mikir ribet amat, mending jaga ibadah yang wajib2 dulu aja
@dadangkusmananurrohmanАй бұрын
iya benar bu, tapi selain ibadahnya dijaga tauhidnya juga harus dibenerin.
@IbbnuatailahAtailah2 ай бұрын
Terimakasih nya aku senang sekali❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
@dadangkusmananurrohman2 ай бұрын
sama-sama kak, semoga bermanfaat
@aldhie31sapatsiam402 ай бұрын
kamana kau mendekati😂
@dadangkusmananurrohman2 ай бұрын
Ka Alloh kang 😁
@farrakemala2 ай бұрын
Mhn maaf bertanya... Bagaimana caranya kita mendekati Allah ? Sementara Allah dalam Al Quran berfirman "Sesungguhnya Aku sangat dekat denganmu, lebih dekat dari urat lehermu" Mhn pencerahan bagaimana caranya kita mendekati Allah tsb????
@dadangkusmananurrohman2 ай бұрын
Mendekati Alloh disini adalah berusaha menggapai cinta Alloh dengan melakukan segala hal yang Alloh ridhoi. Semakin seorang hamba berusaha menggapai cinta Alloh, maka Alloh akan semakin mencintai hamba tersebut. Wallohu 'alam.
@brahmanahasan86572 ай бұрын
Tauhid itu satu ....kalo dibagi berrti bukan tauhid namun dinamakan fiqih...
@dadangkusmananurrohman2 ай бұрын
Iya kang, tapi keilmuan, menurut para ulama tauhid terbagi menjadi 3 bagian, seperti yang saya jelaskan di video
@brahmanahasan86572 ай бұрын
@@dadangkusmananurrohman Antum salafi ya..?
@dadangkusmananurrohman2 ай бұрын
Menurut akang yang dimaksud salafi itu apa.?
@brahmanahasan86572 ай бұрын
@@dadangkusmananurrohman Saya masih santun tidak menyebut Wahabi.saya tahu maksud pertanyaan antum.
@dadangkusmananurrohman2 ай бұрын
Maasyaa Alloh 😅
@syahruddinibnuarabichanel2 ай бұрын
Tolong hilangkan musik nya sebab suaramu tidak jelas !
@dadangkusmananurrohman2 ай бұрын
Siap pak, terima kasih koreksinya
@RidhoRizquna2 ай бұрын
Kenapa anda memilih banyak bicara
@dadangkusmananurrohman2 ай бұрын
Pilihannya cuman 2 kang, bicara yang baik2 atau diam.. Nah saya bicara ini insya Alloh yang baik2.. 😁
@RidhoRizquna2 ай бұрын
Lebih baik anda diam
@jokotingkir94273 ай бұрын
Itibak kepada Rasulullah itu bkn Krn jenggot atau pun makanan kesukaannya,,, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِي مُسۡتَقِيمًا فَٱتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ wa anna haazaa shiroothii mustaqiimang fattabi'uuh, wa laa tattabi'us-subula fa tafarroqo bikum 'ang sabiilih, zaalikum washshookum bihii la'allakum tattaquun "Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-An'am 6: Ayat 153)
@alexandremichael97283 ай бұрын
Urusan meneladani jenggot TDK penting... Yg penting adalah meneladani Baginda Rasulullah Saw dg cara menghafal Al Qur'an... Jgn sekedar jenggot... Oke
@dadangkusmananurrohman3 ай бұрын
Siap kak, itu hanya salah satu sunnah nya beliau. Ada juga hadits yang memerintahkannya. Beliau Rosululloh adalah teladan dalam hal apapun, dan kita sebagai umatnya sebisa dan semaksimal mungkin untuk meneladani beliau, dalam setiap sunnah. Begitupun dalam hal berjenggot.
@dadangkusmananurrohman3 ай бұрын
Insya Alloh akan ada pahala dari setiap sunnah yang kita teladani dari Rosulloh.
@heryawaludin11363 ай бұрын
Tapi lihat fulu brur kalau ente jenggot begitu ndsk enak dilihat😂
@dadangkusmananurrohman3 ай бұрын
😅😅😅
@dadangkusmananurrohman3 ай бұрын
Maaf 😅😅
@ritaastuti63553 ай бұрын
Memelihara jenggot boleh-boleh aja yg penting rapi dan tidak berantakan dan tidak terkesan umal.
