gara2 lagune jancok .kasetq dijaluk arek wedok. bandung.wkt munggah ng Rinjani ijenan.😂 cok pancen .
@pokokepokАй бұрын
@@iwansudarawiyono6363 😂😂😂
@pokokepokАй бұрын
@@iwansudarawiyono6363 btw munggah rinjani kapan mas? Aku th 90an. Berdua tapi aku. Nek munggah gunung ijen/dewean aku sing nate nang semeru, th 90an juga
@iwansudarawiyono6363Ай бұрын
@pokokepok taun 93 cak.
@pokokepokАй бұрын
@@iwansudarawiyono6363 👍🏼 bener² seumuran kita 👌🏼
@andikanurrohim8074Ай бұрын
☕☕☕
@suparmanpemuda11212 ай бұрын
Suara mas kasino saat nyanyi gileee.
@sgery31232 ай бұрын
FATONAH
@suhandikarsa15693 ай бұрын
Mantepssss....pas gue baru lulus SD.KramatPela Blok B
@lutfisantosa40293 ай бұрын
lagu jaman sik sekolah stm iki...
@sutirto81483 ай бұрын
Rock suroboyo the best🤟🤟🤟
@sutirto81483 ай бұрын
Hay arek Unitomo ayo ngumpul ng jalan kenjeran warung kopi ngarepe kuburan rangkah salam teko aq shadam alumni 98 rek😊
@sarifhidayatullah99503 ай бұрын
Luar biasa memang Mereka
@sarifhidayatullah99503 ай бұрын
Jawa Batak Jawa batak😂
@fauzifauzi23334 ай бұрын
Indro, dono, kasino, nanu. semoga amal ibadah semasa di dunia, dono, kasino, nanu diterima Tuhan Yang Esa.
@anieamiroh23365 ай бұрын
Ga pernah bosen sama warkop DKI.. Alfatihah buat mas kasino n mas dono
@kambingmuda-uc3iq5 ай бұрын
Roasting yg berkelas..
@herrysulistiyo20645 ай бұрын
wkwk
@rudhypriswantoro70296 ай бұрын
Los lor bru iso dolanan hp an aku lorr slm jancokkkk polll lorrr kbr mu piye
@alhikmahkhairirizal16 ай бұрын
Ngakak bener wkwkw
@Bobby-hm4dz7 ай бұрын
Manteb....😅
@hardisusyanto96397 ай бұрын
Para personelnya sekarang th 2024 pada jadi apa ya
@adisaputrachanel26997 ай бұрын
Salam buat mg kubil yg suka beli dodol parung panjang yg ada di tiga raksa😂
@RobetRoman8 ай бұрын
😂
@just_scaly21798 ай бұрын
Ingat masa muda
@RafiqAdri-i5w8 ай бұрын
23:35 Mas KARYO mulai beraksi 😂😂😂 gila jg kalo ngeroasting 😂😂😂
@nurkholis07078 ай бұрын
Kalau dengar lagu ini aku dadi ileng jaman emakku biyen sek adang sego karak😂.asli suara hati rakyat sebelum reformasi dulu memang keren jujur apa adanya.
@novalpradyptaramadhan91619 ай бұрын
lampung hadir bos aku biyen suwi ndok Kenjeran info album jangan asem
@lekamadnez83009 ай бұрын
Lagu kenangan sama alm suami 😢
@masudmotor11959 ай бұрын
yang nyari nyari lagu ini kita seumuran.
@lekamadnez83009 ай бұрын
😂😂😂 bener
@just_scaly21798 ай бұрын
❤
@NdoroKandang6 ай бұрын
jaman cangkruk an karo ngombe paloma
@NizarMarchef16 күн бұрын
kementus
@yuliadi51079 ай бұрын
Era helm tropong 20000 nang ngarep pasar besar
@dhannyhj9 ай бұрын
Jiiimmmyyyy.... woii rekk..
