PVID (Port VLAN ID) di MikroTik tidak selalu wajib diisi, tetapi penggunaannya tergantung pada konfigurasi jaringan VLAN yang ingin Anda implementasikan. Berikut adalah penjelasan detailnya: ### 1. **Ketika PVID Wajib Diisi** - **Bridge VLAN Filtering** Jika Anda menggunakan fitur **Bridge VLAN Filtering**, PVID perlu diatur pada port bridge (interface) untuk menentukan VLAN default yang digunakan pada port tersebut. PVID diperlukan jika Anda ingin port tersebut berfungsi sebagai **untagged port** (port yang menerima atau mengirim traffic tanpa tag VLAN). Traffic yang masuk tanpa tag akan diberi tag VLAN sesuai dengan PVID yang diatur. **Contoh Konfigurasi:** ```bash /interface bridge port add bridge=bridge1 interface=ether1 pvid=10 add bridge=bridge1 interface=ether2 pvid=20 ``` Pada konfigurasi di atas: - Traffic masuk di `ether1` akan diberi tag VLAN 10. - Traffic masuk di `ether2` akan diberi tag VLAN 20. - **Access Port dalam VLAN** Jika Anda ingin port menjadi **access port** (hanya digunakan untuk satu VLAN tanpa tag VLAN), maka PVID harus diisi. Ini memastikan bahwa traffic yang tidak bertag VLAN (untagged traffic) dapat diproses sebagai bagian dari VLAN tertentu. --- ### 2. **Ketika PVID Tidak Perlu Diisi** - **Trunk Port** Jika port digunakan sebagai **trunk port** (port yang membawa traffic dari banyak VLAN dengan tag VLAN), PVID tidak perlu diisi karena semua traffic akan menggunakan tag VLAN yang sudah ada pada paket data. **Contoh:** ```bash /interface bridge vlan add bridge=bridge1 tagged=ether1 vlan-ids=10 add bridge=bridge1 tagged=ether1 vlan-ids=20 ``` Pada contoh di atas, `ether1` berfungsi sebagai trunk port, membawa VLAN 10 dan VLAN 20. PVID tidak diperlukan karena traffic yang masuk dan keluar akan tetap menggunakan tag VLAN. --- ### 3. **Best Practices** - Jika port digunakan untuk perangkat **end-user** (misalnya komputer atau perangkat IoT), biasanya port tersebut dibuat sebagai access port, dan **PVID harus diisi** untuk VLAN tertentu. - Jika port digunakan untuk menghubungkan switch lain atau router (trunk port), maka **tidak perlu mengatur PVID**, cukup tentukan VLAN ID mana saja yang perlu ditag pada port tersebut. --- ### Kesimpulan - **Wajib diisi**: Jika port digunakan sebagai access port atau untuk untagged traffic. - **Tidak perlu diisi**: Jika port digunakan sebagai trunk port untuk membawa traffic bertag VLAN. Jika Anda memiliki skenario spesifik, silakan bagikan, dan saya dapat membantu memberikan contoh konfigurasi yang sesuai. 😊

/interface wireless set [ find default-name=wlan1 ] ssid=MikroTik /interface vlan add interface=ether2 name=vlan2 vlan-id=2 add interface=ether2 name=vlan3 vlan-id=3 add interface=ether2 name=vlan4 vlan-id=4 /interface wireless security-profiles set [ find default=yes ] supplicant-identity=MikroTik /ip pool add name=dhcp_pool0 ranges=172.172.172.2-172.172.172.14 add name=dhcp_pool1 ranges=192.168.23.2-192.168.23.14 add name=dhcp_pool2 ranges=192.168.23.18-192.168.23.30 add name=dhcp_pool3 ranges=192.168.23.34-192.168.23.46 /ip dhcp-server add address-pool=dhcp_pool0 disabled=no interface=ether2 name=dhcp1 add address-pool=dhcp_pool1 disabled=no interface=vlan2 name=dhcp2 add address-pool=dhcp_pool2 disabled=no interface=vlan3 name=dhcp3 add address-pool=dhcp_pool3 disabled=no interface=vlan4 name=dhcp4 /routing ospf instance set [ find default=yes ] router-id=1.1.1.1 /ip address add address=172.172.172.1/28 interface=ether2 network=172.172.172.0 add address=192.168.23.1/28 comment="VLAN 2" interface=vlan2 network=\ 192.168.23.0 add address=192.168.23.17/28 comment="VLAN 3" interface=vlan3 network=\ 192.168.23.16 add address=192.168.23.33/28 comment="VLAN 4" interface=vlan4 network=\ 192.168.23.32 /ip dhcp-client add disabled=no interface=ether1 /ip dhcp-server lease add address=172.172.172.13 client-id=\ ff:27:d3:4f:8a:0:1:0:1:27:81:83:e:8:0:27:d3:4f:8a mac-address=\ 08:00:27:D3:4F:8A server=dhcp1 /ip dhcp-server network add address=172.172.172.0/28 gateway=172.172.172.1 add address=192.168.23.0/28 gateway=192.168.23.1 add address=192.168.23.16/28 gateway=192.168.23.17 add address=192.168.23.32/28 gateway=192.168.23.33 /ip dns set allow-remote-requests=yes /ip dns static add address=172.172.172.13 name=ihyak.tkj add address=172.23.3.249 name=smkypm1taman.tkj /ip firewall nat add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether1 /routing ospf interface add interface=ether1 /routing ospf network add area=backbone comment="Ether 2" network=172.172.172.0/28 add area=backbone comment="Ether 1" network=172.16.23.0/24 /system clock set time-zone-name=Asia/Jakarta /system identity set name=R-IHYAK /system ntp client set enabled=yes primary-ntp=103.123.108.187 secondary-ntp=203.114.74.17

