NING UMI LAILA MINTA MAAF
2:04
Akhlak | Muhaimin
5:46
4 ай бұрын
Sumber Ajaran Islam | Sofiana
1:07
Studi Islam | Imam Buhori Muslim
3:05
Ibadah | Amalia Romadhona Imron
3:48
Akidah Dalam Islam | Lutfia
5:20
4 ай бұрын
Islam, Iman Dan Ihsan | Roibeh
5:18
Пікірлер
@susanakhoirinnisak8419
@susanakhoirinnisak8419 4 күн бұрын
smg berkah ya ning umi laila
@yayatnurhayati2349
@yayatnurhayati2349 9 күн бұрын
Selamat Ning Umi Laila Beasiswa S2 Aamiin 🤲👍❤️🙏
@mrmustofa870
@mrmustofa870 10 күн бұрын
😭😭😭
@HasanAlbar-qj4qy
@HasanAlbar-qj4qy 12 күн бұрын
11 samudra keindahan alam Dajjal motes 👁️ suwar merduh benar-benar enak suwar mimpi bunga tidur asmara
@fadil7113
@fadil7113 24 күн бұрын
❤❤❤🙌🙌🕋🙏🙏👍
@alvinwahyuni8647
@alvinwahyuni8647 Ай бұрын
Tetap semangat ning
@fikaafkarina5634
@fikaafkarina5634 Ай бұрын
Tetap dihati
@maulidaardila
@maulidaardila Ай бұрын
Setiap Peristiwa Kita ambil Hikmah dan 'Ibrohnya saja..,baik untuk Kita juga untuk yang bersangkutan,'umurnya masih sangat muda, InsyaAllah masih ada kesempatan Kita untuk terus belajar.. siapapun Kita tiada yang sempurna,setiap Kita punya kelebihan dan juga punya kekurangan..
@najmahaurok8511
@najmahaurok8511 Ай бұрын
Dr ustadzah umi Ning Laila kita belajar, bahwa TK ad manusia yg sempurna. Dr umi Ning Laila kt belajar jgn sok bersih sekalipun bertitel pendakwah masih bisa melakukan kesalahan fatal. #muhasabahdiri @takadamanusiasempurna
@najmasyifa7681
@najmasyifa7681 Ай бұрын
Ning, Nyai , Ustadzah itu hanya panggilan yang diciptakan oleh lingkungan masyakarat utk menghargai beberapa hal yg terdapat dalam dirinya, misalkan dari sisi keilmuanya, dua karena nasabnya, merupakan keturunan tokoh yang menjadi panutan dalam sebuah komunitas, biasanya sebutan neng , diberikan bagi keluarga di kalangan tokoh keagamaan , karena usianya yg masih muda, kalau Nyai, dr sisi keilmuan dia sudah banyak berkecimpung dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan, dan usianya lebih sepuh, sedangkan Ustadzah adalah pengajar di sebuah Instansi kelembagaan bernama Madrasah...🙏🙏
@aidaziavardah3143
@aidaziavardah3143 Ай бұрын
Ning umi laila mantap ,👍keren 👍,salah ngaku salah 👍,maju terus lanjutkan dakwah 🤘. NINE STARS mendukungmu 🤘 Ning umi laila "Salah" dalam menjelaskan tentang Wudhu dan Shalat qodho pada acara di bulan Ramadhan yang tayang di RCTI ,iya betul dia memang Salah , namun dia tidak gengsi untuk mengakui kesalahannya ,untuk itu sudah yaa ...cukup nggih...,teman-teman ustadz/ustadzah lain yang ilmunya lumayan tapi sepi JOB 😄 ,kalau mau mengoreksi silakan koreksi dengan santun dan paparkan yang jelas,itu bagus biar masyarakat juga jadi belajar,tapi jangan lupa tetap jaga etika , jangan mengkritik sampai lepas kontrol sehingga yang keluar dari mulut berupa cacian. Ning umi laila kan masih bocah ,dimaklumi saja.Yang imamahnya segede tampah ,jubahnya melambai-lambai saja masih bisa salah kok, ya begitulah manusia. Share @pengikut
@rubiadawia9467
@rubiadawia9467 Ай бұрын
