut: 1. God’s Original Plan - Kejadian 1 & 2: Dalam pandangan Calvin, penciptaan yang dicatat dalam Kejadian 1 dan 2 menunjukkan kehendak Allah yang sempurna, di mana manusia diciptakan dalam gambar dan rupa-Nya untuk memiliki hubungan intim dengan-Nya. Segala sesuatu diciptakan dengan baik, dan manusia diberikan tanggung jawab atas ciptaan lainnya. 2. God’s Contingency Plan - Kejadian 3 s/d Wahyu: Teologi Calvin menekankan bahwa Allah, dalam kedaulatan-Nya, sudah merencanakan keselamatan sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4). Meskipun kejatuhan manusia ke dalam dosa adalah tindakan manusia yang bebas, Allah tetap berdaulat dan mengatur sejarah untuk memulihkan hubungan yang hilang. Dalam hal ini, rencana keselamatan melalui Kristus adalah bagian dari rencana yang sudah ditentukan. 3. Kedaulatan Allah - Teologi Calvin menekankan bahwa tidak ada yang bersifat kontingen dalam arti bahwa Allah tidak terkejut oleh kejatuhan. Semua sudah ada dalam rencana Allah, dan setiap peristiwa, termasuk dosa, melayani tujuan-Nya yang lebih besar. 4. Injil Sejak Awal - Calvinis juga percaya bahwa janji keselamatan sudah dimulai sejak Kejadian 3:15 (proto-Injil), di mana Allah menjanjikan penebusan melalui keturunan wanita. Ini menunjukkan bahwa rencana keselamatan sudah ada sejak awal. Secara keseluruhan, meskipun istilah "contingency" dapat diartikan berbeda dalam konteks teologi Calvin, gagasan bahwa Allah memiliki rencana keselamatan setelah kejatuhan manusia adalah sejalan dengan pemahaman Calvinis tentang kedaulatan dan anugerah Allah. Rencana Allah tidak hanya merespons kejatuhan, tetapi merupakan bagian dari rencana yang sudah ditetapkan sejak semula.
@omarnightwatchman21164 ай бұрын
2 of 2 Demikian juga dengan masalah yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan karena memang bukan makanan, Alkitab menunjukkan bahwa hal itu sudah menjadi ketetapan Allah sejak jauh dan jauuuh sekali sebelum ada bangsa Israel & sebelum ada Hukum Taurat. Masalah halal dan haram sudah ditegaskan oleh Allah sejak jauh dan jauuuh sekali sebelum ada bangsa Israel dan Hukum Taurat, yaitu paling tidak sejak 7 hari sebelum masa air bah dimulai. Dalam Kejadian 7:2 Tuhan menegaskan kepada Nuh bahwa hanya 1 pasang binatang haram dari setiap jenisnya yang Tuhan ijinkan untuk boarding kedalam Bahtera Nuh. Sedangkan yang tidak haram adalah 7 pasang dari setiap jenisnya yang diijinkan untuk boarding. Dan ketika Nuh, yang kemudian menjadi nenek moyang segala bangsa (termasuk bangsa Indonesia), mempersembahkan korban bakaran binatang halal, *_Allah merasa sangat tersanjung dan dipermuliakan dan dikuduskan_* (Kejadian 8:20-21). Jadi jelas hakekat dari Imamat 11 ada pada ayat 44 yaitu Kekudusan (tok!), bukan masalah cacing pita, kolesterol atau karena pada saat itu belum tersedia Lipitor. Kekudusan yang ada di “Perjanjian Lama” tidak akan lekang di “Perjanjian Baru”. Begitu juga di akhirat nanti. Melalui para “apologetor-nya”, para yesus Matius 24:24 mengajarkan bahwa Allah memperuntukkan Imamat 11 atau kekudusan itu hanya untuk diaplikasikan oleh umat Israel, sedangkan bangsa lain tidak. Ajaran yang aneh bin mengada-ada tentunya. Untuk melihat keanehan ajaran itu, silahkan anda bayangkan, apa yang akan terjadi ketika dalam masa pandemi yang lalu, apabila protokol covid19 hanya diberlakukan kepada sebuah negara tertentu aja, sedangkan kepada negara lain tidak, padahal sama-sama tinggal dalam 1 planet bumi? Terlalu “lugu” (maaf maksudnya “luar biasa gubluk”) kalau ada manusia kristen yang sudah paham betul bahwa penebusan yang sudah dilakukan Yesus adalah untuk me-restore ke-Kudusan Allah yang sudah dirusak di Taman Eden, tapi kemudian masih berpikir bahwa penebusan yang sudah Yesus lakukan adalah sebagai legitimasi bagi mereka untuk mengabaikan Imamat 11, sehingga mereka bebas menjadi manusia pemakan segala, atau yang dalam bahasa “Ibrani-nya” disebut sebagai manusia gergantang tubir atau rakus. Dengan demikian manusia-manusia kristen tersebut sudah menjadi jauh lebih kejam daripada Yudas atau para imam dan tua-tua Yahudi yang telah menyalibkan Yesus. Dan bahkan, maaf, lebih bodoh dari Adam & Hawa, karena mengulangi kesalahan mereka . Untuk mereka-mereka itu Yesus tidak akan mengulangi jalan salib, tetapi Firman yang akan menjadi hakim mereka (Yohanes 12:48-49), kalau mereka masih tetap mengabaikan injury time yang sudah dikaruniakan kepada mereka untuk kembali kepada pemahaman Alkitab yang benar secara benar (Lukas 13:6-9). Dan sebagai acuan untuk kita semua dalam hal asupan untuk tubuh, pastikan kita mengkonsumsi sesuai petunjuk Allah, karena Dia adalah Bapa Yang Maha Baik yang tidak akan mencelakakan kita (Matius 7 : 9-11). Jadi jelas ini semua tidak ada hubungan dengan Hukum Taurat atau Bangsa Israel atau bahkan dengan umat Advent. Sehingga untuk mengaplikasikan ini semua kita tidak perlu bermutasi menjadi anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, tapi tetaplah sebagai gereja anda saat ini, karena jelas *_kita semua basudara didalam Yesus_* (Matius 12:50). =========================================================== Begitu juga dengan baptisan, masih banyak manusia-manusia kristen yang mengaplikasikannya dengan caranya sendiri-sendiri. Padahal baptisan yang dilakukan oleh Yesus adalah baptisan dari sorga (Markus 11:30). Sebagai suatu kegirangan bagi iblis ketika menyaksikan sebagian besar umat kristen secara degil dan tegar tengkuk melakukan anomali, yaitu sibuk heboh melakukan yang tidak diperintahkan-Nya, tapi mengabaikan hal-hal yang diperintahkan-Nya. Karena itu marilah kita kembali berkiblat kepada Alkitab yang benar secara benar, mumpung kasih karunia injury time kita belum berakhir (Lukas 13:6-9).