@dadangkusmananurrohman3 ай бұрын
Iya
@Lonelyman700063 ай бұрын
Wajib ?? Dikitab apa dalam majhab syafii yg menjelaskan hukum nya wajib ??
@dadangkusmananurrohman3 ай бұрын
Salah satunya kitab Al I'ab Syarh al Al 'ubab salah satu kitab dalam madzhab syafii karya ibnu hajar Al Haitimi
@yadi78083 ай бұрын
membiarkan jenggot pada waktu itu sebagai pembeda, kita berjenggot hari ini karna sunnah/kebiasaan nabi waktu itu. jgn lupa rapih kan.. 😊
@dadangkusmananurrohman3 ай бұрын
siap kang, karena penampilan rapi juga sunnah Rosululloh.. Iya, memang ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa yang membedakan umat muslim dengan yahudi adalah jika umat yahudi memelihara kumis dan mencukur jenggot, sedang untuk membedakannya maka umat muslim memelihara jenggot dan mencukur habis kumis.
@chayrulhamzah84974 ай бұрын
untuk poin ke empat itu musti di perinci lagi biar nggak salah paham, bergerak yang membatalkan sholat itu yakni banyak bergerak yang sia sia, kalau ada kebutuhan seperti mematikan hp ketika berdering yang khawatir itu menganggu jama'ah lain maka tidak sampai membatalkan sholat. dan ada lagi tambahan jika 3 makhluk( wanita yang sudah baligh, anjing, keledai) itu juga pembatal sholat. wallahu a'lam bi showab
@dadangkusmananurrohman4 ай бұрын
Siap pak.. Terima kasih saran nya.. Insya Alloh video ke depan nya lebih diperinci..
@srisamsung2025 ай бұрын
dalilnya mas.....
@dadangkusmananurrohman5 ай бұрын
Sudah di cantumkan di video
@bpmberkahplusmanfaat58815 ай бұрын
Batal darimana cuy.. Kok enak tenan menetapkan hukum pake logika payah. Ini yang disebut kesalahan berfikir "Slippery slope fallacy". ... BELAJAR DULU -- MACAM2 KESALAHAN LOGIKA BERFIKIR YAA -- APALAGI SUDAH OMONG HUKAM-HUKUM... Bahaya sekali manusia2 begini. ... Inilah asal-usul dan akar KERUSAKAN DUNIA ISLAM. .. KEBODOHAN.
@dadangkusmananurrohman5 ай бұрын
Owh iya, mohon maaf.. Terima kasih koreksinya.. Terima kasih masukannya juga.. Cuman dalam hadits yang saya munculkan di video, yang diriwayatkan abu dawud dan ibnu majah, shalat imam yang demikian itu tidak diterima oleh Alloh.. maka jika sholatnya saja tidak diterima, apalagi berjama'ahnya..
@bpmberkahplusmanfaat58815 ай бұрын
Kalaupun sudah benar syariatnya..tahu darimana diterima atau tidak ?
@dadangkusmananurrohman5 ай бұрын
@@bpmberkahplusmanfaat5881 kan ada dalam hadits nya kang, Rosululloh sendiri yang bilang
@bpmberkahplusmanfaat58815 ай бұрын
@@dadangkusmananurrohman 😁Diterima atau tidak kan hanya Allah yang tahu. Kalau misal Allah ga nerima batal juga dong jamaahnya. Wah gimana nih ..ga pasti dong shalat jamaah, tergantung sama imam.
@dadangkusmananurrohman5 ай бұрын
@@bpmberkahplusmanfaat5881 makanya kenapa imam yang seperti ini harus dihindari, atau mencari imam yang lain diantara para jama'ah yang lebih faham agama
@boyfibrianto5 ай бұрын
Alhamdulillah. Barakallah
@dadangkusmananurrohman5 ай бұрын
Aamiin yaa robbal 'aalamiin
@VickyRamadhan-d2m6 ай бұрын
Assalamuallaikum
@dadangkusmananurrohman6 ай бұрын
Wa'alikum salam
@idededesetiawan7232 жыл бұрын
Duh jadi hoyong ka dinya deui, bulan Juli kamari abi kadinya teh, ka bumi uwa abi
@@dadangkusmananurrohman sebentar lagi bulan puasa kang.. manfaatin momentnya..
