Makna filosofis Galungan
31:12
28 күн бұрын
Bhuwana Agung & Bhuwana Alit
10:24
Panca Brahma & Panca Aksara
11:02
Atma Tattwa - Paramatma & Adiatma
10:14
Atma Tattwa - Brahman Atman Aikyam
10:55
Atma Tattwa - Sebuah Pengantar
10:45
Sang Hyang Widhi Wasa
20:35
3 ай бұрын
Siva Sidhanta
10:37
3 ай бұрын
Tri Loka - Bhur Bvah Svah
15:31
3 ай бұрын
Analisis Samkhya-yoga darsana
11:00
Saguna Brahman
11:10
3 ай бұрын
Nirguna Brahman
10:33
3 ай бұрын
Konsep Sederhana Widhi Tattwa
10:38
Widhi Tattwa - Sebuah Pengantar
10:39
Panca Sradha - Sebuah Pengantar
10:18
Пікірлер
@rakasubawa9336
@rakasubawa9336 26 күн бұрын
Kereeeen niki
@dipodevnara
@dipodevnara 26 күн бұрын
@@rakasubawa9336 suksme nggih Semeton Rahayu 🙏
@iksu6752
@iksu6752 26 күн бұрын
Lanjutkan pencerahannya bli, suksma
@dipodevnara
@dipodevnara 26 күн бұрын
@@iksu6752 suksme mewali nggih Rahayu 🙏
@INAlit
@INAlit Ай бұрын
rekamane suara ne bes cerik bli
@dipodevnara
@dipodevnara Ай бұрын
@@INAlit ehe, ngantyang Monet malu mare meli rekaman 😆✌️
@widyakencana338
@widyakencana338 Ай бұрын
Om Narayana adalah semua ini, apa yang telah ada, apa yang sedang ada, dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kotoran, tak dapat digambarkan, sucilah DEWA NARAYANA.
@widyakencana338
@widyakencana338 Ай бұрын
IA HANYA SATU TAK ADA YANG KEDUA.
@widyakencana338
@widyakencana338 Ай бұрын
Kalau tidak salah, ada 12 ADITYA : Varuna Mitra Aryaman Bhaga Amsha Dhata Tvashta Pushan Savitr Sakra (Indra) Vivasvan (Surya) Vishnu
@widyakencana338
@widyakencana338 Ай бұрын
o ya min, kira2 Vishnu sebagai Aditya apakah posisinya SAMA DENGAN Vishnu dalam Tri Murti (Brahma, Vishnu, Siva). ???
@dipodevnara
@dipodevnara Ай бұрын
@@widyakencana338 dari analisis tyg dg perspektif samhkya Wisnu Adita = Wisnu dlm Tri Murti Dari 12 Aditya Ia adalah Wisnu Dari 8 Vasu Ia adalah Agni/Brahma Dari 11 Rudra Ia adalah Sankara Wisnu, Brahma, Rudra ini identik dg Budhi, Ahamkara, Manas yg sesungguhnya adalah refleksi Mahat/Siwatma/Siwa Sdgkan Narayana itu = Maha Purusa = Sad, dlm Siwaisme disebut Sada Siwa Rahayu 🙏
@widyakencana338
@widyakencana338 Ай бұрын
👍👍👍
@dipodevnara
@dipodevnara Ай бұрын
@@widyakencana338 Rahayu 🙏
@widyakencana338
@widyakencana338 Ай бұрын
begitu asyiknya menceritakan kehebatan sang kanda pat itu, sampai2 kita LUPA bahwa mereka berempat itu sesungguhnya bisa ada karena JASA atau KUASA DARI TUBUH SANG IBU, dan sebelum itu juga semestinya kita harus ingat akan PERANAN atau FUNGSI dari SANG KAMA BANG dan SANG KAMA PETAK, TANPA keduanya ini MUSTAHIL Kanda Pat itu memiliki "KESAKTIAN". Jadi SUMBER dari Papat Limo itu adalah DUA, bukan SATU. Kecuali Mungkin Nabi Isa (Yesus) (jika kisah ini benar, yaitu yang Lahir hanya dari berkat Jasa Ibunya / Bunda Maria).
@dipodevnara
@dipodevnara Ай бұрын
@@widyakencana338 nggih konten Kanda Pat ini kelanjutan dari video Bhuana Agung-alit sbelumnya dmn sdh disinggung terkait Sang Kama Bang (Ibu) & Sang Kama Petak (bpk)... Sebenarnya ada penggalan akhir yg tidak diceritakan dimana Sukma Sang Buda Kecapi mencapai alam Siwa Loka, pada saat itulah diwejangkan secara detail hakekat kanda Pat itu, sesungguhnya bukan 4 tapi 7 yg menyertai kelahiran ; meme-bape keluar lewat payudara Ibu, sdgkan yg kanda Pat + pancer (rare) keluar lewat rahim Ibu... yg karena keterbatasan waktu yg tdk memgkinkan dijelaskan dlm 1 video Matur suksme atensinya nggih, Rahayu 🙏
@widyakencana338
@widyakencana338 Ай бұрын
@@dipodevnara mohon link video sebelumnya jro. suksma
@gedelindu5447
@gedelindu5447 Ай бұрын
Duwok Ede pak Divo, Rahayu pak divo
@dipodevnara
@dipodevnara Ай бұрын
@@gedelindu5447 Mlajah bli Gde, kalange nganggur domah 😁🙏
@dipodevnara
@dipodevnara Ай бұрын
@@gedelindu5447 suksme bli Gde, rahayu mewali 🙏
@kadekteke8899
@kadekteke8899 Ай бұрын
Rahayu Pk Divo🙏🙏🙏
@dipodevnara
@dipodevnara Ай бұрын
@@kadekteke8899 matur suksme ping banget pak Kadek Rahayu mewali 🌹🙏🙏🙏
@wayanastawa2974
@wayanastawa2974 2 ай бұрын
Mulutmu bau. Cara mengedukasi suatu makalah TDK ENAK di dengar.
@samuelgojeksurabaya-nm4wv
@samuelgojeksurabaya-nm4wv 2 ай бұрын
Banyak keyakinan di dunia ini termasuk Hindu, Budha, Isl*m beribadah kepada Tuhan dg cara seperti penyembahan berhala yaitu sujud menghadap benda mati
@dipodevnara
@dipodevnara 2 ай бұрын
@@samuelgojeksurabaya-nm4wv ketidaktahuan kita menyebabkan kesalahan prasangka, Meminjam aforisme Weber dalam teori sosial action "setiap tindak kaya akan simbol" Dipertegas oleh Emanuel Kant yg menyebut "fenomenologi" ada numena dibalik fenomena yg tampak... Seperti rakyat suatu negara yg menghormati bendera tidaklah diartikan menghormati secarik kain... Salam Rahayu 🙏
@samuelgojeksurabaya-nm4wv
@samuelgojeksurabaya-nm4wv 2 ай бұрын
@@dipodevnara anda kurang cermat dg kalimat saya, sy tdk mengatakan Hindu, budha dan isl*m menyembah benda mati atau penyembah berhala. sy tau *TUJUAN* kalian beribadah kepada Tuhan yg esa, sy hanya mengatakan *CARA* kalian ibadah mirip dg para penyembah berhala yaitu sujud menghadap kepada benda mati, betul?