Pernyataan bahwa jika PC fisik (host) mati, maka server virtual yang berjalan di dalamnya juga akan mati **benar adanya**. Hal ini terjadi karena server virtual yang berjalan di dalam program virtualisasi seperti VirtualBox, VMware, atau lainnya, **bergantung penuh pada PC fisik sebagai host** untuk menyediakan daya, komputasi, dan sumber daya lainnya. Berikut adalah poin-poin yang mendukung pernyataan tersebut: ### 1. **Ketergantungan pada Host** - Server virtual adalah entitas yang bergantung pada perangkat keras host untuk menjalankan prosesnya. Jika host mati, server virtual kehilangan sumber daya tersebut. ### 2. **Dampak pada Ketersediaan Layanan** - Jika PC atau server host dimatikan (baik disengaja atau karena masalah seperti mati listrik), maka server virtual akan **shutdown secara tidak langsung**, sehingga layanan yang disediakan oleh server virtual juga akan terganggu. ### 3. **Solusi untuk Meminimalkan Risiko** - **Menggunakan Server Fisik:** Untuk aplikasi kritis, server fisik lebih andal dibandingkan server virtual yang bergantung pada host biasa. - **High Availability (HA):** Jika ingin tetap menggunakan virtualisasi, solusi seperti cluster virtualisasi dengan **live migration** (misalnya menggunakan Proxmox, VMware vSphere, atau Hyper-V) dapat memastikan bahwa server virtual tetap berjalan meskipun host utama mati. - **UPS (Uninterruptible Power Supply):** Pastikan perangkat host memiliki UPS untuk mencegah downtime akibat pemadaman listrik. ### Kesimpulan Menjalankan server virtual di dalam program virtualisasi memang praktis untuk belajar atau pengujian, tetapi untuk kebutuhan produksi yang membutuhkan uptime tinggi, penting untuk mempertimbangkan risiko ini dan menerapkan langkah mitigasi seperti infrastruktur yang mendukung **redundansi** dan **ketersediaan tinggi**. Jika tujuan penggunaannya hanya untuk pembelajaran, risiko seperti ini masih dapat ditoleransi.

Betul, karena Mikrotiknya diinstall di PC jadi akan mati bersama PC.

# Thinking # Searching # Thinking # Responding Berikut adalah langkah-langkah untuk memblokir aplikasi media sosial di perangkat Android melalui router Mikrotik: --- ### **1. Identifikasi Domain atau IP yang Digunakan oleh Aplikasi** - Aplikasi media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan lainnya biasanya menggunakan domain atau IP tertentu untuk beroperasi. - **Cara mengetahui domain/IP:** - Hubungkan satu perangkat Android ke jaringan Mikrotik. - Buka aplikasi media sosial yang ingin diblokir. - Gunakan fitur **Torch** di Mikrotik untuk memantau lalu lintas jaringan: - Masuk ke **Tools > Torch**. - Pilih interface yang digunakan (misalnya, `ether1` atau `bridge1`). - Jalankan aplikasi media sosial, dan catat domain atau IP yang muncul di Torch. --- ### **2. Buat Address List untuk Domain atau IP** - Setelah mendapatkan domain atau IP dari aplikasi, buat Address List untuk mempermudah pengelolaan. - Langkah-langkah: 1. Masuk ke **IP > Firewall > Address List**. 2. Klik tombol **Add (+)**. 3. Masukkan domain atau IP yang ingin diblokir, misalnya: - `facebook.com` - `instagram.com` - `tiktok.com` 4. Simpan perubahan. --- ### **3. Buat Aturan Firewall untuk Memblokir Akses** - Setelah Address List dibuat, tambahkan aturan firewall untuk memblokir akses ke domain/IP tersebut. - Langkah-langkah: 1. Masuk ke **IP > Firewall > Filter Rules**. 2. Klik tombol **Add (+)** untuk membuat aturan baru. 3. Atur parameter sebagai berikut: - **Chain:** `forward` - **Src. Address:** (biarkan kosong jika ingin memblokir semua perangkat di jaringan). - **Dst. Address List:** Pilih Address List yang telah dibuat sebelumnya. - **Action:** `drop` 4. Klik **OK** untuk menyimpan aturan. --- ### **4. Blokir DNS untuk Domain Tertentu (Opsional)** - Jika aplikasi menggunakan domain tertentu, Anda juga bisa memblokirnya melalui DNS. - Langkah-langkah: 1. Masuk ke **IP > DNS > Static**. 2. Tambahkan domain yang ingin diblokir, misalnya: - `facebook.com` - `instagram.com` - `tiktok.com` 3. Arahkan domain tersebut ke IP `127.0.0.1` (localhost). 4. Klik **OK** untuk menyimpan. --- ### **5. Uji Coba** - Setelah semua aturan diterapkan, uji coba dengan membuka aplikasi media sosial di perangkat Android yang terhubung ke jaringan Mikrotik. - Pastikan aplikasi tidak dapat mengakses internet. --- ### **Tips Tambahan** - **Perbarui Address List Secara Berkala:** Aplikasi media sosial sering menggunakan domain atau IP baru. Anda perlu memantau dan memperbarui Address List secara rutin. - **Gunakan Layer 7 Protocol (Opsional):** Jika aplikasi menggunakan banyak domain/IP, Anda bisa menggunakan fitur Layer 7 Protocol untuk memblokir pola tertentu dalam lalu lintas jaringan. --- ### **Contoh Kasus** - **Blokir TikTok:** - Gunakan Torch untuk menemukan domain seperti `tiktokcdn.com` atau `tiktokv.com`. - Tambahkan domain tersebut ke Address List. - Buat aturan firewall untuk memblokir Address List tersebut. - **Blokir Facebook dan Instagram:** - Tambahkan domain seperti `facebook.com`, `fbcdn.net`, dan `instagram.com` ke Address List. - Terapkan aturan firewall untuk memblokirnya. --- Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat memblokir aplikasi media sosial di perangkat Android melalui router Mikrotik. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya! 😊

