Siap. Terimakasih masukannya 🙏🏿

Baik. Saya tanggapi. 1. Konservasi tidak hanya terbatas pada captive breeding. Makna konservasi itu luas. Dalam video ini juga sebenarnya sudah Saya jelaskan. 2. Video ini tidak secara khusus menggambarkan apa yang sedang terjadi di Indonesia. Video ini hanya menjabarkan apa itu falconry dan kaitannya dengan konservasi. Agar audiens memahami apa dan bagaimana falconry. Jadi tidak perlu juga mengaitkannya dengan hukum dan aturan di Indonesia. 3. Konservasi dalam falconry sendiri tidak mengharuskan seorang falconer untuk handle raptor. Ada banyak peran yang bisa diterapkan oleh falconer selain hanya sekedar menerbangkan burung. Contohnya juga sudah Saya jabarkan dalam video. 4. Baik. Jika kita berbicara hukum di Indonesia, maka akan sangat keliru jika kita ambil kesimpulan bahwa falconry ilegal. Karena, Di Indonesia yang ilegal bukan falconry-nya. Tapi status burungnya. Yang jika bersumber dari alam, maka kepemilikannya menjadi ilegal. Tapi ketika sumber burung berasal dari penangkaran (F2), maka kepemilikannya akan legal. Karena F2 dst dari spesies dilindungi, tidak lagi dianggap sebagai spesies dilindungi (menurut pasal 11 PP No.8 Tahun 1999). Sebenarnya aturan ini mirip dengan aturan yang berlaku di beberapa negara di Eropa. Lalu apakah harus nunggu penangkaran ada di Indonesia? Tidak. Ada beberapa negara lain yang sudah punya penangkar raptor. 5. Jika pemahaman tentang falconry hanya sebatas berburu dan sekedar menerbangkan burung, maka akan Saya kata pemahaman tersebut masih sangat dangkal. Karena, pada saat ini, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh falconry. Termasuk salah satunya adalah rehabilitasi burung pemangsa. Banyak pusat rehabilitasi yang menggunakan metode falconry. Kita sebut saja World Bird Sanctuary di US. Atau The National Birds of Prey Centre atau sebelumnya bernama The Falconry Centre yang didirikan oleh seorang falconer bernama Phillip Glasier. Dan masih banyak hal yang bisa dilakukan dengan falconry terkait konservasi. Jadi akan Saya katakan, breeding memang akan jadi salah satu solusi di Indonesia. Tapi bukan satu-satunya solusi. Oh iya… Saya pribadi tidak handling burung pemangsa. Jadi tidak harus kejar-kejaran dengan BKSDA seperti yang Anda katakan. Justru Saya punya beberapa Teman dari BKSDA. Dan Alhamdulillah, komunikasi kami sampai saat ini berjalan dengan baik. Mereka juga paham bahwa Saya adalah orang yang mempelajari falconry.

@@rzsylar73791. iyaa betul, Kegiatan falconry bukan hanya sebatas handling burung. Tp nyatanya kebanyakan pasti handle burung daripada mengurusi kegiatan lainya. dan di indo jg legal selama masih dalam LK atau di kebun binatang. Walaupun td burungnya yg ilegal bukan kegiatan nya..tp kok itu bisa ? Apakah itu burung hasil breed? Show burung elang legal disana. Itu gimana? Ini saya melihat langsung yah ke salah satu kebun binatang. Mangkny saya pikir begitu. 3.karena saya orng indo 😁, Berbicara masalah falconry menurut saya tdk bisa parsial alias setengah2 dalam kegiatan nya. Mangkanya saya mengambil analogi kegiatan falconry di negara kita dgn masalah2 nya yg ada. Banyak istilah2 dalam falconry contohny saja satu : (imprint) ada penyebutan itu kan pasti berdasarkan riset. Yg itu tdk akan mungkin bisa dilakukan tanpa handling burung. Dalam. Artian seperti point 1 diatas... Pasti kegiatan falconry itu banyak nya handling burung. 4. Apakah dgn adanya kejelasan tentang status F2 si burung bisa legal utk kegiatan falconry di luar LK? 5. Bagaimana cara anda melakukan kegiatan falconry selama ini tanpa handling burungnya? Mungkin saya harus belajar jg... Mohon penjelasannya