DI ANTARA KESALAHAN NING UMI LAILA, TETAP ADA KEBAIKANNYA YANG TAK TERLIHAT Awalnya saya mengenal Ning Umi Laila, Perempuan muda kelahiran 08 Agustus 2000 kira-kira satu tahun yang lalu. Saat ada acara di UIN Sunan Ampel Surabaya, Ia diundang ke sana. Saat itu Ning Umi sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Dakwah UINSA, dan sudah sukses menjadi KZbinr dengan sekitar 400 ribu subscriber, kurang dari 1 juta follower di Instagram, dan di Tiktok hampir mencapai 2,4 juta follower. Basic-nya memang Ia suka shalawat, kadang ada gubahan lagu yang diisi dengan shalawat. Ia adalah idola anak-anak muda. Seorang influencer muda yang bisa diterima teenager Indonesia di tengah-tengah gempuran Korean Wave, melalui produk K-Pop, Drakor, Style ala-ala Korea. Tidak mudah lho diidolakan oleh anak muda Indonesia. Saya kemudian bertemu dengan Ning Umi Laila ketika Ia diwisuda S1 pada Agustus 2023. Kebetulan saya aktif menjadi emak-emak Dharma Wanita UINSA dan hampir selalu hadir di Haflah Wisuda UINSA. Saat itu Ia memberikan sambutan perwakilan wisudawan. Ia menceritakan kisah jatuh bangun hidupnya. Ayahnya meninggal di saat ia masih berkuliah, ketika Covid 19 melanda. Ibundanya sejak ia kelas 2 SMP telah sakit stroke. Ada momen ketika Ia berbicara dan terisak, mengingat almarhum ayahandanya yang telah meninggal. Gumam saya saat itu, "hebat anak ini, Ia harus berjuang untuk melanjutkan kuliahnya ‘sendirian’, merawat ibundanya dan menjadi Perempuan sulung dari dua adik lelakinya." Setelah prosesi wisuda, saya menghampiri Ning Umi dan ngobrol. Ia ditemani dengan bu Nyainya Ning Lailatul Masyrifah tempat Ia mondok, di Ponpes Sunan Kalijogo, Surabaya. Ia menjelaskan jawaban dari pertanyaan saya, mengapa masih muda kok sudah viral di sosmed? Mengapa masih muda dakwahnya yang ala-ala teenagers kok viral? Jawabannya adalah, almarhum ayahnya dulu yang memulai. Ayahnya saat berdakwah mengumpulkan anak anak muda yang pengangguran, dan mengajari mereka ber-KZbin. Ayahnya berusaha memberdayakan pemuda pengangguran di lingkungan tempat tinggalnya. Jadi Ning Umi melanjutkan peninggalan almarhum ayahandanya tercinta. Ning Umi bergiat di medsos untuk merawat peninggalan ayahandanya. Mungkin pembaca bisa stalking medsos untuk mengetahui siapa ayahandanya. Ketika saya membuka KZbin, saya menemukan bahwa almarhum ayahanda Ning Umi ternyata Kyai Granat (almarhum KH. Edi Rahmatullah). Beliau sering duet ketika berdakwah dengan istrinya yg juga ibunda Ning Umi, yaitu Ustadzah Sulastri. Jujurly, ketika saya menyimak ceramah duet Kyai Granat dan istrinya, saya lebih terkesan dengan ceramah istrinya. Renyah banget. Kriuk-kriuk koyok krupuk. Ringan. Tapi ingat, ini segmennya wong Jawa Timuran yaa.. Ada guyonan yang mungkin tidak masuk ke segmen jamaah sak-Indonesia. Apalagi untuk segmen Salaf-ers, Muhammadiyah-ers, dan lain lainnya. Fix, ini dakwah ala-ala wong NU Jawa Timuran. Ketika ibundanya sakit, Ning Umi kemudian menemani ayahandanya berceramah. Di saat inilah minat dan bakat berceramahnya terlatih dengan baik. Dan Ia masih sangat muda. Semakin kesini, saya melihat kok Ning Umi semakin laris manis menerima 'tanggapan' ceramah. Ia juga menerima beasiswa S2 di UINSA, yang khusus diberikan pak Rektor kepadanya. Bisa dibayangkan, anak yg masih muda, sudah mempunyai ritme aktifitas yang puadat merayap seperti cicak-cicak di dinding. Jadwal ceramah