Tangan Tangan Terpilih: Mbah Man
33:29
Kampung Batik Laweyan
18:34
4 ай бұрын
"IJON"
25:04
4 ай бұрын
Pelik Candi Ijo
24:01
4 ай бұрын
Film Musikal: "Dewi Hariti"
25:00
4 ай бұрын
"Omah Angker", Seri Fiksi Sojiwan
24:53
Kembang Desa, Seri Fiksi Sojiwan
24:38
Kampung Dolanan Anak: Pandes
18:22
Dawet Sambel Kulon Progo
24:32
5 ай бұрын
Kampung Getuk Magelang
16:49
5 ай бұрын
Pemindahan Candi Lumbung (Sengi)
24:46
Berita Festival Seribu Candi
1:01
Пікірлер
@user-td7pe2ns4r
@user-td7pe2ns4r Күн бұрын
Pentas seni dadhung awwuk tepatnya di dk kricaan ds somakaton kec ngluwar kab magelang usia saya sekarang 75 th ayo siapa yang masih ingat waktu nonton dadung gawuk heboh
@arungsamudra_sn
@arungsamudra_sn Күн бұрын
hari ini saya mengunjungi desa Sengi, namun sayangnya bertepatan dengan tanggal merah Candi Asu dan Candi Pendem tutup, untuk Candi Lumbung masih tahap pemindahan. semoga candi ini segera selesai ekskavasinya. salam budaya
@PoncoVlogbanyuwangi
@PoncoVlogbanyuwangi 5 күн бұрын
Kok mirip mataraman padahal wilayah arek an
@BondoCelongRW08
@BondoCelongRW08 11 күн бұрын
semangati kesenian dan budaya lokal, tonton juga drumblek dukati blondocelong, mantap
@aekonilawati8206
@aekonilawati8206 12 күн бұрын
Jawa timur ada 3 bahasa..., bahasa Jawa , bahasa Madura & Bahasa Osing
@achakl_0217
@achakl_0217 20 күн бұрын
3:38:15
@achakl_0217
@achakl_0217 4 күн бұрын
1:42:40
@0803rfly
@0803rfly 20 күн бұрын
halo kak, apakah beberapa potongan footage di dalam video boleh saya pakai untuk tugas kampus dan disertakan sumbernya?
@user-td7pe2ns4r
@user-td7pe2ns4r 22 күн бұрын
Terus ingat jaman th 1955 an di dk saya ada kesenian itu asyik tenan dan sampai sekarang saya masih ingat parikannya kates telo gantung prawan mendes njaluk ambung. Ayo lur sing isih kelingam Hanya sayang ditengah keramaian ada pencuri akhirnya kesenian bubar
@ikbalirawanirawan7751
@ikbalirawanirawan7751 25 күн бұрын
lestsrikan peninggalan leluhur kita❤
@norhidayah2255
@norhidayah2255 27 күн бұрын
kotaku ... alhamdulillah ...❤❤❤❤❤
@husnapambudi4940
@husnapambudi4940 Ай бұрын
Mantap ❤❤❤
@husnapambudi4940
@husnapambudi4940 Ай бұрын
Subang jawa barat,,turunan Yogyakarta hadir
@husnapambudi4940
@husnapambudi4940 Ай бұрын
Terus kenalkan candi candi di jogja jateng ,,jangan lelah,,terus promosi,, hanya itu jalan menarik wisatawan
@donyjongky6001
@donyjongky6001 Ай бұрын
Suku Osing adalah keturunan Majapahit langsung tapi hancur karena Demak ,Mataram ,Bali dan voc. keren...
