Kelompok 1B - Manajemen Sekolah
7:22
Kelompok 1A Manajemen Sekolah
14:19
Пікірлер
@erinerenolita7746
@erinerenolita7746 10 күн бұрын
Nama : Erine Renolita Agustin NIM : 2307042 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Apakah filosofi “zero defects” dari model Crosby relevan untuk diterapkan dalam pendidikan, yang melibatkan banyak variabel manusia dan subjektivitas?
@rianahyune
@rianahyune 10 күн бұрын
Nama: Alya Putri Mariana NIM: 2307760 Kelas: Pendidikan Bisnis 3B Filosofi "zero defects" dari model Crosby dapat relevan untuk diterapkan dalam pendidikan, namun dengan beberapa penyesuaian. Dalam konteks pendidikan, yang melibatkan banyak variabel manusia dan tingkat subjektivitas yang tinggi, "zero defects" tidak harus diartikan secara harfiah sebagai hasil tanpa cacat sama sekali. Sebaliknya, filosofi ini lebih tepat diinterpretasikan sebagai komitmen terhadap standar kualitas tinggi, konsistensi, dan upaya maksimal untuk meminimalkan kesalahan dalam proses pendidikan. Penerapan "zero defects" dalam pendidikan dapat difokuskan pada pencapaian target seperti memastikan kurikulum dijalankan dengan baik, memberikan pelatihan yang memadai kepada tenaga pendidik, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Meski pendidikan tidak dapat sepenuhnya bebas dari kesalahan karena adanya faktor manusia seperti kemampuan siswa yang beragam atau keterbatasan sumber daya, filosofi ini mendorong para pelaku pendidikan untuk terus memperbaiki proses dan hasil dengan pendekatan berbasis data dan evaluasi berkelanjutan. Dengan demikian, filosofi "zero defects" tetap relevan sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas pendidikan, asalkan diadaptasi sesuai dengan karakteristik dunia pendidikan yang kompleks dan dinamis. Fokusnya bukan pada hasil yang sempurna, tetapi pada proses yang terintegrasi untuk mencapai standar kualitas setinggi mungkin
@erinerenolita7746
@erinerenolita7746 10 күн бұрын
Terima kasih atas jawabannya Alya! 🪷⭐️ Saya setuju bahwa filosofi "zero defects" dari model Crosby tetap relevan jika diadaptasi sesuai dengan karakteristik dunia pendidikan yang kompleks dan dinamis. Pendekatan ini, seperti yang Anda sebutkan, lebih cocok untuk diartikan sebagai komitmen terhadap kualitas tinggi dan konsistensi daripada interpretasi harfiah tanpa kesalahan. Saya juga setuju bahwa dalam pendidikan, fokusnya bukan pada hasil sempurna, melainkan pada proses berkelanjutan yang terintegrasi untuk meningkatkan kualitas. Pendekanan pada penggunaan data dan evaluasi yang berkelanjutan sangat penting, terutama mengingat variabilitas manusia dan subjektivitas yang ada. Namun, saya ingin menambahkan bahwa penerapan "zero defects" ini bisa lebih efektif jika diiringi dengan budaya pembelajaran organisasi. Misalnya, menciptakan lingkungan yang mendorong inovasi, kolaborasi, dan pengakuan terhadap upaya perbaikan oleh setiap individu dalam ekosistem pendidikan. ​@@rianahyune
@zidanealfilahi8185
@zidanealfilahi8185 9 күн бұрын
izin menjawab saya Ahmad zidan filahi selaku presenter dari kelompok 11A menurut saya Filosofi "zero defects" dari Philip B. Crosby, yang berfokus pada kesempurnaan dan penghindaran kesalahan dalam kualitas produk atau layanan, relevan dalam pendidikan, tetapi perlu disesuaikan mengingat kompleksitas konteks pendidikan yang melibatkan variabel manusia, subjektivitas, dan kondisi yang dinamis.
@erinerenolita7746
@erinerenolita7746 10 күн бұрын
Nama : Erine Renolita Agustin NIM : 2307042 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Dalam penerapan TQS, bagaimana organisasi pendidikan dapat memastikan bahwa setiap fase (mendefinisikan, merencanakan, mengimplementasikan, dan merampungkan proyek) dilakukan secara terintegrasi untuk menghasilkan hasil yang optimal?
@rianahyune
@rianahyune 10 күн бұрын
Nama: Alya Putri Mariana NIM: 2307760 Kelas: Pendidikan Bisnis 3B Izin menjawab menurut saya untuk memastikan bahwa setiap fase penerapan Total Quality System (TQS) dalam organisasi pendidikan berjalan secara terintegrasi dan menghasilkan hasil yang optimal, diperlukan pendekatan yang sistematis dan kolaboratif. Langkah pertama adalah mendefinisikan tujuan secara jelas dengan menetapkan visi, misi, dan sasaran pendidikan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART). Dalam proses ini, penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan, seperti guru, siswa, orang tua, dan staf, agar seluruh pihak memiliki pemahaman dan komitmen yang sama terhadap tujuan yang ingin dicapai. Selanjutnya, perencanaan yang komprehensif menjadi dasar pelaksanaan. Rencana strategis harus mencakup alokasi sumber daya, jadwal kegiatan, dan indikator keberhasilan yang jelas. Perencanaan ini perlu didasarkan pada data dan fakta untuk mengidentifikasi kebutuhan prioritas. Selain itu, tim kerja yang dibentuk harus memiliki pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas agar pelaksanaan berjalan efektif. Pada tahap implementasi, pendekatan kolaboratif harus diterapkan dengan melibatkan semua pihak untuk memastikan keterlibatan penuh. Tenaga pendidik dan staf harus diberikan pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam melaksanakan tugas. Selama pelaksanaan, penting untuk memantau kemajuan secara berkala agar rencana tetap berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Fase evaluasi dan penyelesaian proyek dilakukan secara sistematis dengan menggunakan indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI). Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala, menemukan solusi perbaikan, dan memastikan bahwa hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan awal. Laporan evaluasi kemudian disampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan sebagai bentuk transparansi. Selain itu, teknologi dan sistem informasi harus diintegrasikan untuk mendukung kolaborasi dan pengelolaan data secara efisien. Platform digital dapat digunakan untuk memantau kemajuan setiap fase secara real-time. Terakhir, organisasi pendidikan perlu mengadopsi kultur perbaikan berkelanjutan melalui pendekatan Plan-Do-Check-Act (PDCA). Budaya ini mendorong inovasi, pembelajaran dari kesalahan, serta feedback yang berkelanjutan dari semua pihak untuk penyempurnaan proses. Dengan pendekatan ini, organisasi pendidikan dapat memastikan bahwa setiap fase TQS berjalan secara sinergis, sehingga hasil yang optimal dapat tercapai.
@erinerenolita7746
@erinerenolita7746 10 күн бұрын
@rianahyune Terimakasih atas jawabannya Alya! 🪷⭐️ Saya setuju dengan poin-poin yang disampaikan, khususnya tentang pentingnya pendekatan sistematis dan kolaboratif dalam memastikan setiap fase Total Quality System (TQS) berjalan secara terintegrasi. Penekanan pada keterlibatan semua pihak serta pengadopsian budaya Plan-Do-Check-Act (PDCA) sangat relevan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses. Selain itu, integrasi teknologi dan sistem informasi memang krusial, terutama untuk memantau kemajuan real-time serta mempermudah pengelolaan data secara efisien. Pendekatan seperti ini tidak hanya memastikan tercapainya hasil optimal, tetapi juga mendukung transparansi dalam pelaporan hasil kepada seluruh pemangku kepentingan. Namun, saya ingin menambahkan bahwa dalam proses perencanaan, penting juga untuk mempertimbangkan fleksibilitas. Ini diperlukan agar organisasi dapat beradaptasi terhadap perubahan kondisi eksternal yang mungkin memengaruhi pelaksanaan rencana. Secara keseluruhan, jawaban Anda sudah sangat komprehensif dan dapat menjadi panduan yang baik dalam implementasi TQS di organisasi pendidikan.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab erin untuk pertanyaan yang sudah diajukan, dalam penerapan TQS (Total Quality School), organisasi pendidikan dapat memastikan setiap fase dilakukan secara terintegrasi melalui beberapa langkah: Pertama kita bisa mendefinisikan terlebih dahulu, menentukan visi, misi, dan tujuan yang jelas yang sejalan dengan kebijakan mutu. Semua pemangku kepentingan, termasuk siswa, guru, dan staf, harus dilibatkan dalam proses ini untuk memastikan kesepahaman bersama. Kedua merencanakan atau membuat rencana aksi yang terperinci dengan indikator kinerja yang terukur. Pastikan semua sumber daya yang diperlukan-baik fisik, manusia, maupun teknologi-tersedia dan disusun secara sistematis untuk mendukung pencapaian tujuan. Ketiga mengimplementasikan atau melaksanakan rencana dengan koordinasi yang baik antara semua pihak. Selama implementasi, lakukan pemantauan secara berkala untuk mendeteksi masalah yang mungkin muncul dan lakukan penyesuaian cepat. Keempat merampungkan atau evaluasi hasil implementasi berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Tinjau kembali kekuatan dan kelemahan dari seluruh proses, serta lakukan perbaikan berkelanjutan untuk memastikan hasil optimal. Dengan memastikan setiap fase saling terhubung dan mendukung, organisasi pendidikan dapat mencapai hasil yang lebih efektif dan berkelanjutan.
@nazwameytun
@nazwameytun 10 күн бұрын
Nama: Nazwa Aulia Meytun NIM: 2310428 Kelas: 3B-Pendidikan Bisnis Apakah penggunaan teknologi digital dapat secara signifikan meningkatkan mutu pendidikan?
@RizqullohAlMubarok
@RizqullohAlMubarok 10 күн бұрын
Nama : Rizqulloh Al Mubarok NIM : 2304384 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis izin Menjawab, Penggunaan teknologi digital dapat secara signifikan meningkatkan mutu pendidikan dengan memperluas akses ke sumber belajar, memungkinkan pembelajaran interaktif, dan mendukung metode pengajaran yang lebih fleksibel dan personal. Teknologi juga memfasilitasi komunikasi antara pengajar dan siswa, serta mempermudah evaluasi dan pemantauan perkembangan siswa. Dengan pemanfaatan yang tepat, teknologi digital dapat memperkaya pengalaman belajar dan meningkatkan efisiensi proses pendidikan.
@nazwameytun
@nazwameytun 10 күн бұрын
@ terimakasihh atas jawabannya, saya setuju
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab meytun atas pertanyaan yang telah diajukan Ya, penggunaan teknologi digital dapat secara signifikan meningkatkan mutu pendidikan. Teknologi memungkinkan akses yang lebih luas dan cepat terhadap informasi, materi pembelajaran, serta sumber daya pendidikan yang berkualitas. Alat digital seperti platform pembelajaran daring, aplikasi interaktif, dan multimedia mendukung metode pembelajaran yang lebih variatif dan menarik. Selain itu, teknologi juga memfasilitasi kolaborasi antara guru dan siswa, memungkinkan pengajaran yang lebih personal dan adaptif sesuai kebutuhan individu. Dengan pemanfaatan yang tepat, teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi, keterlibatan, dan hasil belajar siswa secara keseluruhan.
@nazwameytun
@nazwameytun 10 күн бұрын
Nama: Nazwa Aulia Meytun NIM: 2310428 Kelas: 3B-Pendidikan Bisnis Bagaimana Anda menilai efektivitas sistem penjaminan mutu internal di sekolah dibandingkan dengan akreditasi eksternal?
@khansa1565
@khansa1565 10 күн бұрын
Izin menjawab perkenalkan saya Khansa Nur Abidah dengan NIM 2308527, Efektivitas sistem penjaminan mutu internal di sekolah cenderung lebih berkelanjutan karena prosesnya dilakukan secara rutin oleh pihak sekolah sendiri, memungkinkan perbaikan yang konsisten sesuai kebutuhan spesifik. Namun, akreditasi eksternal lebih objektif karena melibatkan pihak luar yang memberikan penilaian berdasarkan standar nasional atau internasional. Kedua pendekatan ini saling melengkapi; penjaminan mutu internal memastikan kesinambungan, sementara akreditasi eksternal memberikan validasi dan akuntabilitas terhadap mutu pendidikan di mata publik.
@nazwameytun
@nazwameytun 10 күн бұрын
@@khansa1565baik terimakasih jawabannya khansa
@nazwameytun
@nazwameytun 10 күн бұрын
@ baik terimakasih jawabannya khansa, saya setuju
@karenpinkan7585
@karenpinkan7585 9 күн бұрын
Izin menjawab saya Karenina Pinkan Putri P dengan NIM 2311164 selaku presenter dari kelompok 11A, menurut saya sistem penjaminan mutu internal lebih efektif dalam memastikan perbaikan berkelanjutan karena dilakukan secara rutin dan melibatkan seluruh warga sekolah. Namun, akreditasi eksternal memberikan perspektif objektif dari pihak luar untuk menilai standar mutu secara independen. Keduanya saling melengkapi untuk menciptakan kualitas pendidikan yang optimal.
@khansa1565
@khansa1565 10 күн бұрын
Nama: Khansa Nur Abidah NIM 2308527 3B Pendidikan Bisnis Pertanyaan 11 B Bagaimana hubungan antara visi, misi, dan tujuan sekolah dengan implementasi manajemen mutu pendidikan?
@nazwameytun
@nazwameytun 10 күн бұрын
Saya Nazwa Aulia Meytun (2310428) izin menjawab: Visi, misi, dan tujuan sekolah adalah pondasi utama dalam implementasi manajemen mutu pendidikan. Visi memberikan arah yang jelas tentang masa depan sekolah, misi menjelaskan langkah-langkah untuk mencapai visi, dan tujuan menetapkan sasaran yang lebih spesifik. Ketiga elemen ini saling terkait dan menjadi acuan dalam setiap kegiatan sekolah. Dengan demikian, manajemen mutu pendidikan dapat diterapkan secara efektif untuk memastikan bahwa semua upaya yang dilakukan selaras dengan visi, misi, dan tujuan sekolah, sehingga kualitas pendidikan dapat terus ditingkatkan.
@khansa1565
@khansa1565 10 күн бұрын
@@nazwameytun Terimakasih atas jawabannya meytun saya setuju bahwa manajemen mutu pendidikan dapat diterapkan secara efektif untuk memastikan bahwa semua upaya yang dilakukan selaras dengan visi, misi, dan tujuan sekolah, sehingga kualitas pendidikan dapat terus ditingkatkan.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab khansa atas pertanyaan yang telah diajukan Visi, misi, dan tujuan sekolah memiliki hubungan langsung dengan implementasi manajemen mutu pendidikan. Visi memberikan arah jangka panjang, menciptakan tujuan strategis yang jelas, dan menjadi dasar pengambilan keputusan dalam manajemen mutu. Misi menjabarkan langkah-langkah konkret untuk mencapai visi tersebut, termasuk kebijakan dan prosedur yang mendukung standar kualitas. Sementara tujuan sekolah yang spesifik dan terukur, membantu merumuskan indikator keberhasilan dalam manajemen mutu. Secara keseluruhan, visi, misi, dan tujuan menjadi landasan bagi penerapan sistem manajemen mutu yang terencana, terorganisir, dan berkelanjutan.
@khansa1565
@khansa1565 10 күн бұрын
Nama: Khansa Nur Abidah NIM 2308527 3B Pendidikan Bisnis Pertanyaan 11 A Menurut kalian, Apakah penerapan standar nasional pendidikan di Indonesia sudah efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan? Berikan penjelasan berdasarkan kasus nyata.
@nazwameytun
@nazwameytun 10 күн бұрын
Saya Nazwa Aulia Meytun izin menjawab: Penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Indonesia dalam meningkatkan mutu pendidikan masih menjadi perdebatan. Meskipun SNP telah menjadi acuan bagi seluruh satuan pendidikan, implementasinya di lapangan masih beragam. Beberapa sekolah berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran secara signifikan, terlihat dari peningkatan prestasi siswa dalam berbagai ajang kompetisi. Namun, banyak juga sekolah yang masih kesulitan dalam memenuhi seluruh standar yang ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya kompetensi guru, dan perbedaan kondisi geografis. Kasus nyata menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di perkotaan dengan fasilitas lengkap dan guru yang berkualitas cenderung lebih mudah memenuhi SNP dibandingkan sekolah di daerah terpencil. Perbedaan ini menunjukan bahwa SNP belum sepenuhnya mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan.
@khansa1565
@khansa1565 10 күн бұрын
@@nazwameytun terimakasih jawabannya, saya setuju. Opini tersebut mencerminkan realitas bahwa penerapan SNP belum merata akibat disparitas sumber daya dan kondisi geografis. Agar SNP benar-benar meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan solusi yang mendukung pemerataan akses, penguatan kapasitas guru, dan peningkatan fasilitas terutama di daerah terpencil.
@karenpinkan7585
@karenpinkan7585 9 күн бұрын
Izin menjawab saya Karenina Pinkan Putri P dengan NIM 2311164 selaku presenter dari kelompok 11A, menurut saya penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Indonesia belum sepenuhnya efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini terlihat dari disparitas kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Sebagai contoh, laporan Kemendikbud menunjukkan bahwa hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) masih rendah di banyak sekolah di daerah terpencil, menunjukkan belum meratanya penerapan standar tersebut. Tantangan utama mencakup kurangnya infrastruktur, ketersediaan guru berkualitas, dan implementasi yang tidak konsisten.
@nasywaasal
@nasywaasal 10 күн бұрын
Nama: Nasywaa Salsabiila NIM: 2307439 Kelas: 3B Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Mengaitkan dengan isu “green campus” yang sedang banyak dibicarakan, bagaimana manajemen mutu pendidikan dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga relevan untuk Gen Z yang melek teknologi?
@varelgracia
@varelgracia 10 күн бұрын
Izin menjawab pertanyaanmu ya Nasywaa, Manajemen mutu pendidikan dapat menciptakan lingkungan belajar ramah lingkungan dan relevan untuk Gen Z dengan mengadopsi prinsip *green campus* melalui digitalisasi proses belajar, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan limbah. Kurikulum dan metode pembelajaran dapat dirancang berbasis teknologi yang interaktif dan inovatif, seperti e-learning dan laboratorium virtual. Selain itu, melibatkan mahasiswa dalam proyek lingkungan berbasis teknologi dapat meningkatkan kesadaran ekologi mereka sekaligus memanfaatkan keterampilan digital yang dimiliki Gen Z. Monitoring keberlanjutan program ini menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas dan relevansi pendidikan.