@ayuufitria3 жыл бұрын
Assalamu'alaikum ka... Ka, saya akan mengikuti lomba Qurotul kutub Ta'lim mutaalim fashal ke 3. Cuman saya bingung mengartikan dan menjelaskannya soalnya di kitab saya cuma ada Pegon dan lugot nya saja.... Sejauh ini saya cari² di web tidak ada yg saya mengerti setelah saya menonton Vidio kk ini, saya mengerti persis sperti apa yg guru saya ajarkan kitab ini kepada saya. Kalau boleh, saya mau catetannya dari Kaka boleh? Saya tidak menyimpulkannya sendiri ka takut salah dan dosa. Terimakasih ka.... Semoga ilmu² yg Kaka berikan bermanfaat buat saya dan semuanya amiiinnn semangat terus ka
@sulistya74603 жыл бұрын
Kang cobi nganggo komentar supados apal daerahna.
@dadangkusmananurrohman3 жыл бұрын
Kertamukti, Ciawi -Tasikmalaya
@Hamba_8293 жыл бұрын
Ulama sepakat Kitab Al ibanah sudah banyak di palsukan karena banyak kontradiksi Kalo kitab kuning nya saja di palsukan apalagi terjemahan nya
@Hamba_8293 жыл бұрын
Musik nya ganggu
@LingkungSeniSantriKalijaga3 жыл бұрын
Saya ingin secara khusus mengomentari tentang penerjemahan istiwa menjadi bersemayam. Itu sangat tidak tepat. Sebab Telah maklum dalam aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah bahwa Allah bukanlah jisimatau eksistensi fisikal yang mempunyai volume. Tak dapat dihitung jumlah ulama yang memustahilkan makna fisikal (jismiyah) dari Allah, salah satunya adalah Imam Ahmad bin Hanbal yang dengan tegas berkata: إِنَّ الأَسْمَاءَ مَأْخُوذَةٌ مِنَ الشَّرِيعَةِ وَاللُّغَةِ، وَأَهْلُ اللُّغَةِ وَضَعُوا هَذَا الاسْمَ - أَيِ الْجِسْمَ - عَلَى ذِي طِولٍ وَعَرْضٍ وَسَمْكٍ وَتَرْكِيبٍ وَصُورَةٍ وَتَأْلِيفٍ، وَاللهُ خَارِجٌ عَنْ ذَلِكَ كُلِّهِ - أي مُنزَّهٌ عَنْه - فَلَمْ يَجُزْ أَنْ يُسمَّى جِسْمًا لِخروجِهِ عَنْ مَعْنَى الْجِسْمِيّةِ، وَلَمْ يَجِىءْ في الشَّرِيعَةِ ذَلِكَ فَبَطلَ "Sesungguhnya istilah-istilah itu diambil dari peristilahan syariah dan peristilahan bahasa sedangkan ahli bahasa menetapkan istilah ini (jisim) untuk sesuatu yang punya panjang, lebar, tebal, susunan, bentuk dan rangkaian, sedangkan Allah berbeda dari itu semua. Maka dari itu, tidak boleh mengatakan bahwa Allah adalah jisim sebab Allah tak punya makna jismiyah. Dan, istilah itu juga tidak ada dalam istilah syariat, maka batal menyifati Allah demikian". (Abu al-Fadl at-Tamimy, I’tiqâd al-Imam al-Munabbal Ahmad bin Hanbal, 45). Lalu bagaimana dengan suatu ungkapan yang terbilang lumrah di telinga penduduk Indonesia bahwa Allah bersemayam di atas Arasy? Bolehkah mengatakan Allah bersemayam meskipun bersemayam adalah sebuah tindakan fisikal yang hanya bisa dilakukan oleh jism (materi)? Apabila kita membaca Al-Qur’an terjemahan Kementerian Agama dari surat at-Taha ayat 5 berikut: الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ Maka akan kita dapati terjemahannya adalah: “Tuhan yang Mahapemurah yang bersemayam di atas ‘Arasy”. Terjemahan ini diberi catatan sebagai berikut: “Bersemayam di atas ‘Arasy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya”. (Lihat: Al Qur’an dan Terjemahnya terbitan Kementerian Agama) Bila kita terima begitu saja terjemahan tersebut berarti jawabannya sudah jelas: Ya, Allah bersemayam. Tetapi masalahnya tak sesederhana ini. Kita tak boleh membahas masalah aqidah hanya berdasarkan pada terjemahan saja sebab bisa jadi terjemahannya tidak tepat. Dan, tentu saja cara seseorang menerjemah tergantung pada mazhab yang ia anut sehingga terjemahan satu orang bisa berbeda dengan lainnya, apalagi ini terkait dengan ayat Al-Qur’an yang memang kaya makna. Ayat tersebut menggunakan redaksi istawayang diterjemahkan sebagai “bersemayam”. Bila kita melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bersemayam berarti: duduk, berkediaman, tinggal atau bila konteksnya adalah bersemayam dalam hati, maka maknanya adalah terpatri dalam hati. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa dalam peristilahan bahasa Indonesia, kalimat “bersemayam di atas ‘Arasy” artinya adalah duduk, berdiam atau tinggal di atas Arasy. Kesemua makna ini tanpa diragukan adalah makna jismiyah yang seharusnya dibuang jauh-jauh dari Allah sebab tak layak bagi kesucian-Nya. Makna duduk sendiri secara tegas dikecam sangat keras oleh Imam Syafi’i, bahkan hingga level dianggap kafir. Imam Syafi’i sebagaimana diriwayatkan oleh Qadli Husain menjelaskan bahwa di antara yang dianggap kafir adalah sebagai berikut: ومن كفرناه من أهل القبلة: كالقائلين بخلق القرآن، وبأنه لا يعلم المعدومات قبل وجودها، ومن لا يؤمن بالقدر، وكذا من يعتقد أن الله جالس على العرش؛ كما حكاه القاضي الحسين هنا عن نص الشافعي. “Orang yang kami kafirkan dari kalangan orang yang shalat adalah: mereka yang berkata bahwa al-Qur’an adalah makhluk, bahwa Allah tak mengetahui sesuatu sebelum terjadinya, juga orang yang tak percaya takdir, demikian juga orang yang mengatakan bahwa Allah duduk di atas Arasy. Seperti diriwayatkan oleh Qadli Husain dari penjelasan literal Imam Syafi’i.” (Ibnu ar-Rif’ah, Kifâyat al-Nabîh fî Syarh at-Tanbîh, juz IV, halaman 23). Tentang vonis kafir terhadap aliran sesat di atas sebenarnya bukanlah hal yang disepakati di kalangan ulama, namun setidaknya semua sepakat bahwa pendapat seperti di atas adalah sesat. Bagaimana tidak sesat, mengatakan Allah duduk di Arasy sama saja dengan mengatakan bahwa Allah punya pantat yang menempel di atas Arasy; mengatakan Allah tinggal atau berdiam di Arasy sama saja dengan mengatakan bahwa Allah punya volume dan ukuran fisik sehingga pasti Allah juga makhluk. Kesemuanya sama sekali mustahil bagi Allah dan Maha Suci Allah dari semua itu. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa mengatakan Allah bersemayam di atas Arasy adalah ungkapan yang tidak tepat. Tim penerjemah dari Kementerian Agama tampaknya sadar akan celah ini sehingga mereka memberi catatan “Bersemayam di atas ‘Arasy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya” seolah mau menjelaskan bahwa bersemayam yang mereka maksud bukanlah bersemayam dalam arti duduk, tinggal atau berdiam yang kesemuanya tidak layak bagi kebesaran dan kesucian Allah, tetapi makna lain yang layak bagi-Nya. Namun bagaimanapun harus diakui bahwa diksi yang dipilih oleh tim penerjemah Kementerian Agama tersebut kurang tepat sebab kata bersemayam tak punya arti lain dalam kamus bahasa Indonesia selain makna jismiyah tersebut. Diksi yang kurang tepat ini rawan menimbulkan salah paham bagi orang awam. Padahal, dalam bahasa Arab kata istawa tak selalu bermakna jismiyah, namun bisa diartikan bermacam-macam sesuai konteksnya. Hal ini berbeda kasusnya dengan kata “yad” yang oleh Kementerian Agama diterjemah sebagai “tangan”. Meskipun kata “tangan” juga berkonotasi jismiyah, namun dalam KBBI kata ini tak hanya bermakna tangan sebagai organ tubuh tetapi bisa juga bermakna non-jismiyah seperti makna kekuasaan, perintah dan sebagainya sehingga penerjemahan kata “yad” menjadi “tangan” lebih bisa dimaklumi. Yang justru paling aman adalah tidak menerjemah kata-kata berupa sifat khabariyah ini tetapi membiarkannya apa adanya lalu diberi catatan berbagai kemungkinan makna yang layak bagi Allah.Wallahua’lam.