@husnapambudi4940
@husnapambudi4940 Ай бұрын
Lestari lah warisan leluhur ku,,,semoga candi ini bisa menarik wisatawan di daerah sengi aslinya
@husnapambudi4940
@husnapambudi4940 Ай бұрын
Semoga candinya bisa cepetan direstorasi,,supaya menarik wisatawan
@oeriplestari6074
@oeriplestari6074 Ай бұрын
Sy berlatar belakang ilmu ekonomi, ttp sangat tertarik pd penemuan sejarah dan penemuan2 arkeologis Sangat kaya budaya kita hrs diurii2
@humaskotasalatiga
@humaskotasalatiga Ай бұрын
apik
@SuhardiSuhardi-tw3gp
@SuhardiSuhardi-tw3gp Ай бұрын
Putra tanggul x Perkasa Sakjose🤝🤍💚
@juliansyahrif3985
@juliansyahrif3985 2 ай бұрын
Tapi saiki lare2 enom e podo nganggo bhs jowo kulonan, pdhl mage katon logat usinge, nyeluk emak baen saiki podo isin genti nyeluk mama, mami, mong ngikuti gengsi ambi gaya baen, suwi" usinge ilang ws mariki, tinggal nunggu pirang tahun engkas budoyo using, bhs using, mariku ilang.
@NyimasHaryantiYb
@NyimasHaryantiYb 2 ай бұрын
❤❤
@sultanayyubalauddinramdhan8574
@sultanayyubalauddinramdhan8574 2 ай бұрын
Khususon Ilaa Ruuhi Bopo H. Manteb Soedarsono, Allahummaghfirlahu Warhamhu Wa'afihi Wafu'anhu, Syaiulillah Lahumul fatihah 😇 Kangen Bopo Manteb 😭🥀
@kasmiran8491
@kasmiran8491 2 ай бұрын
Bono keling itu berasal dari kerajaan kalingga yg sedang mencari tempat moksa..Belio mungkin sosok seorang raja ...krn belio sosok seorang tokoh sempat memberikan petuah kepada masyarakatnya...kalau dilihat dari sejarahnya belio mungkin beragama hindu /kejawen.
@sweetgame8005
@sweetgame8005 2 ай бұрын
Orang2 sprti ini yg seharusnya dpt tunjangan yg banyak.semangat mbah
@triyantotan8749
@triyantotan8749 2 ай бұрын
Semoga peninggalan candi candi dari leluhur kita ,bisa lestari. Sehingga anak cucu nanti segera sadar bahwa kita adalah bangsa yg besar
@nurfadlilahsani5864
@nurfadlilahsani5864 2 ай бұрын
Min,ko pas bagian pak didik ngefreez ya? Videonya ga ada
@ghostzill4932
@ghostzill4932 2 ай бұрын
Serius nanya, ngasih sesajen itu bukannya sirik dalam Islam.
@ketutdaker722
@ketutdaker722 2 ай бұрын
Maaf saya begitu keliru menilai saudara kami dijawa. Saya kira tidak ada lagi pemerhati adat budaya dan seni patung. Maafkan komen komen saya yang terdahulu sekali lagi saya mintamaaf. Salam dari bali. 🙏🙏🙏🙏
@user-iq1kt6yh8w
@user-iq1kt6yh8w 2 ай бұрын
😭😭😭😭😭😭🥀😭
@alisajidin9534
@alisajidin9534 2 ай бұрын
GA KEBAYANG PASTI BANYAK BANGET CANDI DI INDO KALO BISA DI TMUIN SEMUA
@huda84channel48
@huda84channel48 2 ай бұрын
Bisa beli getuk yang belum digoreng.... Gaaa
@user-ne7wp9lp7y
@user-ne7wp9lp7y 2 ай бұрын
Sama Indramayu juga sebenarnya tidak ada unggah ungguh, hanya saja ada pendatang dari jawa sehingga ada yg dinamakan bebahasaan. Namun itu tidak menjadi standar, adapun bahasa sehari-harinya bahasa indramayu seperti: Reyang, Kita, Ingsun, Sira, Rika, Dika. Mirip bahasa using dan tengger lah.
