Пікірлер
@mikodiponegoro3200
@mikodiponegoro3200 19 сағат бұрын
Barakallahu fiik Ust, Kangen Antum ust.... Menyimak kajian muhadhoroh syarah Arba'in🥹
@armanfaris7990
@armanfaris7990 22 күн бұрын
Kalau kita sortir barang nya hukumnya gmna
@fahmi9873
@fahmi9873 14 күн бұрын
Up
@adityafawzan312
@adityafawzan312 Ай бұрын
kalo beli baju satuan dari ball itu gimana hukum nya ustadz ? jadi maksud nya ball itu sudah dipecah isi nya
@fahmi9873
@fahmi9873 14 күн бұрын
Up
@way-tojannah
@way-tojannah 3 ай бұрын
Barakallah akhi, semangat upload video bermanfaat...
@user-qb4nc5ov8p
@user-qb4nc5ov8p 7 ай бұрын
Masyaallah ustadzuna
@user-qb4nc5ov8p
@user-qb4nc5ov8p 7 ай бұрын
Masyaallah ustadz keren, apple ecosistem
@antovecky8422
@antovecky8422 8 ай бұрын
Izin share ya
@user-ve1bk1pb4k
@user-ve1bk1pb4k 10 ай бұрын
Coba salafy2 ini kaji sebab apa atau kejadian apa sampai Nabi Saw bersabda Kullu bid'atin dholalah wakullu dholalatin finnar,,,,dikaji kriteria bid'ah yg dimksud semuanya masuk neraka,,,jgn cuma baca teks TPI TDK dikaji sebab munculnya hadist
@Atqanama
@Atqanama 10 ай бұрын
BID'AH TERUUUUUS YG DIKUPAS, SUPAYA MASUK SURGA JAR.....MEMBOSANKAN AJARANNYA....
@nurmathiasmathias4001
@nurmathiasmathias4001 10 ай бұрын
@atqanama : kok ente dam gerombolan ente takkut ammit dengan kata Bid'ah Tong ?? Ngoppo Tong ?? Atau ajak gerombolan ente tu' men-delete kata BID'AH tsb, issooo Tong ??
@Atqanama
@Atqanama 10 ай бұрын
@@nurmathiasmathias4001 ITU AJARAN KHAS WAHABI, YANG JADI OLOK OLOKAN, OTAK WAHABI JUMUT....😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
@Atqanama
@Atqanama 10 ай бұрын
@@nurmathiasmathias4001 TIDAK USAH BICARA BID'AH KALAU TIDAK FAHAM....
@Atqanama
@Atqanama 10 ай бұрын
@@nurmathiasmathias4001 ZIARAH KUBUR KAMI TETAAAAP, MAULID NABI TERUUUUS, TAHLIL TERUUUS AKIBATNYA IBLIS KEPANASAN....😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
@nurmathiasmathias4001
@nurmathiasmathias4001 10 ай бұрын
@@Atqanama jadiiiii . . sampai setua ini, ente nggak tau apa bid'ah Tong ??