1. Banyak bukan berarti semua. Apa yang tidak terlihat, bukan berarti tidak ada. 2. Untuk pertanyaan soal legalitas satwa yang dititipkan di LK, mungkin sebaiknya Anda pelajari Aturan dan UU yang berkaitan dengan hal itu. UU No.5 Tahun 1990, PP No.7 Tahun 1999, PP No.8 Tahun 1999 dan Permenhut P.53 Tahun 2006. Maka akan sangat aneh ketika mempertanyakan legalitas Mereka padahal hal tersebut sudah diatur secara jelas. 3. Sekali lagi Saya sampaikan, Video yang Saya buat tidak secara khusus membicarakan keadaan Indonesia dalam hal falconry. Saya membahas falconry secara general. Untuk “riset” soal fenomena Imprinting, sejauh ini sumber referensi Saya adalah buku-buku yang ditulis oleh falconer di luar negeri. Di mana kepemilikan burung adalah legal. Jadi Saya rasa tidak ada masalah untuk itu. 4. Anda bisa pelajari secara detail di PP No. 8 Tahun 1999 mengenai pemeliharaan untuk kesenangan. Juga mengenai penangkaran. 5. Saya lebih memilih menjalankan sisi edukasi dalam falconry. Yaitu memberi informasi kepada audiens, baik dengan video ataupun tulisan, informasi-informasi yang berkaitan dengan konservasi dalam falconry. Karena itulah yang harusnya dipahami sebagai dasar pemahaman bagi siapapun yang ingin mengenal falconry. Ingat. Mengenal bukan berarti harus mempraktekkan secara teknis metode falconry. Bahkan Saya tidak membahas falconry secara teknis. Mengingat potensinya untuk disalahgunakan.

Terimakasih Mas

@@rzsylar7379 ditunggu video lainnya tentang Falconry mas 😁😁😁

Yang ini sudah liat Mas? kzbin.info/www/bejne/eWq0o2yAqJmtq7M

@@rzsylar7379 sudah dong mas 😅

Halo Mas. Mungkin bisa dilihat di video ini Mas kzbin.info/www/bejne/aqmsfouQrdadrMU

Halo Mas. Sudah coba dikalibrasi? Untuk Video Kalibrasi, sedang dalam proses. Dalam waktu dekat akan Saya upload. Kalau sudah dikalibrasi, tapi tetap terlambat, Sepertinya ada kerusakan. Mungkin bisa dibawa ke service center-nya G-Shock. Karena seharusnya jarum menit akan bergerak tiap 20 detik. Jadi ada 3 gerakan untuk 1 menit

Halo Mas. Apakah sesuai dengan video ini? kzbin.info/www/bejne/aqmsfouQrdadrMU

Halo Mas. Untuk jarum yang ada di Sub Dial (Speed Hand) ya Mas? Jarum itu bisa dikalibrasi dengan cara menekan tombol “Forward” (Kanan Bawah) hingga bunyi “beep”. Dan di layar kanan bawah tertera “H-Set”. Yang Artinya adalah “Hand Setting” (set jarum). Lalu di layar kiri bawah tertera “SUB” yang artinya sedang dalam mode setting untuk jarum di sub dial. Setelah dalam posisi tsb, arahkan jarum pada sub dial ke arah “jam 12” dengan cara menekan tombol “Forward” berkali-kali. Sampai jarum menunjukan posisi “jam 12”. Jika sudah, lalu tekan tombol “Adjust”. Untuk lebih jelasnya, mungkin nanti Saya akan buatkan videonya. Terimakasih Mas

Terimakasih banyak om infonyaa, ditunggu videonya 😁

Halo Mas. kzbin.info/www/bejne/aqmsfouQrdadrMU

@@rzsylar7379 halo om, thank you udah dibuatin videonya, udah saya praktekin alhamdulilah berhasil makasih banyak om

@@mantull6324 siap Mas. Sama-sama

Halo Mas. Mohon maaf. Kalau untuk fungsi yang itu, Saya juga belum tahu. Tapi Saya akan coba cari tahu juga. Seandainya nanti ketemu, akan Saya update. Mohon maaf. Baru direspon. Sudah 7 bulan yang lalu 😁🙏🏿 Atau mungkin dalam 7 bulan ini Mas sudah dapat jawaban? Kalau sudah, mungkin bisa di-share. Biar bisa jadi tambahan informasi buat Saya dan Teman-teman yang lihat. Terimakasih Mas