Smoga slalu dalam lindunganmu yha Allah yha Rasullullah
@Faadzhim9 күн бұрын
Saya juga kemaren mimpi mati dan kemarennya lagi saya mimpi mati, dan saya bisa ngucapin kalimat syahadat.
@user-ci9tf1of2m12 күн бұрын
Aamiin ya rabbal allamin
@FarzioMagnifico15 күн бұрын
kzbin.info/www/bejne/nGTXpKGfedWDjtUfeature=shared DZIKIR SHAHIH SESUAI SUNNAH
@ujangsuper223018 күн бұрын
Trimakasih pa ustadz ilmunya
@elzainsoffian778523 күн бұрын
Sehat selalu UAS beserta keluarga besar aamiin
@rizkyanisha612025 күн бұрын
❤❤❤
@fitr1226 күн бұрын
Masyaa Allah ❤❤❤
@SrimuliatiSari26 күн бұрын
❤❤❤❤
@murnimurniati300028 күн бұрын
Suami meninggal rumah nya nama Istrinya gimana
@nilanusi368829 күн бұрын
Amin😅
@anapatria593429 күн бұрын
Aamiin
@sartinlawani20 күн бұрын
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
@sakiahsugiono5930Ай бұрын
Mf uas ada laki² yg mengajak saya nikah bid ah apa kah ad UAS mohon penjelasan ny
@gueaja817Ай бұрын
Sakaratul Maut. "A'udzu billahi minasy-syaithanirrajim". لبِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَانِ ألرَّحِيْـــم Dari Aisyah berkata: "Aku pernah mendengar Nabi SAW berkata sedangkan beliau sedang bersandar kepadaku: "Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku dan himpunkan aku di tempat yang tinggi". (HR. Bukhari 5674 dan Muslim 2444. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy shahih). Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy hafizhohullah: "Sepatutnya bagi orang yang sakit itu untuk meminta ampunan dan rahmat. Ia tidak boleh berputus asa dari pertolongan Allah Subhanahu wa ta'ala dan tidak boleh berputus harapan dari rahmat-Nya". Maka dianjurkan bagi setiap muslim, ketika tertimpa sakit apalagi sakitnya itu mendekati tanda-tanda kematian untuk memperbanyak meminta ampun dan rahmat kepada Allah Jalla dzikruhu, selalu memuji-Nya, menghiasi diri dengan berbaik sangka kepada-Nya dan senantiasa berharap berjumpa dengan-Nya dan takut terhadap akibat dari dosa-dosa yang telah dikerjakannya. Hal ini sebagaimana telah disinyalir di dalam dalil-dalil hadits berikut ini: Dari Ibnu Abbas berkata: "Nabi SAW pernah mengambil seorang anak perempuan asuh yang hampir meninggal dunia. Beliau meletakkannya di atas dadanya (memeluknya), lalu ia meninggal dunia di dalam pelukannya. Maka Ummu Ayman radliyallahu anha pun berteriak menangis. Dikatakan kepadanya: "Mengapa kamu menangis di sisi Rosulullah SAW?". Iapun berkata: "Bukankah aku juga melihatmu menangis wahai Rasulullah?". Beliau SAW-pun bersabda: "Aku tidaklah menangis, ini hanyalah rahmat (rasa kasih sayang)". "Sesungguhnya orang mukmin itu selalu di dalam kebaikan di atas setiap keadaan, sesungguhnya jiwanya keluar dari jasadnya sedangkan ia dalam keadaan memuji Allah Azza wa Jalla". (HR. Ahmad: I/ 273-274. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy shahih). Dari Jabir bin Abdullah berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan tiga hal sebelum wafatnya. Beliau bersabda: "Janganlah seseorang di antara kalian mati melainkan dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah SWT". (HR. Abu Dawud: 3113, Muslim, Ibnu Majah: 4167 dan Ahmad: III/ 293, 325, 330, 334, 390. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih). Dari Anas bahwasanya Nabi SAW pernah masuk menemui seorang pemuda yang sedang mendekati kematian. Beliau bersabda: "Apa yang kamu rasakan?". Ia menjawab, "Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mengharapkan Allah dan aku takut terhadap dosa-dosaku". Maka Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah keduanya terhimpun di dalam hati seorang hamba di semisal tempat ini melainkan Allah akan memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan mengamankannya dari apa yang ia takuti" (HR. Turmudzi 983, Ibnu Majah: 4261 dan Ibnu Abi ad-Dunya. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: hasan). Begitu pula disyariatkan bagi setiap muslim yang sedang menemani atau menjaga keluarganya yang sedang sakit untuk selalu mentalkinkan kalimat syahadat baginya itu dengan ucapan "Laa ilaaha illallah". Yakni muslim tersebut membimbing orang yang sakit itu untuk dapat melafazhkan atau mengucapkan kalimat syahadat itu dengan fasih dan benar, sebab jika akhir hidup saudaranya itu ditutup dengan ucapan tersebut maka ia akan masuk ke dalam surga, meskipun ia diadzab terlebih dahulu di dalam neraka sesuai dengan perbuatan-dosa-dosa yang telah ia kerjakan. Hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika membesuk pamannya yaitu Abu Thalib dan seorang anak Yahudi yang sedang sakit. Beliau menawarkan Islam kepada keduanya dengan cara mengucapkan kalimat syahadat, tetapi Abu Thalib menolak ajakan beliau dan anak Yahudi itu menerima ajakannya. Dari Abu Sa'id al-Khudriy radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: "Talkinkan orang yang hendak mati di antara kalian dengan mengucapkan "laa ilaaha illallah". (HR. Abu Dawud: 3117, Muslim: 916, 917, at-Turmudziy: 976, an-Nasa'iy: IV/ 5, Ibnu Majah: 1444, 1445 dan Ahmad: III/ 3. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih). Dari Mu'adz bin Jabal radliyallahu anhu berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang akhir ucapannya "Laa ilaaha illallah" maka dia akan masuk surga". (HR. Abu Dawud: 3116 dan HR. Ahmad: V/ 233 dari Mu'adz bin Jabal radliyallahu anhu. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih). Hal ini mesti dijaga oleh setiap muslim sebab setan tidak pernah lalai di dalam menyesatkan dan menggelincirkan manusia di setiap keadaannya, sehingga ia berusaha menutupi akhir kehidupannya dengan kesudahan yang buruk (su'ul khatimah). Ma'adzallah. Dari Jabir bin Abdullah radliyallahu anhu berkata: "Aku pernah mendengar Rosulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya setan mendatangi salah seorang dari kalian pada setiap keadaannya, hingga akan mendatanginya disaat makan. Sebab itu apabila jatuh sepotong makanan, maka hendaklah ia membuang (membersihkan) kotorannya lalu memakannya. Dan hendaklah ia tidak membiarkannya dimakan oleh setan dan jika telah selesai makan, hendaklah ia menjilati jari jemarinya, karena ia tidak tahu pada bahagian makanan yang manakah adanya berkah". (HR. Muslim: 2033. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy Shahih). Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy hafizhohullah: "Setan selalu mengamati hamba di segala gerak geriknya. Apabila seseorang lalai dari manhaj Allah maka setan akan dapat menguasainya". Jika setan senantiasa berusaha menggelincirkan setiap hamba di segala keadaannya, bahkan tatkala sedang makan yang ia berusaha menghilangkan atau melenyapkan berkah dari orang tersebut. Maka kesungguhannya untuk memalingkan mereka dari Allah Subhanahu wa ta'ala, tentu akan lebih tatkala ada di antara mereka yang sedang meregang nyawa hendak meninggalkan dunia yang fana ini. Dari sebab itu, hendaknya setiap hamba selalu ingat kepada Allah SWT dengan selalu memuji-Nya, memohon rahmat dan ampunan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, meminta kepada-Nya agar diwafatkan dalam keadaan Islam