@muhammadzainalarifin7875
@muhammadzainalarifin7875 10 ай бұрын
Ulama dari zaman ke zaman memiliki peranan penting berijtihad sesuai dengan zaman, tempat domisili, budaya dan tradisi setempat. Ulama periode awal merumuskan dan mengelompokkan ayat² AlQur'an dan hadits² yang ribuan jumlahnya sesuai dengan materi yang difatwakan. Ketika membawa materi bab sholat, maka seluruh ayat² Al Qur'an dan hadits² yang berhubungan dengan sholat disendirikan lalu dirumuskan sehingga muncul fatwa tata cara sholat yang diajarkan Nabi SAW. Begitu juga ibadah² syari'at yang lain, seperti puasa, zakat, haji, pembagian warisan, pernikahan, jual beli, qadhiyah, jihad, nasbul imamah dll. Dan dengan pergantian zaman dan generasi, serta semakin luasnya wilayah kekuasaan Islam juga dengan masuknya filsafat² Yunani maupun Romawi....... maka para ulama semakin jeli dalam menganalisa hukum. Para ulama generasi kedua dan ketiga merasa tidak cukup dengan rumusan ulama tahap awal. Maka selanjutnya muncullah ilmu nahwu shorof, ilmu balaghoh, mantiq, musthalah hadits, ushul fiqih dan qawa'idul fiqhiyah untuk memudahkan dalam berijtihad dan berfatwa pada saat² dibutuhkan. Sebagai contoh ketika Islam sudah sampai kutub. Di sana air telah menjadi salju. Maka ulama setempat berijtihad dan berfatwa memperbolehkan wudhu pakai salju, padahal wudhu pakai salju belum pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Juga ketika Islam sampai tanah Nusantara, yang mana penduduknya telah memiliki tradisi, budaya, filsafat yang bernilai tinggi. Seperti penggunaan bahasa halus untuk orang tua dan orang terhormat. Kemudian filsafat Jawa yang masih eksis sampai sekarang....... seperti kata² filsafat Jawa : Mikul duwur mendem jero..... sopo gawe nganggo, jer basuki mowo beo dll. Apakah semua itu akan dihilangkan dengan alasan bid'ah.....? Maka bedakan antara ibadah syari'at dengan tradisi. Agama Islam datang untuk menyampaikan syari'at. Bukan untuk menghapus tradisi. Tradisi dan budaya yang tidak bertentangan dengan syari'at, oleh para ulama tetap dibiarkan hidup. Bahkan bisa digunakan sebagai penyangga syari'at. Orang bijak adalah orang yang memandang sesuatu dengan ilmu.
@tamoramengaji
@tamoramengaji 10 ай бұрын
Terimakasih sudah mampir di channel Tamora Mengaji, silahkan simak juga video lengkapnya ya. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah bagi kita semua, aamiin. Berikut linknya kzbin.infooNTuCRypMZM?si=szOepwCniPqWW4R-
@masqornain7339
@masqornain7339 10 ай бұрын
wiidiiih..ahlisunnah ni yeee
@tamoramengaji
@tamoramengaji 10 ай бұрын
Semoga Allah senantiasa memberikan kita petunjuk-Nya, aamiin
@Bejita478
@Bejita478 10 ай бұрын
Kekeliruan Wahabi 1.tidak dapat membedakan antara ibadah Mahdah dan ghaira mahdah 2. mengesampingkan ijtihad. 3.Sunnah Rassul di anggap hanya berpatokan pada hadits filiyah/perbuatan nabi , sementara ada 2 Sunnah lain yg berdasarkan dalil2 qouliyah/perkataan nabi,dan dalil taqririyah/diamnya nabi 4.kurang referensi bacaan hadits 5.memahami alquran dan hadist secara textual.
@tamoramengaji
@tamoramengaji 10 ай бұрын
Terimakasih sudah mampir di channel Tamora Mengaji, silahkan simak juga video lengkapnya ya. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah bagi kita semua, aamiin. Berikut linknya kzbin.infooNTuCRypMZM?si=szOepwCniPqWW4R-
@nurmathiasmathias4001
@nurmathiasmathias4001 10 ай бұрын
@bejita : oppo, ngoppo dan soppo Wahabi Tong ?? Ente nganut agama Syiah cabang Aswaja udah berapa lammaaa Tong ?? Udah sesebapa sering ente saling Mut'ah dengan Imam Syiah ente Tong ??
@Bejita478
@Bejita478 10 ай бұрын
@@nurmathiasmathias4001 ni OTEN ngapain nimrung di sini😁
@nurmathiasmathias4001
@nurmathiasmathias4001 10 ай бұрын
@@Bejita478 In Syaa Allah tuduhan akan kembali ke sipenuduh. Aamiiin Ya Robb.
