menurut kalian: apakah tradisi seperti "naked parties" & "secret societies" pantas didirikan atau diteruskan?
@whitecast-pi7xf7 күн бұрын
saya mau mencoba menjawab dengan jawaban saya, bisa ditanggapi bagaimanapun asal tidak bersifat destruktif. saya akan menjawab mengenai "naked parties" saja karena saya minim pengetahuan tentang "secret societies". Pertanyaan pertama saya mengapa naked parties bahkan perlu ada? dan apakah dengan ketelanjangan tersebut membawa angin segar "body positivity"?. Kalau saya dengar penjelasan di atas bahwa "naked parties" berjalan seperti pesta biasanya dan juga bersifat "de-sexualize" maka mengapa diperlukan untuk telanjang hanya untuk mengadakan pesta yang biasa saja dan bersifat "de-sexualize? karena kepercayaan diri akan badan juga berkaitan dengan penerimaan akan kondisi badan seorang individu manusia dan otonomi badan individu. Dengan kaitannnya dengan otonomi tersebut memungkinkan suatu kondisi bahwa kita individu manusia dapat menerima tubuh kita dengan cara kita sendiri tanpa adanya paksaan maupun pemebuhan suatu standart tertentu agar dapat dikategorikan "body positivity". Hal ini berkaitan dengan "self determination theory" Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2017). Self-determination theory: Basic psychological needs in motivation, development, and wellness. The Guilford Press. doi.org/10.1521/978.14625/28806. bahwa seharusnya kita bebas dalam menentukan penerimaan akan tubuh kita yang caranya tentu beragam. Cara ini tidak hanya dengan "naked parties" dan "naked parties" juga memiliki implikasi imoral karena bukan natural manusia untuk bertelanjang dalam sebuah pesta karena setiap badan memiliki bagian tubuh yang harus dijaga. Oleh karenanya menurut saya "naked parties tidak pantas diteruskan dan diadakan.