Jika dalam membuat cremona menggunakan autocad, besar gaya sama dengan panjang batang. Namun harus diingat skala yang digunakan.

Skala 1:40 ==> 1 cm digambar mewakili 40 kg RA & RB sebesar 400 kg, sehingga digambar (400/40) 10 cm P1 300 kg ==> digambar 300/40 = 2,5 cm P2 200 kg ==> digambar 200/40 = Setelah gambar cremona jadi, maka setiap batang diukur panjangnya kemudian dikalikan dengan 40 untuk mendapatkan besar gaya pada masing-masing batang.

@@izammultazam6418 Bisa eliminasi atau substitusi

Mohon maaf pa,saya menghitung tapi tidak menemukan hasil S2 dan S10 nya berbeda​ dengan video nya itu bagaimana ya pa@@samuellayang3459

Tinggi profil keseluruahn 90 cm. Y(b) 42,044 diukur dari sisi bawah. Ya = 90 - Yb = 90 - 42,044 = 47,956 cm

S2 diperoleh dengan menyelesaikan Pers (1) dan Pers (2), bisa menggunakan metode eliminasi atau substitusi. Misalkan menggunakan metode eliminasi, untuk mendapatkan nilai S2, maka Pers (1) dikalikan dengan 0,573 dan Pers (2) dikalikan dengan 0,819. Selanjutnya Pers (1) dan Pers (2) dijumlahkan. Sehingga akhirnya akan diperoleh nilai S2

S2 diperoleh dengan menyelesaikan Pers (1) dan Pers (2), bisa menggunakan metode eliminasi atau substitusi. Misalkan menggunakan metode eliminasi, untuk mendapatkan nilai S2, maka Pers (1) dikalikan dengan 0,573 dan Pers (2) dikalikan dengan 0,819. Selanjutnya Pers (1) dan Pers (2) dijumlahkan. Sehingga akhirnya akan diperoleh nilai S2. S10 diperoleh dengan menyelesaikan Pers (1) dan Pers (2), bisa menggunakan metode eliminasi atau substitusi. Misalkan menggunakan metode eliminasi, untuk mendapatkan nilai S10, maka Pers (1) dikalikan dengan 0,573 dan Pers (2) dikalikan dengan 0,819. Selanjutnya Pers (1) dan Pers (2) dikurangkan. Sehingga akhirnya akan diperoleh nilai S10.

Apakah ini juga bisa diterapkan pada portal?

Ia, bisa digunakan untuk menaksir dimensi balok pada portal. Namun untuk memastikan keamanan struktur, perlu dihitung statika struktur.

G dan F titik simpul, bukan batang

Berpengaruh. Misalkan P4 di titik C, maka batang 9 tidak sama dengan 0, melainkan merupakan batang tarik yang besarnya sama dengan P4. Demikian pula jika P4 di titik E, maka batang 13 merupakan batang tarik, yang besarnya sama dengan P4

@@samuellayang3459 sama yang di excel itu kok bisa jadi 0,700 sedangkn di penjelasan 0,819

0,7 diperoleh dari perhitungan arc tg 1,4/2 untuk mendapatkan besar sudut alfa (34,992). Sedangkan 0,819 merupakan nilai dari cos sudut alfa 34,992

​jadi Perhitungan nya p4 di batang di 13 gimana? trs itu cuma di hitung setengah bagian aja apa enggak jika beban tidak sma

Sebenarnya tidak masalah, kalau mau diasumsikan sebagai batang tekan. Yang penting konsisten. Maksudnya, perhitungan dalam satu titik buhul, jika ada 2 gaya batang belum diketahui, 2 batang tersebut diasumsikan sebagai batang tekan atau batang tarik untuk lebih memudahkan dalam perhitungan. Jika hasil perhitungannya positif, maka arah pemisalan arah gaya sudah benar. Tetapi jika hasilnya negatif, arah gayanya berlawanan dengan arah pemisalan.

Izin bertanya pak, hasil S2 sudah didapatkan ketika mencari nilai gaya batang di titik F, dan hasilnya negatif. Tapi ketika dimasukkan ke nilai sigma Hg pada titik G, kenapa nilainya jadi positif pak? Padahal arah S2 di penguraian gaya batang titik G adalah positif, positif kali negatif tetap negatif, tapi di sigma Hg titik G, kenapa jadi positif pak?

Apakah nilai plus minus itu tidak berlaku saat didalam persamaan pak? Apa hanya untuk menentukan apakah arah permisalan kita sudah benar atau tidak ya pak?

@@menonepercent Ia, hanya menunjukkan arah. Selanjutnya dalam perhitungan perhatikan sumbu cartesius (X-Y). Jika arahnya ke kanan atau ke atas, tanda positif. Jika arah gaya ke kiri atau ke bawah, tandanya negatif

Perhitungannya sama saja. Yang penting pada metode kesimbangan titik buhul, perhitungan hanya bisa dilakukan jika maksimal hanya ada 2 gaya batang yang belum diketahui. Jika batang FC tidak ada, maka gaya batang 5 = gaya batang 6.