@Bejita478
@Bejita478 10 ай бұрын
@@nurmathiasmathias4001munafik... lu juga suka nuduh2 Syiah , tuduhan akan kembali ke penuduhnya
@HaryantoSMP1PaliyanGK
@HaryantoSMP1PaliyanGK 10 ай бұрын
*BID'AH* vs *SUNNAH* Menurut pengajian tetangga sebelah, hadits : _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata ! Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya. Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua." Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._ Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_ Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, : _"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_ Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti teman sebelah bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_ Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari). Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._ Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud. Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll. Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits. Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu? Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah. *MEMAHAMI SUNNAH* Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir. Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang? Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah). Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut 👉 kzbin.info/www/bejne/mImngoSofrVqsLc
@purnomoary6567
@purnomoary6567 10 ай бұрын
AL-QUR'AN & SUNNAH ITU SUMBER DARI SEGALA HUKUM AGAMA ISLAM DENGAN DALIL-DALIL YANG TSIQAH DAN RAJIH.
@HaryantoSMP1PaliyanGK
@HaryantoSMP1PaliyanGK 10 ай бұрын
@@purnomoary6567 *ALQURAN & SUNNAH ...???* Saya dahulu ketika pernah "demam pembaharuan" belajar agama di kampus, jargonnya waktu itu adalah *pemurnian* ajaran Islam. Ini karena pengaruh gerakan pembaharuan Islam awal abad 19 yang gaungnya kemana-mana waktu itu : *KEMBALI KE QURAN DAN HADIST.* Maksudnya, bukan berdasarkan kitab-kitab ulama dan madzab-madzab dalam ilmu fikh. Jargon "Kembali Quran-Hadits" itu juga gonta-ganti. Misalnya, belakangn menjadi *Kembali Ke Quran-Sunnah* (karena pengertiannya lebih luas), *Pemahaman Sahabat,* genesasi *Salafus Sholih, Salafi, Hijrah* dll. Tetapi kembali ke Quran-Hadits atau Sunnah itu kadang hanya dipahami *"sebagai jargon"* saja, bahkan orang yang baru belajar agama sebulan dua bulan di doktrin begitu "kesan"-nya juga sudah sangat islami dan merasa paling murni atau merasa paling benar islamnya. AlQuran itu isinya lebih makro (mencakup, garis besar) ketimbang hadits. Namun demikian hadits itu sesungguhnya penjelas atau tafsir dari Quran, tetapi kadang hadist juga akan disalahkan seandainya dianggap bertentangan dengan AlQuran, alasannya hadits itu bukan wahyu, walaupun haditsnya juga shahih. Ini akibat kajian-kajian *langsung Quran-Hadits tanpa melalui ahlinya* _(ulama.)