@anihutagalung084 ай бұрын
Puji Tuhan..Prog.Gereja Ramah Anak bsa dilaksanakan dng baik..mksh bnyk Infonya ibu Pdt.Margi materinya.menyiapkan anak sejak usia Dini.
@stephensihombing4 ай бұрын
Terima kasih respons dan dukungannya. Semoga gereja ramah anak dapat dikembangkan di semua gereja Tuhan dan GPIB khususnya.
@wazengmakantar96294 ай бұрын
Sangat bagus, apalagi jika di sertai dengan penjelasan ayat per ayat, baik tentang penulis, latar belakang penulisan serta maksud dan artinya..
@hannytahapary80444 ай бұрын
Mantap Papen Stephen Sihombing M.Th. Tuhan Yesus Memberkati kerja layan Papen bersama keluarga. Amen.
@stephensihombing4 ай бұрын
Terima kasih Bung. Kembangkan di jemaat GPIB Siloam Jakarta Barat. Diberkati semua.
@srihartini84364 ай бұрын
Terimakasih Pak Pendeta,, Tuhan Yesus memberkati 🙏
@stephensihombingАй бұрын
Terima kasih. Tetap setia mengikuti chanel ini. Tuhan Yesus memberkati.
@HerlanSukono4 ай бұрын
Saya senang sekali ada Pdt yng mau membimbing kami utk ,komunitas baca Alkitab
@stephensihombingАй бұрын
Terima kasih. Tetap setia membaca Alkitab dam melakukan kehendakNya. Tetap setia mengikuti chanel ini. Tuhan Yesus memberkati.
@jeffrylewerissa4 ай бұрын
Terima kasih Pdt. A. Persang dan Pdt. Stephen Sihombing, Kasih Setia hadir
@stephensihombing4 ай бұрын
Terima kasih kehadirannya Bung Jefry. Silakan bagikan kepada rekan presbiter di jemaat Kasih Setia Ciledug. Tuhan Yesus Memberkati.
@geraldsalhuteru48954 ай бұрын
Terima kasih pak Pdt Steven. Tuhan Yesus Memberkati
@stephensihombingАй бұрын
Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati
@deinejuwel65825 ай бұрын
Slmt mlm saudara ku yg mengikuti seminar ttng pengkhotbah, salam dari saya 🙋 jemaat GPIB Koinonia, Jkrt
@stephensihombingАй бұрын
Salam sehat selalu
@GeanneCMLSamusamu5 ай бұрын
Slmt mlm Smuwah....slmt mengikuti seminar ttg Pengkhotbah oleh Pdt Gerit Singgih...Jbus,,,,
@stephensihombingАй бұрын
Semoga bermanfaat
@rudolfrahabeat60946 ай бұрын
Sajian materi yang menarik dan perlu...posisi konservatif pak Pendeta Alex tentu menarik pula, sambil tetap terbuka terhadap wawasan yang progresif dan dialogis....danke banya...Salam dari Ambon
@stephensihombing6 ай бұрын
Terima kasih atas atensinya. Tuhan Yesus memberkati.
@rutjuliana48586 ай бұрын
Terima kasih utk ilmu yg boleh dibagikan..Tuhan Yesus memberkati Ibu Pendeta..
@stephensihombing6 ай бұрын
Terima kasih
@boetjebalthazar96177 ай бұрын
Rev. Sihombing yg Terkasih Terimkasih utk Acara Ini. Saya merasakan ada Damai Sejahtera ketika mendengar Presentasi ini. Latar Belakang saya pernah alami dlm melakukan Anthropology Research di Maluku 1974 sebagai Field assisten Professor Dieter Bartels dari Cornell University of Ithaca New York. Semoga bermanfaat dan menjadi berkat bagi Umat Kristen di era digital ini. Pertanyaan saya apakah YESUS bertoleransi dengan Adat, pada Waktu MUJISAT Pertama di pesta di Kana Waktu merobah Air menjadi Anggur sebagai menghormati permintaan Ibu NYA karena Tradisi Yahudi Keluarga akan sangat malu menjamu tamu2 dgn Kondisi Anggur sdh habis di pesta itu. Terimakasih
@stephensihombing6 ай бұрын
Terima kasih atas aprersiasinya. Sikap Yesus dapat dimengerti sebagai jawaban atas permintaan ibuNya yang melihat situasi yang dapat mempermalukan keluarga besar dengan tetap mempertimbangkan waktu yang sesuai dengan kehendakNya. Kedaualatan Allah melampaui tradisi budaya dan di situ kita belajar untuk menjadi taat seperti dikatakan ibu Yesus sendiri kepada para hamba untuk melakukan segala sesuatu sesuai perintah Tuhan Yesus.
@pierrepelupessy-nq8mq8 ай бұрын
Pak Sihombing ini cuma saran saja, mohon sekali perhatikan audionya mengingat volumenya kecil sekali. Sayang sekali eskatologi dr perspektif nabi² kecil dimana kita bisa belajar suaranya tidak terlalu jelas Maaf ya pak Sihombing saya hanya saran🙏 & terimakasih
@stephensihombing6 ай бұрын
Baik. Terima kasih informasinya.
@helfrisinaga899010 ай бұрын
Shalom... Salam sehat pak pendeta Nitis
@stephensihombing6 ай бұрын
Sehat selalu. Tuhan Yesus memberkati.
@daudnoya8870 Жыл бұрын
Saya jemaat GPIB Maranatha, ingin menyampaikan bahwa "lukisan tentang imajinasi kehadiran Yesus di Emaus" , hal itu pernah saya rasakan 50 tahun yang lalu saat kehadiran Yesus melalui seorang "wanita asusila" memberi makan nasi jamblang pada saya selama 3 malam saat saya hidup menggelandang di pasar lokal Grage, Cirebon.... Saat ini saya sudah berusia 62 tahun. Terima kasih atas pemaparan injil Lukas ini.
