Indo itu para pemimpinnya taek semua,,, dan ini lahir dari masyarakat sampah.

Semangat anak anak untuk belajar Dimanapun kalian bersekolah

Berapa siswa dlm 1 kelas?

Sistem pendidikan kita lbh mementingkan akademik namun minim karakter, logika dan creatif. Alhamdulillah sy bisa menyekolahkan anak sy di sekolah swasta Bandung namanya Edu Global School yg tdk mengutamakan akademik namun karakter, penalaran dan kreatifitas. Tdk ada PR namun adanya project. Tiap siswa harus buat project sesuai mata pelajaran yg object nya disekitar dan harus dipresentasikan didepan guru dan murid. Tiap kelas hanya 12 siswa guru paham betul karakter dan bakat tiap siswanya. Pembelajaran lbh banyak diskusi. Sekolah seperti taman bermain.

Menurut TIMSS dan PISA International test yg diakui dunia pendidikan Internasional, siswa2 Cina, Singapore, Taiwan, Jepang, dan Korea yg sering menduduki tempat teratas dalam prestasi. Terutama siswa2 di Cina. Lalu ngapain yg di contoh Finlandia? Siswa2 Finlandia kurang berprestasi dibanding siswa2 di Asia Timur. Tapi mmg org kulit putih pinter menipu dan merendahkan org2 Asia. Lalu olympiade2 otak seperti OLIMPIADE MATEMATIKA INTERNASIONAL (INTERNATIONAL MATH OLYMPIAD), OLIMPIADE KIMIA (INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD), OLIMPIADE SAINS (INTERNATIONAL SCIENCE OLYMPIAD), OLIMPIADE FISIKA (INTERNATIONAL PHYSICS OLYMPIAD), DAN OLIMPIADE INFORMATIKA (INTERNATIONAL INFORMATICS OLYMPIAD) sering dimenangkan Cina, BUKAN DIMENANGKAN FINLANDIA. Bukti2 TIMSS, PISA, atau OLYMPIADE2 OTAK ini mudah dicari via google atau youtube atau yg lain.

Guru di Indonesia itu keren keren. Terkait majunya pendidikan, akan mengikuti perkembangan perekonomian. Sangat wajar bagi orang tua memberikan les tambahan bagi anaknya, karena melihat bakat anak nya di akademis atau bahasa. Di Finlandia memiliki jam sekolah yg sedikit, fasilitas nya canggih, informatif, systematis. Itu terjadi karena perekonomiannya sudah merdeka, pemerintah pro Pada perkembangan pendidikan, pajaknya tidak dikorupsi, tetapi jelas kelihatan dicurahkan ke pendidikan. Semua biaya pendidikan gratis, namun guru nya tetap sejahtera. Bukan yg seperti sekolah negeri gratis, lalu guru nya suka suka gak masuk ngajar ya.. "Indonessea hanya bisa membayar guru honor 850.000/bulan." Info kawan ngajar di negri.

Coba Aja Jangan ada Ranking di kelas Pasti semua sama Rata

Sistem Pendidikan Indonesia ..... siistem Kopi ARABIKA. Makanya : jadi Bangsa MINDER yang garang, amburadul. Bangga Jenggot, jembut & Jilbab.

Tidak bisa di bandingkan karna beda, tapi persamaan nya sangat besar yaitu cara menuntut ilmu, cara belajar

Pak arif ,saya kurang setuju maaf

Pendidikan Finlandia tidak cocok diterapkan di negara ini kenapa? 1. Kepadatan penduduknya berbeda 2. Perbandingan sumber daya alam dan jumlah manusianya berbeda 3. Semua sekolah disana negeri, karena jumlah Manusianya tidak banyak jadi pemerintah ya mampu untuk membuat semua sekolah jadi negeri. 4. Karena semua sekolah di Finlandia adalah negeri jadi gurunya fokus ngajar dan memberikan nilai lebih jujur kepada muridnya. 5. Profesi guru sangatlah prestis karena negara menggaji dengan sangat baik. 6. Murid Finlandia ke sekolah bener-bener cari ilmu bukan nilai, karena negara sangat mengapresiasi pendidikan dengan salah satunya menggaji guru dengan gaji yang bagus. 7. Finlandia adalah bagian dari negara skandinavia yang sistem negaranya sosialis yang beda dengan kita. Jadi kalo meniru sistem pendidikan dari negara lain, carilah negara yang struktur penduduk mirip-mirip disini misalnya Kepadatan penduduknya dan pastinya negara maju dan diakui keberhasilan pendidikan nya misal peringkat PISA.

Tapi anak2 baduy atau pedalaman didaerah lain di Indonesia tidak menikmati pendidikan formal, malah cerdas2 pemikiranya. 😀 Dan Negara lain ingin belajar disana.