_ Katakanlah, belajar mandiri dengan membaca secara otodidak "melalui terjemahan-terjemahan" dari AlQuran atau Hadits. Ini karena saya pernah mengalami begitu. Kalau ditarik kesimpulan, kendatipun Alquran lebih tinggi tetapi justru dihadits lah kita menemukan makna dari tafsir yang sebenarnya (karena memang penjelas AlQuran oleh Nabi). Tetapi itupun juga sangat rentan disalahpahami kalau kita kaji mandiri secara langsung AlQuran-Hadits itu. Maksudnya setelah mengaji kepada ulama dibidang itu (ahlinya) ternyata pemahaman kita yang langsung Quran-Hadits itu masih jauh dari kebenarannya. Katakanlah, Quran-Hadits harus dipahami dengan ilmu-nya ulama seperti ilmu-ilmu alat : nahwu, sharaf, ushul, ba'di, ma'ani, bayan, fikih, asbabun nuzul, tafsir, nasikh-mansukh dll baru kita akan menemukan kebenarannya. Tetapi itu hal tidak mungkin tanpa belajar atau bimbingan dari ulama (ahlinya). Jargon pemurnian Islam satu abad yang lalu "kembali ke quran dan hadits" --- yang diteriakkan para generasi pembaharuan ternyata juga masih mentah, prakteknya, ujung-ujungnya juga nanti akan membuka kitab-kitabnya ulama kalau sulit memahami maksud atau tidak menemukan solusi. Jadi sangatlah penting -ilmu-ilmu alat dan petunjuk ulama, tanpa itu ternyata pemahannya malah fatal semakin jauh dari yang dimaksud sebenarnya. Dahulu ketika masih *"pemula"* dalam belajar agama beranggapan Islam itu sudah sempurna. *"Saya cukup AlQuran-Sunnah saja. Titik !!!* Tidak perlu ditambah-tambahi ilmu fikih, ilmu hadits, ilmu tasawuf dll. _"Sudah sempurna kok ditambah-tambahi?"_ Tidak perlu ilmu tafsir, fikih, hadits, tasawuf, nahwu, sharaf, falak (hisab) dll. Bukankah ilmu seperti fikih, tasawuf, tafsir, hadits dll itu hanya rumusan para ulama? *Memangnya mereka itu lebih pintar dari Nabi dan para sahabat?* Cukup Quran dan Sunnah saja, titik ! Tidak perlu ada ijtihad ulama, sudah sempurna kok berijtihad ? Dalilnya adalah di zaman Rosul itu tidak ada istilah ilmu fikih. Juga tidak ada istilah ilmu tasawuf, hadits, tajwid, nahwu, sharaf, tafsir quran, ushuludin, tarikh dll. Tidak ada istilah tabi'in, tabiut tabiin, salaf dan semisalnya. Jangan ditambah-tambahi, diada-adakan, itu namanya *bid'ah,* soalnya agama ini sudah sempurna. Begitu pemahaman agama saya ketika masih di TK (Taman Kanak-kanak) dan SD (Sekolah Dasar) dahulu. Tetapi ketika sudah meningkat belajar ngajinya, ternyata pemahaman agama seperti itu sangat lugu dan terlalu TK (Taman Kanak-kanak). Belajar sesudahnya yang sekarang, ilmu-ilmu disebut diatas (fikih, tasawuf, hadits dll) *menjadi wajib* karena tanpa itu semua ilmu agama tidak ada. Boleh saja orang yang gandrung kepada gerakan pembaharuan Islam, pemurnian Islam atau apa istilahnya yang katanya langsung ke sumbernya (Quran-Hadits) sehingga mengklaim gurunya Nabi Muhammad karena langsung ke sumber katanya. Kemudian anti madzab ilmu fikih dan tasawuf karena merasa belajar langsung ke sumbernya. Dengan kata lain, kalau kita sedikit-sedikit bilangnya Quran-Sunnah, Quran-Hadits, guruku Nabi Muhammad, pemahaman shahabat, salafush shalih, hijrah dll -- tetapi juga sebetulnya hanya sekedar bermain istilah saja supaya terkesan Islam yang paling murni. Padahal sesungguhnya ilmu agama itu sangat luas, mana mungkin kita akan tahu Alquran kalau tidak didukung ilmu-ilmu alat seperti nahwu, sharaf, asbabun nuzul, tafsir, dll. Memang itu semua tidak ada dizaman Nabi tetapi bukan berarti dianggap belum sempurna. Memang agama Islam itu sudah sempurna, tetapi bukan berarti menolak ijtihad dan perkembangan. Atau memang kalau belajar agama di pondok pesantren itu yang dipelajari mbulet dan bertahun-tahun, bisa puluhan atau belasan tahun, mosok lebih benar yang belajarnya instan. Ini pasti ada yang salah diantara kita dalam memahami sebuah pemahaman agama. 🌼
