baik terimakasih mba wulan, saya Farela Herda Na Firsty (B2B023049) ijin menjawab kegagalan penyesuaian diri dapat berdampak pada perkembangan prestasi peserta didik Penyesuaian diri yang baik merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan Ketika seseorang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar, hal ini dapat memengaruhi kinerja akademis mereka kegagalan penyesuaian diri dapat mengakibatkan berbagai masalah, seperti kurangnya motivasi, stres, kecemasan, dan rendahnya rasa percaya diri semua ini dapat berdampak negatif pada kemampuan seseorang untuk belajar dan mencapai prestasi yang optimal Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar. Dukungan emosional, bimbingan, dan pembinaan dapat membantu peserta didik mengatasi kesulitan penyesuaian diri dan meningkatkan prestasi akademis mereka

​@@faizahanisa_ Baik terimakasih atas pertanyaannya Mba Anisatul, saya Ivan Arianto (B2B023048) izin menjawab, pengalaman masa lalu yang buruk tentu dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri di masa sekarang. Pengalaman yang buruk biasanya meninggalkan rasa trauma sehingga mereka takut dan cemas untuk bersosialisasi dengan lingkungan yang baru, mereka takut mengalaminya kembali. Sebagai contohnya orang yang pernah menjadi korban bully, di masa yang akan datang dia akan kesusahan untuk menyesuaikan diri di lingkungan dia berada. Karena di dalam dirinya tersimpan trauma dan rasa takut akan mengalami hal yang sama. Dia akan selalu waspada terhadap lingkungan barunya, dan sikapnya tersebut terkadang malah membuatnya menghindari lingkungan barunya. Dia juga takut dihakimi atau ditolak oleh orang lain, mengingat pengalaman buruknya di masa lalu.

@@ivanarianto1320Terimakasih mas Ivan atas jawabannya, izin bertanya lagi untuk bagaimana cara kita mengatasi atau menghadapi rasa trauma dari pengalaman buruk di masalalu agar tidak mengganggu di masa sekarang?

​@@faizahanisa_Oke terimakasih atas pertanyaan barunya Mba Anisatul, izin menjawab, Untuk menghadapi atau mengatasi rasa trauma, hal pertama yang menurut saya harus dilakukan adalah mengakui dan menerima perasaan yang timbul akibat trauma, janganlah kita menyalahkan diri sendiri atas reaksi yang muncul. Lalu selanjutnya tanamkan dalam pola pikir kita bahwa kita harus maju dan tidak tenggelam dalam masa lalu yang buruk. Latihlah diri untuk fokus pada hal-hal yang positif dalam hidup dan menetapkan tujuan dari hidup. Sehingga timbul motivasi dari diri kita untuk terus maju dan meninggalkan rasa trauma. Hal yang mungkin dapat kita lakukan selanjutnya yaitu berbicara kepada teman, keluarga, atau mungkin bergabung dengan kelompok (komunitas) dukungan yang dapat memberikan kenyamanan dan pemahaman yang diperlukan untuk proses penyembuhan trauma. Lalu bagaimana jika hal-hal di atas belum bisa mengatasi rasa trauma yang mengganggu kehidupan kita? Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Mungkin kita bisa berkonsultasi kepada psikiater atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif. Biasanya akan dilakukan terapi untuk mengatasi rasa trauma seperti terapi kognitif perilaku (CBT), terapi eksposur, atau terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing). Perlu dipahami bahwa penyembuhan dari trauma memerlukan waktu. Selalu bersabar dengan diri sendiri dan hargai setiap kemajuan kecil. Semuanya kembali kepada diri kita sendiri, apakah akan maju dan meninggalkan rasa trauma atau tenggelam dalam rasa trauma dan berakhir tidak melakukan apa-apa.