@Arjuna-Irenk8 ай бұрын
Jimy mabuk yok 😅
@syamsulhuda156311 ай бұрын
❤ mantap habis
@industrikomedi Жыл бұрын
*Warkop DKI - Makin Lama Makin Tipis (Union Artis, 1987)* Untuk pertama kali-nya Warkop melepas nama Prambors dan menggantinya dengan Warkop DKI, sesuai dengan inisial ketiga anggotanya Dono, Kasino dan Indro. Disini Warkop bercerita tentang seorang guru yang diperankan oleh Indro mengajar dihadapan murid-muridnya (Dono, Kasino) yang usil dan jahil. Kali ini musik Warkop DKI dipercayakan pada Rezky Ichwan, pemusik jebolan Berklee College of Music, Boston, Amerika Serikat. Pilihan musiknya mengarah ke gaya _jazz fusion_ yang saat itu ngetren. Banyak mengambil music programming yang telah diprogram terlebih dahulu tata musiknya. Ada 2 lagu yang bisa disimak di kaset yang judulnya mengisyaratkan pada alat kontrasepsi kondom yaitu “Nggak Janji Deh Ya” (ciptaan Rezky Ichwan dan Adjie Soetama) dan “Makin Tipis Makin Asyik” (ciptaan Rezky Ichwan dan Budi Adrian Singawinata). _Dikutip dari blog Denny Sakrie (alm) "Warkop 12 Pas", juga masuk di buku warkop "Main-Main Jadi Bukan Main" (2010)._
@galihpujangkoro12426 ай бұрын
..k.. k. mmmmm. m9. km. o. mm. m. m. km. m. m. m. mm. m m. m. m. mm m.. mm. m.. mm
@industrikomedi Жыл бұрын
*Warkop Prambors - Pokoknya Betul (JAL Record, 1984)* Indro & Dono berlibur ke Bali dan bersua dengan Kasino yang berperan sebagai orang Bali. Kasino berhasil memerankan orang Bali dengan bagus, terutama meniru kegagalan sebagian besar orang Bali saat melafalkan kata yang dimulai dengan huruf *"t"* secara sempurna. Untuk kedua kalinya muncul OM Pengantar Minum Racun sebagai pengiring Warkop memparodikan lagu “Flashdance What A Feeling” yang dipolulerkan Irena Cara dan “I Don’t Want To Talk About It” nya rocker berambut jabrik Rod Stewart. _Dikutip dari blog Denny Sakrie (alm) "Warkop 12 Pas", juga masuk di buku warkop "Main-Main Jadi Bukan Main" (2010)._
@industrikomedi Жыл бұрын
*Warkop Prambors - Semua Bisa Diatur (JAL Record, 1984)* Dengan mengambil jargon yang kerap diucapkan Wakil Presiden saat itu Adam Malik “Semua Bisa Diatur”, Warkop kali ini bertutur tentang seorang Lurah yang baru diangkat sebagi Lurah Desa. Indro berperan sebagai Lurah. Kasino dan Dono memerankan orang desa yang lugu tapi jahil. Humor bernuansa kritik sosial bertebaran disana-sini. Karena saat itu tengah demam Michael Jackson, Kasino pun memplesetkan lagu “Beat It” menjadi “Cepirit”. Di saat bersamaan lagu Michael Jackson itu pun diplesetkan oleh penyanyi Weird Al Yankovic menjadi “Eat It”. Al Yankovic tercatat sebagai penyanyi parodi, pelawak dan _satirist._ Kemungkinan besar Kasino terpengaruh dengan musik parodi yang diusung oleh Weird Al Yankovic dari Amerika Serikat itu. _Dikutip dari blog Denny Sakrie (alm) "Warkop 12 Pas", juga masuk di buku warkop "Main-Main Jadi Bukan Main" (2010)._
@industrikomedi Жыл бұрын