@purnomoary6567
@purnomoary6567 10 ай бұрын
@@HaryantoSMP1PaliyanGK ISINYA KAYAK PENGAJIAN TASAWUF BID'AH SI BAHA'
@HaryantoSMP1PaliyanGK
@HaryantoSMP1PaliyanGK 10 ай бұрын
@@purnomoary6567 *TASAWUF BID'AH?* Coba *sebutkan satu saja* dari sekian para penyebar agama Islam di Nusantara ini yang bukan ahli tasawuf? Bahkan, jangankan di Nusantara, *di belahan benua Asia dan Afrika,* para penyebar agama Islamnya yang bukan ulama atau para walinya bukan ahli tasawuf, *sebutkan satu saja!* Ketahuilah proses islamisasi diberbagai negara ini disebarkan melalui saluran tasawuf. Dan *hampir bisa dipastikan daerah-daerah yang tidak disinggahi para sufi ahli tasawuf pada umumnya adalah menjadi daerah nonmuslim.* Islamisasi Nusantara, Malaisya dll itu jasa siapa kalau bukan ulama-ulama tasawuf? Lalu model Islam yang anti tasawuf itu apa peranannya terhadap islamisasi di Nusantara ini? Atau jangan-jangan hanya *mendompleng* jasa para ulama yang telah dibid'ah-bid'ahkannya itu? 💯
@tamoramengaji
@tamoramengaji 10 ай бұрын
Terimakasih sudah mampir di channel Tamora Mengaji, silahkan simak juga video lengkapnya ya. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah bagi kita semua, aamiin. Berikut linknya kzbin.infooNTuCRypMZM?si=szOepwCniPqWW4R-
@muhammadmunir7843
@muhammadmunir7843 11 ай бұрын
Nabi melarang pelaku bid ah dlm perkara agama...agama lslam dibangun diatas lima perkara...sahadat solat zakat puasa dan haji... Wahabi berlaku bid ah dg mengubah sahadat tauhid menjadi tritauhid=trinitas.
@tamoramengaji
@tamoramengaji 10 ай бұрын
Terimakasih sudah mampir di channel Tamora Mengaji, silahkan simak juga video lengkapnya ya. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah bagi kita semua, aamiin. Berikut linknya kzbin.infooNTuCRypMZM?si=szOepwCniPqWW4R-
@nurmathiasmathias4001
@nurmathiasmathias4001 10 ай бұрын
@muhammad munir : *yg ente katakan itu Wahabi (Andulwahab Bin Abdirrahman Bin Rustum) yaa Tong ??* Sesungguh *yg ente dan gerombolan ente inginkan adalah SONGOTAUHID* ya Tong ?? *Biar mirip kissah dongeng di gerombolan ente SONGOWALI.* Iyyaaakan Tong ??
@nurmathiasmathias4001
@nurmathiasmathias4001 10 ай бұрын
@muhammadmunir : bukan tritauhid Tong, tapi *songotauhid,* kan mirip kissah dongeng di gerombolan ente *songowali*
@sergaikicau3593
@sergaikicau3593 11 ай бұрын
@sergaikicau3593
@sergaikicau3593 11 ай бұрын
Ciri ciri itu ada pada diriku😢 Semoga Allah mudahkan saya untuk ttp Istiqomah dalam menjalankan perintah Allah swt
@alvinmuinrachim2042
@alvinmuinrachim2042 11 ай бұрын
ustad bocil ..doa keluar rumah aj ngebleng... itu arti ente dan ilmu loe ngak ada apa apanya
@tamoramengaji
@tamoramengaji 10 ай бұрын
Terimakasih sudah mampir di channel Tamora Mengaji, silahkan simak juga video lengkapnya ya. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah bagi kita semua, aamiin. Berikut linknya kzbin.infoZyN96M4ePCg?si=30P5J98Lb6OXPcft
@Vity316
@Vity316 11 ай бұрын
Gak ada agama lain yg sesombong islam yg menyebut org yg bukan islam itu sama taraf hewan ternak. Mereka menganggap mereka yg gak mau terima islam itu sombong dan zalim. 😁😁
@tamoramengaji
@tamoramengaji 11 ай бұрын
Terimakasih sudah mampir, coba disimak sampai habis ya..
