A Bowl - Short Movie

  Рет қаралды 656

Febby NR

Febby NR

Күн бұрын

SINOPSIS :
Arjani (10) adalah seorang anak laki - laki penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara. Dia memiliki ketakutan terhadap kegagalan (Atychiphobia) sehingga apapun yang di lakukannya harus terwujud. Ia hanya tinggal berdua dengan sang Ibu (45) yang mengidap penyakit asma sejak 3 tahun lalu dan sangat takut sekali dengan asap dan api. Mereka tinggal di kawasan kumuh dekat pembakaran sampah. Ayah Arjani meninggal ketika Arjani umur tiga tahun akibat kecelakaan saat sedang bekerja. Arjani sedang berusaha menurunkan hujan untuk bisa menyembuhkan ibunya yang tengah mengidap penyakit asma akibat asap pembakaran sampah di daerah rumahnya. Cuaca siang itu sangat panas, berdebu dan asap. Tak jarang asap dan debu masuk ke rumah Arjani melalui celah rumahnya. Hari itu Ibu sedang kambuh asmanya dan tidak bisa bekerja. Sepulang dari apotik, Arjani mampir mengecek mangkok dan baskom yang berisi air miliknya yang tertata di pinggir jalan dekat rumahnya. Ada beberapa mangkok dan baskom yang usang serta berlumut. Sampainya di rumah Arjani meletakan plastik yang berisi alat bantu nafas dan bergegas ke dapur membuatkan makanan untuk ibu yang tertidur. Ibu terbangun karena mendengar suara dari dapur. Tak lama Arjani keluar sambil membawa sepiring makanan dan segelas air putih. Ibu tersenyum kearah Arjani sambil berusaha untuk duduk. Arjani membalas senyuman ibu, bergegas meletakan piring dan gelas di meja membantu ibu untuk duduk. Arjani menyuapi ibu dan sambil menyuapi dirinya sendiri yang kebetulan belum makan juga. Ketika mereka tengah menikmati makanannya, tiba-tiba asap masuk dari celah jendela rumah. Arjani yang menyadari langsung meletakan piring di meja dan berlari ke dapur. Disamping rumah, ada pembakaran sampah yang sengaja dibakar oleh warga untuk mengurangi sampah - sampah tersebut. Sambil membawa ember dan gayung yang berisi air, Arjani mencoba untuk menyiram sampah - sampah tersebut.
Di dalam kamar, ibu tiba - tiba merasa sesak. Arjani terkejut melihat ibu yang tengah susah payah bernafas sambil memegang dadanya. Arjani seketika melemparkan ember dan gayung ke arah sembarang dan mengambil alat bantu nafas yang ia beli tadi. Segera Arjani memberikan kepada ibunya. Sambil ibunya memakai alat bantu nafas, Arjani mencoba untuk mengipas - ngipas asap yang masuk ke kamarnya menggunakan buku agar bisa keluar. Dengan muka sedih Arjani memijiti kaki ibunya yang masih menggunakan alat bantu nafas. Ibu tersenyum pada Arjani. Tak lama kemudian, ibunya tertidur dan Arjani masih memijiti kaki ibunya.
Arjani pergi ke dapur sambil membawa ember berisi air, gayung dan sekantung garam. Sebelum ia pergi, Arjani mencium kening ibunya yang sedang tertidur. Arjani keluar rumah sambil membawa ember, gayung dan sekantung plastik garam. Ia menuju jalanan setapak dekat rumahnya untuk mengecek mangkok dan baskom miliknya. Sesampainya di tempat, Arjani melihat ada beberapa mangkok yang tertelungkup. Lalu ia merapihkan kembali mangkok - mangkoknya dan mengisinya dengan air dan garam. Arjani juga membuang air yang sudah mulai berlumut sambil dibersihkan mangkok dan baskomnya serta mengganti dengan air yang baru. Arjani menuangkan sedikit garam kedalamnya. Ada cukup banyak mangkok dan baskom milik Arjani sampai ia harus bolak balik untuk mengambil airnya.
Ketika sedang sibuk dengan mangkok dan baskomnya, tiba - tiba segerombol anak laki - laki datang sambil menendang dan menumpahkan mangkok miliknya. Arjani sontak terkejut dan segera berdiri menghampiri anak - anak tersebut. Arjani berusaha mengusir mereka dan melawan. Arjani terjatuh ketika di dorong oleh salah satu anak laki - laki tersebut. Alat bantu dengar Arjani terlepas kepalanya membentur batu dan dahinya memar. Arjani berusaha kembali berdiri sambil, mengambil gayung yang berisi air dari embernya dan mencoba untuk menyiramkannya ke mereka. Mereka pun kabur, dan Arjani kembali merapihkan mangkuk dan baskom yang berantakan serta kembali mengisinya dengan air dan garam. Saat sedang mengambil mangkoknya yang ada di tengah jalan , tiba - tiba motor mengerem mendadak dan hampir menabrak Arjani. Arjani kaget sambil menutup kupingnya. Pengendara tersebut marah - marah dan mencaci maki Arjani. Arjani hanya menundukan badannya sambil meminta maaf dan mengambil mangkoknya.
Di rumah, asap kembali masuk ke dalam kamar Arjani, ibu yang baru dari kamar mandi kaget dan seketika sesak karena asap tebal yang sudah menyelimuti kamarnya. Tak lama cuaca yang tadinya panas tiba - tiba mendung dan turun gerimis disertai suara petir. Arjani tersenyum bahagia sambil menari - nari. Hujan semakin deras disertai petir, namun Arjani seketika menangis sejadi - jadinya meneriaki nama ibunya sambil tersungkur di tanah karena ia merasakan bahwa ibunya telah pergi untuk selama - lamanya dan ia gagal menyelamatkannya.

Пікірлер
Please Be Quiet - Short Film
20:01
William Adiguna
Рет қаралды 1,3 МЛН
Akankah Jadian ??? ❓️❓️- 💖Eps 19💖  #drama #filmpendek
29:30
小丑家的感情危机!#小丑#天使#家庭
00:15
家庭搞笑日记
Рет қаралды 36 МЛН
Osman Kalyoncu Sonu Üzücü Saddest Videos Dream Engine 262 #shorts
00:20
НИКИТА ПОДСТАВИЛ ДЖОНИ 😡
01:00
HOOOTDOGS
Рет қаралды 2,9 МЛН
YUKA-CHAN 24 JAM DI DALAM MOBIL! | a day in  our life
38:00
Merossa Novega
Рет қаралды 777 М.
ASIH FULL MOVIE - FILM HORROR INDONESIA FULL FILM
1:16:59
RAJA DUKUN
Рет қаралды 619
Introduction to Blind Man Walking
16:51
Blind Man Walking
Рет қаралды 1,1 М.
FTV Cinta Driver Online
1:27:31
FTV Masa Kini 2024
Рет қаралды 164
JANGAN PERGI KE EROPA TERUTAMA JERMAN !!!
4:36
Febby NR
Рет қаралды 2,8 М.
ALASAN VISA KE JERMAN BANYAK DI TOLAK
6:14
Febby NR
Рет қаралды 57
sepot sejuk idaman para bocil epep
23:20
Abraham Zelona
Рет қаралды 79
小丑家的感情危机!#小丑#天使#家庭
00:15
家庭搞笑日记
Рет қаралды 36 МЛН