Persamaan Rydberg untuk atom hidrogen adalah 1/λ = RH (1/n1²-1/n2²) dengan n2 > n1 agar λ bernilai positif. Tapi kemudian persamaan ini bisa digunakan untuk spesi lain mirip hidrogen (elektron tunggal) dengan menambahkan z² menjadi 1/λ = RH z²(1/n1²-1/n2²). Besarnya energi transisi elektron ini juga dapat dijelaskan oleh Teori Bohr, karena salah satu keberhasilan Teori Bohr yaitu dapat menjelaskan persamaan Rydberg. ΔE = E akhir - E awal = b (1/n awal²-1/n akhir²). Untuk spesi lain mirip hidrogen menjadi ΔE = b z² (1/n awal²-1/n akhir²). Dari rumus ini, ΔE bernilai positif untuk adsorpsi, dan bernilai negatif untuk emisi. Pada kasus hidrogen, z² tidak apa-apa jika tidak dituliskan karena nilainya 1. Tapi kalau spesi lain mirip hidrogen perlu ditambahkan z². Semoga bisa dipahami.

Orde reaksi hanya bisa ditentukan dari eksperimen. Misalnya, dalam reaksi yang melibatkan 2 reaktan, prinsipnya kita buat set eksperimen di mana salah satu reaktan kita buat tetap konsentrasinya dan konsentrasi reaktan lainnya kita variasikan. Kemudian kita reaksikan dan tentukan laju awal reaksinya. Setelah itu, kita lakukan hal sebaliknya untuk reaktan yang kedua. Kita buat konsentrasi reaktan yang kedua tetap, reaktan pertama kita variasikan konsentrasinya. Di akhir, kita akan memperoleh data set eksperimen berupa konsentrasi reaktan pertama, konsentrasi reaktan kedua, dan laju awal. Dari data tersebut, kita bandingkan hukum laju (r = k [A]^x [B]^y) dari 2 set eksperimen di mana salah satu konsentrasi memiliki konsentrasi yang sama, sehingga kita bisa menentukan orde suatu reaktan. Lakukan hal yang sama untuk menentukan orde reaktan yang kedua. Semoga bisa dipahami.

@@A__JeremyAlexanderHendratno Alhamdulillah. Semoga semester pendeknya mendapatkan nilai yang baik.

terima kasih bu

Alhamdulillah, semoga bermanfaat. Di sini saya pakainya tablet.

Alhamdulillah..

Sama-sama. Semoga bermanfaat..

Aamiin. Alhamdulillah, semoga bermanfaat.

Alhamdulillah. Aamiin. Terima kasih do'anya. Semoga bermanfaat 🙏🏻

Oranh😊😊h😊😊😊😊😊😊honda 😊😊😊😊😊😊😊bh😊😊h😊😊😊oh😊ohho😊😊😊😊😊b😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊ohho hh😊😊oh😊😊oh😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊?😊

Sama-sama. Semoga bermanfaat 🙏🏻

Sama-sama. Alhamdulillah. Semoga bermanfaat..

@@riasrirahayu2710 Bermanfaat banget ibu, buat materi yang diajarkan ke siswa, hehe

Tinggal menunggu hasil sekarang. Semoga nilainya memuaskan ya dan tidak perlu ikut UP..

Boleh, tidak masalah. Biasanya ada alternatif jawaban dalam penilaiannya.

@@riasrirahayu2710 baik bu terimakasih atas jawabannya

Prinsipnya, jumlah OH- dari reduksi air dengan yang dititrasi sama. Besarnya bisa kita hitung dari titrasinya atau dari reaksi setengah reduksinya, bergantung pada informasi yang tersedia. Di persamaan titrasi, ada hubungan antara OH- dengan HCl, sedangkan di reaksi reduksi ada hubungan antara mol e- dengan mol OH-. Masing-masing persamaan punya koefisiennya dan tdk berkaitan. Hanya berkaitan dengan spesi yang ada di persamaan masing-masing.

@@riasrirahayu2710 baik bu terimakasih banyak atas jawabannya

Sama2. Semoga bermanfaat. Untuk materi Kimia Organik sedang saya upload.