@HaryantoSMP1PaliyanGK
@HaryantoSMP1PaliyanGK Жыл бұрын
*ISLAM SUDAH SEMPURNA.* Dahulu ketika saya masih *"pemula"* dalam belajar agama beranggapan Islam sudah sempurna itu tidak perlu ditambah-tambahi ilmu fikih, ilmu hadits, ilmu tasawuf dll. "Sudah sempurna kok ditambah-tambahi?" Tidak perlu ilmu tafsir, fikih, hadits, tasawuf, nahwu, sharaf, falak (hisab) dll. Bukankah ilmu seperti fikih, tasawuf, tafsir, hadits dll itu hanya rumusan para ulama? *Memangnya mereka itu lebih pintar dari Nabi dan para sahabat?* Cukup Quran dan Sunnah saja, titik ! Tidak perlu ada ijtihad ulama, sudah sempurna kok berijtihad?. Dalilnya adalah di zaman Rosul itu tidak ada istilah ilmu fikih. Juga tidak ada istilah ilmu tasawuf, hadits, tajwid, nahwu, sharaf, tafsir quran, ushuludin, tarikh dll. Tidak ada istilah tabi'in, tabiut tabiin, salaf dan semisalnya. Jangan ditambah-tambahi, diada-adakan, itu namanya *bid'ah,* soalnya agama ini sudah sempurna. Begitu pemahaman agama saya ketika masih di TK (Taman Kanak-kanak) dan SD (Sekolah Dasar) dahulu. Tetapi ketika sudah meningkat belajar ngajinya, ternyata pemahaman agama seperti itu sangat lugu dan terlalu TK (Taman Kanak-kanak). Belajar sesudahnya yang sekarang, ilmu-ilmu disebut diatas (fikih, tasawuf, hadits dll) *menjadi wajib* karena tanpa itu semua ilmu agama tidak ada. Boleh saja orang yang gandrung kepada gerakan pembaharuan Islam, pemurnian Islam atau apa istilahnya yang katanya langsung ke sumbernya (Quran-Hadits) sehingga mengklaim gurunya Nabi Muhammad karena langsung ke sumber katanya. Kemudian anti madzab ilmu fikih dan tasawuf karena merasa belajar langsung ke sumbernya. Dengan kata lain, kalau kita sedikit-sedikit bilangnya Quran-Sunnah, Quran-Hadits, guruku Nabi Muhammad, pemahaman shahabat, salafush shalih, hijrah dll -- tetapi juga sebetulnya hanya sekedar bermain istilah saja supaya terkesan Islam yang paling murni. Padahal sesungguhnya ilmu agama itu sangat luas, mana mungkin kita akan tahu Alquran kalau tidak didukung ilmu-ilmu alat seperti nahwu, sharaf, asbabun nuzul, tafsir, dll. Memang itu semua tidak ada dizaman Nabi tetapi bukan berarti dianggap belum sempurna. Memang agama Islam itu sudah sempurna, tetapi bukan berarti menolak ijtihad dan perkembangan. Atau memang kalau belajar agama di pondok pesantren itu yang dipelajari mbulet dan bertahun-tahun, bisa puluhan atau belasan tahun, mosok lebih benar yang belajarnya instan. Ini pasti ada yang salah diantara kita dalam memahami sebuah pemahaman agama. *ANTI MADZAB* Bermadzab adalah sebuah keharusan. Namun demikian, *salah satu saja* dari Madzab 4 itu yang mana dan mayoritas apa yang dipegangi dinegaranya. Hal demikian untuk menghindari banyak perselisihan dan untuk keseragaman dalam fikih (hukum agama). Misalnya, kalau di Nusantara Madzab Syafii, ya kita ambil Madzab Syafiii. Hal ini karena 2 alasan : 1. Mereka (madzab 4) memiliki *pertautan langsung secara sanad dengan para sahabat* melalui tabi'in, sehingga lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan keotentikannya. 