Jika Anda membangun jaringan **Point-to-Point (PTP)** menggunakan **MikroTik SXT Lite2**, jarak maksimal yang dapat dicapai bergantung pada beberapa faktor, seperti: 1. **Frekuensi yang Digunakan:** SXT Lite2 beroperasi pada frekuensi **2.4 GHz**, yang cenderung memiliki penetrasi lebih baik dibandingkan 5 GHz tetapi lebih rentan terhadap interferensi. 2. **Lingkungan:** Interferensi dari jaringan lain, seperti Wi-Fi atau perangkat 2.4 GHz lainnya, dapat mempengaruhi performa. 3. **Line of Sight (LOS):** Ketersediaan **Line of Sight** yang jelas antara kedua perangkat sangat penting. Hambatan seperti pohon, gedung, atau bukit akan mengurangi jarak efektif. 4. **Kondisi Cuaca:** Cuaca ekstrem seperti hujan lebat dapat mempengaruhi kualitas sinyal. --- ### **Spesifikasi Jarak SXT Lite2** - **Jarak Maksimal Teoritis:** Sekitar **3-5 kilometer** dengan **Line of Sight** yang jelas dan minim interferensi. - **Jarak Praktis:** Untuk kondisi nyata, jarak ideal adalah **1-3 kilometer**, tergantung pada interferensi dan kualitas pemasangan. --- ### **Tips untuk Optimasi Jarak** 1. **Pastikan Line of Sight (LOS):** - Hindari penghalang seperti bangunan, pohon, atau bukit. - Gunakan tower atau tiang untuk memastikan perangkat berada pada ketinggian optimal. 2. **Gunakan Pola Antena yang Tepat:** - MikroTik SXT Lite2 memiliki antena built-in dengan gain **10 dBi**, cukup untuk PTP dalam jarak pendek hingga menengah. 3. **Minimalkan Interferensi:** - Pilih frekuensi yang kurang padat di spektrum 2.4 GHz menggunakan fitur **frequency scan** di MikroTik. - Gunakan saluran non-overlapping seperti **1, 6, atau 11**. 4. **Tingkatkan Transmit Power:** - Sesuaikan **Tx Power** (Transmit Power) di pengaturan MikroTik, tetapi jangan melebihi batas regulasi di negara Anda. 5. **Gunakan Mode Jaringan yang Efisien:** - Atur perangkat ke mode **Bridge** untuk mengurangi latency. - Pilih protokol yang sesuai, seperti **NV2** (MikroTik Proprietary) untuk performa lebih baik. 6. **Lakukan Site Survey:** - Gunakan aplikasi seperti **MikroTik WinBox** atau perangkat lunak lain untuk memeriksa kekuatan sinyal sebelum pemasangan. --- ### **Kesimpulan** - Jarak **ideal** untuk SXT Lite2 adalah **1-3 km** dengan kondisi LOS yang baik. - Dengan optimasi dan kondisi lingkungan yang mendukung, bisa mencapai hingga **5 km**. - Untuk jarak yang lebih jauh, pertimbangkan perangkat lain dengan antena gain lebih tinggi atau frekuensi 5 GHz seperti **MikroTik SXT 5**.

