@@nknalyaa silahkan

@@cintyabella5266 bisa mbak..cuma saya sulit menjelaskan lewat komentar ini. Intinya bisa.

mbak cari dulu datanya....tanpa data tidak bisa diolah...data bisa didapat dari media sosial.

@@VeronicaCynthiaW bisa mbak

@@restikaputri983 perlu valid juga diskriminan validitinya.

@@jogobonitogabrielini kasus di olah data saya semua sudah valid tetapi ada 7 indikator di cross loading yg nilai variabelnya lebih kecil dari variabel lain kak, apakah boleh 7 indikator tsb saya buang karena jika mengulang olah data dr pertama excel pasti berbeda lagi kak hasilnya, mohon arahannya karena saya mengejar dftr sidang kak😭🙏🏻

@@restikaputri983 buang dulu salah satu indikator terus run lagi. Di validitas diskriminan, yg paling kuat validitasnya itu HTMT nya. Kalau HTMT dah bagus, bisa lanjut uji hipotesis.

​@@jogobonitogabrielbaik kak akan saya coba, terimakasih tutornya semoga menjadi ladang pahala🙏🏻

bisa...DIF ini lebih bagus jika gunakan model Rasch.

terima kasih pertanyaannya. Dari pertanyaan ini, saya asumsikan anda belum memahami tentang Rasch model. Sekilas penjelasan, Rasch model adalah salah satu model pengukuran pada teori tes modern. Pada Rasch, data baik itu item dan person, diubah menjadi logit, sehingga datanya itu menjadi data interval. jadi, uji T yang dilakukan di Rasch sudah menggunakan nilai measure yang adalah nilai logit dan nilai logit ini merupakan data interval, bukan ordinal lagi. Nah, jika anda mengatakan bahwa datanya adalah ordinal, maka saya asumsikan bahwa anda blm tahu bahwa di rasch data mentah itu diubah ke dalam nilai logaritma yg disebut logit dan itu sifatnya interval. Begitu jawaban saya. Jika ingin diskusi lebih lanjut silahkan hubungi wa 082146518152