Ada yang tau gk gimana pembelajaran tematik di finlandia?

kenapa diterapkan secara individual sedangkan secara berkelompok saja bisa ? pendidikan bisa diterapkan secara menyeluruh bukannya individual

peringkat itu memotivasi siswa agar lebih baik lagi kedepannya siswa akan mengejar peringkat 1 pasti karena biasanya diimingi hadiah oleh orang tuanya sehingga siswa termotivasi dan bisa cerdas, aku lebih setuju sistem pendidikan di finlandia yang seperti itu

kenapa tidak setuju ?, pemeringkatan itu baik, karena tujuannya mengatur seberapa baikkah pendidikannya sistem pendidikannya atau seberapa baikkah arah pendidikannya ? buat bersaing lebih kompetitif lagi, kalau gak ada peringkat daya saingnya kurang jadi monoton dan gak bersaing

gak nyambung, apa hubungannya sistem pendidikan dengan jumlah penduduk, sistem ya sistem bagaimana cara mengajarnya anak tersebut, gak ada kaitannya dengan jumlah, meskipun di terapkan pun bisa bisa saja di indo

Coba d Indonesia gaperlu ada peringkat, gaperlu banyak² tugas hanya untuk penilaian guru, coba aja gurunya di kelas tiap mapel ditambahkan guru pendamping.

Kalo peringkat di perlukan guru , mengapa pula di berikan pada ortu...kuntul

Seharusnya pemerintah atau menteri pendidikan harus mencontoh Finlandia

Benar pak memotivasi tp kenyataanya sistem pendidikan finlan lebih di sukai anak indonesia

ada yang tahu ngk sistem kita berubah tahun berapa

Heran makanya ama indonesia apa apa mau tertinggal mulu

Jadi kalau, siswa Indonesia banyak. Teknik pendidikannya tidak bisa lebih bagus?

Pendidikan itu tidak boleh di standarisasi, tiap orang pasti berbeda dan punya minat dan bakat yg berbeda Pendidikan itu tdk boleh mengadili murid dg nilai bagus semua bisa lulus sesuai kemampuannya tdk boleh menghakimi tp berkolaborasi Nilai bagus tdk akan berpengaruh dg kehidupan siswa di masa depan tp minat dan bakat yg akan membuat mereka bahagia krn pekerjaan yg sesai dg passion mereka Tidak boleh ada tekanan dl belajar siswa di bawah umur tetaplah anak2 mereka butuh bermain jika ada yg mau menambahkan silhkan.

saya punya head chef lulusan smp intinya itu adalah passion atau fokus di satu hal yg emang bisa di tekuni yg sesuai dg minat dan bakat

kesejahteraan Guru dlu diperhatikan , jgn smpai gaji Guru kalah dengan gaji propesi lain

Beda jauh sm di Indonesia....aplg skrg full day schooll...pulang s3kolah sdh lelah...blm lg hrs les....akhirnya ank2 jenuh...mau gmn lg krn dituntut meng3jar akademis...di samping itu jg ank2 di indonesia hrs menguasai semua materi pelajaran

Jumlah penduduk dak berpengaruh sedikitpun masalah pendidikan.tinggal kita mau mencontoh secara total apa gak.sebenarnya pendidikan di Finlandia persis pendidikan yg di ajarkan dlm Islam.yaitu umur 7th baru di perbolehkan belajar menulis dan tidak boleh ada persaingan/rangking yg penting mau belajar.dan setelah balig/umur 15 th baru boleh berkompetisi,karena sudah dewasa.

Pendidikan terbaik 1. Finlandia : menyenangkan 2. Korea Selatan : Sangat keras mirip Indonesia cuman Korsel lebih serius Indonesia harusnya lebih mengacu kepada pendidikan AS dan China karena negara dgn penduduk terbesar

Saya tidak sepakat dgn pendapat toko pendidik tsb karena alasan yg disampaikan justru sebenarnya menjadi kelebihan negara kita.. Tapi memang klo pendidikan di Indonesia maju maka yg dibutuhkan adalah pemikiran anak muda karena kalau pemikiran orangtua sudah mreka gunakan di zaman dan kondisi zaman mereka berbeda dgn kondisi zaman sekarang..

Saya guru di sma kurang lebih 1 tahun. Jumlah jam pelajaran itu terlalu lama dan justru membosankan di dlm kelas

Beruntung sekali para mahasiswa yang berkesempatan mengenyam pendidikan di Finlandia.

Menurut saya cara belajar di finlandia patut dicoba untuk diterapkan diindonesia karna difinlandia tidak memberatkan pelajar tetapi memberikan wahana bagi siswa untuk berkembang dengan sistem pendidikannya yang luar biasa

anak finladia udah biasa keluar kelas... lah kita malah berontak pengen keluar kelas..