Alhamdulillah, sami-sami semoga bermanfaat

Tergantung pada pengaturan jaringan dan bagaimana Anda mengkonfigurasi VLAN tersebut pada switch dan perangkat lainnya. Namun, biasanya tidak disarankan untuk menaruh dua VLAN berbeda (Hotspot dan PPPoE) di port yang sama dalam keadaan untagged. Berikut adalah beberapa penjelasan yang lebih rinci: 1. Apa itu VLAN Untagged? Pada switch, sebuah port untagged berarti port tersebut tidak membawa informasi VLAN (tagging) dalam frame Ethernet. Ini berarti bahwa frame yang melewati port tersebut dianggap sebagai bagian dari VLAN default (biasanya VLAN 1, kecuali jika sudah diubah). Jika Anda menambahkan dua VLAN yang berbeda pada port yang sama untagged, frame yang datang ke port tersebut tidak akan membawa tag yang menunjukkan VLAN mana yang relevan. Sehingga, switch atau perangkat lain tidak akan tahu VLAN mana yang harus diproses atau diteruskan. Hanya satu VLAN yang dapat di-untagged di satu port pada waktu yang sama. 2. Bagaimana seharusnya pengaturan VLAN dengan Tagged dan Untagged di Switch? Pada switch, port yang digunakan untuk menghubungkan ke perangkat lain (seperti router atau access point) biasanya dikonfigurasi sebagai trunk port (dengan tagging VLAN). Ini memungkinkan beberapa VLAN dapat lewat di satu port dengan tagging pada frame Ethernet untuk menunjukkan VLAN mana yang relevan. Namun, untagged port hanya dapat digunakan untuk satu VLAN saja karena port tersebut tidak membedakan antara VLAN. Ini adalah alasan mengapa Anda biasanya akan menggunakan satu port untagged untuk satu VLAN, dan port trunk untuk VLAN yang ter-tagging. 3. Contoh Penggunaan yang Benar Misalkan Anda ingin menggunakan VLAN untuk hotspot dan PPPoE di jaringan yang sama. Jika Anda ingin agar port switch digunakan untuk satu perangkat (seperti router) yang mengelola dua VLAN, Anda harus: Menggunakan trunk port untuk menghubungkan perangkat yang mendukung beberapa VLAN (misalnya, router yang mengelola VLAN Hotspot dan PPPoE). Pada trunk port, Anda akan mengatur VLAN tagging, di mana perangkat dapat mengidentifikasi frame untuk masing-masing VLAN berdasarkan tag yang ada. Jika Anda ingin menggunakan port untagged, pastikan port tersebut hanya digunakan untuk satu VLAN (misalnya, hanya VLAN Hotspot atau hanya VLAN PPPoE), karena port untagged hanya bisa menangani satu VLAN saja. 4. Solusi Alternatif Jika Anda menginginkan kedua VLAN di port yang sama, gunakan trunking dan pastikan perangkat yang terhubung mendukung VLAN tagging. Jika perangkat hanya mendukung untagged (misalnya, perangkat yang terhubung langsung ke pengguna atau komputer), maka port tersebut hanya bisa menjadi bagian dari satu VLAN. Kesimpulan: Tidak bisa menggunakan dua VLAN (Hotspot dan PPPoE) pada satu port yang sama dalam keadaan untagged. Port untagged hanya dapat digunakan untuk satu VLAN. Anda harus menggunakan trunk port dan men-tagging VLAN pada port tersebut jika Anda ingin mengirimkan dua VLAN di port yang sama. Semoga penjelasan ini membantu! Kalau ada bagian yang kurang jelas atau butuh penjelasan lebih lanjut, silakan ditanyakan!

Boleh, Anda dapat mengonfigurasi satu interface fisik untuk menangani dua jenis IP yang berbeda, yaitu IP untuk VLAN dan IP untuk DHCP. Namun, Anda perlu memastikan bahwa perangkat jaringan Anda (seperti switch atau router) mendukung konfigurasi ini. Berikut adalah langkah umum untuk mengonfigurasi ini: 1. **VLAN Configuration**: Anda perlu membuat VLAN di switch. Misalnya, jika Anda menggunakan switch yang mendukung VLAN, Anda harus menetapkan port ke VLAN tertentu. 2. **Subinterface (Jika Diperlukan)**: Di router, Anda bisa membuat subinterface untuk VLAN tersebut. Misalnya, jika Anda menggunakan router Cisco, Anda dapat menggunakan perintah `interface GigabitEthernet0/0.1` untuk VLAN 1. 3. **DHCP Configuration**: Anda harus mengkonfigurasi server DHCP untuk memberikan alamat IP kepada klien di VLAN tersebut. Pastikan server DHCP dikonfigurasi untuk mendengarkan di subnet yang benar. 4. **IP Addressing**: Pastikan alamat IP yang digunakan di interface fisik dan subinterface tidak bertabrakan dan sesuai dengan rencana subnet yang Anda buat. 5. **Testing**: Setelah konfigurasi selesai, pastikan untuk menguji konektivitas dan kemampuan DHCP untuk memberikan alamat IP kepada klien yang terhubung. Pastikan Anda mematuhi standar dan kebijakan jaringan yang ada agar tidak terjadi konflik atau masalah konektivitas. Jika Anda memiliki detail lebih lanjut tentang perangkat atau topologi jaringan Anda, saya bisa membantu lebih spesifik.

Boleh silahkan 0857-0895-6861

Alhamdulillah baik bapak terima kasih

@@rioandhikadewanta5231 terima kasih bapak 🙏🏻

Semoga bermanfaat 👍

Insyaallah baik mas, di tunggu saja ya kak

Alhamdulillah, barokallah njeh bapak monggo, semoga bermanfaat.🙏🙏

@@IkhyakUlumuddin siap pak Guru step³ by step saya pelajari,. Dan sangat bermanfaat di terapkan di sistem t4 kerja ternyata sangat banyak membantu dan simple dr sekian banyak materi yg di upload.