Ning Umi sudah tersusun sejak setahun yang lalu, saya mendapatkan bocoran ini ketika ngobrol dengan bu Nyainya yang juga penasihat Ning Umi. Terkadang Ning Umi setelah ceramah, tidak pulang. Ia tidur sebentar di mobil, di parkiran UINSA. Sak sliyut. Agar paginya bisa berkuliah S2. Untuk anak muda yang hidupnya dipenuhi perjuangan, saya sih angkat topi banget yaa… Eh, beberapa saat yang lalu. Di fyp saya kok muncul foto Ning Umi, yang tiba-tiba dipenuhi dengan hujat-hujatan. Komennya jamaah medsosiyah yang maha benar, pedes banget bray. Saya membacanya ngeri-ngeri sedap. Setelah saya cek dan ricek. Lha memang Ia salah. Salah karena gibahin Bang Rhoma idola suami saya. “Salah” ketika menjelaskan tata cara wudhu, dan lain sebagainya. Tapi masalahnya, apakah ada kesalahan yang tidak mungkin bisa dimaafkan? Kalau jamaah medsosiyah berprinsip bahwa pendakwah harus benar 100%, lha ustad-ustad pendakwah yang sudah kondang dan sudah senior pun terkadang juga salah. Mereka rambutnya sudah memutih lho gaes, jam terbangnya sudah tinggi. Bahkan ada lho pendakwah yang kontroversial sampai bisa membuat bumi gonjang ganjing, langit kelap kelip dan netizen mobat mabit. Saya dan suami saya sebagai pengajar dan juga terkadang harus mengisi pengajian, pun kadang salah berbicara. Kepleset lidah. Masalahnya dakwah kami gak direkam, karena kami tidak se-viral Ning Umi. Padahal jam terbang saya dan suami sudah lumayan tinggi karena sudah es te we (setengah tuwek). Maka untuk Ning Umi yang masih remaja, kesalahan adalah satu hal yang niscaya. Dan saya yakin Ning Umi pasti setelah ini menjadi lebih berhati-hati dalam berdakwah, sebab saat ini di usia yang masih muda Ia sudah dihajar habis-habisan sama netizen. Saya yakin semua yang terjadi adalah yang terbaik dari Allah untuk Ning Umi. Masalahnya adalah, netizan yang maha lucu ini komen-komennya so hot banget. Seakan-akan Ning Umi tidak punya satu kebaikan apapun. Seakan-akan semua yang ia kerjakan salah. Ingat, anak muda Indonesia harus didukung untuk maju. Jika salah, maka kita berikan masukan yang membangun. Bukan hujatan yang membunuh motivasi baik untuk berdakwah. Mari kita bergandeng tangan untuk bersama-sama memberikan kesempatan dengan cinta kasih, kepada anak-anak muda kita untuk berprestasi dalam kebaikan. Adapun jika ada kesalahan, maka ini adalah bagian dari cerita bagaimana mereka berproses untuk menjadi lebih baik. Wallahu A’lam. Salam cinta, Ika Yunia Fauzia (Pendakwah, Penulis Buku, Dosen Prodi Ekonomi Syariah di Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas, Surabaya)
@noviaprilia5888
@noviaprilia5888 Ай бұрын
Lagi viral ceramah umi Laila karena membahas anak Rhoma irama sebenarnya Ning Laila itu bicara betul karena fakta dan khususnya Indonesia berita ini sudah pada tau kalau anak Rhoma irama dapat kasus tapi mungkin karena Ning umi Laila ini sbg ustadzah jadi setiap kata nya tersorot agar lebih hati hati lagi, sebenarnya juga banyak para penceramah memberikan contoh menyebut nama secara langsung sbg contoh pada jemaahnya cuma karena tidak seviral seperti umi Laila Krn beliau ustadzah viral bisa d katakan sudah jadi artis jadi setiap kata harus lebih hati hati pelajaran buat Ning semoga menjadi lebih baik d berikan kesehatan karena beliau skr lagi drop. Imam Syafi'i berkata"ketika engkau menyampaikan kebenaran engkau akan bertemu dengan 2 orang berbeda.orang pintar akan merenung dan orang bodoh akan tersinggung. Ambil yang baik buang yang buruk