Saya merasa menjadi produk sistem pendidikan dan sampai sekarang saya mau lulus kuliah ga tau bakat saya apa pession saya dimana, keahlian saya apa

Harus ada yg pelopor 1 sekolah adopsi kurikulum finlan... Dlm kurun wkt tertentu.. Setlh berhasil boleh diterapkan pada 1 kota... Setelah itu 1 provinsi

Ternyata merubah paradigma kolot itu tak semudah seperti membalikan telapak tangan. Jumlah penduduk dan geografis tidak bisa dijadikan alasan sebagai pembanding sistem pendidikan. Karena kita masih punya waktu... tinggal dibuat jadwal waktu yang terbaik yang cocok untuk penerapan di sistem yang baru. Sistem pendidikan ibarat hanya alat dan metode pembelajaran yang sebenarnya bisa ditentukan oleh masing-masing penyelenggara pendidikan yakni pihak sekolah2 yang ada di otonomi daerah masing2.

Keren, perpustakaan bebas pinjam buku sepuasnya, nah kami di sini didaerahku negara indo pinjam buku dibatasi cuma 2 saja, gmn kita mau merdeka untuk belajar

Di indonesia kn kita diminta pelajari banyak pelajaran karna setelah tamat sekolah siapa tw nanti kita bisa jadi kuli bangunan,tukang kuras wc,tukang sapu jalanan Kalo pun kita bisa masuk kerja dikantor apalagi pemerintahan v hasil kerja gk ada sitidakx kita bisa menerapkan ilmu yg tidak ajarkan disekolahan yaittu ilmu korupsi karna itu lah di indonesia kita dipaksa untuk mempelajari banyak ilmu

proses pendidikan hrs diberikan motivasi oleh orang tua guru juga df siswa sendiri disiplin blajzr guru juga hrs brkuzlitas tdk asal 2 an ngajar

Anak bil byk pr, byk ulangan beban dengarnya kasian kecil2 sdh stres

Kasian anak saya 8 thn, kls 3 ini... banyak sekali pelajaran, hrs dihafal, hrs ulangan, kadang dia sendiri tdk mengerti apa yg dia pelajari. Blm di kelasnya jumlah murid 38 siswa dgn 1 guru. Huff... tdk bisa bernafas anakku. Sy usahakan tdk ada les apapun. Semua msh sy bisa handel. Kasihan liat temannya yg les. Sampai jam 7 - 8 malam baru boleh pulang. Gak kebayang rasanya jd mereka. 😢 hilang masa anak 2x nya yg indah.

Arif Rahman bicara tdk jelas...heran kita dibilang pakar tapi cara berpendapat aneh

Di Indonesia 1 guru rata2 mengajar bnyk kelas bnyak pula siswa, sekitar 400an siswa. Conth guru di SMA klu mapel 2 jm per minggu berarti dia harus mngajar miniml 12 kls krn jam wajib mngajar guru 24 s/d 40 jm per minggu dgn jumlah siswa per kelas 36 org. Dr 36 org tsb tdk semuanya berniat sekolah / punya smangat belajar.

Siswa indonesia harus di program lebih cepat lulus minimal 5 tahun dari standard pendidikan yg ada, karena harus membuat lapangan kerja sendiri, krn lapangan kerja yg disediakan tidak memadai dgn lukusan para siswa, terkesan pemuda kita lebih tua di sekolah dan baru memulai usaha di usia tua.

Mhn maaf pada hakekatnya yg mendidik anak adalah ortu, krn ortu tdk sanggup diserahkan ke sekolah, persoalannya juga ortu sering lepas tangan setelah diserahkan ke sekolah, padahal 16 jam anak ada di bawah kendali ortu. Ya kita tunggu Pak Menteri, bgm kurikulumnya..., kebijakan tata kelolanya, termasuk sarana prasarana, kesejahteraan guru dan dosennya, sy yakin semua siap menerima perubahan, tetmasuk rencana melek bhs inggris, ayo kita dukung, bila perlu semua mata pelajaran harus disampaikan dalam bhs inggris. pokoknya masyarakat itu siap siap aja kok dari dulu kala, jadi nggak perlu kuatir...program pak menteri apa saja masyarakat ikut, mungkin yang nggak siap apabila masyarakat hrs bayar mahal.

1. Bandingkan juga tingkat kesejahteraannya 2. jumlah manusia yg akan di pintarkan 3. gaji gurunya 4. kesadaran masyarakatnya 5. Kesadaran anak thd kewajibannya 6. pulang sekolah sudah banyak bermainnya 7. orang tua sibuk cari uang untuk bisa menghidupi anak2nya 8. di kampung, kota masih banyak anak pulang sekolah bantu ortu kerja 9. solusinya, klu begitu biarkan ortu yg sangat mampu mendidik anak2nya masing2, dan yg belum beruntung biar kan negara yg urus. Kasihan negara belum mampu menyediakan pendidikan. Atau bisa juga yg kaya subsidi silang bayar sekolanya.

Belajar bertahun2 bhs inggris ttp saja tdk ada perubahan

Tapi terkendala bhs inggris