@@yugosuprihantopo9750 maaf kalau boleh tau anda kerja dimana dan bagian apa ?

@@IkhyakUlumuddin poltekkes kemenkes semarang pak... Di bagiann administrasi, tp hari²nya sering e backup di bagian jaringan hehe

**Mapping Drive** adalah proses menghubungkan atau "mengaitkan" folder yang ada di komputer lain di dalam jaringan, sehingga folder tersebut bisa diakses seperti folder lokal di komputer kita sendiri. Misalnya, kamu punya komputer di rumah, dan di komputer itu ada file penting. Dengan mapping drive, kamu bisa membuka file tersebut dari komputer lain seolah-olah file itu ada di komputer kamu sendiri. **Analogi:** Bayangkan kamu punya lemari buku besar di rumah temanmu. Ketika kamu butuh buku di lemari itu, kamu tidak perlu pergi ke rumah temanmu setiap saat. Sebagai gantinya, kamu membuat "pintu khusus" di rumahmu yang langsung terhubung ke lemari buku temanmu. Jadi, setiap kali kamu membuka pintu itu, kamu langsung bisa mengambil buku tanpa harus pergi ke rumah temanmu. Dalam konteks **mapping drive**, pintu khusus itu adalah **drive letter** (seperti "Z:\" atau "D:\") yang terhubung ke folder di komputer lain dalam jaringan. Sehingga, meskipun data berada di komputer lain, kamu bisa mengaksesnya dengan mudah dari komputermu sendiri.

Njeh mas mboten nopo-nopo, semoga kita semuanya bisa menjadi pribadi yang sholeh dan memiliki masa depan yang cemerlang dan sukses membahagiakan keluarga terutama kedua orang tua.

@@IkhyakUlumuddin nggeh pak,matursuwun atas pandongane panjenengan,ngapunten ngerepoti njenengan🙏🙏🙏

beda mas kaya nya,setau saya sih gitu(mohon koreksi)🙏

​@@MuhAlifikri-d6ubeda dari segi apanya ya kalo boleh tau?

Maaf mas , sebenarnya sama saja , cuman saya khawatir ada user yang awam dengan menu dan UI dari windows 7 / Windows 10, jadinya saya menyampaikan seperti itu 🙏

Tidak mas, tergantung bagaimana kita mensetting firewall baik di Router dan PC client kita.

Alhamdulillah, SMK sekarang udah mulai belajar Mikrotik dari dasar, yang pastinya bakal ngebantu banget buat masa depan di dunia IT, khususnya jaringan. Apalagi, Mikrotik banyak dipakai di industri, jadi siswa SMK yang udah paham dasar-dasarnya punya bekal yang kuat buat langsung terjun ke dunia kerja. Emang bener, teknologi makin canggih dan pembelajaran di SMK juga makin berkembang sesuai kebutuhan zaman!

Anda dapat menggunakan fitur Firewall dan Mangle di RouterOS, Silahkan di tunggu pada video tutorial berikutnya ya Pak?

Waalaikumsalam! Untuk kebutuhan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih laptop, seperti performa prosesor, RAM, kapasitas penyimpanan, dan keandalan jangka panjang. Mengingat budget Anda sekitar 7 juta IDR, berikut beberapa rekomendasi laptop yang bisa menjadi pilihan: 1. Acer Aspire 5 A515-45-R74Z - Prosesor: AMD Ryzen 5 5500U - RAM: 8GB - Penyimpanan: 512GB SSD - Layar: 15.6" Full HD - Harga: Sekitar 6,5 juta IDR - Kelebihan: Performa baik untuk multitasking, SSD cepat, dan desain yang relatif ringan. 2. Asus VivoBook A515 - Prosesor: Intel Core i5-1135G7 - RAM: 8GB - Penyimpanan: 512GB SSD - Layar: 15.6" Full HD - Harga: Sekitar 6,8 juta IDR - Kelebihan: Prosesor yang kuat, layar yang jernih, dan SSD yang meningkatkan kecepatan sistem. 3. Lenovo IdeaPad 3 15ADA6 - Prosesor: AMD Ryzen 5 5625U - RAM: 8GB - Penyimpanan: 512GB SSD - Layar: 15.6" Full HD - Harga: Sekitar 6,3 juta IDR - Kelebihan: Performa solid untuk pekerjaan TKJ, harga terjangkau, dan build quality yang baik. 4. HP 255 G8 - Prosesor: AMD Ryzen 5 5500U - RAM: 8GB - Penyimpanan: 256GB SSD - Layar: 15.6" HD - Harga: Sekitar 5,8 juta IDR - Kelebihan: Harga lebih ekonomis dengan spesifikasi cukup baik, cocok untuk keperluan dasar TKJ. Pastikan juga untuk mempertimbangkan garansi dan layanan purna jual, karena itu penting untuk memastikan laptop Anda bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Selamat mencari dan semoga laptop pilihan Anda bisa memenuhi kebutuhan TKJ Anda dengan baik!