@Kocettttttttt
@Kocettttttttt 2 ай бұрын
Bahasa Jawa Mataraman Dulu, pada akhir abad 16 berdirilah suatu kerajaan di Pulau Jawa bernama Kerajaan Mataram Islam. Kemudian, di masa kepemimpinan Sultan Agung yang kiranya berlangsung pada awal abad 17, diduga merubah banyak sekali pengaruh dalam kebudayaan Jawa kuno. Salah satunya yakni perubahan dialek bahasa. Bahasa Jawa kuno yang sebelumnya berakhiran “A” kemudian di masa Sultan Agung berubah menjadi “O”. Dan dialek ini pun akhirnya hampir digunakan oleh seluruh penduduk di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Dan sekarang, dialek Mataraman ini masih digunakan di berbagai daerah. Bahkan, menurut saya dialek ini yang paling banyak dituturkan. Antara lain digunakan oleh masyarakat Karesidenan Kediri, Karesidenan Madiun, Kesultanan Yogyakarta dan sebagian Karesidenan Kedu. Karesidenan Kediri: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek. Karesidenan Madiun: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo. Kesultanan Yogyakarta: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul. Sebagian Karesidenan Kedu: Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Temanggung. Bahasa Jawa Banyumasan(ngapak/panginyongan) Dialek bahasa yang satu ini diduga merupakan Bahasa Jawa yang paling kuno. Karena setiap kalimat yang dituturkan selalu berakhiran konsonan “A”. Itu berbeda dengan dialek Bahasa Jawa lainnya yang cenderung berakhiran “O”. Dialek ini dituturkan oleh dua karesidenan. Anatara lain beberapa wilayah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Banyumas. Meskipun dua karesidenan ini sama-sama menuturkan dialek Ngapak, namun ada sedikit perbedaan kosakata yang dituturkan oleh dua wilayah ini. Karesidenan Pekalongan: Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang. Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Kabupaten Kebumen dan Wonosobo yang merupakan bagian dari Karesidenan Kedu, juga sebagian daerahnya menggunakan dialek Bahasa Jawa Ngapak. Bahasa Jawa Semarangan Dialek Bahasa Jawa yang satu ini dituturkan oleh masyarkat di sekitaran Karesidenan Semarang. Tentu logat yang dituturkan memiliki keunikan sendiri. Karesidenan Semarang: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Bahasa Jawa Aneman Bahasa Jawa yang satu ini biasanya dituturkan oleh masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa. Baik itu wilayah yang berada di Jawa tengah maupun yang bermukim di Jawa Timur. Dialek Bahasa Jawa Aneman digunakan di wilayah sebagai berikut: Jawa Timur: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban. Jawa Tengah: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora. Bahasa Jawa Arekan Sekarang kita beralih ke wilayah Jawa Timur. Di provinsi ini terdapat dialek bernama Arekan. Logat yang satu ini sangat kental dengan stigma Bahasa Jawa yang kasar. Dilaek yang satu ini dituturkan oleh dua Karesidenan. Yakni Karesidenan Surabaya dan sebagian Karesidenan Malang. Karesidenan Surabaya: Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Sebagian Karesidenan Malang: Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang. Bahasa Jawa Pandalungan Bahasa Jawa yang satu ini sangat unik. Pasalnya, dialeknya bercampur antara Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Penuturnya pun kebanyakan bermukim di sekitaran wilayah Tapal Kuda Wilayah Tapal Kuda: Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Problinggo juga termasuk) Sedangkan Kabupaten Problinggo yang harusnya masuk wilayah Karesidenan Malang, namun dialek yang digunakan penduduk setempat juga menuturkan Bahasa Jawa Pandalungan. Sedangkan untuk Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, beberapa kecamatannya menggunakan Bahasa Jawa Arekan dan sebagian lain menggunakan Bahasa Jawa Pandalungan. Bahasa Jawa Tengger Dialek yang satu ini menurut saya hampir mirip dengan Bahasa Jawa Ngapak. Namun, dalam penuturannya memiliki perbedaan yang lumayan jauh di beberapa kosakata. Diduga, Bahasa Jawa Tengger juga merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno. Itulah mengapa konsonan akhir kalimat yang diucapkan beberapa katanya juga berakhiran huruf “A”. Penutur logat yang satu ini biasanya bermukim di wilayah Pegunungan Bromo: Itu menyebar pada sebagian Kecamatan di: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Probolinggo. Bahasa Jawa di Jawa Barat Meskipun provinsi ini bernama Jawa Barat, namun bahasa di wilayah ini cenderung menggunakan Bahasa Sunda. Ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang hingga kini masih menggunakan Bahasa Jawa. Antara lain seperti di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang. Bahasa di Timur Pulau Jawa Ada dua bahasa yang bukan termasuk Bahasa Jawa dan digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur. Yakni Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Menurut KH Agus Sunyoto, dalam Bahasa Madura terdapat banyak sekali kosakata Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno. Namun, apabila Bahasa Madura didengarkan oleh orang-orang Jawa zaman sekarang, saya yakin banyak sekali orang Jawa yang tidak paham. Karena seperti yang saya katakan di atas, perubahan Bahasa Jawa yang diusung pada zaman Sultan Agung merubah segalanya. Ini sungguh menjadi misteri bagi saya pribadi hingga sekarang. Kebetulan saya lumayan paham dengan Bahasa Madura. Dan memang, beberapa kosakata bisa dikatakan mirip. Namun, hanya pelafalannya saja yang sangat jauh berbeda. Kemudian, ada Bahasa Osing. Beberapa menganggap bahwa Bahasa Suku Osing yang bermukim di Kabupaten Banyuwangi ini sama seperti Bahasa Jawa. Namun, sebagian orang-orang keturunan Kerajaan Blambangan ini menggangap bahwa Bahasa Osing/Using bukan merupakan Bahasa Jawa. Ya, mungkin itulah beberapa macam Bahasa Jawa yang saya ketahui. Intinya, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Meskipun itu sama-sama Jawa, namun jangan heran apabila terdapat perbedaan dialek dan kosakata.
@lawinthedust5686
@lawinthedust5686 2 ай бұрын
mohon di bantu jawab, Arca arcanya itu yang asli atau sudah replika ?
@offeny672
@offeny672 3 ай бұрын
Luar biasa. Memiliki sentuhan seni yang sangat tinggi dan mengagumkan ❤
@riskasetiayantiofficial5026
@riskasetiayantiofficial5026 3 ай бұрын
Mbah ini dulu pasti cantik bgt
@aryasadewa1928
@aryasadewa1928 3 ай бұрын
19:04 loh iki boso jowo to jane podo ae, sing bedo niku mung kosa katane mawon
@Kocettttttttt
@Kocettttttttt 2 ай бұрын
Bahasa Jawa Mataraman Dulu, pada akhir abad 16 berdirilah suatu kerajaan di Pulau Jawa bernama Kerajaan Mataram Islam. Kemudian, di masa kepemimpinan Sultan Agung yang kiranya berlangsung pada awal abad 17, diduga merubah banyak sekali pengaruh dalam kebudayaan Jawa kuno. Salah satunya yakni perubahan dialek bahasa. Bahasa Jawa kuno yang sebelumnya berakhiran “A” kemudian di masa Sultan Agung berubah menjadi “O”. Dan dialek ini pun akhirnya hampir digunakan oleh seluruh penduduk di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Dan sekarang, dialek Mataraman ini masih digunakan di berbagai daerah. Bahkan, menurut saya dialek ini yang paling banyak dituturkan. Antara lain digunakan oleh masyarakat Karesidenan Kediri, Karesidenan Madiun, Kesultanan Yogyakarta dan sebagian Karesidenan Kedu. Karesidenan Kediri: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek. Karesidenan Madiun: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo. Kesultanan Yogyakarta: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul. Sebagian Karesidenan Kedu: Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Temanggung. Bahasa Jawa Banyumasan(ngapak/panginyongan) Dialek bahasa yang satu ini diduga merupakan Bahasa Jawa yang paling kuno. Karena setiap kalimat yang dituturkan selalu berakhiran konsonan “A”. Itu berbeda dengan dialek Bahasa Jawa lainnya yang cenderung berakhiran “O”. Dialek ini dituturkan oleh dua karesidenan. Anatara lain beberapa wilayah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Banyumas. Meskipun dua karesidenan ini sama-sama menuturkan dialek Ngapak, namun ada sedikit perbedaan kosakata yang dituturkan oleh dua wilayah ini. Karesidenan Pekalongan: Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang. Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Kabupaten Kebumen dan Wonosobo yang merupakan bagian dari Karesidenan Kedu, juga sebagian daerahnya menggunakan dialek Bahasa Jawa Ngapak. Bahasa Jawa Semarangan Dialek Bahasa Jawa yang satu ini dituturkan oleh masyarkat di sekitaran Karesidenan Semarang. Tentu logat yang dituturkan memiliki keunikan sendiri. Karesidenan Semarang: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Bahasa Jawa Aneman Bahasa Jawa yang satu ini biasanya dituturkan oleh masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa. Baik itu wilayah yang berada di Jawa tengah maupun yang bermukim di Jawa Timur. Dialek Bahasa Jawa Aneman digunakan di wilayah sebagai berikut: Jawa Timur: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban. Jawa Tengah: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora. Bahasa Jawa Arekan Sekarang kita beralih ke wilayah Jawa Timur. Di provinsi ini terdapat dialek bernama Arekan. Logat yang satu ini sangat kental dengan stigma Bahasa Jawa yang kasar. Dilaek yang satu ini dituturkan oleh dua Karesidenan. Yakni Karesidenan Surabaya dan sebagian Karesidenan Malang. Karesidenan Surabaya: Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Sebagian Karesidenan Malang: Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang. Bahasa Jawa Pandalungan Bahasa Jawa yang satu ini sangat unik. Pasalnya, dialeknya bercampur antara Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Penuturnya pun kebanyakan bermukim di sekitaran wilayah Tapal Kuda Wilayah Tapal Kuda: Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Problinggo juga termasuk) Sedangkan Kabupaten Problinggo yang harusnya masuk wilayah Karesidenan Malang, namun dialek yang digunakan penduduk setempat juga menuturkan Bahasa Jawa Pandalungan. Sedangkan untuk Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, beberapa kecamatannya menggunakan Bahasa Jawa Arekan dan sebagian lain menggunakan Bahasa Jawa Pandalungan. Bahasa Jawa Tengger Dialek yang satu ini menurut saya hampir mirip dengan Bahasa Jawa Ngapak. Namun, dalam penuturannya memiliki perbedaan yang lumayan jauh di beberapa kosakata. Diduga, Bahasa Jawa Tengger juga merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno. Itulah mengapa konsonan akhir kalimat yang diucapkan beberapa katanya juga berakhiran huruf “A”. Penutur logat yang satu ini biasanya bermukim di wilayah Pegunungan Bromo: Itu menyebar pada sebagian Kecamatan di: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Probolinggo. Bahasa Jawa di Jawa Barat Meskipun provinsi ini bernama Jawa Barat, namun bahasa di wilayah ini cenderung menggunakan Bahasa Sunda. Ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang hingga kini masih menggunakan Bahasa Jawa. Antara lain seperti di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang. Bahasa di Timur Pulau Jawa Ada dua bahasa yang bukan termasuk Bahasa Jawa dan digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur. Yakni Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Menurut KH Agus Sunyoto, dalam Bahasa Madura terdapat banyak sekali kosakata Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno. Namun, apabila Bahasa Madura didengarkan oleh orang-orang Jawa zaman sekarang, saya yakin banyak sekali orang Jawa yang tidak paham. Karena seperti yang saya katakan di atas, perubahan Bahasa Jawa yang diusung pada zaman Sultan Agung merubah segalanya. Ini sungguh menjadi misteri bagi saya pribadi hingga sekarang. Kebetulan saya lumayan paham dengan Bahasa Madura. Dan memang, beberapa kosakata bisa dikatakan mirip. Namun, hanya pelafalannya saja yang sangat jauh berbeda. Kemudian, ada Bahasa Osing. Beberapa menganggap bahwa Bahasa Suku Osing yang bermukim di Kabupaten Banyuwangi ini sama seperti Bahasa Jawa. Namun, sebagian orang-orang keturunan Kerajaan Blambangan ini menggangap bahwa Bahasa Osing/Using bukan merupakan Bahasa Jawa. Ya, mungkin itulah beberapa macam Bahasa Jawa yang saya ketahui. Intinya, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Meskipun itu sama-sama Jawa, namun jangan heran apabila terdapat perbedaan dialek dan kosakata.
