Рет қаралды 43,052
KHP Kridhomardowo Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat akan menghaturkan salah satu contoh Sekar Macapat yang kedelapan, yaitu Sekar Pangkur. Kata Pangkur adalah penjabaran yang disingkat dari kata nyimpang dan nyingkur. Sekar Pangkur memiliki perlambang manusia yang sudah lanjut usia. Hal itu berarti harus bisa menghindari dan menjauhi segala macam hal buruk serta harus bisa menahan segala macam nafsu duniawi. Di dalam Tembang Pangkur terdapat watak gembira, marah, emosi, gagah, jatuh cinta, kasmaran, dan juga fleksibel atau merata.
Sedangkan Sekar Pangkur memiliki aturan tembang, yaitu Guru Gatra, Guru Wilangan, dan Guru Lagu. Di dalam satu bait Sekar Pangkur, terdapat 7 baris dengan ketentuan sebagai berikut:
Baris pertama, Guru Wilangan terdapat 8 suku kata dengan Guru Lagu jatuh pada suara “a”.
Baris kedua, Guru Wilangan terdiri dari 11 suku kata dengan Guru Lagu jatuh pada suara “i”.
Baris ketiga, Guru Wilangan terdapat 8 suku kata dengan Guru Lagu jatuh pada suara “u”.
Baris keempat, Guru Wilangan terdiri dari 7 suku kata dengan Guru Lagu jatuh pada suara “a”.
Baris kelima, Guru Wilangan terdapat 12 suku kata dengan Guru Lagu jatuh pada suara “u”.
Baris keenam, Guru Wilangan terdiri dari 8 suku kata dengan Guru Lagu jatuh pada suara “a”.
Baris ketujuh, Guru Wilangan terdiri dari 8 suku kata dengan Guru Lagu jatuh pada suara “i”.
Pada video ini akan disampaikan contoh Sekar Pangkur yang berjudul Sekar Pangkur Dhudhakasmaran, Laras Pelog Pathet Enem. Selamat menyaksikan dan sampai jumpa pada tayangan video berikutnya, yang akan menampilkan Sekar Macapat Megatruh.
______
Narator: MRy. Dwija Supadma
Nyekar Macapat: MJ. Brongtomardiko
Penggender: MJ. Ronggojati