Kalau butuh yang second , monggo langsung Japri mawon di nomor WA saya njeh

pakai tailscale

Untuk meremot router Mikrotik menggunakan VPN L2TP, Anda perlu mengonfigurasi VPN di router Mikrotik dan di perangkat klien yang akan digunakan untuk mengakses router tersebut. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengatur dan menggunakan VPN L2TP di RouterOS Mikrotik: ### **Langkah 1: Mengonfigurasi VPN L2TP di Router Mikrotik** #### **1.1. Mengonfigurasi Server L2TP** 1. **Buka Winbox atau WebFig** dan login ke router Mikrotik Anda. 2. Pergi ke **PPP** > **Interfaces**. 3. Klik **+** dan pilih **L2TP Server** untuk menambahkan server L2TP baru. - **Enabled**: Centang untuk mengaktifkan. - **Use IPsec**: Centang jika Anda ingin mengaktifkan IPsec (opsional, namun disarankan untuk keamanan tambahan). - **IPsec Secret**: Masukkan kata sandi IPsec jika Anda mengaktifkan IPsec. - Klik **OK**. #### **1.2. Mengonfigurasi Pool IP untuk Klien VPN** 1. Pergi ke **IP** > **Pool**. 2. Klik **+** untuk menambahkan pool IP baru. - **Name**: Beri nama pool (misalnya `VPN_Pool`). - **Addresses**: Masukkan rentang IP yang akan digunakan oleh klien VPN (misalnya `192.168.100.1/24`). - Klik **OK**. #### **1.3. Menambahkan Profile PPP** 1. Pergi ke **PPP** > **Profiles**. 2. Klik **+** untuk menambahkan profile PPP baru. - **Name**: Beri nama profile (misalnya `VPN_Profile`). - **Local Address**: Masukkan IP lokal router (misalnya `192.168.1.1`). - **Remote Address**: Pilih pool IP yang Anda buat (misalnya `VPN_Pool`). - Klik **OK**. #### **1.4. Menambahkan User PPP** 1. Pergi ke **PPP** > **Secrets**. 2. Klik **+** untuk menambahkan pengguna VPN baru. - **Name**: Masukkan nama pengguna. - **Password**: Masukkan kata sandi untuk pengguna. - **Profile**: Pilih profile PPP yang Anda buat (misalnya `VPN_Profile`). - Klik **OK**. ### **Langkah 2: Mengonfigurasi IPsec (Opsional)** Jika Anda mengaktifkan IPsec pada konfigurasi L2TP Server, Anda juga perlu mengonfigurasi IPsec: 1. Pergi ke **IP** > **IPsec** > **Proposals**. 2. Klik **+** untuk menambahkan proposal baru. - **Name**: Beri nama proposal (misalnya `L2TP_Proposal`). - **Auth Algorithm**: Pilih algoritma otentikasi (misalnya `sha256`). - **Encr. Algorithm**: Pilih algoritma enkripsi (misalnya `aes-256`). - Klik **OK**. 3. Pergi ke **IP** > **IPsec** > **Policies**. - Klik **+** untuk menambahkan kebijakan IPsec baru. - **Src. Address**: Masukkan alamat sumber yang sesuai (misalnya `192.168.1.0/24`). - **Dst. Address**: Masukkan alamat tujuan (misalnya `192.168.100.0/24`). - **Action**: Pilih `encrypt`. - **Proposal**: Pilih proposal yang telah Anda buat (misalnya `L2TP_Proposal`). - Klik **OK**. 4. Pergi ke **IP** > **IPsec** > **Peers**. - Klik **+** untuk menambahkan peer baru. - **Address**: Masukkan alamat IP publik router jika klien VPN berada di luar jaringan lokal. - **Port**: Biasanya `500`. - **Auth Method**: Pilih `pre-shared key`. - **Secret**: Masukkan kunci rahasia IPsec. - Klik **OK**. ### **Langkah 3: Mengonfigurasi Klien VPN** #### **3.1. Konfigurasi di Windows** 1. **Buka** **Settings** > **Network & Internet** > **VPN**. 2. Klik **Add a VPN connection**. - **VPN Provider**: Pilih `Windows (built-in)`. - **Connection Name**: Beri nama koneksi (misalnya `Mikrotik_L2TP`). - **Server Name or Address**: Masukkan alamat IP publik router Mikrotik. - **VPN Type**: Pilih `L2TP/IPsec with pre-shared key`. - **Pre-shared key**: Masukkan kunci rahasia IPsec (jika Anda mengaktifkan IPsec). - **Type of sign-in info**: Pilih `User name and password`. - **User name** dan **Password**: Masukkan nama pengguna dan kata sandi yang Anda konfigurasi di Mikrotik. - Klik **Save**. 3. **Connect** ke VPN dengan memilih koneksi yang baru saja Anda buat dan klik **Connect**. #### **3.2. Konfigurasi di macOS** 1. **Buka** **System Preferences** > **Network**. 2. Klik tanda **+** di kiri bawah untuk menambahkan koneksi baru. - **Interface**: Pilih `VPN`. - **VPN Type**: Pilih `L2TP over IPsec`. - **Service Name**: Masukkan nama koneksi. - Klik **Create**. 3. **Konfigurasi VPN**: - **Server Address**: Masukkan alamat IP publik router Mikrotik. - **Account Name**: Masukkan nama pengguna. - Klik **Authentication Settings**: - **Password**: Masukkan kata sandi. - **Shared Secret**: Masukkan kunci rahasia IPsec (jika digunakan). - Klik **OK** dan **Apply**. 4. **Connect** ke VPN dengan memilih koneksi dan klik **Connect**. ### **Langkah 4: Verifikasi Koneksi** - **Cek Koneksi**: Pastikan klien VPN terhubung dengan benar dan bisa mengakses router Mikrotik. Anda dapat memeriksa koneksi melalui Winbox atau WebFig. - **Uji Akses**: Coba akses router Mikrotik dari klien VPN dan pastikan Anda bisa melakukan konfigurasi atau pemeriksaan yang diperlukan. ### **Catatan:** - **Keamanan**: Jika Anda menggunakan VPN tanpa IPsec, pastikan Anda memahami risiko keamanan. Menggunakan IPsec menambah lapisan keamanan tambahan. - **Port Forwarding**: Jika router Mikrotik berada di belakang NAT atau firewall, pastikan port yang diperlukan (misalnya port L2TP dan IPsec) diteruskan dengan benar. Jika ada langkah yang tidak jelas atau jika Anda mengalami masalah, beri tahu saya, dan saya akan membantu lebih lanjut!