@Aqua-xh2wt
@Aqua-xh2wt Ай бұрын
Izin kan saya memperkenalkan diri saya santri Genggong Kraksaan Probolinggo Jawa Timur, atas nama Muhammad Zainal Arifin ✨ dari kandang jati wetan Kraksaan hadir ❤
@karyatikaryati41
@karyatikaryati41 Ай бұрын
Siiip
@junaidahsekar2081
@junaidahsekar2081 Ай бұрын
❤selamat Ning umi Laila🎉
@FauzanUzan-qk1yy
@FauzanUzan-qk1yy Ай бұрын
Sujses selalu ning ummi
@user-gi4xm9sn3t
@user-gi4xm9sn3t Ай бұрын
Saya sampai bangkrut karena korona dagangnya
@jihad.jempol
@jihad.jempol Ай бұрын
PANGGUNG NING UMI LAILA Umi Lailatul Rahmah Hadi atau yang akrab disapa Ning Umi Laila adalah penceremah muda, bahkan sangat muda. Allah menganugerahi kelebihan suara dan wajah indah kepada putri mbarep almarhum Ustad Edy Rahmatullah, yang familiar dengan sebutan Kiai Granat (gerakan anti narkotika). Satu tahun terakhir ini saya punya komunikasi dengan Ning Umi Laila. Sejak ia pernah singgah di rumah kami Penerbit Mitra Karya di Tuban, saya kerap menerima informasi dengan padatnya jadwal ceramahnya. Dua tahun sudah dilingkari oleh tim managernya, Mbak Ana asal Mojokerto itu. Sehari kemarin berita tentang Ning Umi Laila viral di media sosial. Saya membaca postingan seorang tokoh yang menggunggah video Ning Umi yang tayang di stasiun televisi tentang kesalahan dalam menjelaskan hukum waktu sholat qodlo' dan memakan buah dari batang pohon seseorang yang menjulur ke tanah tetangga. Unggahan tersebut merupakan bagian dari pentashihan hukum fiqih atas 'kesalahan' yang Ning Umi sampaikan dalam program tayangan Bunga-Bunga Hati di RCTI. Saya turut senang atas munculnya pembenaran dari para tokoh ahli fiqih. Tetapi kurang senang saat ada seseorang yang tidak mengenal seseorang yang dibicarakan itu dengan mengatakan "dia tidak pernah mondok", hati kecil saya langsung membantah. Karena saya tahu Ning Umi Laila adalah anak kesayangan pasangan Ustadz Edy dan Ustazah Sulastri yang sejak kecil sudah memondokkan putri pertamanya di pondok Mambaul Hisan Sidayu Gresik, itu adalah pondok untuk anak-anak. Sejak dini Ning Umi sudah mondok. Artinya bekal pendidikan pesantren sudah dienyam. Dilanjutkan di madrasah Tsanawiyah Mambaus Sholihin Cabang Benjeng Gresik. Dari sini bakat ceramahnya terasah karena ia kerap tampil dan menguasai podium Muhadloroh pondok, apalagi sang ayah kerap mengajak Ning Umi Laila tampil duet dalam satu panggung keliling acara ke acara di Jawa Timur. Ning Umi secara sengaja sudah dididik untuk meneruskan perjuangan dakwah dari ayah dan ibunya. Kedua orangtuanya adalah panutan dalam mimbar yang sering duet suami-istri dalam satu panggung. Setelah ibunya jatuh sakit karena stroke, sang anak harus mengisi kekosongan teman duet sang ayah. Itu adalah bagian apik yang langka. DI DEPAN KAMERA Ning Umi namanya mulai dikenal orang sebagai penceramah setelah mengisi ceramah walimatul arus di Lamongan. Potongan video ceramahnya