@dipodevnara
@dipodevnara 2 ай бұрын
@@samuelgojeksurabaya-nm4wv dalam Hindu banyak cara termasuk dg menggunakan simbol (karma kanda) dan tanpa simbol (Jnana kanda), karena itu saya mengatakan ketidaktahuan anda menyebabkan kesalahan prasangka 🙏
@samuelgojeksurabaya-nm4wv
@samuelgojeksurabaya-nm4wv 2 ай бұрын
@@dipodevnara pertanyaan sy sederhana yaitu betul atau tidak? Silahkan di jawab dg sederhana pula sesuai pertanyaan ,ya atau tdk, baru kemudian silahkan menjelaskan, jngn hanya mengatakan sy salah paham kalau anda tdk bs menjelaskan dg cara paling sederhana Anda terkesan takut untuk mengakui nya
@dipodevnara
@dipodevnara 2 ай бұрын
@@samuelgojeksurabaya-nm4wv tidak betul
@MadeSudana-j2m
@MadeSudana-j2m 2 ай бұрын
Benar dlm ajaran agama hindhu kita percaya afanya atman dan brahman
@dipodevnara
@dipodevnara 2 ай бұрын
@@MadeSudana-j2m nggih Rahayu suksme 🙏
@inyomansridana.bali.tarupr9937
@inyomansridana.bali.tarupr9937 2 ай бұрын
super
@dipodevnara
@dipodevnara 2 ай бұрын
@@inyomansridana.bali.tarupr9937 matur suksme nggih Rahayu 🙏
@makasti-gn8nq
@makasti-gn8nq 2 ай бұрын
❤❤rahayu sangat pas dan mendalam
@dipodevnara
@dipodevnara 2 ай бұрын
@@makasti-gn8nq matur suksme nggih Rahayu 🙏
@komanggerane8179
@komanggerane8179 3 ай бұрын
Good job 😎😎
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@komanggerane8179 siap 🫡😁🙏
@ekaputra6135
@ekaputra6135 3 ай бұрын
Rahayu 🙏👍
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@ekaputra6135 Rahayu mewali nggih suksme 🙏
@HowardLink001
@HowardLink001 3 ай бұрын
semoga agama budi berkembang pesat. rahayu rahayu rahayu.
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@HowardLink001 Tat astu swahe matur suksme nggih Rahayu 🙏
@subalikrida3469
@subalikrida3469 3 ай бұрын
Harus diperbanyak Chanel kayak gini untuk mengcounter yang koplak
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@subalikrida3469 matur suksme nggih, Rahayu 🙏
@iketutlandra9817
@iketutlandra9817 3 ай бұрын
Mantap anak muda harus tampil didepan ! perdalam terus pengetahuan Wedha agar Umar kita semakin tercerahkan ( Asatoma Sadgamaya ,tamasoma jyotir gamaya )❤❤❤
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@iketutlandra9817 Tat astu swahe, matur suksme Rahayu nggih 🙏
@nyomanadektrenggana4413
@nyomanadektrenggana4413 3 ай бұрын
Rahayu3x sagung dumadi ❤❤❤
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@nyomanadektrenggana4413 matur suksme nggih Rahayu Rahayu Rahayu 🌹🙏
@AhamdMushaffa
@AhamdMushaffa 3 ай бұрын
Saya tinggal di jakarta Ingin mempelajari Hindu . Dari mana saya memulai nya untuk belajar dan dimana ?
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@AhamdMushaffa belakangan ini kurikulum buku Hindu itu dari SD - SMA itu sangat runut menjelaskan dasar2 sastra Veda yg dpt mnjdi literasi kita untuk masuk lngsug ke kitab Vedanya, mohon maaf sebelumnya bukan bermaksud merendahkan 🙏 Sebenarnya meski itu masuk kurikulum sekolah tpi sebenarnya sebagian guru yg mengajarkan pun belum tentu memahami...🙏
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@AhamdMushaffa setelah perbendaharaan kata dari buku sekolah itu dipahami, baru masuk kekitab2 itihasa Purana... Kalau saudara org Bali berarti lngsug pelajari buku Upadesa & Panca Sradha 🙏
@madesuparmi2607
@madesuparmi2607 3 ай бұрын
Rahayu🙏
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@madesuparmi2607 Rahayu mewali, matur suksme nggih 🙏
@INyomanMudanaRapujaRapuj-nf1pl
@INyomanMudanaRapujaRapuj-nf1pl 3 ай бұрын
Mantap Edukatif Pak Divo Terimakasih 🙏🙏🙏
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@INyomanMudanaRapujaRapuj-nf1pl matur suksme ping banget pak Man, Rahayu 🌹 🙏🙏🙏
@RahwanaNdut
@RahwanaNdut 3 ай бұрын
Rahayu🙏
@dipodevnara
@dipodevnara 3 ай бұрын
@@RahwanaNdut Rahayu mewali nggih suksme 🙏
@AdnanYudi
@AdnanYudi 4 ай бұрын
Dia Yang Esa dalam Hindu, Buddha, Yahudi dan Islam kemungkinan sama, cuma beda nama saja. Sifat2 Nya sama, tak bisa dibayangkan, tak bisa disamakan, maha kuasa, maha agung, tidak bergantung pada apapun, maha sempurna, tidak diciptakan, maha pencipta, maha pengasih dst. Brahma, Acintya, Allah, Elohim, Sang Hyang Widi, Hasyem, Adonai adalah nama-nama.
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Pada frekuensi kesadaran universal memang demikian adanya saudaraku, hal itu dpt dipahami oleh yg berada pada kesadaran makrifat... Oleh karena frekuensi kesadaran kita dalam syariat maka yg universal itu tampak parsial 🙏
@AdnanYudi
@AdnanYudi 4 ай бұрын
@@dipodevnara Pada dasarnya, hampir semua agama yg besar memiliki tujuan yang sama, yaitu Dia Yang Maha Tunggal, Penguasa semesta. Bahkan ajaran asli Jawa sebelum datang Hindu, Buddha, Islam, Krsten, Kong Hucu, bernama Kapitayan sudah mengerti Tuhan Yang Maha Esa, mereka menyifatiNya dengan kalimat, Tan kena kinira tan kena kinaya ngapa (Dia adalah Yang tidak bisa dipikirkan, tak serupa dengan apapun). Kepercayaan Kapitayan sudah ada pada awal abad Masehi di Jawa.