@nasywaasal
@nasywaasal 10 күн бұрын
terima kasih varel atas jawabannya, ternyata manajemen mutu tetap dapat menciptakan lingkungan belajar ramah lingkungan dan relevan untuk Gen Z
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab nasywaa atas pertanyaan yang telah diajukan Manajemen mutu pendidikan dapat menciptakan lingkungan belajar yang ramah lingkungan dan relevan untuk Gen Z dengan mengintegrasikan prinsip "green campus" ke dalam kebijakan dan praktik pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan melalui: Infrastruktur Hijau: Menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan energi, pengelolaan sampah, dan desain bangunan yang efisien. Misalnya, penerapan sistem energi terbarukan atau penggunaan ruang terbuka hijau yang mendukung kenyamanan dan kesejahteraan. Pembelajaran Berbasis Teknologi: Memanfaatkan teknologi digital untuk mengurangi ketergantungan pada kertas dan mendukung pembelajaran daring atau hibrida. Ini akan lebih relevan bagi Gen Z yang terbiasa dengan teknologi. Edukasi Lingkungan: Menyisipkan nilai-nilai keberlanjutan dan kesadaran lingkungan dalam kurikulum, sehingga siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga memahami pentingnya menjaga lingkungan untuk masa depan. Partisipasi Siswa: Melibatkan siswa dalam kegiatan berbasis teknologi dan ramah lingkungan, seperti proyek daur ulang digital atau aplikasi penghijauan, yang bisa meningkatkan keterlibatan dan kesadaran mereka. Dengan demikian, manajemen mutu pendidikan tidak hanya menciptakan lingkungan yang mendukung keberlanjutan tetapi juga relevan dengan minat dan kebutuhan Gen Z.
@naylanafisha9293
@naylanafisha9293 10 күн бұрын
Nama: Nayla Nafisha Iman NIM: 2308291 Kelas: 3B Jika pendidikan adalah produk, apa yang akan Anda ubah dalam 'proses produksinya' untuk memastikan setiap siswa menjadi 'produk' unggulan?
@erinerenolita7746
@erinerenolita7746 10 күн бұрын
Saya Erine Renolita Agustin (2307042) izin menjawab, Dalam memandang pendidikan sebagai sebuah proses produksi, perubahan fundamental perlu dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang unggul. Pertama, sistem pembelajaran harus dirancang secara personal dan adaptif, menyesuaikan dengan karakteristik, kemampuan, dan minat masing-masing siswa. Pendekatan ini memungkinkan setiap siswa berkembang sesuai dengan potensi uniknya. Keseimbangan antara pengembangan hard skills dan soft skills juga harus menjadi prioritas, karena kedua aspek ini sama pentingnya dalam membentuk individu yang kompeten dan berkarakter. Menciptakan lingkungan belajar yang positif dan suportif sangat penting, di mana siswa merasa aman untuk bereksplorasi, mencoba hal baru, dan bahkan membuat kesalahan sebagai bagian dari proses pembelajaran. Kolaborasi yang erat antara guru, siswa, dan orang tua perlu ditingkatkan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan spesifik setiap siswa. Program mentoring dan bimbingan yang terstruktur dapat membantu siswa dalam menemukan dan mengembangkan potensi unik mereka. Yang tidak kalah penting adalah evaluasi dan pembaruan metode pengajaran secara berkala berdasarkan umpan balik dan pencapaian siswa, sehingga proses pembelajaran dapat terus ditingkatkan kualitasnya. Dengan pendekatan yang komprehensif ini, setiap siswa dapat berkembang menjadi individu yang unggul sesuai dengan kapasitas dan karakteristik mereka masing-masing. Copy
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab nayla atas pertanyaan yang telah diajukan Jika pendidikan dianggap sebagai produk, untuk memastikan setiap siswa menjadi "produk" unggulan, beberapa perubahan dalam "proses produksinya" dapat dilakukan, antara lain: Personalisasi Pembelajaran: Menggunakan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa. Ini memastikan setiap siswa berkembang sesuai dengan potensi mereka. 1. Peningkatan Kualitas Pengajaran: Memberikan pelatihan berkelanjutan kepada guru untuk meningkatkan keterampilan pedagogis dan pemahaman mereka tentang teknologi pendidikan, agar dapat memberikan pengajaran yang lebih efektif dan relevan. 2. Penilaian Berbasis Kompetensi: Mengubah sistem evaluasi dari hanya berbasis ujian tertulis menjadi penilaian yang lebih holistik, mencakup keterampilan praktis, kreativitas, dan kecerdasan emosional. 3. Pengembangan Karakter: Menekankan pembentukan karakter melalui pendidikan sosial, emosional, dan etika, untuk memastikan siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang dalam aspek moral dan sosial. 4. Kolaborasi dengan Industri: Meningkatkan hubungan dengan dunia industri untuk memastikan kurikulum relevan dengan kebutuhan pasar kerja, memberikan keterampilan yang aplikatif dan mempersiapkan siswa untuk tantangan dunia profesional. Dengan perubahan ini, "proses produksi" pendidikan akan lebih berfokus pada pengembangan potensi setiap siswa secara menyeluruh, menghasilkan lulusan yang lebih siap dan unggul.
@varelgracia
@varelgracia 10 күн бұрын
Nama: Varel Gracia R. NIM : 2310863 Kelas : 3B-pendidikan bisnis Bagaimana strategi untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan (guru, siswa, orang tua, dan masyarakat) dalam penerapan manajemen mutu?
@nasywaasal
@nasywaasal 10 күн бұрын
saya Nasywaa Salsabiila izin menjawab, Strategi melibatkan pemangku kepentingan dalam manajemen mutu: 1. Komunikasi transparan - Sosialisasi visi, misi, dan tujuan dengan semua pihak. 2. Pemberdayaan guru - Libatkan dalam perencanaan dan evaluasi, serta beri pelatihan. 3. Partisipasi siswa - Fasilitasi masukan melalui survei atau forum siswa. 4. Kemitraan orang tua - Libatkan dalam program parenting dan kegiatan sekolah. 5. Kolaborasi masyarakat - Jalin kerja sama dengan pihak eksternal untuk dukungan program. Langkah ini memastikan semua pihak terlibat aktif dan mendukung mutu pendidikan.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab varel atas pertanyaan yang telah diajukan Strategi untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam penerapan manajemen mutu pendidikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Pelibatan Guru: Melibatkan guru dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan mutu, serta memberikan pelatihan dan dukungan agar mereka dapat menerapkan praktik terbaik dalam pengajaran. Guru juga harus diberi kesempatan untuk memberikan masukan dalam pengembangan kurikulum dan metode evaluasi. 2. Partisipasi Siswa: Memberikan peran aktif kepada siswa dalam proses pembelajaran dan penilaian, seperti melalui feedback, proyek kolaboratif, dan kegiatan yang mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Siswa juga dapat dilibatkan dalam kegiatan evaluasi mutu untuk menciptakan rasa kepemilikan. 3. Keterlibatan Orang Tua: Membangun komunikasi yang terbuka antara sekolah dan orang tua melalui pertemuan rutin, forum diskusi, dan laporan perkembangan anak. Orang tua harus dilibatkan dalam mendukung implementasi kebijakan mutu dan memantau kemajuan pendidikan anak di rumah. 4. Kolaborasi dengan Masyarakat: Mengadakan program kemitraan dengan komunitas lokal, sektor swasta, dan lembaga pendidikan lain untuk mendukung pengembangan fasilitas dan sumber daya, serta menciptakan peluang bagi siswa untuk belajar dari pengalaman dunia nyata. Dengan melibatkan semua pihak dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi manajemen mutu, akan tercipta lingkungan yang mendukung keberhasilan pendidikan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
@nasywaasal
@nasywaasal 10 күн бұрын
Nama: Nasywaa Salsabiila NIM: 2307439 Kelas: 3B Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Seiring dengan tren pengurangan penggunaan kertas (paperless) dan digitalisasi yang semakin viral, bagaimana manajemen mutu pendidikan dapat menjamin keberlanjutan tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran?
@varelgracia
@varelgracia 10 күн бұрын
Izin menjawab Nasywaa, Manajemen mutu pendidikan dapat menjamin keberlanjutan di era digitalisasi dengan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, evaluasi, dan administrasi, serta melatih pendidik untuk menguasai penggunaan teknologi. Standar mutu khusus untuk konten dan proses digital perlu diterapkan, didukung oleh monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas. Selain itu, akses inklusif terhadap perangkat dan internet harus dijamin agar kualitas pembelajaran tetap terjaga tanpa mengorbankan keberlanjutan.
@nasywaasal
@nasywaasal 10 күн бұрын
Terima kasih varel gracia atas jawabannya, saya setuju bahwa dengan begitu manajemen mutu dapat menjamin keberlanjutan
@karenpinkan7585
@karenpinkan7585 9 күн бұрын
Izin menjawab saya Karenina Pinkan Putri P dengan NIM 2311164 selaku presenter dari kelompok 11A, menurut saya Manajemen mutu pendidikan dapat menjamin keberlanjutan dalam tren paperless dan digitalisasi dengan memastikan infrastruktur digital yang memadai, pelatihan tenaga pendidik untuk adaptasi teknologi, serta evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas metode pembelajaran digital. Selain itu, kolaborasi dengan ahli teknologi dan penggunaan platform yang user-friendly dapat mendukung kualitas pembelajaran tetap optimal.
@varelgracia
@varelgracia 10 күн бұрын
Nama : Varel Gracia R. NIM : 2310863 Kelas : 3B-pendidikan bisnis Menurutmu apa indikator utama yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen mutu dalam pendidikan?
@nasywaasal
@nasywaasal 10 күн бұрын
Saya Nasywaa Salsabiila dengan NIM 2307439 izin menjawab, indikator utamanya tuh kayak nyari “ceklis pintar” gitu yaa. Misalnyaaa: 1. Hasil belajar siswa - Nilai-nilainya oke nggak, terus kemampuan soft skill dan hard skill-nya keliatan berkembang nggak. 2. Kepuasan pengguna - Orang tua, siswa, atau masyarakat happy nggak sama kualitas pendidikannya. 3. Kesesuaian kurikulum - Kurikulumnya pas nggak sama kebutuhan zaman sekarang, kayak teknologi atau isu lingkungan gitu. 4. Ketersediaan fasilitas - Sekolah punya alat dan sarana belajar yang lengkap dan mendukung nggak. 5. Pengembangan tenaga pengajar - Gurunya terus belajar juga nggak, ikut pelatihan biar makin jago. Jadi, kayak ngecek satu-satu deh, mana yang udah oke dan mana yang perlu di-improve lagi!
@varelgracia
@varelgracia 10 күн бұрын
⁠​⁠@@nasywaasalterimakasih atas tanggapannya Nasywaa, saya setuju dengan opini kamu tentang indikator utama untuk mengukur keberhasilan itu ada 5 dan masing masing sangat sangat berpengaruh untuk mengukur keberhasilan manajemen mutu
@saelanajwakirandita7241
@saelanajwakirandita7241 10 күн бұрын
Saya Saela Najwa Kirandita (2312332) sebagai perwakilan dari kelompok presentasi (11A) izin menjawab pertanyaan, Keberhasilan dapat diukur melalui peningkatan hasil belajar, tingkat kelulusan, kepuasan stakeholder, dan inovasi dalam pengelolaan sumber daya. Keberhasilan ini mencerminkan efektivitas program manajemen mutu sekolah.
@naylanafisha9293
@naylanafisha9293 10 күн бұрын
Nama: Nayla Nafisha Iman NIM: 2308291 Kelas: 3B Bagaimana cara menilai kualitas pendidikan dari perspektif siswa yang tidak terukur oleh angka, seperti kebahagiaan atau rasa percaya diri?
@karenpinkan7585
@karenpinkan7585 9 күн бұрын
Izin menjawab saya Karenina Pinkan Putri P dengan NIM 2311164 selaku presenter dari kelompok 11A, menurut saya kualitas pendidikan dapat dinilai melalui pendekatan kualitatif, seperti observasi interaksi siswa, tingkat keterlibatan mereka dalam pembelajaran, dan umpan balik mereka tentang pengalaman belajar. Kebahagiaan dapat dilihat dari antusiasme siswa menghadiri kelas, sedangkan rasa percaya diri dapat dinilai melalui keberanian mereka untuk bertanya, berpendapat, atau mencoba hal baru dalam proses pembelajaran.
@nadyamuthmainnah4849
@nadyamuthmainnah4849 11 күн бұрын
Nama: Nadya Muthmainna NIM:2311619 Kelas: 3B-Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Bagaimana kebijakan nasional memengaruhi implementasi manajemen mutu pendidikan di tingkat lokal?
@naylanafisha9293
@naylanafisha9293 10 күн бұрын
izin menjawab ya nadya Kebijakan nasional memiliki pengaruh besar terhadap implementasi manajemen pendidikan di tingkat lokal karena berfungsi sebagai pedoman utama bagi pemerintah daerah dan institusi pendidikan. Kebijakan ini menetapkan standar kurikulum, alokasi anggaran, serta prioritas program yang harus diikuti oleh semua daerah. Namun, penerapan kebijakan tersebut di tingkat lokal sering kali menghadapi tantangan, seperti perbedaan kapasitas sumber daya manusia, infrastruktur, dan kemampuan anggaran daerah. Akibatnya, meskipun kebijakan nasional bertujuan menciptakan keseragaman, pelaksanaannya di tingkat lokal dapat bervariasi tergantung pada kondisi setempat. Selain itu, kebijakan nasional sering kali kurang mempertimbangkan konteks lokal yang unik, seperti kebutuhan budaya, geografis, dan sosial masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara visi kebijakan nasional dan kebutuhan nyata di lapangan. Untuk mengatasi hal tersebut, manajemen pendidikan di tingkat lokal perlu melakukan adaptasi kreatif terhadap kebijakan nasional, dengan tetap menjaga prinsip-prinsip dasarnya. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan nasional tidak hanya diterapkan, tetapi juga relevan dan efektif di tingkat lokal.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab nadya atas pertanyaan yang telah diajukan Kebijakan nasional memiliki pengaruh signifikan terhadap implementasi manajemen mutu pendidikan di tingkat lokal melalui beberapa cara: 1. Standar dan Regulasi: Kebijakan nasional menetapkan standar mutu pendidikan yang harus diikuti oleh sekolah-sekolah di tingkat lokal, seperti standar kurikulum, evaluasi, dan infrastruktur. Hal ini memastikan adanya keseragaman dan kualitas pendidikan di seluruh wilayah. 2. Pendanaan dan Sumber Daya: Kebijakan nasional juga memengaruhi alokasi dana untuk pendidikan, yang memungkinkan pemerintah daerah untuk memperbaiki fasilitas, meningkatkan kompetensi guru, dan menyediakan teknologi yang mendukung penerapan manajemen mutu. 3. Pelatihan dan Pengembangan Profesional: Kebijakan pemerintah dalam hal pelatihan dan sertifikasi guru berperan dalam meningkatkan kemampuan tenaga pendidik, yang pada gilirannya berdampak pada kualitas pembelajaran di tingkat lokal. 4. Evaluasi dan Akuntabilitas: Kebijakan nasional sering kali mencakup mekanisme evaluasi untuk mengukur kinerja sekolah, yang memotivasi penerapan sistem manajemen mutu dan akuntabilitas di tingkat lokal. Secara keseluruhan, kebijakan nasional memberikan kerangka dan dukungan yang diperlukan untuk penerapan manajemen mutu pendidikan di tingkat lokal, meskipun implementasinya dapat bervariasi sesuai dengan konteks dan kebutuhan daerah masing-masing.
@nadyamuthmainnah4849
@nadyamuthmainnah4849 11 күн бұрын
Nama: Nadya Muthmainna NIM:2311619 Kelas: 3B-Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Bagaimana evaluasi diri (self-assessment) dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di sebuah institusi?
@naylanafisha9293
@naylanafisha9293 10 күн бұрын
Izin menjawab ya nadya Evaluasi diri membantu meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan kesempatan bagi institusi untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang ada. Proses ini memungkinkan semua pemangku kepentingan, seperti pendidik, siswa, dan orang tua, untuk berkontribusi dalam memberikan masukan yang beragam. Dengan cara ini, institusi dapat memperoleh pemahaman yang menyeluruh tentang aspek-aspek yang perlu diperbaiki, baik dari segi kurikulum, metode pembelajaran, maupun lingkungan pendidikan. Hasil evaluasi diri juga menjadi dasar untuk menyusun rencana strategis yang lebih tepat sasaran dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Selain itu, evaluasi diri menciptakan budaya refleksi dan perbaikan berkelanjutan di lingkungan institusi. Ketika dilakukan secara rutin, proses ini membantu memastikan bahwa visi dan misi institusi tetap relevan dengan kebutuhan zaman dan masyarakat. Evaluasi diri juga meningkatkan akuntabilitas institusi, baik secara internal maupun eksternal, dengan menunjukkan komitmen terhadap mutu pendidikan. Dengan pendekatan ini, evaluasi diri bukan hanya menjadi alat diagnostik, tetapi juga langkah awal untuk mendorong inovasi dan membangun institusi yang responsif terhadap tantangan pendidikan di masa depan.
@AMANDASALIHA
@AMANDASALIHA 11 күн бұрын
Nama: Amanda Saliha Salsabila NIM: 2307241 Kelas: 3B Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Bagaimana cara menangani perbedaan interpretasi tentang 'mutu' antara pemerintah, guru, dan masyarakat? Siapa yang seharusnya jadi prioritas dalam menetapkan standar mutu?
@iRaanandaazzahRa
@iRaanandaazzahRa 11 күн бұрын
Saya Ira Ananda Azzahra dengan NIM 2305610 izin menjawab pertanyaan dari Amanda Saliha. Dalam mengatasi perbedaan pemahaman tentang 'mutu' antara pemerintah, guru, dan masyarakat, kunci utamanya adalah komunikasi dan kolaborasi. Seharusnya, kita fokus pada siswa sebagai pusat dari proses pendidikan. Artinya, standar mutu harus dirumuskan bersama-sama, mempertimbangkan sudut pandang semua pihak, namun tetap mengutamakan kepentingan siswa. Jadi, bukan sekadar memenuhi persyaratan administratif, melainkan menciptakan pendidikan yang benar-benar berkualitas, bermakna, dan dapat mengembangkan potensi siswa secara maksimal.
@AMANDASALIHA
@AMANDASALIHA 9 күн бұрын
​@@iRaanandaazzahRaTerima kasih atas jawabannya, Ira. Saya setuju bahwa komunikasi dan kolaborasi antar pihak sangat penting untuk menyelaraskan pemahaman tentang mutu pendidikan.
@zidanealfilahi8185
@zidanealfilahi8185 9 күн бұрын
izin menjawab saya Ahmad Zidan Filahi selaku presenter dari kelompok 11A menurut saya Perbedaan interpretasi tentang mutu antara pemerintah, guru, dan masyarakat dapat dijembatani dengan dialog inklusif yang menempatkan siswa sebagai prioritas utama. Pemerintah fokus pada kebijakan makro, guru pada proses pembelajaran, dan masyarakat pada hasil yang relevan dengan kebutuhan lokal. Standar mutu sebaiknya dirumuskan secara kolaboratif, mengakomodasi kebutuhan lokal dengan tetap mempertahankan visi nasional, serta berorientasi pada pengembangan keterampilan, karakter, dan masa depan siswa. Umpan balik berkelanjutan dari semua pihak perlu dikelola untuk memastikan kebijakan fleksibel, adil, dan kontekstual, sehingga konflik diminimalkan dan kualitas pendidikan meningkat.
@AMANDASALIHA
@AMANDASALIHA 11 күн бұрын
Nama: Amanda Saliha Salsabila NIM: 2307241 Kelas: 3B Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Apakah standar mutu pendidikan di Indonesia saat ini sudah relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi? Kalau belum, apa yang harus diubah?