yang merakyat itu membuat namanya naik level. Dimulai ceramah menemani sang ayah, lalu menjadi munsyidah dengan cover lagu-lagu sholawat, dan puncaknya menjadi mubalighoh secara mandiri. Ini sebuah prestasi berjenjang. Karirnya sebagai penceramah menaikkan nama jurusan Dakwah di kampus UINSA semakin dikenal masyarakat. Pengembangan skill dalam penyampaian materi dakwah yang Ning Umi Laila kuasai didapatkan dari kampus tersebut. Bicara di depan kamera itu sesuatu yang sulit. Dan mudah bagi yang terbiasa. Ning Umi sudah lanyah menyampaikan materi ceramah dengan tema-tema random dalam kegiatan dan tradisi Islam di Jawa. Misalnya ceramah tentang menyambut bulan Ramadhan, halal BI halal, haflah madrasah, khitanan, pernikahan, Isro mi'raj, dan lain sebagainya. Khas bahasa Jawa-nya yang selalu punya power membuat gerr pendengarnya. Kemudian di tahun ini ia melejit ke stasiun televisi nasional dengan tema fiqih. Ini adalah suatu lonjakan dan keluar dari zona nyaman yang selama ini jarang ia geluti. Secara ilmu dasar fiqih ia sudah menerimanya selama jadi santri di 3 pesantren. Akan tetapi bicara di depan kamera TV nasional yang begitu ribetnya akan durasi, tuntutan ini dan itu akan membuatnya jatuh dalam kesalahan. Kesalahan ini menjadi bahan evaluasi selanjutnya dalam persiapan yang lebih matang lagi. Dan membutuhkan pentashih ahli dalam bidang yang ia sampaikan. Tapi terkadang nasib seseorang bisa sekali salah, ribuan kebenarannya hilang dimakan komentator. Ning Umi Laila adalah temannya sepupu saya. Saya memandang sepupu sebagai anak kecil di mata saya. Begitu juga Ning Umi Laila yang sangat muda sudah mendapatkan jatah panggung yang tinggi dalam dunia dakwah. Kesibukan yang padat bisa menjadi hambatan untuk muthola'ah yang mendalam. Kita harus memberikan support kepadanya. Kesalahan biar dievaluasi, utamanya tim media yang merekrutnya. Waktu terus berjalan, kita yang ahli ngomong belum pernah tampil live atau tampil di depan kamera secara ketat akan durasi dan lain sebagainya. Kita pun bisa juga menjadi orang yang viral akan kesalahan yang tidak direncanakan. Tahun demi tahun tokoh-tokoh yang banyak dikagumi orang satu persatu merasakan 'kepleset' bicara di media. Baik yang dipotong dari bicara dalam video maupun dari tindakan dalam video. TULANG PUNGGUNG KELUARGA Siapa sangka Ning Umi harus berdiri terdepan dalam keluarganya? Setelah ayahnya wafat di masa-masa Corona, ibunya bertahun-tahun sakit stroke, dan dua adiknya yang masih kecil butuh biaya pendidikan. Ning Umi sebagai kakak dari adik-adiknya berjuang keras. Sekeras baja, karena ia hidup di Surabaya. Pernahkah kalian melihatnya sedih dalam layar kaca? Senyuman yang selalu menjadi ciri khasnya adalah gambaran ketegaran hatinya. Ia pribadi yang riang. Bertemu siapa saja selalu akrab. Coba lihat foto ini. Itu adalah ibu saya yang baru pertama kali berjumpa dengan Ning Umi. "Umi Laila itu orangnya grapyak, ngguyu terus," kata ibu saya malam itu setelah ia pulang dari rumah saya. Ning Umi, teruslah meniti jalan dakwah. Tuban, 29 Ramadhan 1445 Hijriah. #ningumilaila
@jihad.jempol
@jihad.jempol Ай бұрын
