Ask Katolisitas: Bunda Maria Sebagai Rekan Penebus

Sejumlah umat Katolik mengatakan bahwa Bunda Maria adalah "rekan penebus" atau "rekan penebusan" bersama Kristus. Apa tanggapan kita? Simak terus video ini.
_______
📋 ABOUT KATOLISITAS
Yayasan Katolisitas adalah organisasi non-profit yang berfokus pada pewartaan iman yang setia kepada Magisterium Gereja Katolik melalui kegiatan-kegiatan tatap muka maupun media digital, agar setiap orang dapat semakin mengenal dan mengasihi Kristus dan Gereja-Nya.
☎️ CONNECT WITH US
📨 Katolisitas
KZbin:  / @katolisitas_official
Instagram: s.id/1E1Bm
Website: www.katolisita...
Inquiries/collabs: [e-mail]
🎙️ PRODUCTION
Host: Stefanus Tay
Editor: Karina Damayanti (www.behance.ne...)
_______
#katolisitas #katolisitasorg #bundamaria #katekesekatolik #imankatolik #coredemptrix #katolik

[@yoannitasari2694]

Terimakasih Katolisitas, untuk penjelasannya. 🙏🏻

[@andythecrimson8877]

"Rome will lose the faith and become the seat of the Antichrist. The Church will be in eclipse." Our Lady of La Salette Sept, 19 1846

[@user-dg7qv8yu7b]

1 Tim 2: 5 hanya Yesus Kristus pengantara satu2nya antara manusia dgn Allah ( Bapa ) dan tidak ada pengantara lainnya sehingga jangan pernah menyembah oknum lainnya ( bukan Allah ), Tuhan Pakai Nabi Elia yang akan datang pada hari Tuhan yad (maleakhi 4: 5 ) juga Tuhan Pakai Bunda Maria , Para Nabi & Para Rasul dalam karya keslamatanNya , namun jangan disembah .

[@KatolisitasAdmin]

Shalom user-dg7qv8yu7b, Pertama-tama, Gereja Katolik mengakui Yesus Kristus sebagai pengantara satu-satunya antara manusia dengan Allah Bapa, sebagaimana yang dinyatakan dalam 1Tim 2:5. Namun harta kekayaan iman Gereja-Nya tidak berhenti sampai di sana. Dalam salah satu dokumen Konsili Vatikan II, yaitu di Lumen Gentium 62 dinyatakan, bahwa tiada makluk satu pun yang pernah dapat disejajarkan dengan Sabda yang menjelma dan Penebus kita. Namun seperti imamat Kristus secara berbeda-beda ikut dihayati oleh para pelayan (imam) maupun oleh umat beriman, dan seperti satu kebaikan Allah terpancarkan secara nyata kepada makhluk-makhluk ciptaan-Nya dengan cara yang berbeda-beda, begitu pula satu-satunya pengantaraan Penebus tidak meniadakan, melainkan membangkitkan pada mereka aneka bentuk kerja sama yang berasal dari satu-satunya sumber. Adapun Gereja tanpa ragu-ragu mengakui, bahwa Maria memainkan peran yang berada di bawah Kristus seperti itu. Gereja tiada hentinya mengalaminya, dan menganjurkan kepada kaum beriman, supaya mereka ditopang oleh perlindungan Bunda itu lebih erat menyatukan diri dengan Sang Pengantara dan Penyelamat. Adapun peran keibuan Maria terhadap umat manusia sedikit pun tidak menyuramkan atau mengurangi pengantaraan Kristus yang tunggal itu, melainkan justru menunjukkan kekuatannya. Sebab segala pengaruh Santa Perawan yang menyelamatkan manusia tidak berasal dari suatu keharusan objektif, melainkan dari kebaikan ilahi. Pengaruh tersebut mengalir dari kelimpahan pahala Kristus, bertumpu pada pengantaraan-Nya, sama sekali tergantung dari padanya, dan menimba segala kekuatannya dari padanya. Pengaruh itu sama sekali tidak merintangi persatuan langsung kaum beriman dengan Kristus, melainkan justru mendukungnya.” (Lumen Gentium 60) Perlu ditekankan di sini, bahwa umat Katolik tidak pernah menyembah Maria atau orang kudus lainnya, melainkan menghormatinya secara istimewa sebagai wanita yang dipilih dan dipersiapkan Allah untuk mengandung dan melahirkan Kristus, Allah Putra yang lahir di dunia sebagai manusia demi keselamatan kita. Sedangkan penyembahan hanya diberikan kepada Allah saja. Penghormatan kepada Bunda Maria itu tidak terlepas dari penghormatan kepada Yesus. Seluruh gelar dan kehormatan Maria yang diberikan Allah kepadanya adalah demi kehormatan Yesus Kristus Putera-Nya, dan penghormatan ini selalu berada di bawah penghormatan kepada Kristus. Semoga kini menjadi lebih jelas bagi Anda. Untuk membaca lebih rinci mengenai hal ini, silakan mengaksesnya di tautan berikut: www.katolisitas.org/sekilas-ajaran-gereja-tentang-bunda-maria/ Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Triastuti