Lalu untuk soal 7 A dan B (1:21:31), kalau yang ditanya penurunan temperatur itu untuk jawaban akhirnya merupakan T2 atau delta T ya bu (T2-T1)?

ΔH itu sama dengan kalor pada tekanan tetap. Kalau kalor pada volume tetap sama dengan ΔE. Jadi untuk rumusnya sebetulnya bukan q/mol, tapi tergantung dari informasi yang ada bagaimana cara menentukan kalornya, kemudian apakah reaksinya eksoterm atau endoterm. Untuk soal tersebut, reaksinya endoterm, berarti q nya bernilai positif sehingga ΔH juga bernilai positif dengan besar yang sama untuk sejumlah garam yang dilarutkan. Karena yang ditanya itu adalah ΔH molar yaitu ΔH untuk setiap 1 mol, maka kita harus bagi nilai ΔH yang sudah kita hitung sebelumnya dengan jumlah mol garam yang diukur. Mudah-mudahan bisa dipahami.

@@104_muhammadrafifrabbani6 Kalau ini sebenarnya hanya terkait dengan redaksi bahasa saja ya, mungkin agak ambigu. Intinya kalau ditanyakan perubahan temperatur adalah ΔT, kalau ditanyakan temperatur akhir adalah T2. Mudah-mudahan nanti bisa menjadi masukan untuk pembuatan soal, tidak ditanyakan sebagai "penurunan temperatur" karena bisa ambigu, apakah yang dimaksud perubahannya atau penurunannya menjadi berapa.

@@riasrirahayu2710 baik bu, terimakasih atas jawabannya

Betul. Untuk yang mengandung basa yang cukup kuat (ditandai dengan nilai Kb yang cukup besar), maka langsung ada reaksi lanjutan dengan air. Yang kita pelajari di sini contohnya adalah untuk ion sulfida dan oksida.

@@riasrirahayu2710 Baik, Bu. Paham. Terima kasih banyak Ibu 😊

Terima kasih atas koreksinya. Mengingat di sana tertera ada nilai Kb untuk ion oksida, maka saya menuliskan persamaan reaksinya dalam bentuk kesetimbangan. Tapi, dilihat dari nilai Kb nya yang sangat tinggi, yang berarti sifat basanya sangat kuat, sehingga kecil sekali menemukan ion oksida di dalam larutan, maka penulisan dengan panah 1 arah ke kanan juga benar. Artinya, reaksinya cenderung berjalan 1 arah ke arah produk. Hal yang sama juga terjadi pada reaksi pembentukan kompleks yang memiliki nilai Kf sangat tinggi. Dalam perhitungan menentukan jumlah kompleks yang terbentuk, kita menganggap reaksinya hanya berjalan 1 arah ke produk.

Baik terima kasih penjelasannya, Bu@@riasrirahayu2710

Boleh. Hasilnya tidak begitu jauh. Semua informasi konsentrasi ada kecuali berapa yg terionisasi. Kita asumsikan yang terionisasi jumlahnya bisa diabaikan terhadap konsentrasi awal.

@@riasrirahayu2710 terima kasih, Bu 🙂

Kalau HCl yang ditambahkan 200 mL, larutan bufer tidak cukup kuat untuk mempertahankan pH nya. Dalam larutan yang bersisa adalah asam kuat HCl dan asam lemah HCOOH. Jadi pH nya dihitung berdasarkan pH campuran asam kuat dan asam lemah, yang praktis H+ nya sebetulnya berasal dari asam kuat saja karena adanya H+ dari asam kuat akan menekan ionisasi asam lemahnya.

@@riasrirahayu2710 terima kasih, Bu 🙂

Kok UAS? Untuk Kimia Dasar IIA, ini masuk materi ujian 1, Sabtu depan, 12 Maret.

@@riasrirahayu2710 bukan UTS, Bu. Maksud saya UAS tanggal 14 Mei 2002 ada soal multi-concept, Bu. Seperti UAS 27 April 2019: sel Galvani & asam lemah. UAS 4 Mei 2017: sel Galvani & buffer.

Wa'alaikumsalam warahmatullah wabarakaatuh. Maaf baru balas. Sudah saya buat publik. Semoga bermanfaat.