@iRaanandaazzahRa
@iRaanandaazzahRa 10 күн бұрын
Saya Ira Ananda Azzahra dengan NIM 2305610 izin menjawab pertanyaan dari Amanda Saliha. Standar mutu pendidikan Indonesia masih belum sepenuhnya relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi. Kurikulum saat ini terlalu teoritis, sementara industri membutuhkan lulusan dengan keterampilan praktis dan adaptif. Kuncinya, pendidikan harus lebih fokus pada pengembangan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi, serta selalu update dengan kemajuan teknologi. Perubahan mendesak diperlukan agar lulusan benar-benar siap berkompetisi di era digital dan pasar global.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab amanda atas pertanyaan yang telah diajukan Standar mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum sepenuhnya relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi. Beberapa aspek yang perlu diubah antara lain: 1. Kurikulum yang Lebih Fleksibel dan Adaptif: Kurikulum pendidikan di Indonesia masih terkesan kaku dan tidak sepenuhnya menyesuaikan dengan cepatnya perkembangan industri dan teknologi. Perlu ada pembaruan kurikulum yang lebih menekankan keterampilan abad 21, seperti keterampilan digital, kreativitas, dan pemecahan masalah. 2. Peningkatan Keterampilan Teknis dan Digital: Banyak lulusan yang belum siap dengan keterampilan teknis yang dibutuhkan di pasar kerja, terutama dalam bidang teknologi dan industri digital. Oleh karena itu, kurikulum perlu memasukkan lebih banyak pelajaran yang berfokus pada teknologi, coding, data analytics, serta keterampilan praktis yang relevan. 3. Kolaborasi dengan Dunia Industri: Pendidikan harus lebih terhubung dengan dunia industri melalui program magang, pelatihan, dan kemitraan dengan perusahaan. Ini akan memastikan bahwa siswa mendapatkan pengalaman langsung dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. 4. Pengembangan Soft Skills: Selain keterampilan teknis, pasar kerja juga menuntut soft skills seperti komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan. Pendidikan harus memasukkan aspek ini secara lebih terstruktur dalam proses pembelajaran. Dengan perubahan ini, pendidikan di Indonesia dapat lebih relevan, mempersiapkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja yang semakin berkembang dan berbasis teknologi.
@Bilabiela
@Bilabiela 9 күн бұрын
​@@iRaanandaazzahRaTerima kasih, Ira atas tanggapannya! Saya setuju bahwa standar mutu pendidikan Indonesia memang perlu lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi.
@iRaanandaazzahRa
@iRaanandaazzahRa 11 күн бұрын
Nama: Ira Ananda Azzahra NIM: 2305610 Kelas: 3B Pendidikan Bisnis jelaskan bagaimana teknologi informasi berdampak baik atau buruk terhadap manajemen mutu pendidikan di era digital saat ini
@Bilabiela
@Bilabiela 10 күн бұрын
Saya Amanda Saliha Salsabila (2307241) izin menjawab Teknologi informasi memudahkan pengelolaan data dan evaluasi dalam pendidikan. Sekolah dapat lebih cepat menganalisis data untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. E-learning juga mendukung pemerataan pendidikan, terutama di wilayah terpencil, dan platform digital memperkuat komunikasi antara guru, siswa, serta orang tua. Di sisi lain, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur di beberapa daerah, risiko ketergantungan siswa pada informasi instan, dan potensi kebocoran data pribadi tetap perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penerapan teknologi harus direncanakan dengan baik agar manfaatnya lebih optimal tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.
@iRaanandaazzahRa
@iRaanandaazzahRa 10 күн бұрын
@@Bilabiela Terima kasih atas jawabannya, Amanda. Memang betul bahwa penerapan teknologi memerlukan perencanaan matang untuk mengoptimalkan manfaat tanpa mengorbankan sistem dan kualitas pendidikan saat ini.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab ira atas pertanyaan yang telah diajukan Teknologi informasi (TI) memberikan dampak positif maupun negatif terhadap manajemen mutu pendidikan di era digital saat ini: Dampak Positif: 1. Peningkatan Aksesibilitas dan Efisiensi: Teknologi memungkinkan akses mudah ke sumber daya pendidikan, materi pembelajaran, dan platform pembelajaran daring, yang meningkatkan efisiensi dan keterjangkauan pendidikan bagi siswa di berbagai daerah. 2. Personalisasi Pembelajaran: TI mendukung pembelajaran yang lebih adaptif, di mana materi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa melalui aplikasi dan platform pembelajaran berbasis AI, meningkatkan kualitas pembelajaran. 3. Pemantauan dan Evaluasi yang Lebih Akurat: Dengan sistem manajemen pembelajaran (LMS) dan perangkat analitik, guru dan manajemen sekolah dapat memantau kemajuan siswa secara real-time, melakukan evaluasi berbasis data, dan merancang perbaikan yang lebih tepat sasaran. 4. Kolaborasi dan Keterhubungan: TI memperluas kolaborasi antara siswa, guru, dan orang tua melalui berbagai platform komunikasi digital, yang mendukung keterlibatan aktif dalam proses pendidikan. Dampak Negatif: 1. Ketergantungan pada Teknologi: Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan, mengurangi interaksi tatap muka yang penting untuk pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa. 2. Ketimpangan Akses: Tidak semua sekolah atau siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan koneksi internet yang memadai, yang dapat memperburuk kesenjangan pendidikan antara daerah atau kelompok sosial ekonomi. 3. Keamanan dan Privasi: Penggunaan teknologi dalam pendidikan meningkatkan risiko kebocoran data pribadi siswa dan masalah privasi lainnya, yang memerlukan kebijakan keamanan yang lebih ketat. 4. Pengurangan Kualitas Pengajaran: Jika teknologi digunakan tanpa pelatihan yang tepat bagi guru, hal ini dapat mengurangi kualitas pengajaran dan memengaruhi efektivitas pembelajaran. Secara keseluruhan, teknologi informasi dapat memperbaiki manajemen mutu pendidikan jika digunakan dengan bijaksana, namun juga perlu diimbangi dengan kebijakan yang tepat untuk mengatasi dampak negatifnya.
@iRaanandaazzahRa
@iRaanandaazzahRa 11 күн бұрын
Nama: Ira Ananda Azzahra NIM: 2305610 Kelas: 3B Pendidikan Bisnis Dalam perspektif manajemen mutu pendidikan, pelibatan stakeholder eksternal seperti orang tua, masyarakat, dan dunia usaha dinilai penting. Jelaskan strategi yang dapat dilakukan sekolah atau universitas untuk memastikan keterlibatan stakeholder tersebut dalam menjaga mutu pendidikan.
@AMANDASALIHA
@AMANDASALIHA 11 күн бұрын
Saya Amanda Saliha Salsabila (2307241) Izin menjawab Melibatkan stakeholder eksternal kayak orang tua, masyarakat, dan dunia usaha itu penting banget, tapi harus jadi kolaborasi nyata, bukan cuma formalitas. Contohnya, sekolah atau kampus bisa bikin workshop buat orang tua yang nggak cuma bahas akademik, tapi juga pengembangan karakter siswa, biar mereka lebih terlibat. Buat masyarakat, program kayak kerja bakti, proyek sosial, atau magang di lingkungan sekitar bisa bikin mereka merasa dilibatkan, sekaligus ngasih siswa pengalaman belajar yang lebih relevan. Sementara itu, kerja sama sama dunia usaha bisa lewat beasiswa, penyediaan fasilitas, atau program mentoring. Tapi penting nih, jangan sampai kerja sama ini malah fokus ke keuntungan bisnis doang. Harus tetap sesuai sama tujuan pendidikan, misalnya bikin program magang yang benar-benar ngembangin skill siswa. Intinya, komunikasi harus transparan dan semua pihak harus merasa punya peran nyata biar mutu pendidikan bisa terus terjaga.
@iRaanandaazzahRa
@iRaanandaazzahRa 11 күн бұрын
@@AMANDASALIHA Terima kasih atas jawabannya Amanda, sangat membantu sekali. Saya juga setuju dengan contoh contoh yang disebutkan seperti workshop untuk orang tua. Memang benar jika mutu pendidikan itu bukan hanya menjadi kewajiban bagi sekolah, tetapi juga butuh kerja sama dari berbagai pihak lain.
@karenpinkan7585
@karenpinkan7585 9 күн бұрын
Izin menjawab saya Karenina Pinkan Putri P dengan NIM 2311164 selaku presenter dari kelompok 11A, menurut saya untuk memastikan keterlibatan stakeholder eksternal, sekolah atau universitas dapat menjalin kolaborasi dengan dunia usaha, melibatkan orang tua dan masyarakat dalam komite pendidikan, serta meningkatkan transparansi melalui laporan rutin. Selain itu, partisipasi aktif stakeholder dapat didorong melalui pengembangan program berbasis kebutuhan lokal, didukung oleh komunikasi yang efektif melalui forum diskusi dan survei. Strategi ini membantu menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan.
@niidayaa
@niidayaa 13 күн бұрын
Nama: Nida Aulia Putri NIM:2300495 Kelas: 3B-Pendidikan Bisnis Apa saja tantangan utama yang dihadapi dalam pengimplementasian manajemen mutu pendidikan, terutama dalam hal pengukuran keberhasilan mutu?
@nadyamuthmainnah4849
@nadyamuthmainnah4849 11 күн бұрын
izin menjawab pertanyaan, saya nadya muthmainna dengan NIM 2311619. Tantangan utama dalam pengimplementasian manajemen mutu pendidikan adalah keterbatasan indikator pengukuran yang sering hanya fokus pada hasil akademik, tanpa memperhatikan pengembangan karakter dan keterampilan lainnya. Perbedaan standar mutu antar institusi, resistensi terhadap perubahan, serta keterbatasan sumber daya dan pendanaan juga menjadi hambatan. Selain itu, penggunaan data yang tidak optimal dan kurangnya evaluasi berkelanjutan membuat pengukuran keberhasilan mutu pendidikan menjadi kurang akurat.
@saelanajwakirandita7241
@saelanajwakirandita7241 10 күн бұрын
Saya Saela Najwa Kirandita (2312332) sebagai perwakilan dari kelompok presentasi (11A) izin menjawab pertanyaan, Kesulitan biasanya terletak pada pengumpulan data yang valid, konsistensi evaluasi, dan resistensi terhadap perubahan. Mengedepankan komunikasi yang baik dan evaluasi berkala dapat membantu.
@niidayaa
@niidayaa 13 күн бұрын
Nama: Nida Aulia Putri NIM:2300495 Kelas: 3B-Pendidikan Bisnis Bagaimana metode pengawasan dan evaluasi mutu diterapkan untuk memastikan perbaikan berkelanjutan dalam proses pendidikan, dan bagaimana hasil evaluasi tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan strategis?
@nadyamuthmainnah4849
@nadyamuthmainnah4849 11 күн бұрын
izin menjawab pertanyaan, saya nadya muthmainna dengan NIM 2311619. Metode pengawasan dan evaluasi mutu pendidikan dilakukan melalui pemantauan proses belajar, kinerja tenaga pendidik, serta fasilitas, dengan menggunakan survei, asesmen, dan evaluasi. Hasil evaluasi dianalisis untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan, kemudian digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis, seperti pelatihan guru, peningkatan kurikulum, dan perbaikan fasilitas. Proses ini memastikan perbaikan berkelanjutan dalam sistem pendidikan.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab nida atas pertanyaan yang telah diajukan Metode pengawasan dan evaluasi mutu diterapkan melalui pendekatan sistematis yang melibatkan beberapa langkah utama: 1. Pengawasan Berkelanjutan: Pengawasan dilakukan secara rutin melalui mekanisme seperti pemantauan kinerja guru, evaluasi pembelajaran, serta pengumpulan data dari hasil ujian dan aktivitas kelas. Teknologi, seperti sistem manajemen pembelajaran (LMS), juga digunakan untuk memantau perkembangan siswa secara real-time. 2. Evaluasi Kinerja: Evaluasi dilakukan dengan mengukur hasil belajar siswa, efektivitas pengajaran, dan implementasi kebijakan pendidikan. Ini bisa berupa evaluasi internal yang dilakukan oleh guru, serta evaluasi eksternal melalui akreditasi atau penilaian dari lembaga pendidikan. 3. Umpan Balik dan Analisis Data: Hasil evaluasi dikumpulkan dan dianalisis untuk mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu perbaikan. Umpan balik dari siswa, guru, dan orang tua juga digunakan untuk memberi gambaran yang lebih komprehensif tentang kualitas pendidikan yang diberikan. Penggunaan Hasil Evaluasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis: 1. Perbaikan Kurikulum dan Metode Pengajaran: Hasil evaluasi digunakan untuk mengidentifikasi bagian kurikulum atau metode pengajaran yang perlu diperbaiki atau diperbarui agar lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan industri. 2. Pengembangan Profesional Guru: Evaluasi kinerja guru dapat menunjukkan kebutuhan untuk pelatihan lebih lanjut atau perubahan dalam pendekatan pengajaran mereka. 3. Penyusunan Kebijakan Pendidikan: Data dari evaluasi juga digunakan untuk menyusun kebijakan pendidikan yang lebih baik, baik di tingkat sekolah maupun kebijakan nasional, guna mendukung peningkatan mutu secara berkelanjutan. Dengan demikian, evaluasi mutu yang efektif tidak hanya menjadi alat untuk penilaian, tetapi juga untuk mendasari perbaikan berkelanjutan dalam sistem pendidikan.
@Umam-s8d
@Umam-s8d 15 күн бұрын
Nama : Khoerul Ummam Nim : 2303674 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Jika Anda menemukan bahwa hasil survei kepuasan siswa menunjukkan rendahnya minat belajar di sekolah, langkah-langkah apa yang akan Anda ambil untuk mengatasi masalah ini sambil tetap mempertahankan standar mutu pendidikan ?
@niidayaa
@niidayaa 13 күн бұрын
izin menjawab pertanyaan dari umam, saya nida aulia putri dengan nim 2300495 Jika hasil survei kepuasan siswa menunjukkan rendahnya minat belajar, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab utama masalah tersebut melalui analisis mendalam, misalnya dengan wawancara atau diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan siswa, guru, dan orang tua. Berdasarkan temuan tersebut, langkah berikutnya adalah merancang strategi yang sesuai, seperti meningkatkan keterlibatan siswa melalui pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang relevan dengan minat mereka, mengintegrasikan teknologi interaktif dalam proses pembelajaran, atau menciptakan lingkungan sekolah yang lebih mendukung, seperti dengan meningkatkan fasilitas belajar dan memperkaya aktivitas ekstrakurikuler. Penting juga untuk melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran mereka, sehingga mereka merasa lebih dihargai dan termotivasi. Selain itu, pelatihan tambahan untuk guru dalam metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat membantu menjaga standar mutu pendidikan sambil meningkatkan minat siswa. Semua langkah ini harus dipantau dan dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab khoerul atas pertanyaan yang telah diajukan Jika hasil survei kepuasan siswa menunjukkan rendahnya minat belajar, langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini, sambil tetap mempertahankan standar mutu pendidikan, adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis Penyebab Rendahnya Minat: Langkah pertama adalah mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rendahnya minat belajar, seperti metode pengajaran yang monoton, kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, atau ketidakrelevanan materi dengan minat dan kebutuhan mereka. 2. Menerapkan Pembelajaran yang Lebih Interaktif: Mengubah metode pengajaran menjadi lebih dinamis dan berbasis aktivitas, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan penggunaan teknologi interaktif. Ini akan membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi siswa. 3. Menggunakan Teknologi Pendidikan: Mengintegrasikan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, seperti pembelajaran berbasis game, video pembelajaran, dan platform digital yang memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan sesuai dengan minat mereka. 4. Melibatkan Siswa dalam Penentuan Topik Pembelajaran: Memberikan ruang bagi siswa untuk memilih topik atau bidang yang mereka minati dalam proyek atau tugas tertentu. Ini akan meningkatkan rasa kepemilikan terhadap pembelajaran dan meningkatkan minat mereka. 5. Mengembangkan Soft Skills dan Pembelajaran Holistik: Menyediakan program yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan soft skills (keterampilan sosial, emosional, dan kepemimpinan) untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyeluruh dan menarik bagi siswa. 6. Evaluasi dan Umpan Balik Rutin: Melakukan evaluasi berkala terhadap perubahan yang diterapkan dan mengumpulkan umpan balik dari siswa untuk menilai efektivitas tindakan yang diambil. Jika diperlukan, penyesuaian lebih lanjut dapat dilakukan. Dengan langkah-langkah ini, meskipun fokusnya adalah meningkatkan minat belajar, standar mutu pendidikan tetap terjaga dengan memastikan kualitas pengajaran dan hasil belajar siswa tetap memenuhi target dan standar yang telah ditetapkan.
@Umam-s8d
@Umam-s8d 15 күн бұрын
Nama : Khoerul Ummam Nim : 2303674 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Bagaimana pendekatan berbasis data dapat digunakan untuk mendeteksi masalah mutu pendidikan secara dini dan menciptakan solusi yang berorientasi pada hasil jangka panjang ? Berikan contoh sistem konkret yang dapat diterapkan
@tsalitsahusni1952
@tsalitsahusni1952 15 күн бұрын
Saya Tsalitsa, izin menjawab pertanyaan dari Khoerul Ummam. Pendekatan berbasis data mendeteksi masalah mutu pendidikan dini melalui pengumpulan data real-time (kehadiran, nilai, kompetensi guru), analisis pola menggunakan machine learning, dan intervensi berbasis bukti seperti pelatihan guru atau pendampingan siswa. Contoh Sistem: Dashboard Pendidikan Terintegrasi (DPT)** Memantau indikator mutu (nilai, kehadiran), mendeteksi masalah (penurunan performa), dan memberikan rekomendasi solusi (alokasi pelatihan, sumber daya). Sistem ini memungkinkan keputusan cepat dan berorientasi jangka panjang.
@karenpinkan7585
@karenpinkan7585 9 күн бұрын
Izin menjawab saya Karenina Pinkan Putri P dengan NIM 2311164 selaku presenter dari kelompok 11A, menurut saya pendekatan berbasis data dapat mendeteksi masalah mutu pendidikan secara dini dengan mengumpulkan dan menganalisis data seperti hasil belajar siswa, kehadiran, tingkat kelulusan, dan kompetensi guru. Analisis ini membantu mengidentifikasi pola atau anomali yang menunjukkan penurunan mutu sehingga dapat diintervensi lebih awal. Solusi jangka panjang dapat dirancang berdasarkan temuan data, seperti program pelatihan guru atau pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan lokal. Contoh sistem konkret: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang menggunakan aplikasi berbasis data untuk memantau kinerja sekolah, seperti platform dashboard pendidikan yang memberikan laporan berkala tentang indikator mutu.
@zahraashafazhah7619
@zahraashafazhah7619 15 күн бұрын
Nama : Zahra Shofiatul Hafazhah NIM : 2301101 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Bagaimana manajemen mutu pendidikan dapat memastikan bahwa program sertifikasi guru tidak hanya menjadi syarat administratif, tetapi benar-benar meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka?
@tsalitsahusni1952
@tsalitsahusni1952 15 күн бұрын
Saya Tsalitsa, izin menjawab pertanyaan dari Zahra. Manajemen mutu pendidikan memastikan program sertifikasi guru efektif dengan menetapkan standar kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pendidikan modern. Evaluasi berbasis kinerja, seperti praktik mengajar langsung, digunakan untuk menilai kemampuan guru secara nyata. Program ini juga dilengkapi dengan pelatihan berkelanjutan untuk pengembangan profesional. Selain itu, dilakukan pemantauan pasca-sertifikasi untuk memastikan kompetensi diterapkan di lapangan, serta melibatkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan agar program tetap relevan dan aplikatif.