Alhamdulillah, Monggo semoga ilmunya bermanfaat

Jika Anda hanya memiliki satu MikroTik, Anda dapat bereksperimen dengan OSPF untuk memahami konsep dasar dengan menggunakan meta router, tetapi untuk penerapan yang lebih praktis dan manfaat penuh dari OSPF, disarankan untuk menggunakan lebih dari satu router.

Alhamdulillah njeh mas sami-sami 🙏

500 Ribu bapak

Alhamdulillah , kita desain sendiri bapak, Monggo kalau mau order ? bisa kirim email ke [email protected]

Alhamdulillah ada kak, baik dari perangkat IP Phone nya atau dari Software nya (X-Lite, Zoiper, Linphone, 3CX, dll)

kalau dari mizunya sendiri pak? kita bisa buka rekamannya dari mana ya pak? apa bisa merekam dari pabx server yang di trunk juga pak? kemudian kalau di hubungkan ke server pabx voip, cara ngetrunknya bagaimana ya pak?

@@widyamariamanurung untuk hal tersebut sangat bisa kak, tapi mohon maaf saya belum sempat membuat tutorial terkait dengan hal tersebut. 🙏🙏

@@IkhyakUlumuddin saya pakai tplink pak untuk mikrotik nya, apakah wajib pakai winbox pak? soalny saya ping di cmd dia reply pak, tapi register failed pak pas di yealinknya pak, gimana ya pak?

@@widyamariamanurung Kalau menggunakan TP-Link maka tidak perlu menggunakan tools winbox, winbox hanya bisa digunakan untuk produk dengan brand mikrotik. Untuk kondisi failed ada beberapa hal yang perlu kita cek / diagnosa lebih lanjut. Maaf kalau boleh tau anda itu siswa, Guru, Dosen atau apa ?

Alhamdulillah sangat bisa mas, tapi perlu perangkat tambahan berupa Server VOIP dalam bentuk Hardware (VOIP Server) , soalnya interface dan komunikasi antara PC, HP dan Telepon memiliki sistem komunikasi yang berbeda

@@IkhyakUlumuddin baik pak guru, saya lg pesan untuk voip server nya, untuk selanjut nya nanti saya kabarkan ya pak guru

@@taufanpj6670 baik mas siap

@@IkhyakUlumuddin pak kalau pakai ip statis apakah bisa ?

@@taufanpj6670 Bisa mas Taufan, untuk perangkat seperti server, IPcam lebih disarankan menggunakan IP statis. selain untuk kemudahan manajemen juga untuk keamanan jaringan kita

Alhamdulillah semoga bermanfaat dan bisa dikembangkan lebih baik lagi. Maturnuwun

Untuk mereset Switch merk dan type tersebut ada 2 cara 1. Secara hardware ( dengan menekan tombol reset kecil yang tersembunyi di bagian belakang switch tersebut ada lubang kecil nanti di tekan dengan alat bantu seperti clip atu pinset kecil) 2. Secara Software via menu yang sudah disediakan ketika kita sudah login ke configuration perangkat tersebut via web browser dengan network PC kita 10.x.x.x/8 dimana IP default switch tersebut adalah 10.90.90.90/8

@@IkhyakUlumuddin mantap terimakasih banyak gan berhasil ,,

@@ChdTravelink Alhamdulillah baik kakak sama-sama semoga sukses 👍👍

Bisa kakak, mohon dikirimkan bentuk / skema topologi yang akan di gunakan pada studi kasus tersebut. ke email [email protected]

Sama dengam studi kasus saya 1 server untuk banyak client, dengan hak akses folder berbeda2. eror, mungkin ada pencerahan pak