@LingkungSeniSantriKalijaga3 жыл бұрын
BENARKAH AQIDAH IMAM ASY’ARI BERBEDA DENGAN ASYAIRAH Poin penting : 1. Asy’ariyah adalah pengikut sistem pengajaran aqidah Imam Abul Hasan Al-Asy’ari secara perseorangan. Bila banyak (jamak) disebut Asyairah 2. Dua kitab Al-ibanah karya Imam Abul Hasan Al-Asy’ari yang ditahqiq. Tahqiq kalau dalam bahasa Indonesia disebut edit, tapi kalau dalam bahasa Arab lebih dari itu, melainkan edit dengan edisi kritis. Beberapa teks digabung lalu dikritisi oleh pentahqiq 3. Dua kitab Al-Ibanah yang kali ini dibahas adalah cetakan dari darul Fadhilah, Mesir dan Darul Anshar, Saudi. Isi keduanya ada perbedaan. Dalam cetakan Saudi, pentahqiqnya membuat komentar tentang perkataan Imam Asy’ari yang komentar itu jauh melenceng dari perkataan Imam Asy’ari sendiri, sedangkan yang cetakan Mesir, ditulis seobjektif mungkin melihat perbedaan teks. 4. Kitab jaman dulu tak ada yang dicetak, tapi disalin dengan cara didikte dan diijazahkan oleh guru pada muridnya. Ijazah itulah yang menjamin keabsahan kitab tersebut. 5. Pertama kali naskah kitab Al-Ibanah dicetak di India, tapi isi teksnya tidak sahih. Di cetakan India tersebut tertulis Imam Asy’ari berkata, “yasakinassama’” artinya, “Wahai yang tinggal di atas langit…” Ini jelas tidak mungkin karena Imam Asy’ari punya sanad keilmuan ke Imam Saji dan Imam Saji punya sanad keilmuan ke Imam Ahmad bin Hanbal. Di cetakan Darul Abshar hal 426 malah bukan “Ya Sakinassama’” tapi “Yasakinal ‘Arsy”, artinya, “Wahai Yang Tinggal di Arsy”. 6. Hal 21 cetakan Darul Fadhillah, Imam Asy’ari berkata, “Allah Istiwa di Arsy sesuai dengan apa yang Dia maksud. Makna ini mengunci kita untuk tidak membayangkan Istawa Allah seperti apa. Dilanjutkan, “Allah Istawa dengan makna yang Dia maksud, bukan makna yang kita maksud. Kalau bagi kita,Istawa bermakna menempati, tapi bagi Allah bukan.” 7. Istiwa Allah suci dari ‘mumassah’ (persentuhan) Istiwa Allah tidak mengalami persentuhan, tidak pula Istiqrar (menempati), tidak ‘tamakkun’ (menjadikannya tempat), tidak ‘hulul’ (memasukinya), tidak Intiqal (berpindah, artinya Allah berpindah ke Arsy setelah Allah menciptakan Arsy. Tidak demikian!) 8. Allah tidak duduk di atas Arsy dipikul oleh 8 malaikat pemikul Arsy. Sebaliknya mereka dikuasai oleh Allah SWT. 9. Allah di atas Arsy bahkan di atas segala sesuatu sampai ke dasar bumi (meliputi segala sesuatu) 10. Atas bagi Allah itu bukan atas dalam arti arah 11. Allah ada sebelum segala sesuatu ada 12. Jisim / benda punya aradh (sifat / kondisi), yaitu, berarah dan bertempat. Allah tak serupa dengan apa dan siapa pun (Q.S. 42 : 11). Ini menafikkan sifat jisim / benda pada Allah, maka tidak berlaku hukum atas dan bawah untuk jisim / benda / material bagi Allah. Kedekatan Allah kepada seluruh penduduk alam semesta itu sama. Bukan Allah ada di mana-mana tapi kedekatannya tak dapat digambarkan. 13. Betul Allah punya wajah, tangan, turun ke dunia tiap sepertiga malam, Istawa di Arsy tapi, ‘Bila Kaif’ yakni caranya bukan seperti yang terbayang dalam benak kita. 14. Berkata Ahlussunnah dan Ahli Hadits, “Laisa bi jismin”, Allah bukan jisim, tiada apa pun yang menyerupai-Nya. 15. Imam Malik berkata, “Istiwa bukan sesuatu yang tidak diketahui, melainkan diketahui dalam Quran bahwa ada lebih dari 7 ayat yang menyebutkan tentang Istiwa misal Allah berfirman, قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9) Di situ pakai kalimat قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ. "yastawilladzina...." itudasar katanya dari 'Istawa'. Istawa di situ bermakna lebih tinggi bukan tinggi dalam arti tempat. Apalagi Istawa Allah, sudah tentu bukan dalam arti bertempat
@salamtauhidofficial94543 жыл бұрын
Kalo pengen lebih jelas liat kajian ustdz idrus ramli. Baru baca terjemah sudah brani memponis menilai.