@zahraashafazhah7619
@zahraashafazhah7619 14 күн бұрын
@@tsalitsahusni1952 Terima kasih, Tsalitsa. Saya setuju, bahwa manajemen mutu pendidikan dengan evaluasi kinerja, pelatihan berkelanjutan, dan pemantauan pasca-sertifikasi adalah langkah tepat untuk memastikan kompetensi guru relevan dan aplikatif.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab zahra atas pertanyaan yang telah diajukan Manajemen mutu pendidikan dapat memastikan bahwa program sertifikasi guru tidak hanya menjadi syarat administratif, tetapi benar-benar meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka melalui langkah-langkah berikut: 1. Kurikulum Sertifikasi yang Relevan dan Berkelanjutan: Menyusun kurikulum sertifikasi yang berbasis pada kebutuhan nyata di lapangan, mencakup keterampilan pedagogis, pemahaman teknologi, serta pengembangan karakter. Program ini harus disesuaikan dengan perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan kebutuhan siswa. 2. Pelatihan Praktis dan Pengalaman Lapangan: Program sertifikasi harus mencakup pelatihan praktis yang memungkinkan guru untuk mengaplikasikan teori ke dalam praktik nyata di kelas. Magang, mentoring, atau observasi antar guru bisa menjadi bagian dari program untuk meningkatkan keterampilan profesional mereka. 3. Evaluasi Berkelanjutan dan Umpan Balik: Sertifikasi harus diikuti dengan evaluasi yang komprehensif untuk mengukur peningkatan kompetensi guru, tidak hanya melalui ujian tertulis, tetapi juga melalui penilaian terhadap pengajaran di kelas dan umpan balik dari siswa serta rekan kerja. 4. Pemberian Insentif dan Pengakuan: Memberikan insentif, seperti tunjangan atau penghargaan bagi guru yang berhasil melalui program sertifikasi dengan baik. Pengakuan ini dapat memotivasi guru untuk terus meningkatkan diri secara profesional. 5. Pengembangan Profesional Berkelanjutan: Sertifikasi tidak boleh berhenti setelah tahap awal. Manajemen mutu harus mendukung pengembangan profesional yang berkelanjutan melalui pelatihan dan workshop rutin, serta akses ke sumber daya untuk memperbarui keterampilan mereka seiring perkembangan pendidikan. Dengan langkah-langkah ini, program sertifikasi guru akan lebih dari sekadar syarat administratif dan benar-benar berkontribusi pada peningkatan kompetensi serta profesionalisme guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
@zahraashafazhah7619
@zahraashafazhah7619 15 күн бұрын
Nama : Zahra Shofiatul Hafazhah NIM : 2301101 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Apakah pemberian anggaran pendidikan yang lebih besar selalu menjamin peningkatan mutu? Bagaimana jika sistem distribusi anggaran masih bermasalah?
@anggiarafika
@anggiarafika 15 күн бұрын
Halo Zahra aku Anggia (2304625) izin menjawab pertanyaannya yaa, Menurut saya, pemberian anggaran pendidikan yang lebih besar tidak selalu menjamin peningkatan mutu apabila sistem distribusi anggaran masih bermasalah. Masalah seperti ketimpangan alokasi dana, penyalahgunaan anggaran, keterlambatan pencairan, atau kurangnya transparansi dan pengawasan dapat menghambat pemanfaatan anggaran tersebut secara efektif. Misalnya, sekolah-sekolah di daerah terpencil atau kurang berkembang sering kali masih kekurangan fasilitas, sumber daya manusia berkualitas, dan teknologi pendukung, meskipun total anggaran pendidikan meningkat. Akibatnya, mutu pendidikan tetap rendah di wilayah tertentu, menciptakan kesenjangan pendidikan yang signifikan. Untuk memastikan anggaran benar-benar berdampak pada peningkatan mutu, diperlukan sistem distribusi yang berbasis kebutuhan, transparan, dan diawasi secara ketat. Selain itu, pelatihan bagi pengelola anggaran di tingkat lokal dan pemberdayaan komunitas pendidikan juga penting untuk memastikan anggaran digunakan secara tepat sasaran demi mendukung peningkatan mutu pendidikan di seluruh wilayah.
@zahraashafazhah7619
@zahraashafazhah7619 14 күн бұрын
@@anggiarafika Terima kasih, Anggia. Saya setuju bahwa distribusi anggaran yang tepat, transparan, dan diawasi sangat penting untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dengan fokus pada kebutuhan daerah terpencil serta pelatihan pengelola anggaran, kesenjangan pendidikan dapat dikurangi, dan dampak anggaran menjadi lebih efektif.
@saelanajwakirandita7241
@saelanajwakirandita7241 10 күн бұрын
Saya Saela Najwa Kirandita (2312332) sebagai perwakilan dari kelompok presentasi (11A) izin menjawab pertanyaan, Anggaran besar tidak selalu menjamin mutu meningkat jika distribusinya tidak efektif. Transparansi dan pengelolaan yang tepat sangat penting agar anggaran benar-benar mendukung kebutuhan utama.
@anggiarafika
@anggiarafika 15 күн бұрын
Nama: Anggia Nur Rafika NIM: 2304625 Kelas: Pendidikan Bisnis-3B Pertanyaan: Dalam sistem penjaminan mutu eksternal (SPME), bagaimana pemerintah dapat mencegah terjadinya kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah di kota besar dan daerah terpencil?
@Umam-s8d
@Umam-s8d 15 күн бұрын
Halo Anggia Saya Khoerul Ummam izin menjawab pertanyaan, menurut saya sendiri Pemerintah dapat mencegah kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah di kota besar dan daerah terpencil dalam SPME dengan memastikan alokasi sumber daya yang adil dan berbasis kebutuhan. Misalnya, memberikan dukungan tambahan untuk sekolah di daerah terpencil, seperti pengiriman guru berkualitas, pelatihan intensif, serta penyediaan infrastruktur dan teknologi yang memadai. Selain itu, pemerintah harus membuat kebijakan yang fleksibel agar standar mutu tetap relevan dengan kondisi lokal, tanpa memaksakan model yang hanya cocok untuk kota besar. Pengawasan yang ketat dan evaluasi berkala juga penting untuk memastikan program berjalan efektif, sehingga semua sekolah, baik di kota besar maupun terpencil, memiliki peluang yang sama untuk meningkatkan kualitasnya.
@anggiarafika
@anggiarafika 15 күн бұрын
@@Umam-s8d Terima kasih atas jawabannya, Khoerul Ummam. Pendekatan alokasi berbasis kebutuhan dan kebijakan yang fleksibel adalah langkah yang sangat tepat untuk mengatasi kesenjangan pendidikan. Menyediakan dukungan tambahan seperti pengiriman guru berkualitas dan pengadaan infrastruktur di daerah terpencil menunjukkan upaya yang terarah. Selain itu, pengawasan ketat dan evaluasi berkala memang sangat penting untuk memastikan efektivitas program sehingga peluang peningkatan kualitas pendidikan dapat dirasakan merata, baik di kota besar maupun daerah terpencil. Pandangan kamu sangat komprehensif dan dapat menjadi inspirasi kebijakan yang lebih inklusif.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab anggia atas pertanyaan yang telah diajukan Dalam sistem penjaminan mutu eksternal (SPME), pemerintah dapat mencegah terjadinya kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah di kota besar dan daerah terpencil dengan langkah-langkah berikut: 1. Alokasi Sumber Daya yang Merata: Pemerintah perlu memastikan distribusi dana dan sumber daya pendidikan yang adil, dengan fokus pada daerah terpencil. Ini termasuk pembangunan infrastruktur, penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai, serta akses ke teknologi dan bahan ajar berkualitas. 2. Pelatihan dan Pengembangan Guru: Mengadakan program pelatihan dan sertifikasi yang dapat diakses oleh guru di daerah terpencil, termasuk melalui pelatihan daring atau mobile. Ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru di semua wilayah, tanpa memandang lokasi. 3. Pengawasan dan Evaluasi yang Terstandarisasi: Melakukan evaluasi dan pengawasan yang objektif dan terstandarisasi, memastikan bahwa semua sekolah, baik di kota besar maupun daerah terpencil, memenuhi standar mutu yang sama. Pemerintah dapat menggunakan akreditasi dan audit eksternal secara reguler untuk memastikan kesetaraan kualitas. 4. Mendorong Inovasi Lokal: Mendorong penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal, seperti pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh di daerah yang sulit dijangkau. Program seperti kelas daring atau mobile learning dapat mengurangi ketimpangan akses pendidikan. 5. Pemberdayaan Komunitas: Melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan dan pemantauan mutu pendidikan melalui komite sekolah atau forum peran serta masyarakat, sehingga kualitas pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Dengan langkah-langkah ini, pemerintah dapat meminimalkan kesenjangan kualitas pendidikan dan memastikan pendidikan berkualitas merata di seluruh Indonesia, baik di kota besar maupun daerah terpencil.
@anggiarafika
@anggiarafika 15 күн бұрын
Nama: Anggia Nur Rafika NIM: 2304625 Kelas: Pendidikan Bisnis-3B Pertanyaan: Bagaimana strategi layanan yang melibatkan stakeholder dapat diimplementasikan secara efektif, terutama di sekolah dengan keterbatasan sumber daya?
@zahraashafazhah7619
@zahraashafazhah7619 15 күн бұрын
Saya Zahra Shofiatul Hafazhah, Izin menjawab pertanyaan dari Anggia. Jadi untuk mengimplementasikan strategi layanan yang melibatkan stakeholder di sekolah dengan keterbatasan sumber daya, penting untuk memetakan kebutuhan sekolah dan potensi stakeholder seperti orang tua, alumni, pemerintah, dan perusahaan lokal. Pembentukan forum kolaborasi dapat memperkuat komunikasi dan rasa kepemilikan, sementara optimalisasi sumber daya lokal, transparansi pengelolaan, serta pemanfaatan teknologi sederhana seperti WhatsApp atau platform pembelajaran daring meningkatkan efektivitas. Edukasi dan pelibatan orang tua melalui workshop atau program relawan, ditambah kemitraan dengan dunia usaha melalui program CSR, mampu mendukung layanan secara berkelanjutan. Pendekatan ini memerlukan komunikasi efektif, pengelolaan terorganisir, dan evaluasi berkala untuk memastikan dampak nyata.
@anggiarafika
@anggiarafika 15 күн бұрын
Terimakasih @@zahraashafazhah7619 atas jawabannya yang sangat komprehensif, terutama dalam menyoroti pentingnya kolaborasi dan transparansi. Pendekatan memanfaatkan forum dan program CSR efektif, namun tantangan keberlanjutan dukungan stakeholder di daerah minim akses teknologi bisa diperjelas. Secara keseluruhan, strategi ini realistis dan aplikatif.
@zidanealfilahi8185
@zidanealfilahi8185 9 күн бұрын
izin menjawab saya Ahmad Zidan Filahi selaku presenter dari kelompok 11A menurut saya Strategi layanan yang melibatkan stakeholder di sekolah dengan keterbatasan sumber daya dapat diimplementasikan dengan memanfaatkan kolaborasi berbasis kebutuhan lokal, melibatkan guru, orang tua, komunitas, dan alumni untuk berbagi tanggung jawab serta peran. Sekolah dapat memaksimalkan aset yang tersedia, seperti relawan, sambil memprioritaskan program strategis yang berdampak langsung pada siswa. Kemitraan dengan pihak eksternal, seperti lembaga swasta atau pemerintah, juga penting untuk mendapatkan dukungan tambahan. Transparansi dan komunikasi yang efektif perlu dijaga agar semua pihak memahami tujuan bersama dan dapat berkontribusi secara optimal.
@tsalitsahusni1952
@tsalitsahusni1952 16 күн бұрын
Nama : Tsalitsa Nur Nashiro Husni NIM : 2304422 Kelas : 3B- Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Apa perbedaan pendekatan manajemen mutu di sekolah negeri dan swasta?
@zahraashafazhah7619
@zahraashafazhah7619 15 күн бұрын
Saya Zahra Shofiatul Hafazhah, Izin menjawab pertanyaan dari Tsalitsa. Bahwa pendekatan manajemen mutu di sekolah negeri dan swasta berbeda terutama dalam fokus, fleksibilitas, dan sumber daya. Sekolah negeri cenderung mengikuti standar pemerintah dengan pengelolaan berbasis regulasi yang lebih ketat, sementara sekolah swasta memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menentukan kebijakan internal, termasuk kurikulum dan metode pembelajaran. Dalam hal sumber daya, sekolah negeri umumnya bergantung pada anggaran pemerintah, sedangkan sekolah swasta lebih mengandalkan pendanaan mandiri, seperti biaya siswa atau donasi. Akibatnya, sekolah swasta sering kali lebih cepat berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar atau meningkatkan kualitas layanan, sementara sekolah negeri berfokus pada pemerataan akses pendidikan sesuai mandat nasional.
@tsalitsahusni1952
@tsalitsahusni1952 15 күн бұрын
@@zahraashafazhah7619baik terimakasih banyak atas jawabannya zahra! jawabanmu sangat informatif dan sangat menjawab atas pertanyaan mengenai perbedaan pendekatan manajemen mutu di sekolah negeri dan swasta. kini saya jadi mengetahui tentang apa saja perbedaan pendekatan manajemen mutu di sekolah negeri dan swasta. sekali lagi terimakasih banyak atas jawaban dan kontribusinya zahra!
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab tsalitsa atas pertanyaan yang telah diajukan Pendekatan manajemen mutu di sekolah negeri dan swasta memiliki beberapa perbedaan, terutama terkait dengan regulasi, fleksibilitas, dan sumber daya: Regulasi dan Kebijakan: Sekolah Negeri: Dikelola oleh pemerintah dan mengikuti standar serta kebijakan nasional yang ketat, termasuk kurikulum, anggaran, dan evaluasi. Penerapan manajemen mutu sering kali terfokus pada pencapaian standar yang ditetapkan pemerintah. Sekolah Swasta: Memiliki fleksibilitas lebih besar dalam merancang kurikulum dan kebijakan internal, meskipun masih harus mematuhi standar dasar dari pemerintah. Mereka cenderung lebih cepat mengadopsi inovasi yang sesuai dengan visi dan misi sekolah. Sumber Daya: Sekolah Negeri: Pendanaan dan sumber daya lebih bergantung pada alokasi anggaran pemerintah, yang terkadang terbatas. Namun, mereka biasanya memiliki dukungan lebih besar dalam hal jumlah siswa dan infrastruktur dasar. Sekolah Swasta: Memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya, sering kali bergantung pada biaya siswa dan donasi. Mereka mungkin memiliki fasilitas yang lebih baik dan program khusus untuk menarik lebih banyak siswa, tetapi dengan tantangan dalam mengelola biaya dan efisiensi. Fokus Inovasi dan Kualitas: Sekolah Negeri: Cenderung lebih fokus pada pencapaian standar nasional dan pemerataan kualitas pendidikan. Meskipun ada inovasi, perubahan sering kali berlangsung lebih lambat karena adanya birokrasi. Sekolah Swasta: Biasanya lebih cepat mengadopsi pendekatan inovatif untuk meningkatkan kualitas, seperti penggunaan teknologi, kurikulum internasional, atau program spesial. Mereka cenderung lebih berfokus pada kepuasan orang tua dan daya saing di pasar pendidikan. Pengevaluasian dan Pengawasan: Sekolah Negeri: Evaluasi sering dilakukan oleh lembaga pemerintah melalui akreditasi dan audit rutin yang mengacu pada standar nasional. Sekolah Swasta: Selain mengikuti standar nasional, banyak sekolah swasta juga menjalani akreditasi tambahan dari lembaga internasional atau swasta untuk menjaga reputasi dan kualitas mereka. Secara keseluruhan, sekolah negeri lebih terstruktur dengan regulasi pemerintah yang ketat, sementara sekolah swasta memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola dan mengembangkan kualitas pendidikan sesuai dengan visi mereka.
@tsalitsahusni1952
@tsalitsahusni1952 16 күн бұрын
Nama : Tsalitsa Nur Nashiro Husni NIM : 2304422 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung penerapan manajemen mutu pendidikan?
@Umam-s8d
@Umam-s8d 15 күн бұрын
Hai Tsalitsa Saya Khoerul Ummam izin menjawab pertanyaan, menurut saya sendiri Teknologi dapat dimanfaatkan secara strategis dalam manajemen mutu pendidikan dengan menciptakan sistem yang mempermudah pengelolaan dan evaluasi kualitas pendidikan. Contohnya, penggunaan platform pembelajaran online memungkinkan pemantauan langsung terhadap partisipasi siswa, kualitas pengajaran guru, dan hasil belajar melalui data analitik. Sistem manajemen sekolah berbasis teknologi juga membantu mendokumentasikan kurikulum, penilaian, dan rencana perbaikan secara terstruktur. Namun, penerapan ini harus memperhatikan kesiapan infrastruktur, pelatihan guru, serta akses siswa terhadap teknologi agar tidak menciptakan kesenjangan digital yang justru memperburuk kualitas pendidikan. Dengan perencanaan yang matang, teknologi dapat menjadi katalisator perubahan menuju pendidikan yang lebih terukur dan inklusif.
@tsalitsahusni1952
@tsalitsahusni1952 15 күн бұрын
@@Umam-s8dbaik terimakasih banyak atas jawabannya Khoerul Ummam, jawabanmu sangat informatif dan sangat menjawab!
@saelanajwakirandita7241
@saelanajwakirandita7241 10 күн бұрын
Saya Saela Najwa Kirandita (2312332) sebagai perwakilan dari kelompok presentasi (11A) izin menjawab pertanyaan, Teknologi dapat digunakan untuk pengumpulan data, pelatihan guru, pelaporan otomatis, dan akses materi pembelajaran. Ini mempermudah pengelolaan mutu bahkan di wilayah terpencil.
@muhamadnabilsantoso4869
@muhamadnabilsantoso4869 16 күн бұрын
Nama : Muhamad Nabil Santoso NIM : 2304395 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Melihat perkembangan teknologi saat ini, strategi inovatif apa yang bisa diterapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di era digital?