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
@@AdnanYudi dalam KBBI agama memiliki 2 arti : sbgai ajaran & sbgai lembaga... Mengartikan Hindu sbgai lembaga agama memang dtg belakangan, bhkan sesungguhnya istilah Hindu adalah sebutan org Persia Yunani dll terhadap org yg berdiam di sebrang sungai Shindu... Namun bila saudaraku mengkaji lontar2 Jawa kuno maka akan mngerti semua ajaran itu bersumber pada satana dharma, hukum jaman Majapahit menggunakan kutara manawa (sumber Veda) Demikian istilah Tan kena kinayangapa (Adi Suripto, 2006) adalah serpihan tertinggal nilai Veda dlm tradisi Jawa 🙏
@AdnanYudi
@AdnanYudi 4 ай бұрын
@@dipodevnara setiap ajaran/agama/ kepercayaan pada sesuatu di depan/ di atas/ di balik keberadaannya saat ini adalah pilihan individual termasuk interpretasi terhadap sebuah fenomena. Masing2 juga memiliki data dokumen yg diklaim sbg fakta sejarah, pada prinsipnya ada benang merah yg sama yg bermuara pada keesaan tuhan.
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
@@AdnanYudi hanya bisa mengucapkan terimakasih sdh meramaikan kolom komentar saudaraku, semoga senantiasa kesehatan dan dimudahkan harapan, Rahayu 😁🙏
@sudarmaalit223
@sudarmaalit223 4 ай бұрын
Rahayu semakin terang dan bercahaya
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
😁🙏 Rahayu mewali, matur suksme ping banget semeton tyg
@iketutlandra9817
@iketutlandra9817 4 ай бұрын
Mantap pencerahan yg mendasar dan jelas sumbernya semoga kita sbg umat Hindu semakin tercerahkan ,trimakasi ,trimakasih dan trimakasih ❤❤❤
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Matur suksme ping banget atensinya Semeton ttyg, Rahayu nggih 🌹🙏
@NusantaraHindu
@NusantaraHindu 4 ай бұрын
Rahayu Rahayu 🙏😊
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Matur suksme Rahayu mewali nggih 🙏
@INyoman-zm6ip
@INyoman-zm6ip 4 ай бұрын
🙏Lontarnya ada di Gedong Keretya Buleleng, itu salinan dr Lontar yg di tulis oleh Dhang Hang Nirarta pakai pengutik di atas daun Lontar, ini bukti Babad adalah sejarah Kuno, Bagi yg mau belajar sejarah Bali dan Gama Tirta tolong belajar ke Gedong Keretya, jangan ke India, sebab ajaran yg kita warisi adalah buatan Leluhur yg meraga Dewata, jadi untuk paham ajaran leluhur Bali agar tidak bias dan tafsirnya dangkal, perlu sifat suci juga untuk menjelaskan hal yg suci, karena ada hal yg berdasarkan sastra, ada hal lontar tan pe sastra, salam rahayu
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Matur suksme semeton ttyg sampun memberikan informasi tambahan, Rahayu nggih 🙏
@widiayanti5331
@widiayanti5331 4 ай бұрын
Maaf ya.. Aku ora ngerti masalah kitab, lontar, sloka , yg penting agomoku wes hindu. Tp prinsipku , lahir di hindu, matipun tetep hindu.
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Yo mbk rapopo hakekat kitab suci dalam Hindu itu ada dalam hati, itulah mngpa perbedaan2 itu hanya pada konsep saja, hakekatnya tunggal Sangkan paraning dumadi... Rahayu nggih 🙏
@freedodolan
@freedodolan 4 ай бұрын
Cara menyifati Tuhan Ini yg membedakan dg doktrin yg saya anut bhw Ketunggalan Tuhan tidak didistribusikan kpd ciptaan-Nya
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Iya, perbedaannya disitu memang, mgkin tidak didistribusikan itu karena ada ketakutan akan menjadi tafsir yg berbeda2... Apapun konsep yg dibangun oleh org bijak sesungguhnya untuk kepentingan umum yg lebih menuju yg Esa itu... Trimkasih atensinya ya 🙏
@NusantaraHindu
@NusantaraHindu 4 ай бұрын
Rahayu ❤
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Matur suksme Rahayu mewali 🙏
@INyomanMudanaRapujaRapuj-nf1pl
@INyomanMudanaRapujaRapuj-nf1pl 4 ай бұрын
Tercerahkan Terimakasih Pak Divo 👍👍👍
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Matur suksme ping banget pak guru atensinya, rahayu rahayu 🌹🙏
@mediambahgampeng6910
@mediambahgampeng6910 4 ай бұрын
Om swastiastu
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Om swastyastu mewali, rahayu nggih 🙏
@gedesaryata7186
@gedesaryata7186 4 ай бұрын
Semangat nak muda , maju terus gaungkan suara Veda 🔥🐚🔱
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Nggih matur suksme, Rahayu nggih 🙏
@dewisnu9168
@dewisnu9168 4 ай бұрын
sebenarnya hindu nusantara waktu zaman hindu-buddha dulu prakteknya sama seperti hindu di zaman india kuno yaitu praktek pemujaan dengan lingga, arca dan candi, sektenya banyak, tidak ada nama agama hindu karena tidak mementingkan sebuah nama, tapi hanya fokus kepada dharmanya, namun orang lain yang memberi nama sesuai dewa yang dimuliakannya atau sesuai aliran filsafatnya yaitu siwaisme, waisnawa, bhairawa, dsb sistem keagamaannya sama namun budaya nya Nusantara, di Bali pun zaman bali kuno hindu nya juga sama seperti di india kuno tapi budayanya bali kuno mengapa awalnya di bali tidak diketahui beragama hindu? adalah karena brahamana weda tidak pernah mengajarkan bahwa nama agama ini adalah agama hindu, karena memang tidak mementingkan sebuah nama, tapi hanya fokus kepada dharmanya, sehingga dikira bukan hindu, padahal akarnya adalah weda baik secara tesirat maupun tersurat hinduisme nusantara zaman itu disebut Hinduisme Kuno, namun telah punah pasca berakhirnya zaman hindu-buddha nusantara, namun di Bali mengalami pembaharuan sehingga menjadi hindu bali seperti sekarang ini. adapun pembaharuan yang dimaksud adalah penyatuan 9 sekte di bali sebenarnya bukan disatukan menjadi 1 sekte baru, tapi 9 sekte itu dikonversi massal ke sekte siwa siddhanta tapi proses perpindahannya itu sambil membawa sebagian tradisi dari sekte-sekte sebelumnya, padahal sebelum itu praktek hindu di bali sama seperti di india kuno hanya saja budayaya bali, waktu itu belum ada pura khayangan tiga, belum sanggah rong tiga dan belum ada padmasana,dsb intinya sama seperti di India kuno tapi budayanya bali Bangunan pura bali kuno mirip seperti kuil hindu di kerala, india selatan, bukan india kuno yang meniru bali kuno, tapi bali kuno yang meniru india kuno atau pura zaman bali kuno terinspirasi dari kuil hindu di india selatan karena maharsi yang menyebarkan agama hindu ke bali kuno adalah berasal dari india selatan(Maharsi Markendya) sekaligus mengajarkan bahasa sansekerta dan aksara sansekerta ke nusantara yg menurunkan aksara kawi(jawa kuna) Tapi Rsi markendya tidak langsung dari india ke bali tapi melalui jawa dulu atau wilayah terluar