Рет қаралды 777
Video diatas adalah Video Acara Adat Tradisi Sauru Isteri saya (Jesli) dan saya (Marlon Soselisa). Video ini dibuat dengan tujuan agar dapat menjadi arsip negeri yang nantinya akan berguna bagi anak cucu ataupun para pendatang yang ingin menggali dan mengetahui muatan traidisional negeri sila secara mendalam. Sebab tradisi oral (bertutur) yang selama ini dilakukan mungkin saja akan membawa pergeseran - pergeseran yang lama kelamaan dapat menghilangkan keasliannya. dibawah ini adalah penjelasan singkat mengenai tradisi sauru ini.
Sauru atau souru berasal dari kata pasapuru yang berarti berbuat atau berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu yang baik. dengan demikian, sauru (pasapuru) berarti suatu upacara adat yang dibuat atau diusahakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak keluarga anak laki-laki (anamanawalo) atau suami untuk mengambil, memilih, dan menyambut seorang anak menantu perempuan (anau 'uri pipinalo) atau isteri dari anak laki-laki mereka pada saat ia datang masuk ke rumah tua mereka. Supaya dengan demikian ia dapat diterima dan dikenal dalam satu ikatan dan persekutuan yang utuh dalam keluarga besar suaminya. Dengan kata lain Sauru dalam masyarakat negeri sila merupakan sebuah upacara "kawin adat".
Pemaknaan Simbol-simbol dalam tradisi sauru:
Simbol Menggandeng Kedua tangan menantu perempuan (Kele Tangan ana mantu). Hal ini harus dilakukan oleh dua orang yang sudah berumahtangga, dan suami mereka masih hidup (bukan ibu-ibu janda). Dengan demikian, menantu perempuan itu bisa terhindar (seng tajangke) dari nasib cepat menjadi seorang janda dalam perkawinannya.
*Simbol kain ute-ute yang dikalungkan (dikenakan) pada menantu perempuan (isteri) sebagai simbol adat kewa mahai (ikatan hidup), yaitu suatu tanda yang mengikatkan dan mempersatukan hubungan hidup antara menantu perempuan (isteri) dengan suami maupun pihak keluarga isteri dan pihak keluarga suaminya.
*Tampa sirih adalah simbol dari pusat persekutuan, melalui makan bersama, memiliki hubungan kekeluargaan yang erat, saling berbagi rasa baik susah maupun senang seara jasmani maupun rohani.
*Sopi merupakan minuman adat yang menghangatkan. Sopi menjadi pengikat persaudaraan yang membawa mereka masuk dalam hubungan persaudaraan yang erat.
*Pakaian hitam, dalam kepercayaan orang maluku di masa lampau merupakan lambang kekuatan yang bermakna sakral. Dan dipercayai dengan kehadiran tete nenek moyang (para leluhur).
Sumber: Soselisa, Rifensia Jeriska. Suatu Tinjauan Teologis-Budaya Terhadap Tradisi Sauru di Jemaat GPM Ebenhaezer Sila-Leinitu Nusalaut. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga. 2011
Video - SkyPict
Musik - Soselisa Bersaudara
Photographer - GillPict