@revaldoindra
@revaldoindra 16 күн бұрын
Izin menjawab pertanyaan, Saya Revaldo Indra Agustino dengan NIM 2302004. Menurut sata, untuk meningkatkan mutu pendidikan di era digital, strategi inovatif yang dapat diterapkan antara lain penggunaan teknologi pembelajaran seperti e-learning dan aplikasi edukasi untuk fleksibilitas dan interaktivitas. Pemanfaatan big data dan AI untuk memantau perkembangan siswa serta pendekatan personal juga sangat penting. Selain itu, gamifikasi dapat meningkatkan motivasi siswa, sementara pendidikan jarak jauh atau hybrid memberikan akses lebih luas. Terakhir, pelatihan berkelanjutan bagi guru untuk menguasai teknologi terbaru juga sangat diperlukan. Dengan teknologi yang tepat, pendidikan menjadi lebih efektif dan relevan.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab muhamad nabil santos atas pertanyaan yang telah diajukan Untuk meningkatkan mutu pendidikan di era digital, beberapa strategi inovatif yang bisa diterapkan antara lain: 1. Pembelajaran Daring dan Hibrida: Mengimplementasikan model pembelajaran daring dan hibrida yang menggabungkan keunggulan pembelajaran tatap muka dengan fleksibilitas dan aksesibilitas pembelajaran online. Platform pembelajaran seperti LMS (Learning Management System) memungkinkan materi dan tugas dapat diakses kapan saja dan di mana saja. 2. Penggunaan Teknologi Interaktif: Memanfaatkan aplikasi, perangkat lunak, dan alat interaktif seperti gamifikasi, simulasi, dan VR/AR (virtual reality/augmented reality) untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan mendalam. Teknologi ini dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara yang lebih visual dan praktis. 3. Pembelajaran Berbasis Data: Menggunakan analitik pembelajaran untuk melacak kemajuan siswa secara real-time. Data ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan pendekatan pengajaran, memberikan perhatian lebih pada siswa yang memerlukan bantuan, serta meningkatkan pengambilan keputusan berbasis bukti. 4. Peningkatan Keterampilan Digital Guru: Memberikan pelatihan berkelanjutan bagi guru dalam penggunaan teknologi, alat digital, dan pedagogi berbasis teknologi. Ini penting untuk memastikan bahwa mereka mampu memanfaatkan teknologi secara efektif dalam mendukung pembelajaran. 5. Kolaborasi Global dan Sumber Belajar Terbuka: Mendorong kolaborasi antara siswa dari berbagai negara melalui platform online, serta mengakses sumber daya pendidikan terbuka (open educational resources) untuk memperluas cakupan dan kedalaman pembelajaran. 6. Pembelajaran Personalisasi: Menggunakan AI dan teknologi adaptif untuk menyesuaikan pengalaman belajar sesuai dengan kebutuhan individu siswa, memungkinkan mereka untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri. Dengan strategi-strategi ini, teknologi dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara signifikan, menciptakan pengalaman belajar yang lebih inklusif, relevan, dan menarik.
@muhamadnabilsantoso4869
@muhamadnabilsantoso4869 16 күн бұрын
Nama : Muhamad Nabil Santoso NIM : 2304395 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Dalam perspektif global, bagaimana perbandingan manajemen mutu pendidikan di negara maju dengan di Indonesia? Apa perbedaan mencolok yang dapat kita pelajari?
@tsalitsahusni1952
@tsalitsahusni1952 16 күн бұрын
Saya Tsalitsa, izin menjawab pertanyaan dari Nabil. Dalam perspektif global, manajemen mutu pendidikan di negara maju umumnya lebih terstruktur dan berfokus pada pendekatan berbasis data, inovasi teknologi, serta akuntabilitas. Perbedaan mencoloknya negara maju lebih fokus pada pemerataan mutu dan pendekatan jangka panjang, sementara Indonesia masih menghadapi tantangan mendasar dalam distribusi sumber daya dan kualitas tenaga pendidik. Indonesia dapat belajar dari pendekatan holistik dan teknologi yang diterapkan di negara maju.
@karenpinkan7585
@karenpinkan7585 9 күн бұрын
Izin menjawab saya Karenina Pinkan Putri P dengan NIM 2311164 selaku presenter dari kelompok 11A, menurut saya dalam perspektif global, manajemen mutu pendidikan di negara maju umumnya lebih terstandar dengan sistem evaluasi yang berkelanjutan, penggunaan teknologi canggih, dan fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21. Sebaliknya, di Indonesia masih menghadapi tantangan berupa kesenjangan fasilitas, akses, dan kualitas pendidikan di berbagai daerah. Perbedaan mencolok yang dapat dipelajari adalah pentingnya konsistensi implementasi kebijakan, investasi pada pelatihan guru, serta adopsi teknologi untuk pemerataan kualitas pendidikan.
@SHYTIFATIMAH
@SHYTIFATIMAH 16 күн бұрын
Nama : Shyti Fatimah Kelas : 3B NIM : 2305389 Pertanyaan: Bagaimana jika sekolah bagus di suatu mutu namun jelek dimutu yang lain? Apakah sekolah tersebut bisa dikategorikan menjadi sekolah yang memiliki mutu yang baik?
@ASHFIROIHAN
@ASHFIROIHAN 16 күн бұрын
Izin menjawab pertanyaan Shyti. Saya A'shfi Roihan Al Ma'wa dengan NIM 2308018. Menurut saya, sekolah yang unggul dalam satu aspek mutu namun lemah dalam aspek lainnya tidak dapat sepenuhnya dikategorikan sebagai sekolah dengan mutu yang baik secara keseluruhan. Mutu pendidikan bersifat holistik, mencakup berbagai indikator seperti kualitas pengajaran, sarana prasarana, kompetensi guru, prestasi siswa, lingkungan belajar, dan manajemen sekolah. Jika ada ketidakseimbangan, maka perlu upaya perbaikan di aspek yang masih lemah. Namun, sekolah tersebut tetap memiliki potensi untuk menjadi sekolah bermutu baik jika mampu mengidentifikasi kekurangan, melakukan perbaikan berkelanjutan, dan mempertahankan keunggulan yang sudah ada. Dengan demikian, sekolah dapat mencapai mutu pendidikan yang menyeluruh dan merata di semua aspek.
@shytifatimah2132
@shytifatimah2132 16 күн бұрын
@@ASHFIROIHAN baik saya mengerti. Terima kasih A'shfii atas jawabannya sangat membantu.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab shyti fatimah atas pertanyaan yang telah diajukan Sekolah yang bagus dalam satu aspek mutu namun jelek dalam aspek lainnya tidak bisa dikategorikan secara keseluruhan sebagai sekolah dengan mutu yang baik. Pendidikan berkualitas mencakup berbagai dimensi, termasuk kualitas pengajaran, fasilitas, kurikulum, hasil belajar siswa, serta pengelolaan dan kepemimpinan sekolah. Jika ada kelemahan signifikan dalam salah satu aspek, meskipun baik di aspek lainnya, mutu pendidikan di sekolah tersebut masih dapat dianggap belum optimal. Untuk menjadi sekolah dengan mutu yang baik, semua aspek harus dipenuhi secara seimbang. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan perbaikan berkelanjutan di semua area untuk memastikan kualitas pendidikan yang holistik dan berkelanjutan.
@dini.be23
@dini.be23 16 күн бұрын
Nama : Dini Septyansah NIM : 2311715 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Bagaimana penerapan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dan eksternal (SPME) dapat diintegrasikan secara efektif untuk mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan antar sekolah?
@RizqullohAlMubarok
@RizqullohAlMubarok 16 күн бұрын
Nama : Rizqulloh Al Mubarok NIM : 2304384 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Izin menjawab, Penerapan SPMI dan SPME dapat diintegrasikan secara efektif dengan membangun sinergi antara evaluasi internal dan eksternal. SPMI dapat fokus pada pengembangan budaya mutu di sekolah melalui pelibatan guru, siswa, dan manajemen, sementara SPME memberikan standar dan evaluasi independen yang mendorong akuntabilitas. Kolaborasi ini dapat mengidentifikasi kebutuhan spesifik setiap sekolah, memberikan rekomendasi berbasis data, serta memastikan implementasi program perbaikan yang merata, sehingga mampu mengurangi ketimpangan kualitas pendidikan antar sekolah.
@dini.be23
@dini.be23 15 күн бұрын
@@RizqullohAlMubarok terima kasih Rizqulloh atas jawaban mu. Saya setuju dengan pendapat mu bahwa sinergi antara SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) dan SPME (Sistem Penjaminan Mutu Eksternal) adalah kunci dalam menciptakan peningkatan mutu pendidikan yang efektif dan berkelanjutan. SPMI yang berfokus pada pengembangan budaya mutu di sekolah melalui keterlibatan semua pihak, seperti guru, siswa, dan manajemen, dapat memastikan perbaikan dari dalam yang sesuai dengan kebutuhan spesifik sekolah. Sementara itu, SPME berperan memberikan standar yang jelas dan evaluasi independen, sehingga meningkatkan akuntabilitas dan mendorong sekolah untuk terus berbenah. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan rekomendasi berbasis data yang relevan dan memastikan program perbaikan diterapkan secara merata, yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antar sekolah di Indonesia.
@zidanealfilahi8185
@zidanealfilahi8185 9 күн бұрын
izin menjawab saya Ahmad Zidan Filahi selaku presenter dari kelompok 11A menurut saya Penerapan SPMI dan SPME dapat diintegrasikan secara efektif dengan menjadikan SPMI sebagai dasar penguatan budaya mutu di sekolah melalui evaluasi mandiri, perencanaan perbaikan, dan pelibatan stakeholder. SPME, sebagai pengawasan eksternal, digunakan untuk memastikan standar nasional tercapai dengan memberikan pembinaan khusus bagi sekolah yang tertinggal. Sinergi ini dapat diperkuat melalui data berbasis bukti, umpan balik dua arah, dan dukungan kebijakan yang memastikan distribusi sumber daya dan pendampingan merata bagi sekolah di berbagai wilayah.
@dini.be23
@dini.be23 16 күн бұрын
Nama : Dini Septyansah NIM : 2311715 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Mengingat pentingnya budaya mutu dalam peningkatan pendidikan, bagaimana cara melibatkan guru, siswa, dan orang tua secara aktif untuk menciptakan budaya mutu di sekolah-sekolah Indonesia?
@rianahyune
@rianahyune 16 күн бұрын
Nama: Alya Putri Mariana NIM: 2307760 Kelas: Pendidikan Bisnis 3B Izin menanggapi, menurut saya untuk menciptakan budaya mutu di sekolah membutuhkan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, dan orang tua. Salah satu langkah awal adalah melalui pemberdayaan guru sebagai agen utama perubahan. Guru perlu dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program peningkatan mutu, seperti pelatihan berbasis kebutuhan, kolaborasi dalam komunitas belajar, dan penghargaan atas inovasi pengajaran. Guru juga dapat didorong untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek dan evaluasi formatif yang tidak hanya meningkatkan capaian akademik tetapi juga membangun karakter siswa. Siswa, sebagai pusat dari proses pendidikan, perlu diberdayakan melalui pendekatan yang menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap mutu pendidikan mereka sendiri. Strategi ini dapat mencakup pemberian ruang kepada siswa untuk menyampaikan masukan tentang pengalaman belajar mereka melalui forum siswa atau survei rutin. Selain itu, melibatkan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang berorientasi pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti pemecahan masalah, kolaborasi, dan kreativitas, dapat memperkuat budaya mutu secara holistik. Orang tua juga memainkan peran penting dalam mendukung budaya mutu di sekolah. Komunikasi yang transparan dan teratur antara sekolah dan orang tua sangat penting untuk membangun kemitraan yang kuat. Sekolah dapat mengadakan seminar, lokakarya, atau sesi berbagi untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya peran mereka dalam pendidikan anak. Selain itu, orang tua dapat dilibatkan dalam kegiatan sekolah, seperti menjadi relawan dalam program pengayaan atau berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan komunitas. Untuk mendukung semua upaya ini, sekolah perlu menciptakan sistem penghargaan dan umpan balik yang transparan, sehingga setiap pihak merasa dihargai atas kontribusinya. Kolaborasi ini, jika dilakukan secara konsisten, dapat mendorong terciptanya budaya mutu yang berkelanjutan di sekolah-sekolah Indonesia.
@dini.be23
@dini.be23 16 күн бұрын
@@rianahyune terima kasih atas jawabannya, Alya. Saya setuju dengan pandangn mu bahwa menciptakan budaya mutu di sekolah memerlukan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, dan orang tua. Pemberdayaan guru sebagai agen perubahan melalui pelatihan yang relevan, kolaborasi, dan penghargaan atas inovasi pengajaran sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Siswa juga perlu diberdayakan dengan memberikan ruang bagi mereka untuk menyampaikan masukan tentang pengalaman belajar mereka dan melibatkan mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler yang mengembangkan keterampilan abad ke-21. Selain itu, peran orang tua sangat vital dalam mendukung proses ini melalui komunikasi yang transparan dan keterlibatan dalam kegiatan sekolah. Jika semua pihak bekerja sama secara konsisten, budaya mutu yang berkelanjutan dapat terwujud di sekolah-sekolah Indonesia.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab dini atas pertanyaan yang telah diajukan Untuk menciptakan budaya mutu di sekolah-sekolah Indonesia, melibatkan guru, siswa, dan orang tua secara aktif sangat penting. Berikut cara yang dapat dilakukan: Pelibatan Guru: Pelatihan dan Pengembangan Profesional: Menyediakan pelatihan rutin bagi guru untuk meningkatkan keterampilan pengajaran dan pemahaman mereka tentang manajemen mutu. Ini mencakup pelatihan tentang metodologi pengajaran, evaluasi berbasis kompetensi, dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Keterlibatan dalam Perencanaan: Guru dilibatkan dalam merancang kebijakan pendidikan dan evaluasi kinerja di sekolah, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap kualitas pendidikan. Partisipasi Siswa: Pendidikan Karakter dan Keterlibatan Aktif: Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mutu melalui pembelajaran karakter, kepemimpinan, dan keterlibatan siswa dalam proyek berbasis kualitas, seperti program peningkatan lingkungan sekolah atau inisiatif sosial. Umpan Balik dan Refleksi: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik tentang proses pembelajaran dan lingkungan sekolah, yang dapat digunakan untuk perbaikan berkelanjutan. Peran Orang Tua: Komunikasi Terbuka: Membangun saluran komunikasi yang efektif antara sekolah dan orang tua melalui pertemuan rutin, grup diskusi, atau platform daring, agar orang tua memahami peran mereka dalam mendukung budaya mutu. Kolaborasi dalam Pengawasan: Melibatkan orang tua dalam memantau kemajuan anak dan memberi dukungan pada program atau kegiatan yang berfokus pada peningkatan mutu, seperti program literasi atau kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan karakter siswa. Dengan melibatkan ketiga pemangku kepentingan ini dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pendidikan, budaya mutu akan terbentuk dan mengarah pada perbaikan berkelanjutan di seluruh aspek pendidikan di sekolah.
@SHYTIFATIMAH
@SHYTIFATIMAH 16 күн бұрын
Nama : Shyti Fatimah NIM : 2305389 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Bagaimana jika suatu sekolah gagal dalam meningkatkan manajemen mutu sekolahnya? Apakah hal tersebut menunjukan bahwa sekolah tersebut jelek dalam menajemen dirinya sendiri?
@revaldoindra
@revaldoindra 16 күн бұрын
Izin menjawab, saya Revaldo Indra Agustino dengan NIM 2302004, Menurut saya gagalnya sebuah sekolah dalam meningkatkan manajemen mutu tidak selalu menunjukkan bahwa sekolah tersebut buruk dalam manajemen. Ada banyak faktor eksternal yang bisa memengaruhi, seperti keterbatasan dana, kurangnya dukungan pemerintah, atau kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Namun, jika kegagalan tersebut disebabkan oleh faktor internal, seperti lemahnya kepemimpinan, kurangnya visi yang jelas, atau pengelolaan sumber daya yang kurang optimal, maka hal ini menunjukkan perlunya perbaikan dalam manajemen internal sekolah. Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan untuk mengetahui akar masalah dan mencari solusi yang tepat.
@shytifatimah2132
@shytifatimah2132 16 күн бұрын
@@revaldoindra baik saya mengerti terima kasih revaldo atas jawabannya, jadi jika sekolah gagal dalam meningkatkan mutu. hal tersebut tidak selalu karna manajemennya yang buruk namun harus melihat dari kemungkinan-kemungkinan yang lain.
@saelanajwakirandita7241
@saelanajwakirandita7241 10 күн бұрын
Saya Saela Najwa Kirandita (2312332) sebagai perwakilan dari kelompok presentasi (11A) izin menjawab pertanyaan, Kegagalan dalam manajemen mutu tidak menunjukkan sekolah buruk secara total, tetapi ada kelemahan di aspek kepemimpinan, data, atau kolaborasi. Analisis menyeluruh diperlukan untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
@rianahyune
@rianahyune 16 күн бұрын
Nama: Alya Putri Mariana NIM: 2307760 Kelas: Pendidikan Bisnis 3B Pertanyaan: Bagaimana keterlibatan pemangku kepentingan (guru, siswa, orang tua, dan masyarakat) dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi manajemen mutu pendidikan?
@muhamadnabilsantoso4869
@muhamadnabilsantoso4869 16 күн бұрын
Halo Alya aku izin menjawab pertanyaannya, Kehadiran atau keberadaan dari setiap pihak sangat penting untuk mengembangkan atau menciptakan sebuah sistem pendidikan yang bermutu dan juga berkualitas. Sebagai contoh dalam menentukan sistem pendidikan guru berperan sebagai pengamat lapangan yang menilai apakah rancangan yang akan digunakan akan kompatibel dengan keadaan kelas atau lingkungan sekitar, siswa berperan untuk memberikan feedback atau aspirasi mengenai program yang akan atau telah dilaksanakan dan membantu dalam menyukseskan mutu pendidikan yang bagus, orang tua bisa berperan sebagai evaluator apakah sistem/manajemen sekolah yang dibangun cukup untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik atau tidak bagi anak anaknya, dan yang terakhir dari masyarakat yaitu berperan sebagai pengamat yang mengamati apakah sekolah tersebut sudah mencapai mutu pendidikan yang baik atau belum melalui komite sekolah atau lembaga sosial
@rianahyune
@rianahyune 10 күн бұрын
@ baikk terimakasih nabil atas tanggapannya, lumayan memberi saya insight baru
@azkiyatunnissa05
@azkiyatunnissa05 16 күн бұрын
Nama : Azkiyatun Nisa NIM : 2301245 Kelas : 3B-Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Apa saja standar mutu pendidikan yang berlaku di Indonesia?
@tsalitsahusni1952
@tsalitsahusni1952 16 күн бұрын
Saya Tsalitsa, izin menjawab pertanyaan dari Azki. Standar mutu pendidikan di Indonesia diatur dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP), meliputi: Kompetensi Lulusan, Isi Kurikulum, Proses Pembelajaran, Penilaian, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, dan Pembiayaan.
@azkiyatunnissa05
@azkiyatunnissa05 10 күн бұрын
@@tsalitsahusni1952Terimakasih banyak atas pendapat nya tsalitsa!
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab azki atas pertanyaan yang telah diajukan Di Indonesia, standar mutu pendidikan ditetapkan untuk memastikan kualitas pendidikan yang merata dan berkelanjutan di seluruh jenjang pendidikan. Beberapa standar mutu pendidikan yang berlaku di Indonesia, sesuai dengan peraturan pemerintah dan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, meliputi: Standar Isi: Menentukan materi pembelajaran yang harus diajarkan di setiap jenjang pendidikan, yang mencakup kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. Standar ini mengacu pada kurikulum yang berlaku dan berfokus pada pembentukan kompetensi siswa secara holistik. Standar Proses: Menetapkan prosedur pembelajaran yang efektif dan interaktif, serta penggunaan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa. Standar ini memastikan bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan mengoptimalkan potensi siswa. Standar Kompetensi Lulusan: Menentukan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa pada akhir pendidikan di setiap jenjang. Ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa agar siap menghadapi tantangan di dunia kerja atau pendidikan lanjutan. Standar Pengelolaan: Mengatur pengelolaan pendidikan di tingkat sekolah, termasuk manajemen administrasi, keuangan, dan sumber daya manusia. Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua aspek operasional sekolah berjalan efisien dan sesuai dengan prinsip manajemen yang baik. Standar Penilaian: Menetapkan cara dan prosedur penilaian yang adil, objektif, dan transparan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa. Ini mencakup evaluasi berbasis tes, observasi, portofolio, dan metode penilaian lainnya yang mencerminkan kemampuan siswa secara menyeluruh. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Menentukan kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme guru serta tenaga kependidikan lainnya. Standar ini mencakup kualifikasi akademik, sertifikasi, dan pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Standar Sarana dan Prasarana: Menetapkan kualitas fasilitas fisik dan sumber daya yang mendukung proses belajar mengajar, seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan sarana teknologi informasi. Standar Pembiayaan: Mengatur pengelolaan dana pendidikan untuk memastikan penggunaan anggaran yang efektif dan efisien guna mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Standar-standar ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) serta Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing.