@stephensihombing6 ай бұрын
Puji Tuhan, Sehat selalu dan diberkati Keluarga.
@BritaDura Жыл бұрын
Terima kasih atas penjelasan tentang perjanjian Tuhan dengan Abraham dari Ur ke Kanaan...
@stephensihombing6 ай бұрын
Terima kasih
@omarnightwatchman2116 Жыл бұрын
1 of 3 Shalom bpk. Pendeta Anwar Tjen, Saya bukan ahli atau pakar Alkitab, bukan juga ahli atau pakar Teologi. Saya tidak juga berasal dari keluarga pendeta. Tapi yang pasti saat ini saya sudah masuk kelompok manusia lansia dan Alkitab yang saya baca selama ini untuk mencari *Kerajaan Allah & kebenaran-Nya* (Matius 6:33) adalah Alkitab bahasa Indonesia terbitan LAI. Saya percaya Roh Kudus akan menolong saya untuk menemukan atau memperoleh bagian-bagian penting yang mungkin tidak tertulis dalam terbitan LAI tersebut. Sehubungan dengan hal itu, kalau saya boleh usul kepada LAI, kalau nanti LAI akan menerbitkan revisi dari TB2, baik secara fisik maupun soft copy, mohon pembagian Alkitab yang selama ini adalah PERJANJIAN LAMA dan PERJANJIAN BARU diganti menjadi pembagian berdasarkan *status Allah* pada saat : • SEBELUM MANUSIA PERTAMA JATUH KEDALAM DOSA (yang terdiri dari Kejadian 1&2) & • SESUDAH MANUSIA PERTAMA JATUH KEDALAM DOSA (yang terdiri dari Kejadian 3 s/d Wahyu). Terlihat jelas bahwa pembagian Alkitab yang sekarang yaitu Perjanjian Lama & Perjanjian Baru, malah membuat lebih banyak digunakan oleh manusia-manusia kristen untuk menjadi: • Lebih tegar tengkuk/degil/dablek daripada para Ibrani yang dibebaskan Allah dari perbudakan di Mesir • Lebih kejam daripada para ahli Taurat/Parisi/imam kepala yang telah mempermalukan dan kemudian menyalibkan Yesus. Sehingga terlihat saat ini trend kehidupan para manusia yang mengaku Yesus Kristus adalah juruselamatnya, pada akhirnya mereka dengan segala aktivitasnya selama hidup yang dilakukan dengan giat dan tulus, justru menjadi _tidak dikenal_ oleh Yesus Kristus, bahkan akan _diusir_ dari hadapan-Nya (Matius 7:23-22). Yang kemudian berakhir di *lautan api* (Wahyu 20:15-11). Ironis ================================================================================ Kalau Alkitab LAI yang sekarang dibagi menjadi: • Sebelum manusia yang pertama jatuh kedalam dosa (yang terdiri dari Kejadian 1&2) • Sesudah manusia yang pertama jatuh kedalam dosa (yang terdiri dari Kejadian 3 s/d Wahyu), maka akan dengan mudah kita melihat dan menyadari bahwa pola kehidupan beribadah sebagian besar orang-orang yang selama ini mengaku sebagai pengikut Yesus Kristus, sebenarnya sedang berjalan menuju kepada kebinasaan atau lautan api (Wahyu 20:15-11) ==================================== Jika Alkitab LAI tersebut bisa dicetak ulang, baik secara fisik maupun soft copy, dengan pembagian *Sebelum & Sesudah* manusia yang pertama jatuh kedalam dosa, maka: Walaupun kitab sebelum manusia yang pertama jatuh kedalam dosa hanya terdiri dari 2 pasal yaitu Kejadian 1&2, tapi sangat jelas memperlihatkan siapakah Allah Pencipta kita itu & apa saja yang telah diberikan Allah kepada Adam dan Hawa agar mereka dapat tetap hidup. . Walaupun hanya 2 pasal, yaitu Kejadian 1&2, tapi justru disitu terletak apa yang seharusnya menjadi fondasi dari kehidupan kita dimasa sekarang, yaitu mendengarkan dan melakukan FIRMAN, agar dapat kembali kepada kehidupan sebelum manusia pertama jatuh kedalam dosa. Ketika kita bicara fondasi tentu kita sudah memahami bahwa apapun yang kita bangun dalam hidup kita dengan mengabaikan spesifikasi dari fondasi tersebut, maka semua itu dengan sendirinya akan mudah hancur ketika ditimpa masalah. Bahkan secara terus terang Yesus sendiri mengatakan bahwa manusia yang melakukan hal itu adalah sama dengan orang *BODOH* (Matius 7:26). Seorang pendeta senior GPIB (mungkin sekarang sudah almarhum), dalam salah satu kotbahnya (kira-kira 20an tahun yang lalu) mengatakan bahwa apa yang diperiintahkan Allah , lakukan saja. Tidak usah ditanya lagi kenapa harus dilakukan atau apa konsekuensinya kalau tidak dilakukan. Dari Kejadian 1&2 kita bisa melihat Allah menciptakan alam semesta ini beserta isinya, serta menempatkan atau mengaturnya dengan sempurna. Dan juga kita memperoleh kepastian, bahwa walaupun manusia berasal dari debu tanah, tapi Allah menciptakannya sebagai mahluk yang *terhormat*. Manusia • bukanlah berasal dari monyet. Dan manusia • juga tidak diciptakan menurut gambar atau rupa monyet. Juga • tidak diciptakan menurut gambar atau rupa ciptaan-Nya yang lain. Tapi Allah menjadikan manusia (termasuk) sebagai ciptaan-Nya yang terhormat, sehingga Allah berkenan menjadikan manusia menurut gambar & rupa Allah, WALAUPUN Allah sudah mengetahui bahwa manusia akan menjadi *_BUMERANG_* bagi-Nya, ketika dosa masuk melalui manusia dan kemudian merusak bumi & isinya yang sudah diciptakan-Nya dengan status sungguh amat baik (Kejadian 1:31). Dengan demikian Kejadian 1&2 membuktikan bahwa *KASIH KARUNIA ALLAH* sudah