nusantara lalu melakukan perjalanan suci ke berbagai daerah di nusantara hingga akhirnya sampai di bali kuno dan mengajarkan hindu dan bahasa sansekerta di bali kuno lalu sekarang adat tradisi budaya jawa hindu-buddha telah hilang pasca berakhirnya zaman hindu-buddha dulu, tidak mungkin adat tradisi budaya jawa dan sunda dikembalikan lagi agar kembali murni seperti waktu zaman hindu-buddha dulu karena tradisi itu telah lama hilang, klo mengikuti secara bali, nanti dianggap balinisasi, sehingga solusinya adalah menjalankan apa yang ada atau mempraktekkan hindu seperti di india atau seperti hindu yang dipraktekkan di barat modern saat ini tapi budaya nya jawa yaitu praktek pemujaan dengan lingga, arca dan candi lalu dikombinasikan dengan budaya jawa misalnya sedulur jawa atua sunda membeli patung ganesha lalu itu boleh dijadikan sebagai objek pemujaan dirumah dan dibuatkan altar sembahyang di rumah lalu sembahyang disana dan persembahkanlah bunga, buah, air dan api saja lalu pada saat hari purnama atau hari-hari tertentu boleh mempersembahkan sesajen jawa seadanya dan berikan makna filosofi hindu dan mantra-mantra hindu pada sesajen itu dan selebihnya adalah mengembangkan praktek samadhi hindu klo ada dana, boleh di pekarangan rumah membuat candi kecil atau rumah spirit berbentuk miniatur rumah adat jawa sebagai tempat sembahyang, boleh kami menyebut praktek hindu yang seperti ini sebagai kembali ke awal atau kembali ke dasar agama hindu itu sendiri, selebihnya bisa dikombinasikan dengan budaya jawa Demikian solusinya agar tidak terkesan Balinisasi dan Indianisasi perlu diketahui bahwa nama "Hindu" itu adalah sebutan dari persia yang berarti kumpulan dari agama-agama masyarakat di lembah sungai shindu dan kebetulan agama-agama lokal masyarakat lembah sungai shindu yang kebetulan antar kepercayaan memiliki ajarannya yang mirip-mirip Hindu: Kumpulan beragam kepercayaan masyarakat lembah sungai shindu Sama seperti "Silat" Ada 2 garis besar tipe bela diri, yaitu Seni bela diri ada yang banyak jurus(karate, bjj dan vovinam, dsb) dan seni bela diri yang sedkit jurus(misalnya boxing, kick boxing, dsb) Sebenarnya tiap daerah di nusantara memiliki seni bela dirinya sendiri-sendiri dan berbeda-beda antar daerah, lalu beragam nya seni bela diri tersebut disebut "Silat" karena telah menajdi satu nusantara Sama seperti Karate dari jepang, taekwondo dari korea dan vovinam dari vietnam klo mereka jadi satu negara maka bela diri mereka disebut silat sebagai persatuan Jadi, Silat itu adalah kumpulan dari beragam seni bela diri di masing-masing daerah di Nusantara meskipun setiap daerah sebenarnya memiliki seni bela dirinya sendiri-sendiri yang berbeda-beda, sehingga karena satu nusantara, sebagai perwakilan untuk menyebut beragam seni bela diri nusantara itu disebutlah sebagai "Silat" Kurang lebih seperti i tu
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Nggih menarik narasi yg disampaikan, sbgai langkah awal Jawa & sunda itu sdh cukup baik, Rahayu nggih 🙏
@dewisnu9168
@dewisnu9168 4 ай бұрын
sebenarnya hindu nusantara waktu zaman hindu-buddha dulu prakteknya sama seperti hindu di zaman india kuno yaitu praktek pemujaan dengan lingga, arca dan candi, sektenya banyak, tidak ada nama agama hindu karena tidak mementingkan sebuah nama, tapi hanya fokus kepada dharmanya, namun orang lain yang memberi nama sesuai dewa yang dimuliakannya atau sesuai aliran filsafatnya yaitu siwaisme, waisnawa, bhairawa, dsb sistem keagamaannya sama namun budaya nya Nusantara, di Bali pun zaman bali kuno hindu nya juga sama seperti di india kuno tapi budayanya bali kuno mengapa awalnya di bali tidak diketahui beragama hindu? adalah karena brahamana weda tidak pernah mengajarkan bahwa nama agama ini adalah agama hindu, karena memang tidak mementingkan sebuah nama, tapi hanya fokus kepada dharmanya, sehingga dikira bukan hindu, padahal akarnya adalah weda baik secara tesirat maupun tersurat hinduisme nusantara zaman itu disebut Hinduisme Kuno, namun telah punah pasca berakhirnya zaman hindu-buddha nusantara, namun di Bali mengalami pembaharuan sehingga menjadi hindu bali seperti sekarang ini. adapun pembaharuan yang dimaksud adalah penyatuan 9 sekte di bali sebenarnya bukan disatukan menjadi 1 sekte baru, tapi 9 sekte itu dikonversi massal ke sekte siwa siddhanta tapi proses perpindahannya itu sambil membawa sebagian tradisi dari sekte-sekte sebelumnya, padahal sebelum itu praktek hindu di bali sama seperti di india kuno hanya saja budayaya bali, waktu itu belum ada pura khayangan tiga, belum sanggah rong tiga dan belum ada padmasana,dsb intinya sama seperti di India kuno tapi budayanya bali Bangunan pura bali kuno mirip seperti kuil hindu di kerala, india selatan, bukan india kuno yang meniru bali kuno, tapi bali kuno yang meniru india kuno atau pura zaman bali kuno terinspirasi dari kuil hindu di india selatan karena maharsi yang menyebarkan agama hindu ke bali kuno adalah berasal dari india selatan(Maharsi Markendya) sekaligus mengajarkan bahasa sansekerta dan aksara sansekerta ke nusantara yg menurunkan aksara kawi(jawa kuna) Tapi Rsi markendya tidak langsung dari india ke bali tapi melalui jawa dulu atau wilayah terluar nusantara lalu melakukan perjalanan suci ke berbagai daerah di nusantara hingga akhirnya sampai di bali kuno dan mengajarkan hindu dan bahasa sansekerta di bali kuno lalu sekarang adat tradisi budaya jawa hindu-buddha telah hilang pasca berakhirnya zaman hindu-buddha dulu, tidak mungkin adat tradisi budaya jawa dan sunda dikembalikan lagi agar kembali murni seperti waktu zaman hindu-buddha dulu karena tradisi itu telah lama hilang, klo mengikuti secara bali, nanti dianggap balinisasi, sehingga solusinya adalah menjalankan apa yang ada atau mempraktekkan hindu seperti di india atau seperti hindu yang dipraktekkan di barat modern saat ini tapi budaya nya jawa yaitu praktek pemujaan dengan lingga, arca dan candi lalu dikombinasikan dengan budaya jawa misalnya sedulur jawa atua sunda membeli patung ganesha lalu itu boleh dijadikan sebagai objek pemujaan dirumah dan dibuatkan altar sembahyang di rumah lalu sembahyang disana dan persembahkanlah bunga, buah, air dan api saja lalu pada saat hari purnama atau hari-hari tertentu boleh mempersembahkan sesajen jawa seadanya dan berikan makna filosofi hindu