@rianahyune
@rianahyune 16 күн бұрын
Nama: Alya Putri Mariana NIM: 2307760 Kelas: Pendidikan Bisnis 3B Pertanyaan: Bagaimana strategi manajemen mutu pendidikan dapat memastikan pencapaian standar nasional pendidikan, dan sejauh mana implementasinya mampu mengurangi kesenjangan kualitas di berbagai wilayah?
@erinerenolita7746
@erinerenolita7746 10 күн бұрын
Saya Erine Renolita Agustin (2307042) izin menjawab, Strategi manajemen mutu pendidikan untuk mencapai standar nasional dan mengurangi kesenjangan antar wilayah dapat dilakukan melalui beberapa upaya penting. Dimulai dengan penerapan sistem penjaminan mutu yang terstandar namun tetap fleksibel menyesuaikan kondisi daerah masing-masing. Sistem ini mencakup monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan kualitas pembelajaran tetap terjaga. Peningkatan kualitas guru dan staf pendidikan juga menjadi kunci utama melalui pelatihan berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi untuk menjangkau daerah terpencil. Hal ini didukung dengan pemerataan sumber daya dan infrastruktur, termasuk anggaran yang proporsional dengan memperhatikan daerah tertinggal. Meski implementasi strategi ini membutuhkan waktu, hasilnya sudah mulai terlihat dari meningkatnya kualitas pembelajaran dan berkurangnya kesenjangan pendidikan antar wilayah.
@rianahyune
@rianahyune 10 күн бұрын
@ baikk terimakasih erine atas insightnya
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab alya atas pertanyaan yang telah diajukan Strategi manajemen mutu pendidikan untuk memastikan pencapaian standar nasional pendidikan dapat dilakukan melalui beberapa langkah penting, yang sekaligus berperan dalam mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan di berbagai wilayah: Penyusunan Rencana Strategis Berbasis Data: Menggunakan data dan analisis kebutuhan lokal untuk menyusun rencana strategis yang spesifik, berdasarkan standar nasional pendidikan. Hal ini memungkinkan sekolah untuk fokus pada area yang perlu perbaikan dan memprioritaskan pengembangan sumber daya sesuai dengan kebutuhan daerah. Peningkatan Kualitas Guru: Melalui pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan, baik untuk guru di kota besar maupun daerah terpencil. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu mengembangkan program sertifikasi yang relevan dan memberi akses pelatihan jarak jauh agar guru di daerah terpencil juga memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kompetensinya. Pemantauan dan Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi mutu pendidikan secara terstruktur dan berkala, baik melalui penilaian internal di tingkat sekolah maupun evaluasi eksternal oleh lembaga yang berwenang. Sistem pemantauan yang efektif dapat membantu memastikan bahwa setiap sekolah memenuhi standar yang ditetapkan, dan memberi umpan balik untuk perbaikan. Distribusi Sumber Daya yang Adil: Pemerintah harus memastikan distribusi anggaran dan sumber daya pendidikan yang merata, sehingga sekolah-sekolah di daerah terpencil juga dapat memenuhi standar mutu yang diinginkan. Ini termasuk penyediaan fasilitas, teknologi, buku, dan materi ajar yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kolaborasi dengan Masyarakat dan Sektor Swasta: Mendorong keterlibatan orang tua, masyarakat, dan sektor swasta dalam mendukung mutu pendidikan. Kolaborasi ini dapat memberikan tambahan sumber daya, beasiswa, atau program pengembangan yang mengurangi kesenjangan antara sekolah di kota dan daerah. Pemanfaatan Teknologi untuk Akses yang Setara: Mengintegrasikan teknologi pendidikan untuk memperkecil kesenjangan akses antara daerah perkotaan dan pedesaan. Program pembelajaran daring, sumber daya digital, dan platform berbasis teknologi dapat menjembatani perbedaan fasilitas dan memungkinkan siswa di daerah terpencil mendapatkan materi yang sama berkualitasnya. Dengan langkah-langkah ini, implementasi manajemen mutu pendidikan tidak hanya memastikan pencapaian standar nasional pendidikan tetapi juga berkontribusi untuk mengurangi kesenjangan kualitas antara sekolah di berbagai wilayah.
@azkiyatunnissa05
@azkiyatunnissa05 16 күн бұрын
Nama : Azkiyatun Nisa NIM : 2301245 Kelas : 3B-Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Apa pentingnya melakukan evaluasi secara berkala dalam sistem manajemen mutu pendidikan?
@yunitarisma216
@yunitarisma216 16 күн бұрын
Hallo, saya Yunita Risma Wati dengan NIM 2310056 izin menjawab pertanyaan Azki. Evaluasi secara berkala dalam sistem manajemen mutu pendidikan sangat penting untuk memastikan bahwa proses pendidikan berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui evaluasi rutin, berbagai aspek seperti kinerja guru, capaian belajar siswa, efektivitas kurikulum, serta sarana dan prasarana sekolah dapat diukur dan dianalisis. Hasil evaluasi ini memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Evaluasi berkala juga membantu sekolah dan pemangku kebijakan untuk mengidentifikasi masalah lebih dini dan merumuskan solusi yang sesuai agar mutu pendidikan terus meningkat. Dengan adanya evaluasi yang konsisten, transparan, dan berbasis data, proses pendidikan menjadi lebih akuntabel dan dapat berkembang secara berkelanjutan dalam menghadapi tantangan zaman.
@azkiyatunnissa05
@azkiyatunnissa05 16 күн бұрын
terima kasih, yunita atas pendapat nya yaa. saya juga sangat setuju, bahwa evaluasi secara berkala merupakan komponen krusial dalam sistem manajemen mutu pendidikan. Proses ini memastikan bahwa seluruh aspek pendidikan, mulai dari kinerja guru hingga fasilitas sekolah, berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hasil evaluasi tidak hanya memberikan gambaran umum tentang kekuatan dan kelemahan sistem, tetapi juga berfungsi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat. Dengan mengidentifikasi masalah sejak dini, evaluasi memungkinkan dilakukannya perbaikan berkelanjutan. Selain itu, evaluasi yang transparan dan berbasis data juga meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan pendidikan, sehingga pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang dan relevan dengan tantangan zaman.
@zidanealfilahi8185
@zidanealfilahi8185 9 күн бұрын
izin menjawab saya Ahmad Zidan Filahi selaku presenter dari kelompok 11A menurut saya Evaluasi berkala dalam sistem manajemen mutu pendidikan penting untuk memastikan bahwa proses, kebijakan, dan hasil pendidikan tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini memungkinkan identifikasi dini terhadap kekurangan, pengukuran efektivitas program, dan pengambilan keputusan berbasis data untuk perbaikan berkelanjutan. Selain itu, evaluasi berkala membantu menjaga akuntabilitas, meningkatkan keterlibatan stakeholder, dan memastikan adaptasi terhadap perubahan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman.
@yunitarisma216
@yunitarisma216 16 күн бұрын
Nama : Yunita Risma Wati NIM : 2310056 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Apa tantangan terbesar dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah dengan infrastruktur yang terbatas, seperti keterbatasan akses jalan ke sekolah, minimnya jaringan listrik dan internet, serta kurangnya sarana dan prasarana belajar seperti gedung sekolah yang layak dan fasilitas pendukung lainnya?
@ASHFIROIHAN
@ASHFIROIHAN 16 күн бұрын
Izin menjawab pertanyaan Yunita. Saya A'shfi Roihan Al Ma'wa dengan NIM 2308018. Tantangan terbesar dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah dengan infrastruktur terbatas adalah akses yang sulit ke sekolah, minimnya jaringan listrik dan internet, serta kurangnya sarana dan prasarana belajar. Hal ini menghambat proses belajar mengajar, menyebabkan rendahnya kehadiran siswa dan guru, serta membatasi pemanfaatan teknologi pendidikan. Akibatnya, kualitas pendidikan di daerah tersebut tidak optimal.
@rianahyune
@rianahyune 16 күн бұрын
Nama: Alya Putri Mariana NIM: 2307760 Kelas: Pendidikan Bisnis 3B Izin menanggapi, menurut saya tantangan terbesar dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah dengan infrastruktur terbatas meliputi berbagai aspek yang saling berkaitan. Salah satu kendala utama adalah sulitnya akses fisik ke sekolah akibat buruknya kondisi jalan, terutama di musim hujan. Hal ini berdampak pada ketidakhadiran siswa dan guru, yang mengganggu keberlanjutan proses belajar-mengajar. Selain itu, minimnya jaringan listrik dan internet menjadi penghalang besar dalam penerapan teknologi pendidikan, sehingga siswa di daerah tersebut semakin tertinggal dalam era digital. Keterbatasan sarana dan prasarana belajar, seperti gedung sekolah yang tidak layak, kurangnya ruang kelas, laboratorium, serta fasilitas sanitasi yang memadai, menciptakan lingkungan belajar yang tidak kondusif. Kondisi ini diperparah oleh kesulitan menarik tenaga pendidik berkualitas ke daerah terpencil, mengingat fasilitas hidup yang terbatas dan insentif yang kurang menarik, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan sesuai standar. Pendanaan pendidikan yang sering kali minim juga menjadi tantangan besar, karena menghambat perbaikan infrastruktur dan penyediaan fasilitas pendukung. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan menyebabkan kurangnya dukungan lokal terhadap sekolah dan siswa, sehingga pendidikan tidak menjadi prioritas di tingkat keluarga dan komunitas. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan strategi yang menyeluruh, seperti program pendidikan berbasis komunitas, insentif bagi guru di daerah terpencil, penggunaan teknologi offline seperti modul cetak atau pembelajaran berbasis radio, serta kemitraan dengan organisasi non-pemerintah dan sektor swasta. Pendekatan seperti sekolah bergerak (mobile schools) juga dapat menjadi solusi untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Semua upaya ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan demi meningkatkan mutu pendidikan.
@yunitarisma216
@yunitarisma216 16 күн бұрын
Terima kasih A'shfi dan Alya atas jawabannya, saya setuju dengan poin-poin yang kalian sampaikan terkait tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah dengan infrastruktur terbatas. A'shfi menyoroti dengan jelas bagaimana sulitnya akses ke sekolah, minimnya listrik, dan keterbatasan sarana belajar menghambat proses belajar-mengajar. Hal ini memang menjadi faktor utama yang berdampak pada rendahnya kehadiran siswa dan guru, sehingga mutu pendidikan tidak optimal. Sementara itu, Alya memberikan tanggapan yang lebih rinci dan komprehensif. Saya setuju bahwa buruknya kondisi jalan, minimnya jaringan listrik dan internet, serta keterbatasan fasilitas sekolah seperti ruang kelas dan sanitasi menciptakan lingkungan belajar yang tidak kondusif. Selain itu, poin mengenai kesulitan menarik tenaga pendidik berkualitas ke daerah terpencil dan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan juga menjadi tantangan signifikan. Solusi yang Alya tawarkan, seperti insentif bagi guru, penggunaan teknologi offline, serta kolaborasi dengan berbagai pihak, sangat relevan dan perlu diimplementasikan untuk memastikan pendidikan dapat menjangkau seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil. Dengan kolaborasi dan strategi yang menyeluruh, saya yakin upaya peningkatan mutu pendidikan akan lebih efektif dan berkelanjutan.
@saelanajwakirandita7241
@saelanajwakirandita7241 10 күн бұрын
Saya Saela Najwa Kirandita (2312332) sebagai perwakilan dari kelompok presentasi (11A) izin menjawab pertanyaan, Keterbatasan akses jalan, listrik, dan internet membuat proses belajar mengajar sulit. Tantangan utama adalah kurangnya bahan ajar dan tenaga pendidik yang memadai. Solusi dapat berupa pendekatan berbasis komunitas, sekolah keliling, atau teknologi pembelajaran offline.
@yunitarisma216
@yunitarisma216 16 күн бұрын
Nama : Yunita Risma Wati NIM : 2310046 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Menurut pandangan kelompok, bagaimana solusi untuk mengatasi anak putus sekolah agar mutu pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat?
@LutfhiyahKhairunisa
@LutfhiyahKhairunisa 16 күн бұрын
Hallo Yunita, izin menjawab pertanyaannya yaa. Perkenalkan saya Lutfhiyah Khairunisa dengan NIM 2300718, menurut saya solusi untuk mengatasi anak putus sekolah agar mutu pendidikan di Indonesia meningkat adalah dengan memperkuat program bantuan pendidikan, seperti KIP (Kartu Indonesia Pintar), agar lebih tepat sasaran dan merata hingga ke daerah terpencil. Selain itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam menyediakan pendidikan alternatif yang fleksibel, seperti program belajar jarak jauh atau sekolah kejar paket, untuk anak yang harus bekerja. Kesadaran akan pentingnya pendidikan juga harus ditanamkan melalui kampanye aktif di komunitas, melibatkan tokoh masyarakat, dan memberikan motivasi langsung kepada anak dan orang tua. Dengan pendekatan ini, kami percaya akses pendidikan dapat lebih inklusif, sehingga mutu pendidikan di Indonesia terus meningkat.
@yunitarisma216
@yunitarisma216 16 күн бұрын
@@LutfhiyahKhairunisa Terima kasih Lutfhiyah atas jawabannya, menurut saya solusi yang kamu berikan sudah sangat komprehensif. Memperkuat program bantuan pendidikan seperti KIP memang penting untuk mengurangi hambatan ekonomi yang menjadi penyebab utama anak putus sekolah, terutama jika distribusinya lebih merata ke daerah terpencil. Selain itu, pendidikan alternatif seperti program belajar jarak jauh atau sekolah kejar paket sangat relevan untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan waktu karena harus bekerja. Namun, menurut saya, tantangan utamanya juga terletak pada infrastruktur pendukung, seperti akses internet, teknologi, dan tenaga pendidik yang memadai, terutama di daerah tertinggal. Oleh karena itu, selain sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, dukungan terhadap pembangunan infrastruktur harus menjadi prioritas agar solusi ini dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab yunita atas pertanyaan yang telah diajukan Untuk mengatasi masalah putus sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, beberapa solusi yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut: Pemberian Beasiswa dan Bantuan Finansial: Pemerintah dan lembaga swasta dapat menyediakan beasiswa atau bantuan finansial bagi keluarga kurang mampu agar anak-anak tetap dapat melanjutkan pendidikan tanpa hambatan biaya. Program beasiswa berbasis prestasi atau kebutuhan sosial harus diperluas. Program Pendidikan Non-Formal dan Kejar Paket: Mengembangkan dan memperluas program pendidikan non-formal seperti Kejar Paket A, B, dan C, yang memungkinkan anak putus sekolah untuk kembali melanjutkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Pendidikan Berbasis Keterampilan: Menyediakan jalur pendidikan yang lebih fleksibel dan berorientasi pada keterampilan praktis, seperti pendidikan vokasi, pelatihan kerja, atau kursus keterampilan, yang memberikan peluang bagi anak-anak untuk tetap belajar sekaligus mempersiapkan mereka untuk bekerja. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam program pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Program sosialisasi yang menekankan manfaat jangka panjang dari pendidikan dapat membantu mengurangi angka putus sekolah. Akses Pendidikan di Daerah Terpencil: Memperbaiki infrastruktur pendidikan dan menyediakan akses pendidikan yang lebih mudah bagi anak-anak di daerah terpencil. Ini bisa dilakukan melalui program sekolah terbuka, pembelajaran jarak jauh, dan penggunaan teknologi untuk pendidikan. Meningkatkan Kualitas Pengajaran dan Motivasi: Memperbaiki kualitas pengajaran dan memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap bersekolah melalui pendekatan yang lebih relevan dengan kebutuhan mereka. Program mentoring atau pembinaan psikososial bisa membantu siswa yang merasa putus asa atau tidak termotivasi. Dengan menerapkan solusi-solusi ini, diharapkan angka putus sekolah dapat menurun, dan mutu pendidikan di Indonesia bisa meningkat secara signifikan.
@revaldoindra
@revaldoindra 16 күн бұрын
Nama : Revaldo Indra Agustino NIM : 2302004 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Jika dalam suatu sekolah pedesaan, tingkat kehadiran siswa sangat rendah karena banyak siswa membantu orang tua mereka bekerja. Menurut anda, solusi yang dapat diterapkan sekolah untuk meningkatkan partisipasi siswa tanpa mengabaikan kondisi sosial dan budaya setempat?
@muhamadnabilsantoso4869
@muhamadnabilsantoso4869 16 күн бұрын
Halo revaldo aku izin menjawab pertanyaannya, Aksi yang bisa diterapkan oleh sekolah solusi dari beberapa anak yang bekerja adalah dengan mengadakan penyesuaian kelas, sekolah bisa mengadakan 2 sesi kelas yaitu di pagi hari atau di sore hari selain itu sekolah juga bisa mengadakan kelas di hari weekend seperti di hari sabtu atau minggu, Selain bantuan waktu sekolah juga bisa memberikan bantuan finansial kepada murid seperti beasiswa atau program kerja sama dengan usaha yang sedang dijalani oleh anak tersebut, hal ini bertujuan untuk memacu semangat anak untuk kembali bersekolah. Sekian jawaban saya terima kasihh!!🎉🎉
@muhamadnabilsantoso4869
@muhamadnabilsantoso4869 16 күн бұрын
Halo revaldo aku izin menjawab pertanyaannya, Aksi yang bisa diterapkan oleh sekolah solusi dari beberapa anak yang bekerja adalah dengan mengadakan penyesuaian kelas, sekolah bisa mengadakan 2 sesi kelas yaitu di pagi hari atau di sore hari selain itu sekolah juga bisa mengadakan kelas di hari weekend seperti di hari sabtu atau minggu, Selain bantuan waktu sekolah juga bisa memberikan bantuan finansial kepada murid seperti beasiswa atau program kerja sama dengan usaha yang sedang dijalani oleh anak tersebut, hal ini bertujuan untuk memacu semangat anak untuk kembali bersekolah. Sekian jawaban saya terima kasihh!!🎉🎉
@shytifatimah2132
@shytifatimah2132 16 күн бұрын
Halo Revaldo, perkenalkan saya Shyti Fatimah izin menjawab pertanyaan mu ya. Menurut saya solusi yang dapat diterapkan: 1. Penjadwalan Fleksibel: Menyesuaikan jam belajar agar tidak bertabrakan dengan waktu siswa membantu orang tua. 2. Mengintegrasikan kurikulum dengan kebutuhan lokal, seperti pembelajaran berbasis kearifan lokal atau praktik langsung terkait pekerjaan siswa. 3. Memberikan insentif seperti beasiswa, makanan gratis, atau kebutuhan sekolah untuk mendorong siswa tetap hadir. 4. Keterlibatan Orang Tua: Mengadakan dialog dengan orang tua untuk menemukan cara kerja sama dalam mendukung pendidikan anak. 5. Menyediakan pendidikan jarak jauh atau program akhir pekan bagi siswa yang tidak bisa hadir secara reguler, sebagai alternatif. Pendekatan ini memastikan pendidikan tetap berjalan tanpa mengabaikan nilai sosial dan budaya setempat.