diaplikasikan sebelum manusia pertama jatuh kedalam dosa. Kemudian pada masa setelah manusia pertama jatuh kedalam dosa, dalam Yesaya 46:4 dan Yesaya 49:15 Allah mengulang kembali akan kodrat-Nya sebagai *Bapa* *Pencipta* *yang sejati* yang tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Sekaligus ini membuktikan sesatnya pemahaman bahwa KASIH KARUNIA ALLAH baru mulai diaplikasikan setelah darah Yesus tercurah di Kalvari. Dalam Kejadian 1&2 juga Allah menegaskan bahwa pasangan laki-laki adalah perempuan. Konsistensi Allah atas hal ini diulangi kembali setelah manusia pertama jatuh kedalam dosa, bahwa pembiaran penyimpangan atas hal tersebut, bagi Allah adalah termasuk sebagai *kekejian* (Imamat 18:22). Sedangkan dalam Kejadian 2:3, semua manusia dapat melihat dengan je-las ketika Allah menyatakan *hak prerogatif-Nya* untuk *melembagakan hari ke 7* sebagai *sabat* . Termasuk fakta dalam pelembagaan sabat adalah: Dilembagakan secara simultan setelah Allah menyelesaikan pekerjaan penciptaan, dan dilembagakan ketika penghuni bumi ini baru hanya Adam & Hawa yang belum jatuh kedalam dosa. Jadi dilembagakan jauh sebelum adanya bangsa apapun, termasuk Israel dan juga dilembagakan jauh sebelum adanya Hukum Taurat atau hukum apapun. Sehingga seharusnya fakta-fakta itu menjadi sebuah kejelasan yang dapat menyadarkan bagi para pemimpin umat atau para pakar dari berbagai disiplin ilmu yang saat ini secara sadar atau tidak sadar sedang membelokkan atau melemahkan makna sabat bagi umat manusia ciptaan Allah. ("....... _memang penyesatan harus ada, _*_tetapi_*_ _*_celakalah_*_ orang yang mengadakannya_ ...." Matius 18:7) Kemudian dalam dunia yang sudah terkontaminasi oleh dosa ini, sabat yang didalamnya ada kekudusan Allah kembali diingatkan, dengan penjelasan yang lebih detail dan lengkap dengan 5W(What, Who, Why, When, Where ) + 1H (How) agar manusia tidak tersesat dalam mengaplikasikannya (Keluaran 20:8-11) *5W 1H* adalah metode yang digunakan untuk mendapat informasi yang lebih kaya dan dalam, dengan urutan sebagai berikut: • WHAT - apa yang diperintahkan: Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat • WHEN - kapan harus dilakukan: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu.. • WHERE - dimana harus dilaksanakan: ……… di tempat kediamanmu.. • WHO - siapa yang harus melaksanakan: engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang…. • WHY - kenapa hari ketujuh: Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari ketujuh dan menguduskannya. • HOW - bagaimana cara melaksanakan: ....jangan melakukan sesuatu pekerjaan Sedangkan didalam Imamat 23:3 Allah mengatakan pertemuan pada hari itu adalah pertemuan kudus. *_Bayangkan apa yang terjadi kalau Presiden kita sudah menetapkan suatu hari untuk bertemu dengan kita di istananya, tapi kita tidak datang pada hari yang sudah ditetapkannya itu. Kita malah memilih datang pada hari yang menurut kita lebih baik?_* 😧😧
@stephensihombing6 ай бұрын
Pembagian Alkitab masih tetap Perjanian Lama dan Perjanjian Baru seperti yang berlaku sekarang. Semua sudah sesuai dengan penelitian dan penghayatan iman gereja-gereja Kristen. Tks
@omarnightwatchman2116 Жыл бұрын
2 OF 3 *Para yesus Matius 24:24* berhasil *membutakan* sebagian besar manusia kristen, sehingga mereka berani mengabaikan *hak prerogatif Allah* dalam sabat yang diberkati-Nya dan dikuduskan-Nya (Kejadian 2:3) dan lebih memilih sabat “kw” yang diajarkan para yesus Matius 24:24. Tentu ini sebuah pelecehan, apalagi kalau dilakukan oleh para saudara kita yang mengaku bahwa kitab Keluaran adalah salah satu bacaan wajib didalam ibadah mereka, tapi ternyata kemudian mereka berani menolak suatu hari yang sudah diberkati dan dikuduskan Allah sendiri sebagai hari pertemuan dengan-Nya dan kemudian secara sepihak menentukan hari pertemuan lain. _Ruarr biasa nekatnya ya bro !!_ Sehingga ternyata mereka menjadi lebih tegar tengkuk daripada bangsa Israel yang telah dibebaskan Allah dari perbudakan di Mesir. Sabat yang diberkati dan dikuduskan oleh Allah sebelum manusia jatuh kedalam dosa (Kejadian 2:3) atau sebelum bangsa Yahudi exist, diulang kembali existensinya oleh Yesus pada kedatangan-Nya yang pertama didunia ini. Dalam Markus 2:27-28 (KJV) Yesus mengatakan bahwa: The sabbath was made for man, and not man for the sabbath.. Yesus adalah ..the Lord of Sabbath. Sehingga tentu ini adalah suatu anomali atau ketegaran tengkuk yang menjadi tontonan yang menyegarkan bagi tetangga tertua kita yang cerdas tapi jahat yaitu iblis, ketika menyaksikan manusia yang dalam pengakuan iman rasulinya mengaku Yesus Kristus adalah juruselamatnya, namun masih tetap mengabaikan sabat yang dikuduskan Allah. Iblis sangat bersukacita atas hal itu, karena mengetahui pada akhir zaman nanti, ketika mereka datang kepada Yesus, Yesus tidak mengenal mereka dan bahkan mengusirnya (Matius 7:21-23). Hal