dan mantra-mantra hindu pada sesajen itu dan selebihnya adalah mengembangkan praktek samadhi hindu klo ada dana, boleh di pekarangan rumah membuat candi kecil atau rumah spirit berbentuk miniatur rumah adat jawa sebagai tempat sembahyang, boleh kami menyebut praktek hindu yang seperti ini sebagai kembali ke awal atau kembali ke dasar agama hindu itu sendiri, selebihnya bisa dikombinasikan dengan budaya jawa Demikian solusinya agar tidak terkesan Balinisasi dan Indianisasi perlu diketahui bahwa nama "Hindu" itu adalah sebutan dari persia yang berarti kumpulan dari agama-agama masyarakat di lembah sungai shindu dan kebetulan agama-agama lokal masyarakat lembah sungai shindu yang kebetulan antar kepercayaan memiliki ajarannya yang mirip-mirip Hindu: Kumpulan beragam kepercayaan masyarakat lembah sungai shindu Sama seperti "Silat" Ada 2 garis besar tipe bela diri, yaitu Seni bela diri ada yang banyak jurus(karate, bjj dan vovinam, dsb) dan seni bela diri yang sedkit jurus(misalnya boxing, kick boxing, dsb) Sebenarnya tiap daerah di nusantara memiliki seni bela dirinya sendiri-sendiri dan berbeda-beda antar daerah, lalu beragam nya seni bela diri tersebut disebut "Silat" karena telah menajdi satu nusantara Sama seperti Karate dari jepang, taekwondo dari korea dan vovinam dari vietnam klo mereka jadi satu negara maka bela diri mereka disebut silat sebagai persatuan Jadi, Silat itu adalah kumpulan dari beragam seni bela diri di masing-masing daerah di Nusantara meskipun setiap daerah sebenarnya memiliki seni bela dirinya sendiri-sendiri yang berbeda-beda, sehingga karena satu nusantara, sebagai perwakilan untuk menyebut beragam seni bela diri nusantara itu disebutlah sebagai "Silat" Kurang lebih seperti i tu
@dewisnu9168
@dewisnu9168 4 ай бұрын
Agama mempengaruhi budaya, tergantung agama mana yang sebagai mayoritas, maka agama itu yang lebih mempengaruhi budaya suatu daerah atau bangsa bahkan negara termasuk mempengaruhi juga hukum-hukumnya ketika agama mayoritasnya berubah, maka berubah pula budayanya karena alam pikir masyarakatnya yang berubah perubahan itulah yang terjadi pada Nusantara zaman hindu-buddha dan bhumi melayu kuno zaman hindu-buddha ke Abrahamik. Ketika Nusantara zaman hindu-buddha dan bhumi Melayu zaman Hindu-Buddha berubah menjadi mayoritas Islam, maka Apa yang berubah? Cara pandang masyarakatnya yang berubah, mindset pola pikir masyarakatnya yang berubah dan pada akhirnya budaya masyarakatnya yang berubah mengikuti agama mayoritas yang baru Sehingga ketika kita ingin mencari budaya jawa dan sunda yang murni seperti waktu zaman hindu-buddha dulu ya ga akan ketemu dan sulit dikembalikan lagi, karena sebagian budaya jawa dan sunda yang kental dengan Hindu-Buddha sudah dirubah total oleh para wali dulu, sebagian besar adat tradisi dan budaya jawa dan sundah sudah dihilangkan, dirubah dan disesuaikan dengan ajaran Islam, sehingga menjadi budaya jawa dan sunda baru yang lebih islami, itulah mengapa ketika kita mencari budaya jawa dan sunda seperti waktu zaman hindu-buddha dulu ga akan pernah ketemu, karena tradisi itu telah hilang dan sulit dikembalikan lagi dan tidak memungkinkan dikembalikan lagi agar seperti budaya jawa dan sunda waktu zaman hindu-buddha dulu, apalagi budaya Melayu ya sudah tak tampak lagi unsur hindu-buddha nya, apalagi dalam masyarakat Melayu sudah tidak ada lagi yang hindu-buddha, tidak ada yang kejawen dan tidak ada yang abangan seperti di Jawa, klo masyarakat Sunda masih ada tapi dipisahkan antara yang murni islam dengan yang kepercayaan lama. Contohnya lagi: Ada sebagian umat hindu di Jawa Timur yang melaksanakan upacara sunat, karena katanya sunat adalah budaya jawa. tapi apakah benar budaya jawa pra-islam ada upacara sunat dan terbukti dari prasasti, lontar maupun kitab-kitab kuno dan bukti sejarah antropolog dan arkeolog zaman dulu? klo ditelaah lebih dalam, Kemungkinan budaya jawa yang melaksanakan upacara sunat baru ada setelah Islam masuk ke Jawa, tapi sebelum islam masuk ke Jawa, kemungkinan besar orang jawa tidak sunat, tapi hanya melaksanakan upacara "Mesangih" atau "kikir gigi" Begitu juga blankon sebenarnya budaya jawa pengaruh mataram islam terinspirasi dari sorban para wali, tapi sebelum islam masuk ke Jawa, orang Jawa tidak pake Blankon, tapi hanya pakai Udeng seperti di Bali tapi Udengnya lebih kecil begitu juga Nyi Roro Kidul sebenarnya adalah seorang dewi manifestasi dari kekuatan sinar suci tuhan sebagai penguasa laut selatan dan dimanifestasikan sebagai nyi roro kidul, lalu setelah islam masuk ke nusantara mengajarkan konsep tauhid bahwa tiada tuhan selain allah swt, sehingga otomatis segala yang disembah selain allah maka yang disembah selain alkah itu dianggap sebagai jin, termasuk semua dewa-dewi kepercayaan nusantara pra-Islam dianggap jin, padahal Nusantara Pra-Islam mengajarkan konsep ketuhanan bahwa tuhan itu bermanifestasi menjadi aneka "Nama" dan "Rupa" menjadi berbagai aspek personal Dewa-Dewi Dewa-Dewi itu adalah bahasa indonesia berakar dari bahasa sansekerta yaitu "Div" atau "Divine"(Bahasa Inggris) yang artinya adalah Sinar-Nya atau manifestasi dari kekuatan suci-Nya Klo di Nusantara disebut "Bhatara-Bhatari" berasal dari bahasa sansekerta "Bhatr" yang berarti pelindung, karena di Nusantara Tuhan bukan hanya dianggap bermanifestasi tapi juga melindungi, sehingga disebut "Bhatara" dan "Bhatari" Dalam kepercayaan lokal masyarakat Filipina yang masih dipraktekkan hingga saat ini juga menyembah "Bhatara" dan "Bhatari" dan mereka menyebutnya sebagai "Bhatala" untuk hindu jawa dan sunda saat ini, karena tidak mungkin mempraktekkan tradisi dan budaya jawa yang murni seperti waktu zaman hindu-buddha dulu karena adat,budaya dan tradisi jawa dan sunda zaman hindu-buddha sudah banyak yang hilang dan tidak mungkin dikembalikan lagi, klo diarahkan menggunakan budaya bali, nanti dianggap Balinisasi, lalu bagaimana solusinya? Solusinya adalah menjalankan seadanya yang penting tetap berpedoman kepada tattwa hindu, dan bila ada tradisi Jawa atau Sunda yang tidak sesuai dengan ajaran hindu(tattwa hindu), maka tradisi tsb boleh tidak dijalankan Misalnya: Orang Hindu Jawa dianjurkan Upacara Sunat, sedangkan dalam agama Hindu tidak mengajarkan Sunat, sehingga sebagai orang Jawa yang beragama hindu boleh tidak melaksanakan upacara sunat, tapi cukup hanya "Mesangih" karena ajaran Hindu memang menganjurkan mesangih Begitu juga boleh tidak pakai blankong, tapi cukup hanya pakai udeng atau destar karena memang itu budaya jawa kuno pra-abrahamik klo di Islam kan mereka ada tradisi "Nyekar" di makam leluhurnya karena memang dalam agamanya mengajarkan demikian tapi dalam agama hindu konsepnya berbeda, karena leluhur yang telah dikremasi atau dimakamkan, maka beliau langsung di-linggih-kan atau di-sthana-kan di rumah misalnya di altar leluhur di rumah atau di pelinggih rong tiga(Bhatara Guru) sebagai dewa leluhur sehingga cukup sehari-hari kita sembahyang leluhur di rumah saja. Demikian contohnya dan masih banyak contoh-contoh lainnya Intinya meskipun upacaranya sederhana, tidak masalah dan lebih baik berawal dari upacara yang sederhana dan seadanya dulu, yang penting hati yang tulus-ikhlas begitu kurang lebihnya demikian