@dadangkusmananurrohman3 жыл бұрын
Iya pak terima kasih.. Saya juga tahu ust idrus ramli. . Saya hanya membacakan sebuah artikel yang di tulis seorang ustadz, yang mengemukakan pendapat nya tentang tema diatas..
@baotme3 жыл бұрын
Nuhun pisan 🙏
@dadangkusmananurrohman3 жыл бұрын
Sami2.. 😊 Nuhun oge. . 😁
@campuraduk21334 жыл бұрын
Ikatan dajjal telah lepas ... kzbin.info/www/bejne/bIimYX-Jgp5jfdE
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Iya kang, kita memang harus lebih waspada dan hati-hati.. lebih banyak berdo'a tentunya juga..
@syihabalfatih39164 жыл бұрын
Tanah perbukitan. Tp subur
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Iya, Alhamdulillaah. . Cuman memang pasokan air nya lagi minim sekarang mah.. jadi agak keteter juga kalo buat nanam padi..
@andrisaepudin74634 жыл бұрын
Hebaat ooom semoga beramfaat yah .....bi eti
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Aamiin.. 😊
@auniwisata4 жыл бұрын
assalamualaikum bos, mantab 42 -> 43, yuk intip aku 🙏🙏🙏
@kakekvotak34344 жыл бұрын
Gaskeun pak ustad
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Siap pak guru.. 😁
@tendymuhammadrizki98434 жыл бұрын
Astagfirullah,sing sabar aa ulah didenge omonganna (Ahmad Sultan).. tetap menjadi rendah hati aa nurrohman dakus
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Muhun de
@tendymuhammadrizki98434 жыл бұрын
@@dadangkusmananurrohman nya sami sami
@tendymuhammadrizki98434 жыл бұрын
Sukses ka sadayana aa
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Aamiin.. Sawangsul na, sing sarukses de..
@diniahamdani32484 жыл бұрын
Sehat terus kang, sekses fidunya wal ahiroh
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Aamiin.. Hatur nuhun do'ana kang.. 😊 Mdh2n akang oge, sehat terus sareng sukses selalu.. Jangan lupa bahagia.. 😁
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Nyuhunkeun di LIKE, SHARE, SARENG SUBSCRIBE kang farid..
@Gurame6224 жыл бұрын
Pak ustadz👍👍
@tendymuhammadrizki98434 жыл бұрын
Lanjutkan terus untuk menyebarkan kebaikan,colab sareng abdi aa?
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Hatur nuhun..😁 Insyaa Alloh, kapayun na..
@tendymuhammadrizki98434 жыл бұрын
Mantap...👍
@ahmadsultan25694 жыл бұрын
Benerin dulu baca Alquran nya baru ente ceramah kayak gini😡
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Terima kasih sudah mengoreksi bacaan al qur an kami.. insyaa Alloh akan saya terus perbaiki.. 😊
@dadangkusmananurrohman4 жыл бұрын
Terima kasih sudah mengoreksi bacaan al qur an kami.. insyaa Alloh akan saya terus perbaiki.. 😊
Mohon maaf sebelumnya kang.. tp saya bukan ustadz.. saya hanya sharing ilmu saja.. Mdh2n bisa memberi manfaat bagi yang menyimak.. 😊 Terima kasih sudah mengingatkan..