Sigma V harus sama dengan nol. Demikian pula sigma H harus sama dengan nol apabila ada beban terpusat yang membentuk sudut dengan gelagar.

Silakan cek di link berikut: docs.google.com/spreadsheets/d/1dW_VWhevV4Ag5iCTCqqQp7C0dxqkc3Rf/edit?usp=sharing&ouid=117362167922586522692&rtpof=true&sd=true

Karena pembebanan dan geometri strukturnya simetris. Sehingga untuk mempercepat perhitungan langsung dibagi 2. Jika dihitung dengan sigma MA = 0; atau sigma MB = 0, hasilnya akan tetap sama.

Jika P4 tidak ada, maka urutan perhitungan sama saja. Namun titik C hanya ada batang 6, 7, 10, 11 dan 12 tanpa adanya gaya luar.

400 + S1.0,573 = 0 400 + 0,573 S1 = 0 400 dipindahakn ke ruas kanan, sehingga tandanya menjadi negatif (-) 0,573 S1 = -400 S1 = -(400/0,573)

Dikalikan 0,5 karena merupakan setengah jarak titik berat untuk segmen dengan uk. tinggi (19,538-5) cm; lebar 10 cm terhadap titik berat penampang secara keseluruhan.

Db kiri: hitungan semua gaya (reaksi, gaya luar) yang berada di sebelah kiri titik B. Db kanan: jumlah gaya Db kiri ditambah dengan gaya di titik B (RB). Jumlah gaya pada titik terakhir harus = nol

Nilai -133,333 merupakan nilai C1 (konstanta) 0 = 450 - 50 + 3.C1 0 = 400 + 3.C1 3C1 = -400 C1 = (-400)/3 C1 = -133,333

Jika ada 2 beban terpusat yang sama besar dengan jarak yang sama, seperti pada menit 7.30. Maka momen maksimum dihitung: Mmaks = P x jarak tumpuan ke titik beban = 2 x 2 = 4 t.m

Maaf baru balas. Pada perhitungan Iy, nilai x' segmen 1, 2 dan 3 sama dengan nol karena sumbu X segmen 1, 2 dan 3 berimpit dengan sumbu X segemen secara keseluruhan, sehingga tidak mempunyai jarak (x=0)

Ia, Mmax ada ditengah bentang ...

Jarak yang diperhitungkan adalah dari titik berat (pusat penampang secara keseluruhan) terhadap titik berat segmen 1. Sehingga digunakan 19,538-2,5

Benar untuk kasus soal ini gaya normal = 0.

Batang 1 tekan tehadap titik A, maka terhadap titik F batang 1 juga merupakan batang tekan. Coba dicermati lagi penjelasan pada langkah 4 di video, disitu dijelaskan arah gaya masing-masing menuju ke titik A dan F. Dua gaya yang sama besar, berlwanan arah dan berada dalam satu garis kerja, maka resultan gaya = 0. Dengan demikian struktur dalam keadaan stabil. Jika gaya 1 batang menuju ke titik A dan di titik F gaya bayang 1 menjauh dari titik F (menuju ke titik A), maka resultan gaya tidak sama dengan 0 (struktur tidak stabil). Sama halnya dengan batang 5, jika gaya tarik terhadap titik A, maka pada titik C juga gaya tarik.

@@samuellayang3459 saya paham cuma yg sy bingung adalah S1 dititk buhul F positif pada persamaan, namun hasil dr perhitungan S1 = -697,51 ( tanda -) yg sy tanyakan kenapa pada persamaan di ttk buhul HF S1 pada persamaan S1 Sin α + dts = 0 697,51 sin α + dts = 0 sdangkan hasil perhitungan (S1 = -697,51) tanda (-) tidak dimasukan malah jadi positif itu saja yg sy mau tnyakan. terimkasih

@@purwanto6226 Tanda - atau + hanya menunjukkan arah gaya. Gaya batang 1 tekan terhadap titik A maka gaya tekan juga pada titik F. Ketika gaya batang 1 di titik F diuraikan terhadap sumbu x, arahnya ke kanan, sehingga bertanda positif. Ketika diuraikan pada sumbu y, arahnya ke atas, sehingga bertanda positif.

Prinsipnya sama, asalkan struktur canopy merupakan struktur rangka batang.

Nilai tan 1,4/2 =0,7. 0,7 dijadikan sudut (arc tan) atau shift tan 0,7 (kalau menggunakabn kalkulator sehingga diperoleh besar sudut 34,992

Apabila yang dimaksud cantilever, maka pada saat menghitung reaksi perletakan, beban merata dijadikan beban terpusat. Untuk perhitungan selanjutnya konsepnya sama saja