2. Adanya madzab 4 sesungguhnya juga *meminimalisir perpecahan.* Bisa kita bayangkan seandainya tidak dirumuskan dalam madzab 4, misalnya hanya ada AlQuran atau Hadits saja tentu generasi belakangan akan timbul perbedaan sampai ratusan madzab dan perpecahan aliran semakin longgar. Oleh karena itu bisa dimengerti mengapa para imam seperti Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai, Abu Dawud adalah ulama-ulama salafus shaleh yang, walaupun ahli hadits tetapi juga bermadzab (mereka bermadzab Syafii). Tidak hanya itu (ahli hadits), ahli-ahli tafsir AlQuran seperti Ibnu Katsir, AlQurtubi, As-Suyuthi dll juga bermadzab. Mungkinkah kita lebih benar ketimbang mereka kalau misalnya kita anti atau tidak bermadzab?. *ANTI TASAWUF* Coba *sebutkan satu saja* dari sekian para penyebar agama Islam di Nusantara ini yang bukan ahli tasawuf? Bahkan, jangankan di Nusantara, di belahan benua Asia dan Afrika, para penyebar agama Islamnya yang bukan ulama atau para walinya bukan ahli tasawuf, sebutkan satu saja! Ketahuilah proses islamisasi diberbagai negara ini disebarkan melalui saluran tasawuf. Dan hampir bisa dipastikan daerah-daerah yang tidak disinggahi para sufi ahli tasawuf pada umumnya adalah menjadi daerah nonmuslim, wilayah yang mayoritas beragama bukan Islam. Islamisasi Nusantara, Malaisya dll itu jasa siapa kalau bukan ulama-ulama tasawuf? Lalu model Islam yang anti tasawuf itu apa peranannya terhadap islamisasi di Nusantara ini, atau jangan-jangan *hanya mendompleng* jasa para ulama yang telah disesat-sesatkannya itu? 💯
@OkFadly
@OkFadly Жыл бұрын
MasyaAllah...tabakallah
@kabarkita7702
@kabarkita7702 Жыл бұрын
Alhamdulillah Barakallohu fiik
@medanbacaritosamsu7666
@medanbacaritosamsu7666 Жыл бұрын
Semoga ustadz. Sehat selalu ❤
@user-zi1zp7pg2f
@user-zi1zp7pg2f Жыл бұрын
nyima Guru masyAllah barokah kzbin.info/www/bejne/g4bblJ16j81skJY
@zaydankids4756
@zaydankids4756 Жыл бұрын
Barakallah fikum ust
@medanbacaritosamsu7666
@medanbacaritosamsu7666 Жыл бұрын
Barokallah ustadz Zulham Effendi Barokumullah jama'ah tamora mengaji.🤝🤝👍👍👍
@muhammadtaufan8921
@muhammadtaufan8921 2 жыл бұрын
Malaysia brunei dan indonesia sedang dalam kegelapan saiyiah makjub terdinding dari Allah swt. Segala amal taat mereka jahat seolah mereka beserta Allah swt tetapi sibuk ikut campur urusan Allah swt. Dengan teknologi jahat bill gate dan mesin arus elektrik mereka berbangga memberikan sakit jantung pada orang lain sedangkan Allah swt tidak menzalimi hambanya. Tetapi makhluk meninggi diri tanpa beserta Allah swt sanggup mengawal mengawal kepala kepala umat islam dengan teknologi jahat ini dan tidak lama lagi teknologi syurga yang dikatakan mereka hakikat nya neraka ini akan memakan diri mereka sendiri.
@imanharahap20imanhrp92
@imanharahap20imanhrp92 2 жыл бұрын
MaasyaAllah syukron atas ilmunya ustadz. Barakallahu fiik
@BankDesa
@BankDesa 2 жыл бұрын
Jazakumullah Khoir ustadz