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Nggih matur suksme sharingnya, banyak ide menarik dan inspiratif, Rahayu nggih 🙏
@dewaketutoka8646
@dewaketutoka8646 4 ай бұрын
Astungkara atas pencerahannya
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Tat astu, matur suksme nggih Jik atensinya, Rahayu 🙏
@adeoppo6052
@adeoppo6052 4 ай бұрын
Rahayu jroo wayan
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Nggih suksme Rahayu mewali jro 😁🙏
@MadeSudiarta-fd9gk
@MadeSudiarta-fd9gk 4 ай бұрын
Rahayu...
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Rahayu mewali 🙏
@dewisnu9168
@dewisnu9168 4 ай бұрын
Mungkin perlu sering" diadakan dialog antara hindu Jawa, Batak, Sunda, Bali, Kaharigan, Tolotang, Lombok dan India Selatan namun bukan untuk mencari hindu mana yg paling murni, paling baik, paling bagus dan paling benar, tapi untuk melihat sejauh mana hindu bali dan Hindu india selatan berbeda dan sejauh mana persamaannya dan apa essensi dari perbedaannya itu Sebab maharsi yg menyebarkan hindu ke Nusantara berasal dari india selatan, tanpa beliau, tidak mungkin kita di Nusantara bisa mengenal ajaran weda 🙏 Sebab selama ini ketika hindu bali bertemu hindu india kesannya seperti asing gitu, seperti 2 agama yg berbeda, nanti kesannya hindu bali adalah agama lokal yg numpang nama di hindu demi memperoleh pengakuan negara meskipun sebenarnya bukan hindu Dan jika begitu nanti ada yg menganjurkan kenapa ga diresmikan sebagai penghayat kepercayaan saja? Kan sudah ada organisasi nya yaitu "Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa"? Nha nanti image nya jadinya begitu Sebenarnya hal ini karena kita sudah terpisah 500tahun yg lalu pasca berakhirnya zaman hindu-buddha sehingga sangat rentan dengan misskomunikasi karena tidak ada komunikasi sejak 500tahun pasca berakhir nya zaman hindu-buddha
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Ide cerdas Semeton, bila pemikiran2 begini dimiliki oleh generasi Hindu tentu para leluhur bangga, Memang yg menjadi dilematis saat ini, alih2 mencerdaskan para tokoh parisadhe kita justru bertengkar mnjdi 2 kubu... Ironis memang 🙏
@dewisnu9168
@dewisnu9168 4 ай бұрын
Sebenarnya India Kuno, Jawa Kuno, Sunda Kuno, Melayu Kuno, Nusantara Kuno dan Bali Kuno menganut sistem keagamaan yg sama hanya saja di Nusantara dipraktikkan dengan budaya Nusantara Jadi sistem keagamaan nya sama tapi budayanya Nusantara Jadi, prakteknya dengan pemujaan kepada Arca, Lingga dan Candi, banyak sekte dan tidak ada nama Agama Hindu karena brahmana tidak pernah mengajarkan bahwa Nama Agama ini adalah Agama Hindu, tapi hanya disebut berdasarkan Sekte nya yaitu Siwaisme, Waisnawaisme, Bhairawa Tantra, dsb tidak ada nama Agama Hindu karena di India Sana juga Karena Maharsi yg mengajarkan Agama Hindu ke Nusantara berasal dari India Selatan karena tanpa beliau yg mengajarkan ke Nusantara, tidak mungkin kita di Nusantara bisa mengenal ajaran Weda 🙏😇 termasuk bahasa Kawi dan Melayu Kuno pun induknya adalah Aksara Dewanagari-Pallawa 🙏😇 Besar kemungkinan Hindu Nusantara di Jawa, Sunda dan Melayu termasuk Bali Kuno dulu bergaya Nepal dan India Selatan Klo pernah lihat Kuil Hindu di Kerala, India Selatan itu mirip seperti pura di Bali Kuno tapi tanpa padmasana Padmasana, khayangan tiga, pelinggih rong tiga itu sebenarnya adalah konsep yg baru di Bali, sebelum itu praktek Hindu di Bali juga seperti di India kuno tapi budayanya Bali Kuno yg sebenarnya budaya Bali Kuno juga dipengaruhi oleh budaya India kuno dan budaya Asia Timur serta Budaya Austronesia Namun pasca berakhir nya zaman Hindu-Buddha Nusantara mengakibatkan Upacara dan Tradisi Hindu Jawa Kuno dan Sunda Kuno banyak yg hilang, sulit dikembalikan dan sulit dilakukan penelitian Sehingga jika upacara nya agar bisa seperti waktu zaman Hindu-buddha dulu ya sulit karena upacara nya sudah banyak yg hilang dan tergerus Bisa saja upacara yg dilakukan oleh kaum abangan sebenarnya adalah upacara warisan Hindu Jawa kuno zaman hindu-buddha dulu yg telah dirubah maknanya dan prosesi, tapi bentuk asli upacara nya waktu zaman hindu-buddha dulu yg kita tidak tahu karena sudah lama terlupakan Sehingga bila ada sedulur Jawa, Sunda, Jakarta yg ingin menjadi Hindu tapi agar tidak terkesan balinisasi atau indianisasi, maka solusinya adalah mempraktikkan Hindu seperti di India atau seperti yg dipraktikkan di Spiritual Barat Modern saat ini tapi dipraktikkan dengan budayanya Jawa Misalnya di toko patung ada arc ganesha, ada arca Siwa, dsb boleh itu dibeli satu lalu di sembahyang in di rumah dengan mempersembahkan bunga, buah, air dan api Visualisasi bahwa patung itu adalah simbolis wujud dewa ganesha misal Dan ketika ada hari tertentu atau upacara tertentu boleh sembahyang sambil mempersembahkan sesajen Jawa seadanya 🙏😇 Tempat sembahyang bisa pura, bisa sanggar pamujan yg didalamnya berisi arca ataupun candi-candi peninggalan zaman dulu dan sembahyang kepada alam🙏😇 atau bisa juga membuat tempat sembahyang bersama berbentuk rumah joglo atau rumah adat Jawa 🙏🙏😇🙏😇 Sehingga di rumah cukup bikin altar sembahyang untuk sembahyang kepada dewa dan leluhur Bhatara-Bhatari itu sebenarnya adalah Dewa-dewi dalam perannya sebagai pelindung Dan ada baiknya juga bila membangun semacam tempat sembahyang di pekarangan rumah berupa candi kecil atau rumah"an kecil berbentuk miniatur rumah adat Jawa sebagai tempat sembahyang juga di pekarangan rumah 🙏😇 Klo begitu, gimana?