penting lainnya yang kita peroleh ketika kita membaca Kejadian 1&2 adalah, dari semua yang Allah ciptakan, kita akan melihat dengan jelas bahwa ada 2 hal yang Allah perlakukan dengan sangat istimewa yaitu: Sabat Manusia Keistimewaan sabat yaitu pada waktu dilembagakan, Allah memberkati dan menguduskannya (Kejadian 2:3). Begitu juga dengan manusia, kekudusan Allah ada padanya, karena manusia diciptakan menurut gambar & rupa Allah (Kejadian 1:26). Jadi sabat & manusia sama-sama diperlakukan Allah secara terhormat, yaitu dikaruniakan kekudusan Allah. Namun sayang sekali, kekudusan Allah meninggalkan manusia, ketika manusia mengabaikan Firman Allah. Berdasarkan hal-hal tersebut, tentu menjadi suatu kebodohan yang membinasakan ketika umat kristen mau mendengarkan & menuruti ajaran para yesus Matius 24:24 yang mengatakan “Sabat diberikan untuk manusia. Maka dari itu demi kenyamanan manusia, pelaksanaan sabat dapat diubah sesuai dengan keadaan”. Dikatakan bodoh karena, sabat memang diberikan untuk manusia, tapi manusia bukan pemiliknya. Tambahan lagi, bagaimana bisa kita manusia yang sudah jatuh kedalam dosa bisa memodifikasi sabat yang didalamnya ada kekudusan Allah? Hakekatnya Ini adalah kebodohan yang sama, yang dilakukan oleh para ahli Taurat & orang Parisi yang secara teknis sangat fanatik melaksanakan sabat, tapi spirit-nya *tidak sesuai dengan* atau *jauh* dari Matius 22:37-40 (prinsip *ketaatan vertikal & horizontal secara simultan* ). Sehingga Yesus sangat mengecam mereka. Ketika Yesus mengatakan kepada dunia & penduduknya yang sudah terkontaminasi oleh dosa bahwa manusia bukan untuk sabat, adalah untuk menegaskan manusia yang sudah berdosa tidak dapat datang kepada sabat yang adalah milik Allah dan yang didalamnya ada kekudusan Allah. Tapi manusia harus bersyukur ketika ternyata Allah masih melayakkan manusia untuk menerima sabat yang diberkati & dikuduskan-Nya itu Sehingga setelah mengetahui fakta-fakta ini, tidaklah berlebihan untuk dikatakan sebagai suatu kebodohan ketika manusia masih mencoba menghampiri Allah pada hari sabat “kw” atau sabat modifikasi yang didalamnya tidak ada kekudusan Allah, karena hakekatnya sama dengan yang dilakukan Nadab & Abihu dalam Imamat 10:1&2, yaitu melakukan perintah Allah tapi tidak sesuai dengan ketentuan-Nya yang sudah disampaikan-Nya sebelumnya secara jelas. Berdasarkan Alkitab LAI saya melihat bahwa salah satu kodrat Allah adalah beraturan dan sangat jelas menyampaikan apa yang Dia inginkan dan apa yang tidak Dia inginkan. Apapun gereja kita saat ini, *jelas tidak menjadi masalah* untuk melaksanakan sabat, karena jelas hak cipta sabat bukanlah milik gereja tertentu. Sesuai Kejadian 2:3 Sabat adalah milik Allah, yang ditetapkan-Nya sebelum ada gereja atau denominasi apapun, sebelum ada bangsa apapun, sebelum bumi terkontaminasi oleh dosa. Sehingga sebagai anggota gereja manapun, kalau belum, dapat melaksanakan sabat milik Allah, TANPA harus merubah identitasnya dan tanpa harus bermutasi atau menjadi anggota atau merger dengan gereja lain yang selama ini sudah melaksanakan sabat Allah. Hari apapun ibadah yang kita lakukan selama ini tentu tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah pada waktu kita tidak memprioritaskan lebih dahulu apa yang menjadi hak pre-ro-ga-tif Allah. *Hal Kerajaan sorga memang bukan hanya sabat. Tapi ketika kita membangun hidup ibadah kita dengan mengabaikan hak pre-ro-ga-tif Allah atas hari ketujuh, maka jelas semua yang lain menjadi sia-sia (Matius 7: 21-23, 24-26). Dan tentu kita tidak lupa apa yang Yesus ajarkan dalam doa Bapa Kami (Matius 6), yaitu menyerahkan kedaulatan kita kepada Allah ketika kita mengucapkan "Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga". Dan ketika kita menyerahkan kedaulatan kita kepada Tuhan adalah bukan karena takut, tapi karena kita percaya bahwa Tuhan mengetahui segala yang terbaik untuk kita (Yeremia **29:11**)* Setelah menyatakan hak prerogatif-Nya dalam Kejadian 2:3, didalam Kejadian 2:17 Allah menegaskan bahwa walaupun manusia diciptakan Allah secara terhormat dan kudus, tapi ketika manusia memilih untuk mengabaikan suara Allah, maka dengan sendirinya kehormatan & kekudusan itu kembali kepada Allah dan kemudian manusia binasa karena mengabaikan suara Allah. Jadi permasalahan tidak terletak pada buahnya, karena Kejadian 1:31 sudah mensertifikasi bahwa semua yang diciptakan Allah adalah berstatus sungguh amat baik. Dan akan menjadi kebaikan juga bagi manusia ketika manusia memanfaatkannya sesuai Firman-Nya. Permasalahannya timbul ketika manusia mengabaikan Firman Tuhan. Jadi hakekatnya adalah Allah menghendaki manusia men-de-ngar-kan dan mem-per-ha-ti-kan suara-Nya. Sesudah manusia pertama jatuh kedalam dosa, hal ini diulang kembali dalam 1 Samuel 13:13-14 dan 1 Samuel 15:22-23, mengenai pentingnya mendengarkan & memperhatikan Firman Tuhan. Raja Saul yang