Kelebihan: -------------------- Scalability: OSPF dapat mengelola jaringan yang besar dengan efisien. Fast Convergence: OSPF memiliki kemampuan untuk mendeteksi perubahan topologi jaringan dengan cepat dan melakukan konvergensi secara efisien. Support for VLSM (Variable Length Subnet Masking): OSPF mendukung penggunaan VLSM, memungkinkan penggunaan alamat IP secara efisien. Dukungan untuk multiple paths: OSPF dapat memilih rute terbaik berdasarkan kriteria tertentu, seperti bandwidth atau metric. Kelemahan: ------------------------ Kompleksitas Konfigurasi: OSPF memiliki konfigurasi yang cukup kompleks, terutama pada jaringan yang besar. Overhead Protokol: OSPF menghasilkan overhead protokol yang signifikan karena mengirimkan banyak pesan jaringan. Konsumsi Memori dan CPU: OSPF memerlukan sumber daya perangkat keras yang cukup besar, terutama pada router dengan jumlah tetangga yang banyak. Vulnerabilitas terhadap Manipulasi: Karena OSPF menggunakan algoritma berbasis trust untuk bertukar informasi, ini rentan terhadap serangan seperti spoofing dan man-in-the-middle.

@@IkhyakUlumuddin terimakasih atas informasinya kak

@@MD_BOCIL baik kakak sama-sama

Mohon maaf baru bisa balas mas, Kalau ingin aman mending menggunakan manageable switch

mnrt saya tergantung kebutuhan dan kondisi perangkat kita bapak, kalau saya mending kita sendirian kita spesifikasi perangkat kita minim dan jumlah client yang akan kita layani dinamis ke arah yang lebih banyak ke depan nya.

@@IkhyakUlumuddin client tidak lebih dari ip/24 cuma saya hanya mendengar informasi bahwa kalau menggunakan 1 interface lebih baik pake vlan agar trafiknya lancar ketimbang tidak

@@herinettv8954 untuk hal tersebut memang benar salah satu fungsi VLAN memang seperti itu

@@IkhyakUlumuddin saya memang saat ini tidak pake vilan pake 1 interface ip dan pppoe saya beda pppoe ip didapat dari pool dan ip hotspot dibuat dari ether tsb. apakah tidak lebih baik dari vilan ya karena pelanggan 16 client?

terima kasih semoga bermanfaat

Iya boleh drive.google.com/drive/folders/1Q-qeAYRv7GvoNBEBUfDFOlT-v4hsUXvw?usp=sharing

maaf kalau lupa password kita bisa mereset nya dengan 2 cara baik soft reset maupun hard reset kak

udh ketemu pak, tekan dan tahan tombol ok selama 10 detik

@@adityawibowo752 Alhamdulillah semoga sukses 👍👍

bisa kak, lebih bagus lagi pertanyaan anda tersebut disertai topologi sesuai dengan maksud pertanyaan tersebut. untuk kebutuhan hal tersebut bisa di kirim ke [email protected]

Saya pakai metal 52shp pak yang lan port nya 1, nah hotspot nya ada yang langsung ke metal nya dan ada yang di share via lan ke router lain nah otomatis kan lan nya dipakai share hotspot dan untuk akses sumber internet ? Saya kirim topologinya ya pak 🙏🏻

Sebagian besar Sama mas , hal tersebut akan berbeda jika Versi ROS yang kita gunakan berbeda biasanya akan perubahan menu kan kita tinggal adaptasi / menyesuaikan saja. 🙏🙏

Silahkan Kirim permintaan soal melalui email [email protected]

Untuk Pemberian IP ke client yang terkoneksi Melalui Wireless (WLAN) yang ada di router Mikrotik bisa menggunakan beberapa yang umum kita kenal ada antara lain Wireless & Hotspot. Kalau Wireless pembagian/distribusi IP nya bisa menggunakan Fitur DHCP Server. Sedangkan kalau kita menggunakan Hotspot maka di menu Hotspot sudah disediakan fitur DHCP Server. Jadi biar tidak double DHCP Server nya maka kita cukup memilih salah satu : 1. Mendistribusikan IP Ke Client yang Request via DHCP yang ada Fitur Hotspot (Login Page). Nama Pool Hotspot defaultnya diawali dengan kata hs-pool. 2. Mendistribusikan IP Ke Client yang request menggunakan DHCP Server. (Tanpa Login Pagi biasanya hanya password). Nama Pool nya biasanya diawali dengan kata dhcp-pool. Jika kurang jelas monggo bisa kirim ke email saya [email protected]

terimakasih atas penjelasannya om@@IkhyakUlumuddin

maaf maksudnya kak ?

Silahkan kak, semoga paham dan bisa sukses dalam berkarir dan akademik

Mohon maaf , tolong dibantu menjelaskan yang anda maksud jlimet di bagian mananya , mungkin bisa saya bantu buatkan tutorialnya

Mohon maaf bapak , untuk kelas XII di sekolah kami masih menggunakan K13 jadi penilaian nya masih sama dengan tahun kemarin. Sedangkan untuk kelas X dan XI di sekolah kami sudah menerapkan Kurmer jadi mulai Tahun depan Penilaian UKK nya mengacu ke Asesmen sesuai dengan Kurmer s.id/ukkmandirismk