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Nggih semakin menarik baik narasi maupun idenya, tyg setuju 🙏
@dewisnu9168
@dewisnu9168 4 ай бұрын
Om Swastiastu Dengan anda beragama hindu, maka sudah memberikan beberapa keuntungan bagi anda yaitu 1. Tidak mengajarkan air liur anjing adalah najis, sehingga ketika lewat di jalan yg ada anjing galak pun ga masalah, karena cara anjing mengenal manusia dan akrab kepada manusia adalah dengan mencium kaki kita, ditambah dengan pikiran kita baik, hati kita baik, maksud kita baik dan niat kita baik sehingga anjing galak pun jadi jinak karena hati kita memancarkan cinta kasih kepada semua makhluk 🙏😇 kita tidak anti kucing, tidak anti anjing dan tidak anti kera, dsb bahkan kita mengasihi mereka 🙏😇 sebab bagaimana kita mempraktikkan cinta kasih kepada semua makhluk jika sampai anjing saja masih kasih "Spasi/jarak" Tidak mengajarkan air liur anjing adalah najis, meskipun kena liur anjing klo kita merasa jijik kan kaki bisa dicuci tapi tidak ada alasan buat kita untuk benci dan anti sama anjing Itulah salah satu wujud praktek dharma yg utama yaitu mengasihi semua makhluk 2. Tidak mengajarkan halal dan haram dalam hal makanan, tidak mengajarkan daging babi adalah haram, sehingga kita lebih leluasa dalam hal mencari makanan dimanapun kita berada tanpa mempertanyakan apakah makanan ini mengandung babi atau tidak, sehingga lebih fleksibel 3. Tidak mengajarkan sedikit" ini haram dan itu halal, karena hindu tidak mengajarkan seperti itu dan tidak terlalu banyak mengatur kehidupan manusia, namun kita yg berpikir apakah sesuatu kita bermanfaat atau tidak, dsb untuk kita 4. Aturannya tidak kaku, tidak saklek, karena segala perintah adalah anjuran secara pribadi, segala pantangan adalah konsekuensi pribadi. Sehingga Hindu adalah agama yg tidak terlalu banyak aturan, mengajarkan untuk tidak mencampuri segala hal privasi, serta agama yg tidak saklek dan tidak mengekang umatnya. Semua kembali kepada diri kita sendiri, itulah mengapa diajarkan hukum karma-phala agar kita setiap berpikir, bertindak dan berkata-kata agar mempertimbangkan sebab-akibatnya. Misal nya ketika kit suka membully dan menghakimi orang lain, bagaimana bila diri kita di-bully dan dihakimi, seneng ga?? Ketika kita mengambil barang yg bukan hak milik kita sehingga orang lain merasa kehilangan sedangkan orang yg kehilangan sedang membutuhkan, klo kita mengalami seperti itu, senang ga? Begitu juga bila kita berbuat aniaya dan membunuh seseorang atau kekerasan kepada makhluk lain, bila kita di begitu kan, seneng ga??Dsb Nha itulah praktek dharma yg tertinggi sehingga "Tri Kaya Parisudha", " Tat Twam Asi", "Ahisma" dan "Vasudheva Kuthumbhakam" adalah praktek dharma yg sangat baik dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari di manapun kita berada 🙏😇 5. Sembahyang cukup 3 waktu, itupun hanya anjuran, bukan keharusan dan tidak ada hukuman bila tak menjalankan nya (Biasanya orang-orang Sembahyang Tri Sandhya 2x sehari pagi dan malam) 6. Puasa cukup setahun 2x saat nyepi dan siwaratri. Itupun juga anjuran, bukan keharusan. Bahkan puasa siwaratri adalah malam"nya kita puasa dan tidak berpesta Karena puasa itu adalah salah satu cara kita melatih pengendalian diri 7. Mengajarkan ber-Yadnya dimana ber-Yadnya mengajarkan kita belajar melepas, belajar kerelaan sehingga kita menjadi bermurah hati dan otomatis rejeki jadi lancar Upacara yadnya tidak harus besar dan tidak harus seperti upacara hindu bali, bahkan upacara kecil dan sederhana pun gpp yg penting hati kita tulus 🙏😇 Tapi siapapun kita baik miskin atau kaya sebaiknya dalam upacara dimulai dari yg paling sederhana dulu, selanjutnya jika kita ingin memperbesar ya silahkan yg penting kita tidak merasa keberatan dan yg penting hati tulus 🙏😇 Selain itu jangan lupa membuat "Sanggah Merajan" Boleh berupa miniatur rumah adat Jawa sebagai miniatur pura atau tempat sembahyang di rumah 🙏😇 Nilai-nilai inilah yg hilang di Nusantara pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha di Nusantara Maka dari itu dalam pendidikan agama hindu kepada generasi muda dan pemula, sebaiknya ajarkan dulu praktek budhi pekerti hindu yg luhur dalam kehidupan sehari-hari setelah itu baru ke pembahasan lebih mendalam tentang tuhan, atman, kehidupan setelah kematian, reinkarnasi, moksha, dsb Dan saya ingin mengkritik tentang penganut Abrahamik abangan yg dulu menggerus hindu jawa dan sunda zaman itu, dimana sebenarnya dalam teologi Abrahamik sangat tidak menganjurkan ritual dan sesajen bahkan banyak budaya leluhur Nusantara yg dianggap tidak sesuai dengan ajaran mereka sehingga akhirnya budaya jawa kuna dibelokkan dan banyak yg dihilangkan oleh mereka, sehingga klo ada sebutan "syirik dan musrik" sebenarnya yg asli syirik dan musrik adalah Abrahamik abangan karena agamanya sendiri tidak menganjurkan ritual dan sesajen, tetapi oleh umat Abrahamik abangan sendiri malah bikin ritual, sesajen