sebelumnya sudah menerima pengurapan Tuhan, namun kemudian Tuhan menolaknya, karena ia menolak atau mengabaikan Firman Tuhan. Dan pada kedatangan-Nya pertama di bumi ini, Yesus mengulang kembali, bahwa hanyalah Firman yang menghidupkan manusia (Matius 4:4), dan juga, bahwa adalah suatu kebodohan ketika manusia mendengarkan Firman-Nya tapi tidak melakukan-Nya (Matius 7:25-26). Sehingga pada hakekatnya Allah menghendaki manusia tidak memilih untuk bodoh. Karena kebodohan yang dilakukan secara rutin terus menerus akan membuat manusia menjadi tegar tengkuk atau degil. Bahkan menjadi kejam. Realita hal tersebut dalam kehidupan masa sekarang bisa dilihat pada semua manusia kristen yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat mereka, tapi sebagian besar dari mereka (sadar atau tidak sadar), ternyata jauh lebih kejam dari para ahli Taurat dan Parisi yang telah mempermalukan-Nya sebelum kemudian menyalibkan-Nya. Para manusia kristen tersebut menjadikan penebusan yang dilakukan Yesus itu sebagai *legitimasi* untuk mereka mengabaikan Firman yang ada dalam Imamat 11, dan kemudian mereka dengan lahapnya menjadi manusia pemakan segala. Padahal kita semua mengetahui bahwa hakekat dari Imamat 11 ada di ayat 44 yaitu ke-ku-du-san. Tidak ada hubungan dengan masalah kesehatan seperti kolesterol, darah tinggi, cacing pita dan lainnya. Sehingga ketika mereka pada saat yang sama mengakui eksistensi Yesus adalah Allah yang berinkarnasi sebagai manusia, kita semua dapat menyimpulkan apa yang sebenarnya para manusia kristen itu sedang lakukan. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Mungkin ada yang mengetahui dan bersedia sharing pengetahuannya, apakah ada hubungannya antara kejatuhan manusia pertama oleh iblis dalam hal makanan, dengan pencobaan pertama yang dilakukan iblis kepada Yesus dalam hal makanan juga, ketika Yesus sedang merasa lapar setelah menyelesaikan puasa? (Matius 4:3-4) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
@stephensihombingАй бұрын
Hubungan antara kejatuhan manusia pertama dan pencobaan Yesus dalam hal makanan sangat menarik dan relevan untuk dibahas secara teologis. 1. Kejatuhan Manusia Pertama (Kejadian 3) Kejatuhan manusia pertama terjadi ketika Adam dan Hawa diperdaya oleh iblis untuk memakan buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat. Iblis menggoda mereka dengan mengarahkan perhatian pada kebutuhan fisik dan menjanjikan pengetahuan yang lebih, meskipun itu melanggar perintah Allah. Dalam hal ini, ketidaktaatan mereka menyebabkan masuknya dosa dan kerusakan ke dalam dunia. 2. Pencobaan Yesus (Matius 4:3-4) Setelah berpuasa selama 40 hari, Yesus dicobai oleh iblis untuk mengubah batu menjadi roti. Dalam konteks ini, pencobaan Yesus berkaitan dengan kebutuhan fisik-Nya sebagai manusia. Namun, Yesus menjawab dengan mengutip Firman Allah: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Ini menunjukkan ketergantungan-Nya pada Allah dan ketaatan terhadap perintah-Nya. 3. Persamaan dan Kontras Persamaan: - Keduanya berkaitan dengan makanan: Baik kejatuhan pertama maupun pencobaan Yesus melibatkan makanan, menunjukkan bagaimana kebutuhan fisik dapat menjadi titik akses bagi iblis untuk menggoda manusia. - Ketidaktaatan dan Ketaatan: Adam dan Hawa menunjukkan ketidaktaatan kepada Allah, sedangkan Yesus menunjukkan ketaatan penuh, meskipun berada dalam kondisi fisik yang lemah. Kontras: - Tujuan: Kejatuhan membawa kepada kematian dan pemisahan dari Allah, sedangkan ketaatan Yesus membawa kepada keselamatan dan rekonsiliasi. - Identitas: Adam dan Hawa adalah manusia yang jatuh, sementara Yesus adalah Mesias yang tanpa dosa, yang mampu mengatasi pencobaan. 4. Teologi Calvinis dan Kerentanan Manusia Teologi Calvinis menekankan total depravity (depravity total) manusia akibat dosa asal. Dalam hal ini, kejatuhan Adam dan Hawa menunjukkan bagaimana manusia dapat dengan mudah jatuh ke dalam godaan. Namun, Yesus, sebagai manusia sempurna dan Allah yang menjelma, menunjukkan bahwa ketaatan yang sempurna kepada Allah adalah mungkin. 5. Redemption through Obedience Ketaatan Yesus dalam menghadapi pencobaan tersebut menunjukkan bahwa melalui Dia, yang memenuhi hukum Allah secara sempurna, umat manusia dapat menemukan penebusan. Ketaatan-Nya menjadi kontras langsung terhadap ketidaktaatan manusia pertama. Dalam pandangan Calvinis, ini menjadi inti dari keselamatan: melalui satu orang (Yesus), banyak orang dapat diselamatkan. Jadi, ada hubungan yang erat antara kejatuhan manusia pertama dan pencobaan Yesus, terutama dalam konteks bagaimana keduanya melibatkan kebutuhan fisik dan pengaruh iblis. Namun, ketaatan Yesus yang sempurna menegaskan bahwa Dia adalah penyelamat yang membawa penebusan bagi umat manusia yang terjatuh. Ini menjadi bagian integral dari rencana keselamatan Allah, yang dinyatakan dalam Firman-Nya dan terpenuhi dalam Kristus.