*Warkop Prambors - Pingin Melek Hukum (Insan Record, 1983)* Indro disini berperan sebagai mahasiswa Fakultas Hukum yang aktif memberikan penyuluhan hukum pada masyarakat. Sindiran terhadap dunia hukum serta masalah korupsi menjadi materi humor yang memenuhi lakon cerita. Penulis humor Tri Sakeh dan kartunis Johnny Hidayat menuliskan naskah ceritanya. Salah satu lakon lawak terbaik Warkop. Musik digarap oleh Gatot Sudarto yang kerap membuat ilustrasi musik untuk film-film layar lebar. Gatot menulis dua lagu di kaset ini yaitu “Obrolan Warung Kopi” yang liriknya ditulis oleh Gatot Sudarto, Tris Sakeh dan Yudhie NH. Lagu ini dibawakan dengan gaya _folk_ yang segar. Bahkan harmonisasi suara Kasino dan Indro sepintas seolah meniru gaya The Everly Brothers. Lagu lainnya adalah “Jakarta Jakarta” yang liriknya pun ditulis trio Gatot Sudarto, Tris Sakeh dan Yudhie NH. Namun yang menarik adalah saat Gatot dengan jahil memedleykan lagu “Jula Juli” dengan lagu “Maybe”-nya Thom Pace yang menjadi tema lagu serial televise sohor saat itu Grizzly Adams. Gatot Sudarto memang tak ingin setengah setengah dalam menata aransemen musik untuk Warkop Prambors ini antara lain dengan menyusupkan elemen instrument musik tiup dan gesek. _Dikutip dari blog Denny Sakrie (alm) "Warkop 12 Pas", juga masuk di buku warkop "Main-Main Jadi Bukan Main" (2010)._
@industrikomedi Жыл бұрын
*Warkop Prambors dan Srimulat - Gerhana Asmara (JAL Record 1982)* Warkop berkolaborasi dengan kelompok lawak tradisional Srimulat yang menurunkan pemain seperti Gepeng, Tarsan, Asmuni, Basuki dan Jujuk. Cerita yang mengambil kisah romansa ini memperlihatkan ketrampilan dua kelompok lawak ini dalam pola interaksi yang _responsive,_ walau keduanya memiliki latar belakang gaya humor yang berbeda. Rekaman lawak ini berlangsung didua kota yaitu Jakarta dan Solo. Di Solo berlangsung di Sahid Jaya Hotel Solo yang didukung Gepeng, Indro dan Kasino. Saat itu Gepeng "dipinjam” dari Lembaga Pemasyarakatan Solo karena memiliki senjata api. Rekaman lainnya berlangsung di Jakarta yang melibatkan Dono dan Tarsan. Kolaborasi ini ternyata memang gerrr... _Dikutip dari blog Denny Sakrie (alm) "Warkop 12 Pas", juga masuk di buku warkop "Main-Main Jadi Bukan Main" (2010)._
@industrikomedi Жыл бұрын
*Warkop Prambors - Dokter Masuk Desa (Purnama Record, 1981)* Pada kaset ini untuk pertama kali Warkop Prambors hadir dengan naskah humor tematik. Mereka tidak lagi mengandalkan _joke reading._ Dengan tajuk "Dokter Masuk Desa" Warkop menggali kisah lucu diseputar dokter yang melayani masyarakat desa. Warkop meniru gaya Sambrah yang melibatkan spontanitas penonton sebagai bagian dari cerita. Perubahan gaya lawak Warkop Prambors ini memang telah termaktub pada _liner notes_ yang terpancang di bagian dalam sampul kasetnya: ”Begitu suara ini sampai di gendang telinga anda, anda akan menemukan warna Warkop yang lain. Kami tak lagi menghadirkan penggalan-penggalan _jokes_ seperti sebelumnya. Alasannya...? Kami mencoba berimprovisasi dengan meninggalkan patokan-patokan naskah atau perencanaan yang selalu kami tulis sebelum muncul. Spontanitas! Itu yang ingin kami sampaikan seperti model “sambrah” yang melibatkan juga penonton secara verbal waktu kaset ini dibuat. Keterlibatan verbal itulah yang kami harapkan bisa dinikmati sebagai sebuah kaset". Musik disuguhkan oleh band bocah Irama Teler PMR yang kelak akan dikenal sebagai Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR) dengan frontman-nya Johnny Iskandar. Mereka mengiringi Kasino menyanyikan lagu “Just The Way You Are” nya Billy Joel dalam irama dangdut dan liriknya pun diubah menjadi “Modal Asing”. Kelompok “Pengantar Minum Racun” ini pun menyodorkan dua lagu ciptaannya yaitu “Gengsi Anak Muda” dan “Pelajaran Bahasa Inggeris Jilid Dua” yang dinyanyikan oleh siapa lagi kalau bukan Kasino. _Dikutip dari blog Denny Sakrie (alm) "Warkop 12 Pas", juga masuk di buku warkop "Main-Main Jadi Bukan Main" (2010)._
