Bedanya cuma 1. Erick Thohir didukung R1 dan menerima dukungan tsb dg tangan terbuka, jadi kompak sinergis antara PSSI dg pemerintah. Nurdin Halid gak didukung R1 dan saat mau dibantu dya nolak krn takut diaudit keuangan pssi oleh pemerintah. PSSI itu ibarat negara dalam negara ini yg harus dihindari utk terulang lg d masa depan.

Dan era bung towel

Tahun 90 smpt namanya Liga Dunhill krn sponsornya rokok merk itu.

Paling bobrok di DUNIA

Reformasi sepakbola itu gak mudah dan gak instant. Kita lihat pak ET dipuja2 tp banyak yg gak sadar klo blio adalah orang KETIGA yg ditunjuk Presiden Jokowi utk benahi sepakbola. Pertama adalah Edy Rahmayadi yg meninggalkan pos di tengah jalan, kedua adalah Iwan Bule yg sayangnya akhir kepemimpinannya ternoda Tragedi Kanjuruhan, yg ketiga ini baru Erick Thohir yg ditunjuk langsung setelah deal dg Presiden FIFA. Poinnya adalah benahi sepakbola tidak bisa instant butuh keberlanjutan, nanti tugas Presiden Prabowo utk pilih ketum PSSI yg baru semisal ET gak mau lagi.

@@harukrentz435 beda mas, sangat beda kondisi dr Edi ramayadi,Iwan bule smpe pak Erik Tohir, setidaknya mereka mau berkerja. Nah KPSI. Pemalas,goblok dan tolol, sombong pula. Sampe saya denger dari Darius Sinatra bilang mereka ini bener2 tolol. Banyak masukan dr grasroot ngk ditanggapi bahkan lebih ke tidak perduli org ngomong dan ngasih pendapat apa. Klub meeting saya ikut, saya ketemu sama Dirut LPI saya tanya ini rewardnya gimana, perpertandinhan gimana, rembush sponsor dipinggir lapangan, sampe masalah Piala aja mereka ngk punya. Kompetisi piala aja ngk punya. Ditambah, bergulirnya liga saya punya pemain mantan pemain PSMS Medan edisi sblm terjadi dualisme, surat keterangan pemain itu juga lengkap,mereka ngk mengakui. Sekelas pemain profesional diminta surat SSB atau klub amatirnya. Gila ngk. Seharusnya kan cukup surat keterangan dr klub terakhir. Aneh kan.