Kayaknya ide bagus paman 😀

Menurut kamu itu

Emg ud perna ente kesurga

Ya benar kita tetap NKRI yang di kuasai 99% bani kadrun. tinggal 1% yang tidak di kuasai bani kadrun yaitu IMAN ORANG KRISTEN.

Terimakasih tambahannya kak..

@@muhammadmasrani6340 di kabupaten Banjar Masi ada gereja kecuali di ibukota kabupaten

@@muhammadmasrani6340 ada gereja gpdi di kec.kertak hanyar kabupaten Banjar kalsel

@@muhammadmasrani6340 GBI munggulahung di kec.paramasan

Di Kabupaten Hulu Sungai Utara (Amuntai), Kalsel tidak ada gereja..

@@barameswara baru aj terjadi dicibinong pelarangan ibadah natal oleh warga mengatasnamakan muslim bagaimana,padahal SDH 17 th ibadah di situ aman aj kok baru sekarang pada kejang2

@BoySandi-kp6fp kalau ada pembubaran itu kejang kejang? kayak kena ayan gitu? Bro kau simak khotbah pdt mel atock, ada semacam persaingan diantara sesama gembala, mereka rebutan jemaat sampai menyewa pemeluk agama lain untuk membubarkan peribadatan atau tidak menyetujui pembangunan gereja lain agar jemaat tidak pindah kegerja baru, jemaat awam gak bakalan mengerti permasalahan di internal agamanya sendiri, mereka taunya cuma islam intoleran,...!!!

Orang Kristen mau mendirikan gereja biarin aja, kan Kristen ngak minta minta di tengah jalan, tidak taruh kotak sumbangan disetiap warung makan. kalau bukan karena kalian ketakutan islam habis kalau Kristen bebas mendirikan rumah ibadah, kenapa ? , karena iman orang islam ngak bisa dipertanggungjawabkan, sehingga ngak ada kemampuan untuk tetap eksis. Caranya supaya tetap bertahan ya melarang seluruh aktivitas ke Kristen an. Karena hanya di ajaran Kristen yang pasti masuk sorga, agama yg lain hanya omon omon, mudah mudahan, hak prerogatif owulloh swt. ngak ada jaminan.

@@wanahmad2567 semua agama benar menurut penganutnya

Itu menurut yang meyakininya ......

Benar menurut penganutnya.

Itu menurut agama kamu... Kalo menurut agamaku, yg datang setelah agamaku berasal dari nabi palsu dan menyesatkan...

@niconanang2129 prett lu kira agama lain ga bener apa

Sherpa adalah sebuah suku, bukan sekadar sebutan. Mereka merupakan kelompok etnis asli yang tinggal di wilayah pegunungan Himalaya, terutama di Nepal, Tibet, dan India. Suku Sherpa memiliki bahasa, budaya, dan tradisi mereka sendiri yang berbeda dari kelompok etnis lain di wilayah tersebut. Nama "Sherpa" berasal dari bahasa Tibet, yang berarti "orang dari timur" ("Shar" = timur, "Pa" = orang). Ini mengacu pada nenek moyang mereka yang bermigrasi dari Tibet ke wilayah pegunungan Nepal beberapa abad lalu. Banyak orang salah mengira "Sherpa" hanya sebagai sebutan untuk pemandu gunung atau porter dalam ekspedisi pendakian. Hal ini terjadi karena suku Sherpa terkenal di dunia pendakian gunung, terutama dalam membantu para pendaki mencapai puncak Gunung Everest. Namun, istilah ini seharusnya tidak menghilangkan identitas mereka sebagai kelompok etnis dengan warisan budaya yang kaya.

@@Sabaruddin-s2z nanti jg jika ada penolakan masjid di mayoritas nonis jgn kejang jg

Iya admin nya gak guna. Gajelas tau cari informasi dari mana

@fadelahmad2992 buka google maps aj SDH muncul gereja di kota cilegon

Adminnya kadrun ... mungkin..?

Admin kadrun

ini salah satu bukti klo SUPRA X di baca supranya

Terimakasih tambahannya

@@kenwoodwood3764 Simeulue ada 2 gereja

Itu yang paling utama bang..