dan Iman, dimudahkan dari sekaratul maut dan melazimkan lisan untuk berdzikir kepada-Nya. Begitupun keluarga yang mendampinginya ketika sakitnya, hendaknya membimbingnya dengan mentalkinkan kalimat "Laa ilaaha illallah" kepadanya, menashihati dan menyuruhnya agar selalu sabar dan ridlo' terhadap ketetapan-Nya. Janganlah mereka membiarkan celah sedikitpun bagi setan untuk dapat memalingkannya dari Allah SWT. Malaikat maut alaihi as-Salam adalah malaikat yang diserahi tugas untuk mencabut nyawa. Hadits dari al-Barra' bin Azib di atas juga menerangkan tentang nama Malaikat yang bertugas untuk mencabut nyawa setiap orang yang telah ditentukan kematian atasnya dengan nama Malaikat maut Alaihim as-Salam. Hal inipun sebagaimana telah disebutkan di dalam ayat berikut ini: Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi tugas untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu. Kemudian hanya kepada Rabbmulah, kamu akan dikembalikan". (QS. As-Sajadah 32 : 11). Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: "Ini (yaitu Malaikat maut) adalah merupakan namanya di dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Adapun penamaan malaikat Izrail itu tidak ada asalnya, (hal ini jelas) berbeda dengan apa yang telah mahsyur (terkenal) di sisi manusia. Barangkali nama tersebut adalah termasuk dari cerita israilliyat". Kedatangan Malaikat maut ini diawali dengan datangnya beberapa malaikat yang menyertainya, apakah para malaikat yang berwajah putih bersinar laksana mentari, yang pada tangan mereka ada kain kafan dari kain kafan surga dan balsem dari balsem surga. Ataukah para malaikat yang berwajah hitam kelam, yang keras lagi bengis yang pada tangan mereka ada semacam karung goni dari neraka. Manakah di antara dua golongan malaikat itu yang datang?, maka itu menunjukkan keadaan orang yang hendak mati / dicabut nyawanya. Jika yang datang itu adalah golongan malaikat yang pertama maka yang hendak meninggal dunia itu adalah termasuk orang mukmin yang gemar beribadah kepada Allah Azza wa Jalla, yang kelak akan menempati surga dan meraih keridloan-Nya. Namun jika yang datang itu golongan malaikat yang kedua maka niscaya yang akan meninggal dunia itu adalah orang kafir atau munafik yang kerap berbuat dosa, yang kelak akan menempati neraka dan mendapatkan kemurkaan-Nya. "Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh para utusan Kami (yaitu para Malaikat), dan utusan-utusan Kami itu tidak pernah melalaikan kewajibannya". (QS. Al-An'am 6: 61). Berkata asy-Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iriy hafizhohullah: "(ia diwafatkan oleh utusan-utusan Kami) yaitu Malaikat maut dan kawan-kawannya". Demikian sekilas penjelasan tentang kematian yang pasti akan datang menghampiri setiap makhluk hidup, khususnya umat manusia. Kaum pria ataupun para wanita, para penguasa ataupun rakyat jelata, kaum berpendidikan ataupun kaum yang terhimpit kebodohan, para ulama ataupun kaum awamnya, golongan mukminin ataupun kaum munafikin dan kafirin, dan selainnya. Semuanya mereka pasti akan didatangi oleh maut tanpa terkecuali dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikan kita sebagai umat Nabi-Nya Shallallahu alaihi wa sallam sebagai orang-orang yang siap menghadapi kematian dengan keimanan dan amal-amal shalih dan meninggalkan dunia yang fana ini dengan husnul khatimah.
@leksirahimАй бұрын
Aamiin Ya Allah 🤲🤲🤲
@fitriana809Ай бұрын
saya gak bisa pak ustat, tolong lah pak
@fitriana809Ай бұрын
pak ustat bikin kan doah sesudah sholat pak, dengan bahasa indonesia