PANGGUNG NING UMI LAILA Umi Lailatul Rahmah Hadi atau yang akrab disapa Ning Umi Laila adalah penceremah muda, bahkan sangat muda. Allah menganugerahi kelebihan suara dan wajah indah kepada putri mbarep almarhum Ustad Edy Rahmatullah, yang familiar dengan sebutan Kiai Granat (gerakan anti narkotika). Satu tahun terakhir ini saya punya komunikasi dengan Ning Umi Laila. Sejak ia pernah singgah di rumah kami Penerbit Mitra Karya di Tuban, saya kerap menerima informasi dengan padatnya jadwal ceramahnya. Dua tahun sudah dilingkari oleh tim managernya, Mbak Ana asal Mojokerto itu. Sehari kemarin berita tentang Ning Umi Laila viral di media sosial. Saya membaca postingan seorang tokoh yang menggunggah video Ning Umi yang tayang di stasiun televisi tentang kesalahan dalam menjelaskan hukum waktu sholat qodlo' dan memakan buah dari batang pohon seseorang yang menjulur ke tanah tetangga. Unggahan tersebut merupakan bagian dari pentashihan hukum fiqih atas 'kesalahan' yang Ning Umi sampaikan dalam program tayangan Bunga-Bunga Hati di RCTI. Saya turut senang atas munculnya pembenaran dari para tokoh ahli fiqih. Tetapi kurang senang saat ada seseorang yang tidak mengenal seseorang yang dibicarakan itu dengan mengatakan "dia tidak pernah mondok", hati kecil saya langsung membantah. Karena saya tahu Ning Umi Laila adalah anak kesayangan pasangan Ustadz Edy dan Ustazah Sulastri yang sejak kecil sudah memondokkan putri pertamanya di pondok Mambaul Hisan Sidayu Gresik, itu adalah pondok untuk anak-anak. Sejak dini Ning Umi sudah mondok. Artinya bekal pendidikan pesantren sudah dienyam. Dilanjutkan di madrasah Tsanawiyah Mambaus Sholihin Cabang Benjeng Gresik. Dari sini bakat ceramahnya terasah karena ia kerap tampil dan menguasai podium Muhadloroh pondok, apalagi sang ayah kerap mengajak Ning Umi Laila tampil duet dalam satu panggung keliling acara ke acara di Jawa Timur. Ning Umi secara sengaja sudah dididik untuk meneruskan perjuangan dakwah dari ayah dan ibunya. Kedua orangtuanya adalah panutan dalam mimbar yang sering duet suami-istri dalam satu panggung. Setelah ibunya jatuh sakit karena stroke, sang anak harus mengisi kekosongan teman duet sang ayah. Itu adalah bagian apik yang langka. DI DEPAN KAMERA Ning Umi namanya mulai dikenal orang sebagai penceramah setelah mengisi ceramah walimatul arus di Lamongan. Potongan video ceramahnya yang merakyat itu membuat namanya naik level. Dimulai ceramah menemani sang ayah, lalu menjadi munsyidah dengan cover lagu-lagu sholawat, dan puncaknya menjadi mubalighoh secara mandiri. Ini sebuah prestasi berjenjang. Karirnya sebagai penceramah menaikkan nama jurusan Dakwah di kampus UINSA semakin dikenal masyarakat. Pengembangan skill dalam penyampaian materi dakwah yang Ning Umi Laila kuasai didapatkan dari kampus tersebut. Bicara di depan kamera itu sesuatu yang sulit. Dan mudah bagi yang terbiasa. Ning Umi sudah lanyah menyampaikan materi ceramah dengan tema-tema random dalam kegiatan dan tradisi Islam di Jawa. Misalnya ceramah tentang menyambut bulan Ramadhan, halal BI halal, haflah madrasah, khitanan, pernikahan, Isro mi'raj, dan lain sebagainya. Khas bahasa Jawa-nya yang selalu punya power membuat gerr pendengarnya. Kemudian di tahun ini ia