@industrikomedi Жыл бұрын
*Warkop Prambors - Mana Tahan (Purnama Record, 1980)* Walaupun muka Nanu terlihat pada sampul kaset yang diambil dari poster film perdana Warkop Prambors “Mana Tahan” (1979), ini merupakan pertama kalinya Warkop Prambors tampil bertiga setelah Nanu Mulyono memutuskan menyelesaikan kuliahnya dan bersolo karir dengan membintangi film “Rojali dan Juleha” (1979) Indro menjelaskan ”Sebetulnya saat itu Nanu absen bersama kita karena harus menyelesaikan mata kuliahnya yang banyak terbengkalai di kampus” ungkap Indro. Kaset ini pun tetap menampilkan puspa ragam lelucon yang dipadu lagu-lagu yang diangkat dari soundtrack film “Mana Tahan” dengan musik yang digarap Yockie Suryoprayogo dan Abadi Soesman. Penulis humor Arwah Setiawan bersama Yusuf Lubis, Tejo dan Kasino didapuk sebagai tim penulis naskah humornya Yockie Suryoprayogo yang saat itu tengah melejit sebagai pasangan Yockie, Chrisye dalam menghasilkan album “Sabda Alam” dan “Percik Pesona” menampilkan sebuah warna musik dangdut kontemporer di kaset “Mana Tahan” ini. Simak permainan Solina String Yockie pada introduksi dan interlude lagu “Andeca Andeci” karya Oslan Husein lewat duet Kasino dan ratu dangdut Elvy Sukaesih yang bernuansa progresif rock. Teknik glissando Yockie Suryoprayogo terasa banyak dipengaruhi gaya jawara keyboard asal Switzerland Patrick Moraz yang pernah mendukung Yes dan The Moody Blues Abadi Soesman malah menulis lagu dangdut “Mana Tahaaan...!” yang dinyanyikan secara keroyokan oleh Dono, Kasino dan Indro. Ternyata diam diam dua pemain keyboards yang pernah tergabung dalam band rock God Bless ini piawai pula berlenggok dangdut. Mana Tahaaan...! _Dikutip dari blog Denny Sakrie (alm) "Warkop 12 Pas", juga masuk di buku warkop "Main-Main Jadi Bukan Main" (2010)._
@industrikomedi Жыл бұрын
*Warkop Prambors & OM PSP (DD Record 1979)* Diangkat dari acara memperingati Hari Ulang Tahun ke 16 TVRI pada tahun 1978 yang mempertemukan Warkop Prambors dan OM PSP. Kolaborasi ini seperti reuni almamater Universitas Indonesia. Kasino dan Dono berduet lewat lagu “Saudara” yang pernah dipopulerkan penyanyi dangdut Ellya Khadam serta lagu “Siksa Kubur” yang dipopulerkan Ida Laila. Nanu malah menyanyikan lagu dangdut milik Koes Plus yang dipopulerkan Elvy Sukaesih “Cubit Cubitan” dengan aksen Tapanuli yang khas dan sudah pasti bikin gerrr. OM PSP sendiri menyanyikan lagu lagu seperti “Seiya Sekata”, ”Milikmu” dan “Karena Lirikan”. Mungkin karena sama sama satu almamater, kolaborasi humor antara Warkop Prambors dan OM PSP terdengar lebih menyatu dan tek-tok. Kerap menyentil peristiwa aktual saat itu. Sebuah formula lawak dan musik yang bersenyawa dengan bagus. _Dikutip dari blog Denny Sakrie (alm) "Warkop 12 Pas", juga masuk di buku warkop "Main-Main Jadi Bukan Main" (2010)._
@industrikomedi Жыл бұрын
