ANALISIS TATA BAHASA (GRAMATIKAL) AL QUR'AN - SURAH AL IKHLAS

Video analisis tata bahasa secara terpadu Al Qur'an Surah Al Ikhlas
Surah Al Ikhlas pada dasarnya adalah berisi kalimat perintah Fi'l Amr. Kalimat perintah ini adalah perintah Allah Ta'ala kepada Kanjeng Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wassalam, untuk menyampaikan firman Allah kepada seluruh umat manusia
Fi'l Amr pada surah Al Ikhlas berisi 5 kalimat yang berperan sebagai maf'uul qauli
link materi Fi'l Amr
• Belajar Grammar Qur'an...
link materi Fi'l Jazm
• Belajar Grammar Qur'an...

[@husainmuhammadsaid6997]

Bgmn klw ada yg berpendapat pada ayat 1 bahwa Allah adalah kabar sedangkan ahadun adalah sifat dari Allah, karena, jumlah ismiah itu bisa diterjemahkan,, Dia adalah Allah Yang Maha Esa.

[@belajargrammarquran]

Sebelumnya terimakasih atas dukungannya pada channel kami. Terimakasih juga atas pertanyaan yang disampaikan ijin menjawab sebatas pengetahuan yang kami miliki. Pertama, kaidah mendasar untuk ism yang berperan sebagai khabar adalah ism tersebut harus beridentitas nakirah atau belum dikenali. selanjutnya terdapat beberapa pengecualian dimana ism ma'rifah dapat berperan sebagai khabar, diantaranya adalah: pengecualian pertama, ism ma'rifat dapat berperan sebagai khabar jika predikat atau khabar yang dimaksud adalah memang ism yang sudah dikenali atau ma'rifah kaidah ini membenarkan pernyataan yang Anda sampaikan bahwa kata اللًّهُ adalah sebagai khabar. dan maknanya tidak bertentangan dimana هُوَ اللًّهُ maknanya adalah Dia adalah Allah. kata اللًّهُ berperan sebagai predikat yang dikenali. contoh lain adalah kalimat "Pemenangnya adalah Umar", dimana Umar sebagai ism yang ma'rifah berperan sebagai predikat sudah dikenali pengecualian kedua ism yang bermakna "kata kerja yang dibendakan" misalnya kemenangan, pengabdian, keberhasilan, dimana ism tersebut sudah dapat dikenali atau diketahui, maka dapat berperan sebagai khabar yang beridentitas ma'rifah atau diawali dengan alif lam. berikut adalah referensinya dari channel arobiyah tv kzbin.info/www/bejne/aIWkdKBobMyhnLs pengecualian ketiga ism ma'rifah berperan sebagai khabar adalah ism yang dimaknai khusus seperti makna "satu satunya". Kaidah ini sama dengan kaidah yang dijelaskan pada video ini pada menit ke 10:58 Namun pendapat bahwa ahadun أحَدُ adalah sifat dari Allah, sesuai kaidah tata bahasa ini tidak benar, karena kata sifat harus memiliki 4 properti yang sama dengan kata yang disifati. kata ahadun identitasnya nakirah sedangkan kata اللًّهُ identitasnya ma'rifah. kata ahadun justru harus sebagai khabar dari kata اللًّهُ jadi menurut kaidah pengecualian pertama, kata اللًّهُ memiliki dua peran, pertama sebagai khabar dari dhaamir هُوَ dan juga berperan sebagai mubtada dengan khabar kata ahadun أحَدُ demikian semoga dapat membantu menjawab pertanyaan silahkan dikoreksi jika ada kesalahan wallaahu a'lamu nisshowab

[@HarryShares]

terima kasih ilmunya ya Ustadz.. Semoga cepat dapat banyak Subscribers.. amin

[@belajargrammarquran]

Aamiin Yaa Allah Yaa Robbal Aalamiin Terimakasih atas dukungannya dan juga doanya..

[@hamidahsipan9650]

Alhamdulillah terima kasih

[@belajargrammarquran]

Terimakasih atas dukungannya untuk channel kami.. Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberikan kebaikan untuk anda dan keluarga.. Aamiin..

[@muidawteng]

Terima kasih ilmunya.....Barokallaah....

[@belajargrammarquran]

Terimakasih atas dukungannya pada channel kami 💖