melejit ke stasiun televisi nasional dengan tema fiqih. Ini adalah suatu lonjakan dan keluar dari zona nyaman yang selama ini jarang ia geluti. Secara ilmu dasar fiqih ia sudah menerimanya selama jadi santri di 3 pesantren. Akan tetapi bicara di depan kamera TV nasional yang begitu ribetnya akan durasi, tuntutan ini dan itu akan membuatnya jatuh dalam kesalahan. Kesalahan ini menjadi bahan evaluasi selanjutnya dalam persiapan yang lebih matang lagi. Dan membutuhkan pentashih ahli dalam bidang yang ia sampaikan. Tapi terkadang nasib seseorang bisa sekali salah, ribuan kebenarannya hilang dimakan komentator. Ning Umi Laila adalah temannya sepupu saya. Saya memandang sepupu sebagai anak kecil di mata saya. Begitu juga Ning Umi Laila yang sangat muda sudah mendapatkan jatah panggung yang tinggi dalam dunia dakwah. Kesibukan yang padat bisa menjadi hambatan untuk muthola'ah yang mendalam. Kita harus memberikan support kepadanya. Kesalahan biar dievaluasi, utamanya tim media yang merekrutnya. Waktu terus berjalan, kita yang ahli ngomong belum pernah tampil live atau tampil di depan kamera secara ketat akan durasi dan lain sebagainya. Kita pun bisa juga menjadi orang yang viral akan kesalahan yang tidak direncanakan. Tahun demi tahun tokoh-tokoh yang banyak dikagumi orang satu persatu merasakan 'kepleset' bicara di media. Baik yang dipotong dari bicara dalam video maupun dari tindakan dalam video. TULANG PUNGGUNG KELUARGA Siapa sangka Ning Umi harus berdiri terdepan dalam keluarganya? Setelah ayahnya wafat di masa-masa Corona, ibunya bertahun-tahun sakit stroke, dan dua adiknya yang masih kecil butuh biaya pendidikan. Ning Umi sebagai kakak dari adik-adiknya berjuang keras. Sekeras baja, karena ia hidup di Surabaya. Pernahkah kalian melihatnya sedih dalam layar kaca? Senyuman yang selalu menjadi ciri khasnya adalah gambaran ketegaran hatinya. Ia pribadi yang riang. Bertemu siapa saja selalu akrab. Coba lihat foto ini. Itu adalah ibu saya yang baru pertama kali berjumpa dengan Ning Umi. "Umi Laila itu orangnya grapyak, ngguyu terus," kata ibu saya malam itu setelah ia pulang dari rumah saya. Ning Umi, teruslah meniti jalan dakwah. Tuban, 29 Ramadhan 1445 Hijriah. #ningumilaila
@mudjiyatimudjiyati7305
@mudjiyatimudjiyati7305 Ай бұрын
225 ribu subscribe..to bu..??? bukan juta....😮
@user-ft8dc5fs7d
@user-ft8dc5fs7d Ай бұрын
Semoga sukses buat ning umi sukses dunia sampai akirat.amin.❤
@titinsuhartini5835
@titinsuhartini5835 Ай бұрын
Tabarokalloh🤲👍👍👍
@azrildl3893
@azrildl3893 Ай бұрын
Ya Allah nng umi terharu saya melihatnya,mdh²an ank ku kelak bisa kaya nng umi Soleh Solehah dan cerdas
@janton9haanchannel384
@janton9haanchannel384 Ай бұрын
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA Memang Nge TOP 👍🙏🏻
@janton9haanchannel384
@janton9haanchannel384 Ай бұрын
Selamat Dan Sukses Ya Mba /Mas Yang Sudah Wisuda. S1 Salam Hormat 👍
@pepyyeniprihantoro7164
@pepyyeniprihantoro7164 Ай бұрын
Hallo ning umi laila kamu cantik banget sih semangat ya wisudanya❤❤❤❤❤❤❤🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉
@raudhatuljannah5784
@raudhatuljannah5784 Ай бұрын
Jaga nama baik, jaga almamater, jaga nama baik orang tua.