*Warkop Prambors - Warung Tenda (Pramaqua, 1979)* Dengan illustrasi sebuah Warung Tenda yang kembali ditoreh perancang grafis Lesin, album kedua Warkop Prambors kian memantapkan diri sebagai kelompok lawak dengan ketrampilan melahirkan sindiran dalam bentuk jokes. Baron Ahmadi menuliskan beberapa kisah humor. Warkop pun mulai melakukan parodi lagu diantranya memplesetkan lagu “Kidung” karya Chris Manusama. ”Karena di lagu Kidung kami memplesetkan kata kelabu menjadi Callebout, maka kami pun meminta izin terlebih dahulu pada mbak Doris Calebout. Musik digarap Abadi Soesman dan Ian Antono dari God Bless serta Orkes Keroncong Irama Jemblem. Warkop bereksperimen memadukan musik rock dan keroncong. Introduksi menampilkan solo gitar rock yang meraung raung dari jari jemari Ian Antono lalu bersambung dengan gaya keroncong yang khas dari Orkes Keroncong Irama Jemblem mengiringi Kasino yang mendendangkan “Jenang Gulo” dengan syahdu. Di album ini Pramaqua menaikkan harga Warkop menjadi Rp 25 juta per album. Sebuah pembayaran yang cukup fantastik. Di tahun yang sama Achmad Albar merilis album dangdut bertajuk “Zakia” yang kabarnya juga dibayar sekitar Rp. 25 juta. Kaset kedua Warkop ini digawangi oleh 4 penata suara handal Jakarta saat itu yaitu Alex Kumara, In Chung, Stanley dan Dannes Item. Rekaman di muka A adalah saat Warkop tampil secara live di Jakarta dan Bandung. Lalu di muka B menampilkan rekaman live Warkop di kota Pontianak dan sisanya di Studio Irama Mas yang terletak di kawasan Pluit Jakarta. Kasino menyanyikan lagu “John Tra La La” karya Chris Manusama yang diiringi Abadi Soesman Band. Intronya mengingatkan kita pada komposisi karya Billy Preston “Nothing From Nothing” (1972) _Dikutip dari blog Denny Sakrie (alm) "Warkop 12 Pas", juga masuk di buku warkop "Main-Main Jadi Bukan Main" (2010)._
@industrikomedi Жыл бұрын
*Warkop Prambors - Cangkir Kopi (Pramaqua, 1979)* Ini album pertama Warung Kopi Prambors dengan cover secangkir kopi yang dirilis Pramaqua pada tahun 1979. Terdiri atas Nanu, Kasino, Dono dan Indro. Diangkat dari pertunjukan Warkop di Palembang pada tahun 1979 serta di studio Gelora Seni dengan penata suara Alex Kumara dan Dannes Item. Joke reading mendominasi isi kaset ini, mereka terampil melempar folklorik bernuansa etnik. Pihak Pramaqua memberi flatpay sebesar Rp 10 juta untuk Warkop. Jumlah yang besar jika dibandingkan saat Pramaqua membayar album perdana God Bless (1976) sebesar Rp 5 juta. Kaset ini laku sebanyak 260 ribu keping melampaui penjualan LCLR Prambors 1977 dan Badai pasti Berlalu. Disini tampil pula musik dangdut lewat pemunculan Orkes Melayu Rindu Order yang dipimpin Pak Djumadi. Kenapa bernama Rindu Order ?. ”Abis tiap hari pak Djumadi selalu nelpon ke kita ada job lagi gak buat kite-kite. Langsung kite namain aja OM Rindu Order” jelas Indro yang terampil meniup suling bambu itu. Covernya yang dirancang oleh Lesin pun terlihat artistik, menampilkan sebuah cangkir dengan kopi yang mengepul. _Dikutip dari blog Denny Sakrie (alm) "Warkop 12 Pas", juga masuk di buku warkop "Main-Main Jadi Bukan Main"._
@mustikatours Жыл бұрын
Mantra bhs Indonesia, Gorilla Uganda
@fivityuliawan3841 Жыл бұрын
Cak ipoel saiki netep neng bogor saiki
@MochRizkiawan8 ай бұрын
Onok youtube e cak ipoel cak
@senodoang6878 Жыл бұрын
Asikkkkk
@arwn9801 Жыл бұрын
😅😅
@djonthemix7545 Жыл бұрын
Alhamdulillah kasetnya masih ad
@mashendrajava1975 Жыл бұрын
Aku biyen duwe kasete, mbuh saiki nang ndi gak eruh parane. Lague kocak²