@omarnightwatchman2116 Жыл бұрын
3 of 3 Seandainya pada waktu itu Adam & Hawa tidak jatuh kedalam dosa, tentu saat ini kita semua sedang berada di Taman Eden. Wow indahnya hidup itu & kerén ya….Dan yang menjadi Alkitab kita hanya Kejadian 1 & 2, dimana didalamnya kita dapat melihat termasuk hal-hal berikut: Kuasa penciptaan Allah atas alam semesta ini dengan segala isinya yang ditempatkan-Nya secara teratur, dengan status sungguh amat baik semuanya (Kejadian 1:31). Kekudusan Allah ada pada manusia yang diciptakan menurut gambar & rupa-Nya (Kejadian 1:26). Kekudusan Allah ada pada hari yang ke 7 yang diberkati-Nya menurut hak prerogatif-Nya (Kejadian 2:3). Pernyataan Allah bahwa kekudusan Allah yang dikaruniakan kepada manusia secara cuma-cuma tidak akan membuat manusia kebal terhadap kebinasaan ketika manusia mengabaikan Firman-Nya (Kejadian 2:17). Sangat disayangkan manusia pertama jatuh kedalam dosa. Termasuk sebagai implikasi dari kejatuhan manusia pertama adalah: Alkitab berlanjut dari Kejadian 3 s/d seterusnya Allah mendatangkan air bah yang konsekuensinya kemudian membuat bumi menjadi rentan menimbulkan bencana bagi penghuninya (Kejadian 7) Iblis mendapatkan hak hidup dan hak untuk tinggal dibumi, hidup berdampingan dengan manusia (Matius 13:29) *Seandainya* pada waktu itu iblis gagal menjatuhkan manusia pertama kedalam dosa, bisa jadi *iblis sudah langsung dilibas atau dibinasakan* Allah, karena tidak ada planet lain di alam semesta ini yang terkontaminasi oleh dosa sehingga dapat menjadi tempat kerja dan tempat tinggal iblis. Dari Ayub 1:7, Ayub 2:2 dan Yohanes 3:16 terlihat bahwa planet *bumi* adalah satu-satunya planet yang menjadi wilayah kerja iblis. Sehingga saat ini iblis menjadi penghuni tertua di bumi ini. So pasti Allah sangat bersedih ketika bumi ini beserta isinya, yang sudah diciptakan-Nya dengan sungguh amat baik untuk manusia, harus menjadi tempat tinggal iblis juga. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh iblis untuk menjerat atau menjala lebih banyak manusia yang mempunyai tipe atau profile seperti Adam & Hawa, yang hanya takut kepada hukuman atau konsekuensi kalau melanggar hukum Allah, bukan karena *respect* atau menghargai atau menghormati Allah. Seandainya Adam & Hawa mempunyai integritas kepada Allah seperti yang dimiliki oleh *Yusuf* (Kejadian 39:9) yaitu tetap setia kepada Allah - walaupun ketika itu The 10 Commandments belum dikumandangkan secara terbuka - ketika menghadapi serangan godaan yang dilancarkan istri Potifar secara bertubi-tubi, tentu iblis tidak akan berhasil menjatuhkan Adam & Hawa, dan pada saat yang sama Allah sudah langsung membinasakan iblis. Dan saat ini kita sedang menikmati hidup tenang nyaman di Taman Eden. Atau seandainya Adam & Hawa mempunyai integritas kepada Allah seperti yang dimiliki oleh *Daniel & ketiga temannya* yang memilih lebih baik kehilangan pangkat/jabatan dan bahkan mati walaupun dengan cara yang sangat mengerikan daripada harus mempermalukan atau mendurhaka kepada Allah (Daniel 3 & 6), maka iblis sudah langsung dibinasakan Allah & saat ini kita sedang menikmati hidup tenang nyaman di Taman Eden. Dengan fakta-fakta diatas, jelas terlihat bahwa benang merah Firman Allah pada saat ini adalah berasal dari Allah yang ada sebelum manusia pertama jatuh kedalam dosa. Sehingga itu adalah pemahaman sesat yang mengatakan bahwa Allah dalam Perjanjian Lama sudah tidak up-to-date lagi sehingga wajar-wajar saja kalau perlu penyesuaian di jaman now. Bahkan sebenarnya kalau dikatakan *Kejadian **3:15* adalah kabar baik dari Allah, maka seharusnya yang dikatakan kitab *Injil* sudah dimulai dari Kejadian 3. Sehingga dengan kata lain tidak salah juga kalau pembagian Alkitab adalah: • SEBELUM MANUSIA PERTAMA JATUH KEDALAM DOSA (yang terdiri dari Kejadian 1&2) • INJIL (yang terdiri dari Kejadian 3 s/d Wahyu) Bisa jadi kata “Perjanjian Lama” adalah bagian dari strategi para yesus Matius 24:24, yang tujuannya adalah *mempersempit* dan *mengaburkan* makna Injil atau _Keselamatan Hanya Oleh Kasih Karunia Allah_ . Bukti lain bahwa *Keselamatan hanya oleh Kasih Karunia Allah* sudah diaplikasikan sebelum darah Yesus tercurah di Kalvari, bisa dilihat di Kejadian 19, ketika Allah menyelamatkan Lot dan keluarganya dari kebinasaan kota Sodom. Dalam Kejadian 18, status Lot & keluarganya adalah termasuk dalam daftar warga kota Sodom yang akan dibinasakan bersama kotanya oleh Allah. Namun oleh karena *keberanian* Abraham yang dengan *kerendahan hati* bernegosiasi dengan Allah untuk keselamatan Lot & keluarganya, maka dalam Kejadian 19, 2 malaikat Allah berkenan untuk menarik tangan mereka, ketika mereka berlambat-lambatan, keluar dari Sodom sebelum kota itu dibinasakan Allah. Akhirnya mereka selamat hanya oleh Kasih Karunia saja (Kejadian 19:29). Tapi sayang sekali bagi istri Lot, binasa menjadi tiang garam, ketika *mengabaikan* atau *tidak menghargai Firman* yang disampaikan melalui 2 malaikat Allah (Kejadian 17,26) Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Kasih Karunia Allah yang sudah diberikan kepada manusia, tidak akan membuat manusia imun atau kebal terhadap kebinasaan ketika manusia mengabaikan Firman. Hal yang sama ditegaskan oleh Yesus dalam Yohanes 5:14. Dengan demikian ini konsisten dengan Firman yang ada dalam Kejadian 2:17, yaitu walaupun pada Adam & Hawa ada gambar & rupa Allah, tetapi ketika mereka mengabaikan Firman, maka konsekuensinya adalah mati. Aplikasi hal tersebut dalam kehidupan masa kini adalah walaupun darah Kristus di Kalvari sudah mengurapi seluruh manusia ciptaan Allah (tanpa kecuali, tanpa mereka memintanya, bahkan ketika mereka masih dalam kandungan), akan tetapi sayang sekali tidak semua yang