@raudhatuljannah5784
@raudhatuljannah5784 Ай бұрын
Sambut masa depan dengan bahagia. Sambut masa depan dengan kelapangan dan penuh cinta. Sambut masa depan dengan penuh optimis. Setiap zaman ada masalahnya dan setiap zaman ada solusinya.
@reymonafandi3510
@reymonafandi3510 Ай бұрын
Seketika menjadi lemah saya😢
@hasan8amin
@hasan8amin Ай бұрын
Banggaaaa
@user-xe6gn8ur4m
@user-xe6gn8ur4m Ай бұрын
Selamat Untuk Ning Ummi Laila
@juaramediatv4261
@juaramediatv4261 Ай бұрын
God job ning umi, cerdas
@cahayakemilau4892
@cahayakemilau4892 Ай бұрын
Alhamdulillah...ikut seneng utk mbak Umi Lalia.....
@puspasari8858
@puspasari8858 Ай бұрын
Maasyaa Allah Tabarakallah Ning Umi Laila dan UIN SA Surabaya
@ceramah4150
@ceramah4150 2 ай бұрын
Assalamualaikum wr wb. Penyampaian Neng UMI . Enak didengar kan . Semoga berkah.
@EkaSusilawati-cz3gq
@EkaSusilawati-cz3gq 2 ай бұрын
Biasa nya kalau dengar sambutan lama,suka bosan,dan pendengar mulai grasak grusuk,.tapi ini berbeda,semua nya ikut terharu,tertawa bersama
@user-hr8my4pv1h
@user-hr8my4pv1h 2 ай бұрын
Bagus skali rektor uin mmberi kputusan u/ melanjudkn pendidikan S2 utk ummi laila mahasiswi berprestasi begitu sebaiknya semua rektor penuh punya kbijakkan
@aryarefandy1619
@aryarefandy1619 2 ай бұрын
Ning umi kuliah di uin sunan ampel ya
@triosikambang7721
@triosikambang7721 2 ай бұрын
Mengandung bawang
@Nurhomsin
@Nurhomsin 2 ай бұрын
betapa bangganya orang tua yg melahirkan neng umi. Agamanya pintar dan hatinya mulia .
@nahdlatunnisaazkiya768
@nahdlatunnisaazkiya768 2 ай бұрын
Haha
@rohilisahrani9336
@rohilisahrani9336 2 ай бұрын
Lanjutkan para kyaiku babat habis doktrinnya..sing wong ujung laut ...
@rohilisahrani9336
@rohilisahrani9336 2 ай бұрын
waha wahabi kc mata kuda . mpret pret blepotan kliihatnya planga plongo...dkmpung sy ga ada scuilpun org2 sprti ini klo ada sy suruh pergi ribed...
@rohilisahrani9336
@rohilisahrani9336 2 ай бұрын
Waha waha tuh ditunggu ditantang adu kitab..dg ulama pintar muda yaitu kyai muda sanie
@lpmmental6039
@lpmmental6039 2 ай бұрын
NU tempatnya orang pintar
@sintianatasya4239
@sintianatasya4239 2 ай бұрын
Belajar dmn emang?😂😂
@misdipokak9230
@misdipokak9230 2 ай бұрын
Ya Alloh kami ingin putri kami sukses seperti dosen uinsa aamiin
@raaldzikrogroup7822
@raaldzikrogroup7822 2 ай бұрын
Selamatnya...sukses selalu
@Sugenkwisanggeni1956
@Sugenkwisanggeni1956 2 ай бұрын
ilmu thoriqoh atau tasawuf 👍
@user-tj7mh5gf5k
@user-tj7mh5gf5k 2 ай бұрын
😢Neng alamat ye S2 Moga Lu Cipta Najwa ye