@gendonkopong2796
@gendonkopong2796 3 ай бұрын
Mantap mbah luar biasa patungnya ciri khas jawa kuno salam Rahayu dari Bali tetap semangat mbah🙏🙏🙏
@KusbimantoroSetyojati-pf6sh
@KusbimantoroSetyojati-pf6sh 3 ай бұрын
Penyempurna tari adalah KPH PURBANINGRAT
@madeduarjana2244
@madeduarjana2244 3 ай бұрын
Saya orang Bali ,rindu lagi doa mantram mantram berbahasa jawa kuno,bahasa osing juga ada ,seperti ada doa doa mulai kerja sawah,doa tolak bala /hama,tikus dan lainnya hingga doa selamatan panen,dan matra lainnya !mari bangkitkan warisan leluhur nusantara ketika ada ajaran import itu sirik kafir hanya upaya untuk adu domba mengecilkan kebesaran budaya leluhurbkita !.
@kendwinarkoofficial764
@kendwinarkoofficial764 3 ай бұрын
Hai alify
@paasepsomantri9186
@paasepsomantri9186 3 ай бұрын
Assalamuakaikum .. maaf mo tanya kapsul gurah y nama y apa kalo boleh tau, kalo mo pesen kemana ?
@ciptoparmono4523
@ciptoparmono4523 3 ай бұрын
Semoga BP. KIMANTEB SUDARSONO, HUSNUL KHOTIMAH.AAMIIN.
@tiniwini732
@tiniwini732 3 ай бұрын
aku pekuncen 1 ank putune bonokeling adat budaya jawa yg kucintai bkn banakeling tpi bonokeling
@kardiyahtutik-cs1tc
@kardiyahtutik-cs1tc 4 ай бұрын
Anak wedok asli Gendoman PK e..
@kardiyahtutik-cs1tc
@kardiyahtutik-cs1tc 4 ай бұрын
Asalamu Alaikum ..sehat selalu BPK ku ..👍👍💪💪💪
@hayuning9612
@hayuning9612 4 ай бұрын
Lestaril Kejawen🙏👍❤❤
@user-dx6ye4hf9q
@user-dx6ye4hf9q 4 ай бұрын
Misi mas/mbak, apa saya boleh minta tolong kalau ada kontaknya warga asli kampung Pitu. Apakah saya boleh minta nomor kontaknya yg bisa dihubungi? Terima kasih 🙏 Karena saya butuh untuk keperluan tugas kuliah saya.
@manguntapa9041
@manguntapa9041 4 ай бұрын
Cerbon hadir
@Arnawa-zj8xe
@Arnawa-zj8xe 4 ай бұрын
Orang jAwa sudah kehilangan identitas dan jati diri leluhur nya..sekarang jawa dibudak arab.itulah menyebabkan leluhur marah dan mulai tertimpa bencana
@potretwayangku
@potretwayangku 4 ай бұрын
nderek nyimak