@revaldoindra
@revaldoindra 16 күн бұрын
@@shytifatimah2132 Halo Shyti Fatimah, terima kasih atas jawabanya! Saya setuju Penjadwalan fleksibel, pendidikan jarak jauh, dan integrasi kurikulum berbasis kearifan lokal adalah solusi yang relevan. Pemberian insentif serta dialog dengan orang tua menunjukkan pendekatan inklusif yang mendukung siswa tetap belajar tanpa mengabaikan nilai sosial dan budaya. Pendekatanmu sangat inspiratif!
@revaldoindra
@revaldoindra 16 күн бұрын
@@muhamadnabilsantoso4869 Halo Nabil, terima kasih atas jawabannya! Saya setuju, penyesuaian jadwal kelas dan pemberian bantuan finansial seperti beasiswa sangat membantu siswa yang bekerja. Pendekatan ini fleksibel dan memotivasi siswa untuk tetap melanjutkan pendidikan. Ide yang sangat inspiratif!
@revaldoindra
@revaldoindra 16 күн бұрын
Nama : Revaldo Indra Agustino NIM : 2302004 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Jika terdapat sebuah sekolah dasar di kota kecil memiliki jumlah siswa yang terus menurun selama lima tahun terakhir karena persaingan dengan sekolah lain yang menawarkan fasilitas lebih modern. Menurut Anda, strategi apa yang dapat diterapkan oleh sekolah tersebut untuk meningkatkan daya saing dan mutu pendidikannya?
@LutfhiyahKhairunisa
@LutfhiyahKhairunisa 16 күн бұрын
Hallo Revaldo, izin menjawab pertanyaannya yaa. Perkenalkan saya Lutfhiyah Khairunisa dengan NIM 2300718, menurut saya untuk meningkatkan daya saing dan mutu pendidikan, sekolah dasar di kota kecil tersebut dapat mengutamakan peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan berkala, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan berkualitas. Selain itu, sekolah bisa memanfaatkan sumber daya yang ada dengan menghadirkan program kreatif seperti ekstrakurikuler berbasis seni, olahraga, atau lingkungan. Fokus pada kearifan lokal juga bisa menjadi nilai tambah, misalnya melalui program pendidikan berbasis budaya setempat. Penerapan teknologi sederhana, seperti alat pembelajaran digital, dapat menunjukkan bahwa sekolah terbuka terhadap inovasi. Di sisi lain, membangun hubungan erat dengan orang tua dan komunitas sekitar, serta melakukan promosi efektif melalui media sosial atau kegiatan open house, akan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah. Strategi ini dapat menciptakan citra positif dan menarik minat lebih banyak siswa.
@revaldoindra
@revaldoindra 16 күн бұрын
@@LutfhiyahKhairunisa Terima kasih Luthfiyah, saya setuju dengan jawaban anda. Strategimu sangat relevan. Peningkatan kompetensi guru, program kreatif berbasis seni atau budaya lokal, dan pemanfaatan teknologi sederhana adalah langkah efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu, membangun hubungan erat dengan orang tua, komunitas, serta promosi melalui media sosial atau open house akan memperkuat kepercayaan masyarakat. Strategi ini pasti membantu daya saing sekolah.
@saelanajwakirandita7241
@saelanajwakirandita7241 10 күн бұрын
Saya Saela Najwa Kirandita (2312332) sebagai perwakilan dari kelompok presentasi (11A) izin menjawab pertanyaan, Sekolah dapat bersaing dengan menawarkan keunggulan seperti pendidikan karakter dan nilai lokal. Kolaborasi dengan komunitas, peningkatan kompetensi guru, dan pemanfaatan teknologi sederhana juga penting. Fokus pada keunggulan layanan pendidikan, seperti tenaga pendidik yang berkualitas, dapat meningkatkan daya tarik siswa.
@LutfhiyahKhairunisa
@LutfhiyahKhairunisa 16 күн бұрын
Nama : Lutfhiyah Khairunisa NIM : 2300718 Kelas : 3B Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Apakah ada tantangan khusus dalam implementasi penjaminan mutu pendidikan di daerah-daerah yang mungkin memiliki keterbatasan dalam sumber daya, baik manusia maupun fasilitas?
@azkiyatunnissa05
@azkiyatunnissa05 16 күн бұрын
Halo, izin menjawab pertanyaan lutfhiyah. menurut saya, daerah dengan keterbatasan sumber daya menghadapi tantangan signifikan dalam menerapkan penjaminan mutu pendidikan. kurangnya tenaga pendidik berkualitas, fasilitas yang memadai, dan dukungan finansial menjadi kendala utama. selain itu, faktor geografis dan kurangnya kesadaran masyarakat juga turut memperumit upaya peningkatan mutu pendidikan. untuk mengatasi hal ini, diperlukan berbagai strategi seperti peningkatan kapasitas guru, optimalisasi teknologi, kerjasama dengan berbagai pihak, pemanfaatan sumber daya lokal, dan evaluasi yang berkelanjutan. dengan pendekatan yang komprehensif, kualitas pendidikan di daerah-daerah tersebut dapat ditingkatkan secara bertahap.
@LutfhiyahKhairunisa
@LutfhiyahKhairunisa 16 күн бұрын
@@azkiyatunnissa05 Terima kasih atas jawbannya Azkii. Saya setuju bahwa tantangan seperti kurangnya tenaga pendidik berkualitas, fasilitas yang memadai, dan dukungan finansial merupakan kendala utama dalam penjaminan mutu pendidikan di daerah dengan keterbatasan sumber daya. Strategi yang Anda sebutkan, seperti peningkatan kapasitas guru dan optimalisasi teknologi, sangat relevan untuk diterapkan. Selain itu, saya ingin menambahkan bahwa membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan juga bisa dilakukan melalui pendekatan berbasis komunitas, seperti melibatkan tokoh lokal dalam kampanye pendidikan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, pendekatan komprehensif yang Anda usulkan memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif secara bertahap.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab Luthfiyah atas pertanyaan yang telah diajukan Ya, ada beberapa tantangan khusus dalam implementasi penjaminan mutu pendidikan di daerah-daerah dengan keterbatasan sumber daya, baik manusia maupun fasilitas, antara lain: Keterbatasan Sumber Daya Manusia: Di daerah terpencil, terdapat kekurangan tenaga pengajar yang berkualitas, serta terbatasnya kesempatan bagi guru untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional. Hal ini dapat memengaruhi kualitas pengajaran dan pencapaian standar pendidikan yang ditetapkan. Fasilitas yang Tidak Memadai: Sekolah di daerah dengan sumber daya terbatas sering kali kekurangan sarana dan prasarana pendidikan yang layak, seperti ruang kelas yang nyaman, peralatan pendidikan, akses internet, serta buku dan materi ajar yang berkualitas. Kondisi ini dapat menghambat proses belajar mengajar yang efektif. Akses Terbatas ke Teknologi: Di daerah terpencil, akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sering kali terbatas. Padahal, teknologi sangat penting untuk mendukung pembelajaran modern dan memfasilitasi partisipasi dalam pendidikan daring atau blended learning. Tantangan dalam Pemantauan dan Evaluasi: Pemantauan dan evaluasi mutu pendidikan di daerah-daerah terpencil sering kali terhambat oleh kendala geografis dan infrastruktur yang tidak mendukung. Hal ini membuat pengawasan kualitas pendidikan menjadi lebih sulit dan tidak efisien. Kendala Sosial dan Ekonomi: Banyak siswa di daerah terpencil yang harus membantu orang tua bekerja, yang menyebabkan tingkat kehadiran dan partisipasi mereka di sekolah rendah. Faktor kemiskinan juga dapat mempengaruhi kemampuan keluarga untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang lebih fleksibel, seperti pelatihan jarak jauh untuk guru, pemanfaatan teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat, dan pengalokasian sumber daya pendidikan yang lebih merata untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga di seluruh wilayah, tanpa mengabaikan keterbatasan daerah tersebut.
@LutfhiyahKhairunisa
@LutfhiyahKhairunisa 16 күн бұрын
Nama : Lutfhiyah Khairunisa NIM : 2300718 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan : Mengenai model manajemen mutu yang ada, seperti Deming, Juran, dan Crosby, bagaimana menurut kalian ketiga model ini dapat diintegrasikan dalam sistem pendidikan Indonesia untuk mencapai mutu yang optimal?
@dini.be23
@dini.be23 16 күн бұрын
Halo, Lutfhiyah! Saya Dini Septyansah dengan NIM 2311715 izin menjawab yaa, Model manajemen mutu dari Deming, Juran, dan Crosby sebenarnya dapat saling melengkapi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Prinsip Deming yang menekankan pada perbaikan terus-menerus (continuous improvement) bisa diterapkan dengan rutin mengevaluasi dan meningkatkan metode pengajaran serta kurikulum. Juran, yang fokus pada perencanaan mutu, membantu memastikan bahwa tujuan pendidikan dirancang secara sistematis agar sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Sementara itu, pendekatan Crosby yang menekankan pada "zero defects" dapat diterapkan dengan menanamkan budaya kerja tanpa kesalahan dalam administrasi pendidikan, seperti pengelolaan data siswa dan pelaksanaan ujian. Dengan mengintegrasikan ketiga model ini, sistem pendidikan Indonesia bisa lebih terstruktur, responsif terhadap perubahan, dan berorientasi pada hasil yang berkualitas.
@LutfhiyahKhairunisa
@LutfhiyahKhairunisa 16 күн бұрын
@@dini.be23 Terima kasih atas jawabannyaa Dini. Saya setuju bahwa model manajemen mutu dari Deming, Juran, dan Crosby dapat saling melengkapi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Prinsip continuous improvement dari Deming memang sangat relevan, terutama dalam konteks pembaruan kurikulum dan metode pengajaran yang harus adaptif terhadap perkembangan zaman. Fokus perencanaan mutu dari Juran juga penting untuk memastikan setiap kebijakan pendidikan dirancang dengan visi jangka panjang yang terukur. Selain itu, saya sepakat bahwa pendekatan "zero defects" dari Crosby dapat mendorong peningkatan efisiensi dalam proses administrasi pendidikan. Sebagai tambahan, kolaborasi lintas sektor-seperti melibatkan komunitas, institusi pendidikan, dan pemerintah-bisa menjadi katalisator untuk mengintegrasikan ketiga model ini secara efektif. Dengan pendekatan ini, pendidikan di Indonesia akan semakin terstruktur dan mampu memberikan hasil yang maksimal.
@shytifatimah2132
@shytifatimah2132 16 күн бұрын
Halo fifi, saya Shyti Fatimah dengan NIM 2305389. Izin menjawab pertanyaannya menurutku ketiga model dapat diintegrasikan dalam sistem pendidikan Indonesia dengan cara: 1. Deming: Fokus pada perbaikan terus-menerus melalui siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Juran: Menetapkan tujuan mutu yang jelas, seperti standar pembelajaran, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. 3. Crosby: Menanamkan budaya "zero defects" dengan menekankan pencegahan kesalahan dalam proses pembelajaran dan administrasi. Integrasi ini membutuhkan komitmen seluruh pihak untuk menciptakan pendidikan yang konsisten berkualitas.
@RizqullohAlMubarok
@RizqullohAlMubarok 16 күн бұрын
Nama : Rizqulloh Al Mubarok NIM : 2304384 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Bandingkan kualitas pendidikan di lembaga pendidikan yang menerapkan TQS dengan yang tidak. Apa dampaknya terhadap hasil belajar siswa?
@anggiarafika
@anggiarafika 15 күн бұрын
Halo Rizqulloh aku Anggia (2304625) izin menjawab pertanyaannya, Menurut saya, lembaga pendidikan yang menerapkan Total Quality Service (TQS) cenderung memiliki kualitas lebih baik dibandingkan yang tidak, terutama dalam pengelolaan sistem, layanan, dan perbaikan berkelanjutan. Dengan TQS, sarana prasarana, pelatihan guru, serta evaluasi pembelajaran dikelola secara efektif, menciptakan proses belajar yang terarah dan menyenangkan. Dampaknya, siswa di lembaga tersebut cenderung mencapai hasil belajar yang lebih tinggi dan merasa lebih termotivasi. Sebaliknya, lembaga tanpa TQS sering menghadapi masalah manajemen, layanan tidak konsisten, dan hasil belajar siswa yang kurang optimal. Hal ini menunjukkan pentingnya penerapan TQS untuk mendukung mutu dan keberhasilan pendidikan.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab rizqulloh atas pertanyaan yang telah diajukan Lembaga pendidikan yang menerapkan Total Quality Schooling (TQS) cenderung memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menerapkannya, dengan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Berikut perbandingannya: Pendekatan Sistematis dan Terstruktur: TQS: Menerapkan pendekatan berbasis kualitas secara menyeluruh, yang melibatkan semua pemangku kepentingan (guru, siswa, orang tua, dan masyarakat). Proses ini fokus pada perbaikan berkelanjutan di setiap aspek pendidikan, mulai dari kurikulum, pengajaran, evaluasi, hingga manajemen sekolah. Tanpa TQS: Lembaga yang tidak menerapkan TQS cenderung kurang terstruktur dalam perencanaan dan pengelolaan mutu. Ini bisa menyebabkan ketidaksesuaian antara kebijakan, pengajaran, dan evaluasi yang dilakukan, yang berpotensi menurunkan kualitas pendidikan. Fokus pada Peningkatan Kompetensi Guru: TQS: Memberikan perhatian lebih pada pengembangan profesional guru melalui pelatihan rutin dan evaluasi diri. Guru yang berkualitas mampu memberikan pengajaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Tanpa TQS: Pengembangan profesionalisme guru kurang terorganisir, sehingga kualitas pengajaran dapat bervariasi. Guru yang kurang mendapat pelatihan cenderung tidak dapat mengadaptasi metode pengajaran yang efektif, yang berdampak pada hasil belajar siswa. Evaluasi dan Umpan Balik yang Terintegrasi: TQS: Menerapkan sistem evaluasi dan umpan balik yang komprehensif, yang tidak hanya berfokus pada hasil ujian, tetapi juga proses pembelajaran dan perkembangan siswa secara keseluruhan. Ini memungkinkan perbaikan berkelanjutan. Tanpa TQS: Evaluasi yang kurang terintegrasi atau hanya mengandalkan ujian akhir dapat mengabaikan aspek lain dari pembelajaran, seperti keterampilan sosial, kreativitas, dan pengembangan karakter siswa. Pemberdayaan Siswa dan Keterlibatan Orang Tua: TQS: Mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran dan melibatkan orang tua dalam pemantauan perkembangan pendidikan anak. Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung keberhasilan akademik siswa. Tanpa TQS: Keterlibatan orang tua dan siswa cenderung lebih rendah, sehingga siswa mungkin merasa kurang termotivasi dan kurang mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk belajar dengan optimal. Dampaknya terhadap hasil belajar siswa: Lembaga yang menerapkan TQS cenderung menghasilkan siswa yang lebih kompeten, memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi, dan mencapai hasil akademik yang lebih baik. Siswa di sekolah dengan penerapan TQS juga biasanya lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata karena mereka dibekali dengan keterampilan yang lebih holistik. Sebaliknya, sekolah yang tidak menerapkan TQS berisiko menghasilkan siswa dengan pencapaian akademik yang tidak maksimal dan kurang siap untuk berkembang di luar ruang kelas.
@RizqullohAlMubarok
@RizqullohAlMubarok 16 күн бұрын
Nama : Rizqulloh Al Mubarok NIM : 2304384 Kelas : 3B - Pendidikan Bisnis Berdasarkan pengalaman atau literatur yang relevan, nilai efektivitas penerapan SPMI dan SPME dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mana yang lebih berpengaruh dan mengapa?
@saelanajwakirandita7241
@saelanajwakirandita7241 10 күн бұрын
Saya Saela Najwa Kirandita (2312332) sebagai perwakilan dari kelompok presentasi (11A) izin menjawab pertanyaan, SPMI efektif untuk membangun budaya mutu di sekolah melalui evaluasi dan perbaikan internal, sedangkan SPME lebih membantu dalam memastikan standar eksternal terpenuhi. SPMI lebih transformatif jika sekolah sudah memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan mutu, sementara SPME memberikan arah untuk sekolah yang memerlukan dorongan eksternal.
@ASHFIROIHAN
@ASHFIROIHAN 16 күн бұрын
Nama: A'shfi Roihan Al Ma'wa NIM: 2308018 Kelas: 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Bagaimana peran teknologi dalam mendukung sistem penjaminan mutu pendidikan?
@yunitarisma216
@yunitarisma216 16 күн бұрын
Hallo, saya Yunita Risma Wati dengan NIM 2310056 izin menjawab pertanyaan A'shfi. Teknologi berperan penting dalam mendukung sistem penjaminan mutu pendidikan dengan memudahkan pengumpulan dan analisis data terkait proses pembelajaran, kinerja guru, serta kondisi sekolah secara lebih akurat dan efisien. Melalui sistem digital seperti Dapodik dan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), pemerintah dan pihak sekolah dapat mengevaluasi hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran secara berkala. Selain itu, teknologi juga meningkatkan akses terhadap sumber belajar berkualitas serta pelatihan guru secara daring, sehingga kompetensi tenaga pendidik dapat terus ditingkatkan. Sistem manajemen berbasis teknologi membantu sekolah mengelola administrasi, memantau kinerja guru, dan memastikan transparansi dalam pengelolaan pendidikan. Lebih jauh, teknologi memungkinkan pemerataan akses pendidikan, khususnya bagi daerah terpencil, meskipun kendala infrastruktur seperti akses internet masih menjadi tantangan. Dengan pemanfaatan yang tepat, teknologi dapat memperkuat upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan di Indonesia.
@ASHFIROIHAN
@ASHFIROIHAN 16 күн бұрын
@@yunitarisma216 Terima kasih Yunita Risma Wati atas pendapatnya yang komprehensif! ^^ Saya setuju bahwa teknologi memainkan peran strategis dalam mendukung sistem penjaminan mutu pendidikan. Dengan adanya platform seperti Dapodik dan ANBK, evaluasi kualitas pendidikan menjadi lebih efisien dan akurat. Selain itu, akses terhadap sumber belajar digital dan pelatihan daring membantu meningkatkan kompetensi guru dan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh daerah, meskipun tantangan infrastruktur masih perlu diatasi. Pemanfaatan teknologi secara optimal akan mendukung transparansi, efisiensi, dan efektivitas manajemen pendidikan, yang pada akhirnya memperkuat upaya peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan di Indonesia.