dan menjalankan beberapapa budaya Nusantara yang sebenarnya tidak sesuai agamanya sehingga mereka sendiri melanggar ajaran agama mereka sehingga, sehingga merekalah yg sebenarnya syirik dan musrik menurut teologi abarahamik fundamentalis Selain itu Nyi Roro Kidul awalnya adalah seorang dewi yaitu manifestasi kekuatan tuhan sebagai penguasa laut Selatan, namun ketika walisongo masuk ke Jawa mengajarkan Tiada Tuhan Selain Allah, sehingga otomatis nyi roro kidul dianggap sebagai jin bahkan dewa-dewi hindu-buddha pun juga dianggap jin karena semua yg disembah selain allah swt dianggap jin bahkan leluhur sendiri atau sembahyang leluhur pun dianggap sebagai menyembah jin Berita dibuatkan karangan" cerita" bohong yg memberikan kesan image negatif terhadap nyi roro kidul yg bermaksud menjelek-jelekkan nyi roro kidul Itulah yg berubah pasca berakhirnya zaman Hindu-Buddha Nusantara dulu
@dipodevnara
@dipodevnara 4 ай бұрын
Nggih matur suksme keterangannya, sampun bisa untuk skripsi nike, logikanya cerdas, Rahayu nggih 🙏
@dewisnu9168
@dewisnu9168 4 ай бұрын
​@@dipodevnara: sebagaimana orang Bali hindu-buddha yg meningalkan hindu-buddha kemudian mengalami "Kepongor" yaitu sakit, kena masalah dan musibah, susah rejeki mungkin begitu juga yg dialami bangsa kita pasca berakhir nya zaman hindu-buddha Nusantara sehingga nasib bangsa kita sekarang seperti ini dan tidak jelas masa depannya Sebenarnya saat ini Nusantara sudah menjadi bangsa yg maju, namun sayang ada ideologi yg menghambat kemajuan itu karena ideologi yg menghambat kemajuan tsb bersifat kaku, saklek dan kurang berpikir terbuka Padahal minset yg tidk kaku dan pola pikir dan pandangan yg terbuka adalah kunci dan syarat suatu bangsa bisa maju Makin tidak kaku dan semakin terbuka pikiran dan pandangannya, maka semakin maju bangsa tsb Itulah mengapa Nusantara waktu zaman hindu-buddha dulu menjadi negara maju adalah karena mindset nya yg tidak kaku dan keterbukaan pikiran dan pandangannya sehingga menjadi bangsa yg paling maju saat itu 🙏😇😇👍👍
@dwiarifianto7652
@dwiarifianto7652 5 ай бұрын
WEDHA ASALNYA DARI JAWA DWIPA KUNO,.....CUMAN ORANG JAWA MENGAJARKAN WEDA KE INDIA DAN DITULIS BAHASA INDIA....MAKANYA INTINYA DIBACA TERJEMAHANNYA SAJA, NGGAK PERLU BAHSA INDIA....
@dipodevnara
@dipodevnara 5 ай бұрын
Kalau kita baca teks2 kuno warisan leluhur, itu dimulai dg sanskrt kemudian diterjemahkan ke Jawa kuno... Jiwa nasionalisme harus tpi jangan chauvinisme, Rahayu nggih 🙏
@dwiarifianto7652
@dwiarifianto7652 5 ай бұрын
WEDHA, TIDAK MENGAJARKAN BIKIN AGAMA,....HARUSNYA BELAJAR WEDA DIBACA TERJEMAHANNYA SAJA,.....WEDHA ITU ASLINYA KITAB JAWA KUNO....ORANG INDIA CUMAN MENULIS DARI AJARAN ORANG2 JAWA KUNO YG DATANG KE INDIA....
@dipodevnara
@dipodevnara 5 ай бұрын
Kalau kita baca teks2 kuno warisan leluhur, itu dimulai dg sanskrt kemudian diterjemahkan ke Jawa kuno... Jiwa nasionalisme harus tpi jangan chauvinisme, Rahayu nggih mas 🙏
@emileecitra
@emileecitra 5 ай бұрын
OM SWASTYASTU LESTARI BALI INDONESIA LESTARI HINDU NUSANTARA 🙏🏻🇮🇩
@dipodevnara
@dipodevnara 5 ай бұрын
Om swastyastu mewali Tat astu 🙏
@NusantaraHindu
@NusantaraHindu 5 ай бұрын
Rahayu Rahayu Maskuh
@dipodevnara
@dipodevnara 5 ай бұрын
Rahayu rahayu mewali nggih 🙏
@KadekIrvan-ss2iv
@KadekIrvan-ss2iv 5 ай бұрын
Menurut kami sbg umat Hindu, masalah upakara atau Banten itu adalah budaya simbol serada bakti kita kepada Tuhan yg maha esa yaitu ida Sanghyang Widhi Wasa kpd para leluhur,betara betari serta seluruh manifestasi beliau Tuhan yang maha esa, yang penting apa yang kita sembahkan dgn niat suci dan tulus ikhlas kami tdk peduli dengan keritikan tetangga sebelah,yg bakti kita,yg beryadnya kita,yg melakukan kita,yg berbuat kita, karya kita, jgn masalah ini dipermasalahkan, kami melakukan bakti sesuai dengan dresta desa mawa cara, dan desa kala patra, mari kita melakukan srada bakti sesuai dengan kemampuan kita, jgn melakukan bakti melihat kemampuan orang lain,spy kita beragama tdk menjadi miskin, pinter pinterlah kita beragama spy dgn beragama hidup kita lebih sejahtera dan makmur suksema Om Santi Santi Santi om
@dipodevnara
@dipodevnara 5 ай бұрын
Nggih patut nike, tyg tambahkan sedikit bahwa seluruh keberagamaan yg dilakukan itu disebut karma kanda atau agastya Parwa mnyebut prawrtti kadharman, itu langkah awal menuju tujuan berikutnya yaitu jnanakanda atau niwrtti kadharman... Singkatnya sesana-upacara itu sumbernya Tattwa, demikian juga istilah dese,kale,patre itu sumbernya Tattwa Gita, yg di Manu smrti didetailkan lagi mnjdi iksa, sakti, dese, kale, tattwe... Rahayu nggih suksme 🙏
@ajjalin5176
@ajjalin5176 5 ай бұрын
Hebat anak muda, perdalam lg, cari lg sejarah/ peradaban Hindu dr zaman prasejarah sampe skrng ❤❤
@dipodevnara
@dipodevnara 5 ай бұрын
Nggih, matur suksme atensinya Rahayu 🙏
@rakyatjelata8604
@rakyatjelata8604 5 ай бұрын
Hehe
@dipodevnara
@dipodevnara 5 ай бұрын
Akun nyen ne rakyat jelata 🤔😆