[@user-dg7qv8yu7b]

@@KatolisitasAdmin Shalom , sesuai konteks Alkitab untuk Bunda Maria & orang2 kudus bukan pengantara kpd Kristus, karena urusan Pengampunan dosa & keslamatan adalah hak mutlak Allah ( bukan urusan manusia atau tanpa transfer jasa manusia) Juga Defenisi orang2 kudus sesuai Alkitab yaitu setiap orang yg bertobat & ditebus oleh Tuhan Yesus ( gereja ), bukan hanya orang2 tertentu saja yg ditetapkan gereja . 1 Korintus 1:2 (TB) kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita

[@TheWilly5514]

Saya menolak doktrin mediatrix atau co redemptrix.

[@KatolisitasAdmin]

Shalom TheWilly, Baik, mungkin sebagian dari kita memiliki paham bahwa istilah co berarti sederajat (contoh co-star). Tetapi tidak demikian halnya dengan istilah co-redemptrix. Telah dijelaskan di video bahwa istilah co disini berarti bersama, bukan sederajat. Hal ini tidaklah bertentangan dengan Kitab Suci. Kristus adalah satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia (1 Tim 2:5). Kata Yunani untuk satu disini berarti "pertama" atau "utama", bukan monos yang berarti "tunggal". Maka seperti halnya urutan (Rm 8:29 Yesus sebagai yang sulung di antara banyak saudara), ada yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Yesus tidak pernah bekerja sendirian (walaupun Ia dapat tentu saja), tetapi Ia selalu melibatkan peran serta gerejaNya (para kudus, martir, umat). Sebagai Kepala, Yesus bekerja sama dengan tubuhNya. Perhatikanlah apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus sendiri, bahwa kita adalah kawan sekerja Allah (1 Kor 3:9). Disinilah Bunda Maria berperan sebagai yang terdepan dalam mengikuti Kristus. Ketaatan Bunda Maria tampak mulai sejak inkarnasi Yesus, bagaimana Allah mengambil kodrat kemanusiaan lewat kedagingan Bunda Maria, bagaimana Allah mempercayakan Anak TunggalNya dalam pengasuhan Bunda Maria, bagaimana Bunda Maria menjadi perantara ketika sang penyelenggara pesta kehabisan anggur (Yoh 2:1-11), bagaimana Bunda Maria taat dan turut menanggung penderitaan ketika Yesus Sang Putra disalibkan (Luk 2:34-35), bahkan setelah Yesus naik ke Surga, Bunda Maria tetap bersama mendampingi para rasul hingga Roh Kudus turun atas para rasul. Sungguh ini semua menunjukkan peran keikutsertaan Bunda Maria dalam karya keselamatan Allah. Hanya dengan mengambil kodrat kemanusiaan bagi DiriNya sendiri, maka kita dapat menjadi anak-anak angkat Allah. Pengangkatan sebagai anak membuat kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi karena rahmat. Inilah suatu hak karena rahmat, hak penuh dari kasih, yang menjadikan kita "rekan ahli waris" Kristus, layak untuk "menerima kehidupan abadi pada waktunya" (Konsili Trente: DS 1546). Jasa-jasa pekerjaan kita yang baik adalah anugerah kebaikan Allah Bdk. Konsili Trente: DS 1548.. "Rahmat telah mendahului; sekarang diganjar, apa yang sebenarnya utang... Jasa-jasa adalah hadiah Allah" (Agustinus, Berm. 298,4-5). Katekismus Gereja Katolik 2009. Dan hal ini dimungkinkan karena peran serta Bunda Maria, co- redemptrix. Lebih lanjut tentang istilah co-redemptrix, silakan klik www.katolisitas.org/bunda-maria-co-redemptrix/ Setelah semua pemaparan ini, memang pada akhirnya dibutuhkan kerendahan hati yang besar untuk dapat mempercayai doktrin dan ajaran yang telah diilhamkan oleh Roh Kudus dan diuji oleh banyak tokoh Gereja sejak abad awal, yang lebih dekat kehidupannya dengan hidup Tuhan Yesus dan Bunda Maria sendiri. Semoga Tuhan memberkati pencarian Anda akan kebenaran. salam kasih dalam Kristus Tuhan, Chieko Maylani