Рет қаралды 326
#santri
#Aqaidsaeket
#terjemahanaqoidlimapuluh
اَلْعَقَائِدُالْخَمْسُوْنَ
Syair Aqaid Saeket adalah karangan K.H.R. Syamsul Arifin. Syair itu menggunakan perpaduan bahasa Arab dan bahasa Madura berisi ajaran tauhid atau akidahSyair Aqaid Saeket dalam perjalanan selanjutnya, disempurnakan oleh K.H.R. As’ad Syamsul Arifin. Kiai As’ad menambah syairnya dengan menulis nama-nama para utusan yang wajib diketahui umat Islam berjumlah 25 rasul, nama kitab suci berjumlah 4, nama para malaikat beserta tugas-tugasnya berjumlah 10, rukun islam yang berjumlah 5 dan rukun iman berjumlah 6.Kiai Syamsul memulai syair tersebut dengan memakai istilah “kauleh” bukan yang lain padahal banyak juga padanan kata tersebut. Dengan memakai “kauleh” berarti menandakan hamba, harus merendahkan hati, kita harus menghambakan diri baru kemudian kita dapat meneruskan “anyakseen”, menyaksikan.Dalam pandangan Kiai Zawawi, Syair Madura zaman dulu termasuk budaya popular. Tapi untuk zaman sekarang, sudah jarang orang yang mengerti bahasa Madura secara baik dan benar. Karena itu, upaya penerjemahan dan pensyarahan karya-karya sastra merupakan keniscayaan untuk mempertahankan dan melestarikan tradisi yang luhur tersebut. Kiai Azaim juga sependapat untuk melakukan penerjemahan dan pensyarahan karya-karya sastra kiai-kiai kita dengan menyertakan karya aslinya.