terpilih untuk masuk Kerajaan Sorga, oleh karena *kedegilan* hati mereka sendiri yang memilih untuk mengabaikan Firman. Contoh hidup dari hal tersebut dapat kita lihat secara kolosal dalam kitab Keluaran, yaitu mulai dari Keluaran 12, ketika darah anak domba yang dilabur pada semua ambang pintu telah menyelamatkan mereka dari kematian, namun sayang sekali sebagian besar dari mereka binasa sebelum tiba di Tanah Perjanjian oleh karena kedegilan atau ketegaran tengkuk mereka terhadap Firman. Dalam Matius 7:21 dengan jelas Yesus sudah mengatakan siapa yang akan masuk dalam Kerajaan Sorga, yaitu *saudara laki-laki Yesus, saudara perempuan Yesus dan ibu Yesus, yaitu siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Nya di sorga* (Matius 12:50). Oleh karena kita semua masih memiliki tenggang waktu yang sewaktu-waktu tanpa kita ketahui dapat expired (Lukas 13:6-9}, maka kiranya *bpk. Pendeta Anwar Tjen* & para pendeta atau pemimpin umat lainnya bersedia untuk segera memimpin komunitasnya untuk _kembali_ menjalankan ibadah hidupnya dengan berkiblat kepada kehendak Bapa-Nya, dengan spirit sebagaimana yang Yesus ajarkan dalam Matius 22:37-40. Karena tujuan kita jelas, yaitu kita semua tanpa kecuali, harus kesurga. Sesuai Yohanes 3:16, Allah ingin semua manusia ciptaan-Nya (tanpa kecuali), selamat. Insya Allah Roh Kudus akan menolong kita semua untuk tidak menyalahartikan makna dari *Keselamatan Hanya Oleh Kasih Karunia* 🙏 🙏 ("....memang penyesatan harus ada, *tetapi* *celakalah* *orang* *yang* *mengadakannya* .." Matius 18:7)
@stephensihombingАй бұрын
1. Kedaulatan Allah: Teologi Calvin menegaskan bahwa Allah berdaulat sepenuhnya atas sejarah dan tindakan manusia, termasuk kejatuhan Adam dan Hawa. 2. Dosa dan Kehilangan: Kejatuhan ke dalam dosa membawa konsekuensi serius, dan meskipun dunia diciptakan baik, dosa mengubah segalanya. 3. Anugerah dan Keselamatan: Keselamatan melalui kasih karunia Allah sudah ada sejak awal, dan itu terlihat dalam rencana keselamatan yang berkelanjutan dari Kejadian 3:15 hingga Wahyu. 4. Pentingnya Firman: Teologi Calvin menekankan bahwa ketaatan kepada Firman Allah adalah esensial; pengabaian terhadap Firman mengakibatkan kebinasaan. 5. Keberadaan Iblis: Iblis memiliki kekuasaan di bumi, tetapi tidak lebih besar daripada kedaulatan Allah. Allah memiliki rencana untuk mengatasi kejahatan. 6. Darah Kristus: Darah Kristus adalah inti dari keselamatan, dan teologi Calvin mengajarkan bahwa hanya melalui iman kepada Kristus kita dapat diselamatkan. 7. Ketidakpastian Keselamatan: Meskipun keselamatan adalah anugerah, tidak semua akan diselamatkan; ini menunjukkan bahwa ada elemen pilihan ilahi. 8. Peran Manusia: Kehidupan yang taat kepada kehendak Allah, seperti yang dicontohkan oleh para tokoh dalam Alkitab, menjadi model bagi umat percaya. 9. Akhir Zaman: Pada akhirnya, Allah akan mengadili semua manusia, dan hanya mereka yang melakukan kehendak-Nya yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 10. Panggilan untuk Ketaatan: Umat percaya dipanggil untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, mengingat bahwa waktu untuk bertobat dan beriman tidak selamanya ada.
@omarnightwatchman2116Ай бұрын
@@stephensihombing <7. Ketidakpastian Keselamatan: Meskipun keselamatan adalah anugerah, tidak semua akan diselamatkan; ini menunjukkan bahwa ada elemen pilihan ilahi.> *_Sesuai Yohanes 3:16, oleh sebab keberadaan semua manusia adalah karena Allah, maka semua manusia dipanggil Allah untuk selamat_* . *_Allah tidak menghendaki seorangpun binasa (Yesaya _**_49:15_**_)_* . Ketika ada manusia yang tidak selamat, so pasti karena manusia itu sendiri memilih untuk tidak selamat, seperti yang dilakukan Adam & Hawa, *_lebih memilih untuk mengabaikan Suara Allah_* . *_Yesus menegaskan bahwa Perintah Allah adalah hidup yang kekal_* (Yohanes 12:50). Oleh karena itu sebelum habis waktunya, marilah kita manfaatkan injury time atau waktu tambahan yang masih di-kasih karunia-kan kepada kita untuk kembali berkiblat kepada _*Alkitab yang benar secara benar *_ (Lukas 13:6-9). Tidak perlu pindah-pindah gereja untuk mencari Gereja yang benar, cukup tetap tinggal di gereja yang lama sebagai gereja yang lahir baru.
@fannymagdalena8968 Жыл бұрын
🙏🙏
@stephensihombingАй бұрын
Terima kasih atas atas apresiasinya. GBU
@ruddyalexanderkalalo4277 Жыл бұрын
Trima Kasih BP.Pdt.
@stephensihombingАй бұрын
Puji Tuhan Tetap setia membaca dan merenungkan firman Tuhan untuk hidup yang diberkati.
@anihutagalung7352 Жыл бұрын
Mksh Bp Pdt Anwar Tjen..pencerahannya.Gbu
@stephensihombing Жыл бұрын
Terima kasih kembali
@lananingrum7540 Жыл бұрын
Terimakasih bupen Margie 🙏
@stephensihombingАй бұрын
Terima kasih atas atas apresiasinya. GBU
@yayukpurba9622 Жыл бұрын
Terimakasih Pak Pdt🙏🙏
@stephensihombingАй бұрын
Terima kasih atas atas apresiasinya. GBU
@yulianakaka4279 Жыл бұрын
Puji Tuhan sudah bergabung untuk KBA 2023-24 Semoga hidupku dan keluarga ku diberkati selalu🙏
@stephensihombing Жыл бұрын
Pasti Tuhan Yesus memberkati hidup pribadi dan keluarga. Amin.
@caroladelertambunan7182 Жыл бұрын
Terima kasih pak Pendeta,arahannya,semakin memberi semangat ikut KBA PKP. Kiranya semakin banyak jemaat yg memiliki kerinduan membaca Alkitab sampai tuntas. Tuhan memberkati pelayanan pak Pendeta,menjadi berkat bagi banyak orang 🙏😇
@stephensihombingАй бұрын
Puji Tuhan. Tetap bersemangat membaca Alkitab.
@agnesmarice8552 Жыл бұрын
Terimakasih pak Pdt saya sdh tergabung utk KBA PKP dan masuk di kel 16 dgn membaca secara terjadwal dan ini semakin menguatkan iman saya ... 🙏🙏🙏
@stephensihombingАй бұрын
Puji Tuhan. Setia membaca Alkitab untuk bertumbuh dalam kasih Kristus dan menikmati kelimpahan berkat surgawi. Amin.