Apa dampak World Economic Forum bagi Transisi Energi di Indonesia?

Ngomongin soal lingkungan di masa Pemilu tahun ini tidak jauh-jauh dari transisi energi. Upaya beralih dari energi fosil ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan dijadikan bahan obral janji dari ketiga para calon presiden dan wakil presiden yang ikut dalam kontestasi politik tahun 2024 ini. Transisi energi digadang jadi upaya Indonesia mengurangi dampak krisis iklim seperti cuaca ekstrem yang dianggap jadi salah satu ancaman terbesar bagi perekonomian global. Tak hanya itu, transisi energi juga dianggap menjadi bagian agar Indonesia bisa beralih ke ekonomi hijau.
Pemerintah pun kerap menjadikan wacana transisi energi ladang untuk mendatangkan investasi luar negeri. Namun, komitmen Indonesia untuk beralih ke energi terbarukan masih jadi pertanyaan. Pasalnya, realisasi energi terbarukan dalam bauran energi primer 2023 baru mencapai 13,1%, hanya meningkat 0,8% dari tahun 2022. Kira-kira, bagaimana komitmen transisi energi capres dan cawapres Pemilu 2024 ini? Bisakah kita beralih ke ekonomi hijau dan lepas dari belenggu industri ekstraktif dan oligarki?
Siapa yang paling siap dan berkomitmen dengan isu ini? Anies-Cak Imin? Prabowo-Gibran? atau Ganjar-Mahfud MD?
Saksikan selengkapnya di episode ini!

[@rachmanareef]

Untuk energi nuklir, memperkirakan 0.052 kematian terkait kualitas udara per TWh dan 0.22 kejadian penyakit serius per TWh. Sebagai perbandingan, batu bara diperkirakan menyebabkan 24.5 kematian terkait kualitas udara per TWh dan 225 kejadian penyakit serius per TWh.

[@ruspandiruspan2789]

2050

[@MPHBChanel]

Lingkungan, hutan , alam mmg kurang diperhatikan. Kami kasihan dg para satwa dan tumbuhan di sana.

[@fatafaelasuf7914]

2024

[@MultiMamri]

Kl fakta sekolah2 di jkt yg sudah berbasis net zero carbon, ini bisa jadi bukti keberpihakan thd solusi lingkungan ngga kak?

[@mochwafa8430]

manipulatif, salah lagi solusinya. belum lagi pengusungnya yang katanya bermasalah juga. yaah nggak ada yang layak, gimana dong

[@GreenpeaceIndonesia]

untuk itu perlu kita kawal dan kritisi, karena nantinya nasib kita akan bergantung kepada kebijakan yang mereka buat.