@@ivanarianto1320 baik terimakasih sekali lagi atas jawabannya yang sangat jelas dan mudah dipahami mas ivan 🙏🏻

​@@faizahanisa_ terimakasih kembali Mba Anisatul

Terimakasih atas pertanyaannya mbak intan,saya Anggita Kumala Sari (B2B023047) ijin menjawab Tantangan yang biasanya dihadapi seseorang dalam proses penyesuaian diri diantaranya : 1. Perubahan Lingkungan : Misal Pindah ke tempat baru, entah itu kota lain, negara lain, atau lingkungan kerja baru, bisa membuat seseorang merasa cemas dan kesepian. 2. Budaya dan Bahasa : Jika pindah ke negara lain, perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan besar dalam berkomunikasi dan memahami norma sosial yang berbeda. 3. Kehilangan Rasa Nyaman : Meninggalkan lingkungan yang sudah dikenal dan nyaman dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. 4. Perubahan dalam Rutinitas : Adaptasi terhadap rutinitas dalam pekerjaan dan tanggung jawab dapat menjadi stres. 5. Ekspektasi Sosial : Harapan dan tekanan dari keluarga, teman, atau lingkungan sosial yang baru juga dapat membuat seseorang merasa terbebani. 6. Adaptasi Emosional : Menyesuaikan diri dengan perubahan emosional seperti perasaan kehilangan atau kerinduan akan masa lalu. 7. Kendala Finansial : Misalnya seperti mengelola biaya hidup yang berbeda atau mencari pekerjaan baru, juga dapat menjadi tantangan. Dan cara kita mengukur keberhasilan seseorang tersebut dengan perubahan atau situasi baru dengan mengamati perubahan perilakunya,perubahan emosinya dan pemahaman mereka terhadap situasi baru. Bagaimana dengan jawabannya sudah bisa diterima mbak atau mau memberikan tanggapan dipersilahkan🙏

Baik terimakasih atas pertanyaannya, izin menjawab Yang harus di lakukan terutama mahasiswa agar dapat menyesuaikan diri dengan baik, 1. Berinteraksi dengan teman-teman, dosen, dan staf kampus untuk membangun jaringan sosial yang kuat. 2. Mengatur Waktu seperti membuat jadwal yang teratur untuk belajar, bersosialisasi, dan beristirahat agar tidak merasa terbebani. 3. Bergabung dalam organisasi kampus untuk mengembangkan minat dan keterampilan baru. 4. Mengelola Stres: Mempraktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, olahraga, atau hobi untuk mengurangi stres. 5. Memanfaatkan Sumber Daya Kampus dengan menggunakan fasilitas seperti perpustakaan, pusat konseling, dan layanan mahasiswa untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan. 6. Menetapkan tujuan akademik dan pribadi yang dapat dicapai dan merayakan setiap pencapaian kecil. 7. Meningkatkan Keterampilan Belajar, mempelajari teknik-teknik belajar yang efektif seperti membuat catatan, membaca secara kritis, dan mempersiapkan ujian dengan baik. 8. Tidak ragu untuk meminta bantuan dari teman, keluarga, atau profesional jika menghadapi kesulitan. Mungkin langkah-langkah tersebut dapat dilakukan agar dapat menyesuaikan diri dengan baik, terimakasih.

Posisi kamu waktu tidur mungkin yang jadi penyebab sakit kepala. Tidur pada posisi yang ga nyaman dapat menjadi penyebab sakit kepala di pagi hari, terutama jika posisi itu bertahan dalam beberapa jam. Sebisa mungkin hindari tidur dengan cara telungkup karena posisi tersebut memaksa leher untuk tetap dalam keadaan miring selama beberapa jam istirahat. Ketidaknyamanan ini justru akan semakin memicu sakit kepala di pagi hari setelah bangun. Terus posisi tidur yang gimana yang enak? Terlentang atau tidur miring merupakan dua posisi yang dianjurkan karena tulang belakang akan sejajar sehingga meminimalkan rasa sakit kepala. Aku kasih beberapa hal yang bisa mencegah sakit kepala setelah bangun tidur: 1.) Hindari mengonsumsi kafein tinggi. 2.) Hindari tidur di siang hari secara berlebihan. 3.) Olahraga secara teratur. 4.) Batasi penggunaan gadget 90 menit sebelum tidur. 5.) Bersihkan kamar ketika akan beristirahat. 6.) Sediakan bantal yang empuk. 7.) Gunakan posisi tidur terlentang atau tidur miring (Hindari posisi tidur menggantung 🦇) 8.) Hindari begadang. Atau tidur dalam waktu yang cukup (7-8 jam). 9.) Hindari stres berlebih. Semoga jawaban ini menjawab permasalahan kamu ya Sumber: Trust me😁

Biasain lakuin aktivitas yang disuka, misal baca buku, main game, atau baca Al-quran (MasyaAllah)

caranya ya jangan tidur😂