@iamfarhan-lp2ni
@iamfarhan-lp2ni 9 күн бұрын
Farhan, 2309243 Kelompok 11 (presenter) Izin menjawab ashfi atas pertanyaan yang telah diajukan Teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung sistem penjaminan mutu pendidikan dengan berbagai cara, antara lain: Pemantauan dan Evaluasi Berbasis Data: Teknologi memungkinkan pengumpulan, analisis, dan pemantauan data pendidikan secara real-time. Sistem manajemen pembelajaran (LMS) dan perangkat analitik membantu sekolah dan lembaga pendidikan untuk memantau kinerja siswa, guru, dan proses pembelajaran secara lebih efisien, sehingga memungkinkan perbaikan yang lebih cepat dan berbasis data. Penyampaian Materi Pembelajaran yang Lebih Efektif: Teknologi memungkinkan pengajaran yang lebih fleksibel dan interaktif, melalui penggunaan multimedia, video, simulasi, dan platform pembelajaran online. Ini memudahkan guru untuk menyampaikan materi secara lebih menarik dan siswa dapat mengakses pembelajaran kapan saja dan di mana saja. Peningkatan Keterampilan Guru: Melalui pelatihan online dan kursus berbasis teknologi, guru dapat meningkatkan kompetensi mereka secara terus-menerus. Platform pelatihan digital memungkinkan guru untuk mengikuti perkembangan terbaru dalam metode pengajaran, penilaian, dan teknologi pendidikan tanpa hambatan geografis. Meningkatkan Aksesibilitas dan Keterjangkauan: Teknologi membuka akses pendidikan yang lebih luas, terutama bagi siswa di daerah terpencil atau kurang berkembang. Pembelajaran jarak jauh (online) dan sumber daya pendidikan terbuka (open educational resources) memberikan kesempatan bagi lebih banyak siswa untuk mengakses materi pembelajaran berkualitas. Kolaborasi dan Pengembangan Profesional: Teknologi juga memfasilitasi kolaborasi antar sekolah, guru, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya melalui platform online. Forum diskusi, webinar, dan komunitas pembelajaran berbasis teknologi memungkinkan pertukaran ide dan praktik terbaik yang mendukung peningkatan mutu pendidikan. Penyederhanaan Administrasi Pendidikan: Sistem informasi manajemen sekolah (SIMS) berbasis teknologi membantu menyederhanakan proses administrasi, seperti pengelolaan nilai, absensi, dan laporan kinerja sekolah. Ini mengurangi beban administratif bagi guru dan staf, memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan demikian, teknologi berperan sebagai alat yang memperkuat dan mempermudah berbagai aspek dalam penjaminan mutu pendidikan, mulai dari pengelolaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
@ASHFIROIHAN
@ASHFIROIHAN 16 күн бұрын
Nama: A'shfi Roihan Al Ma'wa NIM: 2308018 Kelas: 3B - Pendidikan Bisnis Pertanyaan: Bagaimana cara memastikan bahwa penerapan model manajemen mutu ini tetap relevan dengan perkembangan zaman?
@azkiyatunnissa05
@azkiyatunnissa05 16 күн бұрын
Halo, izin menjawab pertanyaan a'shfi. menurut saya, untuk memastikan model manajemen mutu pendidikan tetap relevan, perlu fleksibilitas, inovasi, dan partisipasi semua stakeholder. Fokus pada hasil belajar, pembelajaran berbasis masalah, pengembangan profesional guru, dan kerjasama dengan dunia luar juga sangat penting. Dengan begitu, model ini dapat terus berkembang dan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan.
@ASHFIROIHAN
@ASHFIROIHAN 16 күн бұрын
@@azkiyatunnissa05 Terima kasih atas pandangannya! ^^ Saya setuju bahwa fleksibilitas, inovasi, dan partisipasi seluruh stakeholder sangat penting untuk memastikan model manajemen mutu pendidikan tetap relevan. Dengan fokus pada hasil belajar, pembelajaran berbasis masalah, serta pengembangan profesional guru, proses pendidikan akan lebih dinamis dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Kerja sama dengan dunia luar juga menjadi kunci untuk membuka wawasan dan mempersiapkan lulusan agar mampu menghadapi tantangan masa depan. Pendekatan ini akan menciptakan pendidikan yang adaptif dan berkualitas tinggi.
@zidanealfilahi8185
@zidanealfilahi8185 9 күн бұрын
izin menjawab saya Ahmad Zidan Filahi selaku presenter dari kelompok 11A menurut saya Agar model manajemen mutu tetap relevan dengan perkembangan zaman, perlu dilakukan evaluasi rutin dan adaptif untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan pendidikan, teknologi, dan pasar kerja. Pelibatan stakeholder, seperti siswa, guru, masyarakat, dan ahli, penting untuk mendapatkan masukan beragam. Integrasi teknologi, seperti data analitik dan platform digital, membantu pengambilan keputusan berbasis bukti. Selain itu, penerapan model harus dikontekstualisasikan dengan kebutuhan lokal, serta didukung pengembangan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan, sehingga mampu menjawab tantangan dan dinamika yang terus berkembang.
@BPendidikanBisnis2023
@BPendidikanBisnis2023 17 күн бұрын
Pertanyaan dari Kelas 3A dijawab oleh Nasywa Ashar Putri Salsabila (2305549) Gina Salwa Alkhaira (2309217) Bagaimana cara agar data siswa dan guru terjamin aman dalam sistem informasi pendidikan? Jawab: Keamanan data siswa dan guru dalam sistem informasi pendidikan dapat dijaga dengan beberapa cara, seperti menerapkan enkripsi untuk melindungi data, membatasi akses hanya kepada pihak yang memiliki izin, menggunakan autentikasi dua faktor untuk login, rutin memperbarui sistem guna mengatasi potensi celah keamanan, serta memberikan edukasi kepada pengguna tentang pentingnya menjaga kerahasiaan informasi. Gvint Sebastian (2310841) Bagaimana prinsip-prinsip sistem informasi manajemen yang efektif dapat diterapkan pada sektor lain, seperti perawatan kesehatan atau bisnis? Jawab: Prinsip sistem informasi manajemen yang efektif, seperti pengelolaan data yang akurat, penggunaan teknologi yang tepat, akses informasi yang cepat, serta koordinasi yang baik, bisa diterapkan di sektor lain seperti kesehatan dan bisnis. Misalnya, dalam perawatan kesehatan untuk pencatatan rekam medis pasien secara digital atau dalam bisnis untuk memantau stok dan penjualan secara real-time. Haikal Septy Fadillah (2307734) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan sistem informasi manajemen berbasis cloud di perguruan tinggi swasta? Jawab: Keberhasilan penerapan sistem informasi manajemen berbasis cloud di perguruan tinggi swasta dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti infrastruktur teknologi yang memadai, pelatihan staf dan pengguna, keamanan data yang terjamin, biaya yang sesuai anggaran, serta dukungan manajemen dan pihak terkait untuk memastikan sistem berjalan lancar. Inayatu Husniyati N (2304394) Jika sebuah sekolah menghadapi keterbatasan anggaran, bagaimana Anda akan mendesain strategi pengelolaan sumber daya informasi yang tetap efisien? Jawab: Jika sebuah sekolah menghadapi keterbatasan anggaran, strategi pengelolaan sumber daya informasi yang efisien bisa dilakukan dengan memprioritaskan penggunaan teknologi yang hemat biaya, seperti software open-source atau solusi berbasis cloud yang tidak memerlukan investasi besar. Selain itu, memanfaatkan sumber daya yang sudah ada, melatih staf untuk mengelola sistem dengan lebih efektif, dan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mendapatkan dukungan teknis juga bisa membantu mengoptimalkan penggunaan anggaran. Dengan cara ini, sekolah bisa tetap menjalankan sistem informasi yang efektif tanpa mengeluarkan biaya besar. Ira Bella Novita (2309019) Bagaimana cara mengukur keberhasilan implementasi sistem informasi pendidikan dalam suatu institusi? Apa saja indikator kunci yang digunakan? Jawab: Keberhasilan implementasi sistem informasi pendidikan bisa diukur dengan melihat apakah tujuan sistem tercapai. Indikator kuncinya meliputi efisiensi proses administrasi, kemudahan akses data bagi guru, siswa, dan orang tua, peningkatan kualitas pengambilan keputusan, kepuasan pengguna, serta tingkat keamanan data yang terjamin. Analisis bisa dilakukan lewat survei pengguna, laporan kinerja, dan pemantauan sistem secara rutin. Muhamad Arif Nurhikmat (2305513) Apa tantangan terbesar dalam transisi dari sistem tradisional ke MSIS, dan bagaimana cara mengatasinya? Jawab: Tantangan terbesar dalam transisi dari sistem tradisional ke MSIS adalah resistensi pengguna terhadap perubahan, kebutuhan pelatihan untuk staf, serta masalah teknis seperti integrasi data dan keamanan. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan pelatihan yang cukup, melibatkan pengguna sejak awal proses, memastikan sistem mudah digunakan, dan menyediakan dukungan teknis selama masa transisi. Muhamad Fiki Nugraha (2311130) Apa saja komponen utama dalam manajemen sistem informasi pendidikan? Jawab: Komponen utama dalam manajemen sistem informasi pendidikan meliputi perangkat keras (hardware) seperti komputer dan server, perangkat lunak (software) untuk pengolahan data, data yang mencakup informasi siswa, guru, dan administrasi, jaringan untuk menghubungkan sistem, serta sumber daya manusia yang mengelola dan menggunakan sistem tersebut. Semua komponen ini harus saling mendukung agar sistem berjalan dengan baik. Moch Rizky Alfandri Suherman (2307335) Apa urgensi yang perlu ditangani secepatnya dalam manajemen sistem informasi sekolah saat ini? Jawab: Urgensi utama dalam manajemen sistem informasi sekolah saat ini adalah memastikan keamanan data siswa dan guru, meningkatkan kemudahan akses bagi semua pihak, mengintegrasikan sistem dengan teknologi terbaru, serta memberikan pelatihan kepada staf untuk menggunakan sistem secara optimal. Hal ini penting agar operasional sekolah berjalan lebih efisien dan transparan. Nabila Aristawidya (2300240) Mengapa pembuatan SOP menjadi langkah awal yang penting dalam prosedur manajemen sistem informasi pendidikan? Bagaimana pengaruhnya terhadap langkah-langkah lain dalam prosedur tersebut? Jawab: Pembuatan SOP penting sebagai langkah awal karena memberikan panduan jelas tentang cara kerja sistem informasi pendidikan, sehingga semua pihak tahu tugas dan tanggung jawabnya. SOP membantu mencegah kebingungan, menjaga konsistensi, dan menjadi dasar untuk langkah selanjutnya, seperti pelatihan, implementasi, dan evaluasi sistem. Dengan SOP yang baik, semua proses bisa berjalan lebih terarah dan efisien. Nabila Elfani (2311386) Bagaimana penerapan sistem informasi manajemen pendidikan dapat membantu pengambilan keputusan strategis di institusi pendidikan, terutama dalam menghadapi tantangan era digital? Jawab: Penerapan sistem informasi manajemen pendidikan membantu pengambilan keputusan strategis dengan menyediakan data yang akurat dan real-time, sehingga pihak manajemen bisa membuat keputusan yang lebih tepat dan cepat. Di era digital, sistem ini memudahkan analisis data tentang kinerja siswa, kebutuhan pengajaran, dan efisiensi operasional, yang penting untuk merespons perubahan dengan cepat dan memanfaatkan teknologi terbaru untuk peningkatan kualitas pendidikan.
@revaldoindra
@revaldoindra 19 күн бұрын
Pertanyaan dari kelas 3A Dijawab oleh : Revaldo Indra Agustino (2302004) Nanda Lathifah Dizza Az-zahra (2305999) Bagaimana mengatasi masalah keamanan data dalam sistem informasi manajemen pendidikan? Jawab: Keamanan data dalam sistem informasi manajemen pendidikan dapat diatasi dengan beberapa langkah strategis, seperti menggunakan enkripsi data untuk melindungi informasi sensitif, menerapkan kontrol akses berbasis peran agar hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses data tertentu, dan memastikan sistem selalu diperbarui untuk melindungi dari ancaman keamanan terbaru. Selain itu, pelatihan bagi pengguna, termasuk tenaga pendidik dan staf, diperlukan agar mereka memahami pentingnya menjaga kerahasiaan data dan waspada terhadap serangan seperti phishing atau malware. Nur Kayla Salsabilla (2308444) Berapa besar investasi yang diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi pendidikan yang berkualitas, dan dari mana sumber dananya? Jawab: Investasi untuk mengembangkan sistem informasi pendidikan yang berkualitas bervariasi, mulai dari puluhan juta hingga miliaran rupiah, tergantung pada kompleksitas dan skala sistem. Dana dapat berasal dari berbagai sumber, seperti anggaran pemerintah, kerja sama dengan pihak swasta, hibah pendidikan, atau alokasi dana institusi. Selain biaya awal untuk pengembangan, perlu dipertimbangkan juga biaya pemeliharaan jangka panjang, seperti pembaruan perangkat lunak, pelatihan, dan penggantian perangkat keras. Rayhan Dzaki S (2301205) Bagaimana regulasi pemerintah Indonesia terkait pengelolaan data dalam sistem informasi pendidikan? Jawab: Regulasi pemerintah Indonesia terkait pengelolaan data dalam sistem informasi pendidikan mencakup UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta aturan tentang perlindungan data pribadi dalam PP No. 71 Tahun 2019. Regulasi ini mengatur keamanan data, perlindungan privasi, dan tanggung jawab lembaga pendidikan dalam mengelola data siswa dan staf secara aman dan etis. Resley Fontaniel (2310899) Bagaimana peran teknologi dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan pendidikan, dan tantangan apa yang mungkin muncul jika institusi pendidikan tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi tersebut? Jawab: Teknologi memiliki peran penting dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan pendidikan, misalnya melalui otomasi proses administratif, analisis data siswa untuk mendukung pembelajaran, serta peningkatan komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua. Namun, tantangan besar muncul jika institusi pendidikan tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, seperti keterbatasan infrastruktur, anggaran yang minim, dan kurangnya literasi digital di kalangan tenaga pendidik. Jika hal ini tidak diatasi, institusi pendidikan bisa tertinggal, dan proses belajar-mengajar menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur dan pelatihan teknologi perlu dilakukan untuk memastikan keberlanjutan adaptasi teknologi dalam pendidikan. Sabrina Dwi Juliyanti (2303717) Bagaimana sistem informasi pendidikan dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan siswa yang beragam? Jawab: Sistem informasi pendidikan mampu membantu sekolah mengidentifikasi kebutuhan siswa yang beragam dengan mengumpulkan data seperti prestasi akademik, tingkat kehadiran, minat bakat, hingga masalah pribadi yang memengaruhi pembelajaran. Data ini kemudian dianalisis untuk memberikan wawasan tentang kebutuhan individu siswa, sehingga guru dapat mengambil langkah yang lebih terarah, seperti memberikan bimbingan khusus, menyusun program pembelajaran yang sesuai, atau melibatkan siswa dalam kegiatan yang mendukung pengembangan mereka. Dengan pendekatan berbasis data ini, pendidikan dapat menjadi lebih inklusif dan efektif dalam memenuhi kebutuhan setiap siswa. Siti Amelia (2308286) Penggunaan teknologi dalam pendidikan masih minim karena kurangnya pemahaman tenaga pendidik. Pertanyaan: Bagaimana strategi untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan sistem informasi pendidikan oleh tenaga pendidik? Jawab: Kurangnya pemahaman tenaga pendidik terhadap teknologi sering menjadi hambatan utama dalam penerapan sistem informasi pendidikan. Untuk mengatasinya, strategi yang bisa diterapkan adalah menyelenggarakan pelatihan berkala yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta, menyediakan panduan yang mudah dipahami, dan memberikan pendampingan selama proses adaptasi berlangsung. Selain itu, institusi pendidikan perlu menciptakan lingkungan yang mendorong eksplorasi teknologi dengan cara menunjukkan manfaat langsung, seperti efisiensi kerja atau pengurangan beban administratif, sehingga tenaga pendidik lebih termotivasi untuk belajar dan memanfaatkan teknologi dalam pekerjaan mereka. Siti Aulia Atik Azzahra (2312160) Bagaimana cara mengevaluasi keberhasilan sistem informasi sekolah yang sudah diterapkan? Jawab: Evaluasi keberhasilan sistem informasi sekolah dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya mengukur kepuasan pengguna dengan survei atau wawancara, memantau peningkatan efisiensi dalam proses administrasi, dan menganalisis dampak sistem terhadap hasil pembelajaran siswa. Selain itu, data seperti waktu yang dihemat dalam pengelolaan administrasi atau tingkat akurasi data yang meningkat juga bisa menjadi indikator keberhasilan. Evaluasi ini harus dilakukan secara berkala untuk memastikan sistem tetap relevan dengan kebutuhan sekolah dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan pendidikan. Siti Nurhaliza (2304973) Apa tantangan utama dalam mengimplementasikan teknologi berbasis sistem informasi di sekolah atau universitas? Jawab: Tantangan utama dalam mengimplementasikan teknologi berbasis sistem informasi di sekolah atau universitas mencakup kurangnya anggaran untuk membeli perangkat yang diperlukan, minimnya infrastruktur seperti internet yang stabil, dan rendahnya pemahaman tentang teknologi di kalangan tenaga pendidik serta staf. Selain itu, resistensi terhadap perubahan juga sering menjadi kendala, terutama jika pengguna merasa teknologi justru menambah beban kerja mereka. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan perencanaan yang matang, dukungan dari pihak manajemen, dan program pelatihan yang dirancang untuk mempermudah transisi. Syahrani Yumna Salsabila (230454) Bagaimana penerapan manajemen sistem informasi sekolah dapat membantu meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan data siswa, serta bagaimana pendekatan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan sekolah kecil di daerah terpencil? Jawab: Manajemen sistem informasi sekolah dapat membantu meningkatkan transparansi dengan menyediakan data yang mudah diakses dan dipahami oleh semua pihak terkait, seperti guru, siswa, dan orang tua. Efisiensi juga meningkat karena tugas-tugas administratif seperti pengolahan data siswa atau laporan kehadiran dapat diotomatisasi. Namun, untuk sekolah kecil di daerah terpencil, penerapannya harus disesuaikan dengan kondisi lokal, seperti memilih perangkat lunak yang ringan, menggunakan perangkat keras sederhana, dan memberikan pelatihan yang bersifat praktis agar teknologi bisa diterapkan secara efektif tanpa memerlukan biaya besar. Wilda Hamdah (2302020) Apa yang akan terjadi jika data yang dihasilkan oleh komponen output tidak relevan atau akurat? Bagaimana hal ini dapat memengaruhi pengambilan keputusan sekolah? Jawab: Jika data yang dihasilkan oleh sistem tidak relevan atau akurat, hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang salah, seperti kesalahan dalam menyusun anggaran, menentukan kebijakan pendidikan, atau merancang program pembelajaran. Untuk menghindari masalah ini, penting untuk memastikan bahwa data diperoleh, diproses, dan divalidasi dengan metode yang tepat. Selain itu, institusi pendidikan harus memiliki mekanisme pengawasan dan pengelolaan data yang ketat untuk memastikan keakuratan dan relevansi informasi yang digunakan. Yolanda Okstaria (2300915) Bagaimana cara melatih staf dan guru untuk menggunakan SIM dengan efektif? Jawab: Melatih staf dan guru untuk menggunakan sistem informasi manajemen (SIM) dengan efektif memerlukan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari pelatihan formal dengan modul yang disesuaikan, pendampingan individu atau kelompok saat awal penerapan, hingga evaluasi berkala untuk mengetahui sejauh mana mereka memahami dan menggunakan sistem. Selain itu, penting untuk menyediakan dukungan teknis yang responsif agar pengguna tidak merasa kesulitan jika menghadapi masalah. Dengan menunjukkan manfaat nyata dari SIM, seperti kemudahan dalam pengelolaan data atau penghematan waktu, staf dan guru akan lebih termotivasi untuk mempelajari dan menggunakannya.