Masya Allah, istri saya suka nonton setiap gosok. Jadi pas gosok sambil dengerin ustadz Omar Mita. Barakallah ustadz
@fannyangelia622 жыл бұрын
1. Semua ujian yang hadir dalam kehidupan kita, selama ini bukan perkara akhirat tapi masih perkara dunia, maka sesunguhnya kita masih punya alasan untuk bersyukur kepada Allah. Kesedihan itu akan berangsur-angsur hilang, kalau kita merasakan bahwa ada masalah yang lebih berat dari masalah yang kita jumpai. Seluruh problematika yang kita dapatkan akan terurai satu per satu kalau kita senantiasa bersyukur. Orang yang beriman tidak pernah kehabisan alasan untuk bersyukur kepada Allah. Makanya Allah mengulang di dalam Surat Ar-Rahman: فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ. Allah tidak pernah mengulang ayat di dalam Al-Qur’an sebanyak ayat فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ. Para ahli tafsir memberikan hikmah, bahwa tidaklah Allah mengulang ayat ini karena konsepnya kita harus bersyukur atas semua yang diperoleh dalam kehidupan. Inilah yang akan melapangkan jalan kehidupan kita. Manusia sering lupa, makanya Allah ulang-ulang. Supaya kita mengerti betapa besarnya hajat kita untuk bersyukur kepada Allah. 2. Kitab At-Tadzkirah karya Imam Qurthubi yang kita pelajari ini bisa menjadi obat dari berbagai macam sumpeknya informasi di dunia yang sering kita jumpai. Orang yang banyak mengingat kematian uniknya bisa menghidupkan hati yang mati dan gersang. Semakin hati kita memikirkan kehidupan, justru hati kita semakin terlunta-lunta dan dalam kondisi yang mati. 3. Di dalam referensi Al-Qur’an dan hadits tidak ada ayat dan hadits yang berlawanan atau kontadiktif. Ini adalah salah satu akidah yang harus kita imani. Kalau pun ada sesuatu yang secara zahir kayaknya kontradiktif dan berlawanan, maka sejatinya itu bukan berlawanan. Tetapi karena ketidaktahuan kita dalam memahami ayat-ayat dan hadits itu. Ini harus kita pahami agar tidak mudah termakan dengan syubhat. Orang-orang orientalis yang mencoba melemahkan keimanan kita kepada referensi mutlak yaitu Al-Qur’an dan hadits. Mustahil Allah dan rasul-Nya memberikan referensi yang bertentangan antara satu dengan yang berikutnya. Karena referensi itu datang dari Dzat yang Maha ‘Alim. Salah satu konsekuensi sifat ‘Alim-Nya Allah, tidak mungkin suatu referensi yang Allah berikan itu bertentangan dan kontradiktif antara satu dengan yang lainnya. 4. Kalau manusia yang membuat aturan mungkin bisa kontradiktif. Contoh: Bergantinya seorang pejabat juga bisa membuat bergantinya sebuah kebijakan. Karena memang pengetahuan itu relatif antara satu manusia dengan manusia lainnya. Tetapi kalau Allah mutlak. Tidak ada kesalahan. 5. Dalam kitabnya Ibnu Qudamah menjelaskan bahwa ada 2 hadits yang tampaknya bertentangan, tetapi sejatinya dia tidak bertentangan. Tapi cara kita yang salah saat melihat hadits ini. Hadits yang pertama menerangkan bahwa barangsiapa yang memegang kemaluannya, maka ia wajib berwudhu kembali. Hadits ini shahih. Ada hadits sahih yang lain yang mengatakan ketika Rasulullah ﷺ ditanya, “Ya Rasulullah, bagaimana kita mendapati ada seseorang yang memegang kemaluannya. Apakah membatalkan wudhu? Rasulullah mengatakan, “Bahwasanya memegang kemaluan itu sebagaimana kamu memegang bagian tubuh mu yang lain.” Jadi tidak usah berwudhu kembali. Ini kalau kita hadapkan kelihatannnya hadistnya bertentangan. Kalau kita membaca dari kacamata orang awam, maka kita akan melihat bahwa haditsnya bertentangan atau kontradiktif. Lalu kalangan orientalis akan meniupkan syubhat ini supaya mulai meragukan referensi hadits shahih yang ada dalam kehidupan agama kita. 6. Para Ulama memberikan berbagai macam metode untuk memahami hadits di atas: • Pertama dengan metode tarjih. Ini dengan melihat manakah riwayat yang paling kuat diantara 2 riwayat ini, dilihat dari perawi yang menyampaikan riwayat itu. Jadi riwayat yang paling kuat mengalahkan riwayat yang lainnya. • Kedua dengan metode waktu (tarikh). Mana yang datang lebih dulu dan mana yang datang berikutnya. Yang datang berikutnya menggantikan riwayat yang sebelumnya. • Ketiga dengan metode jama’. Yaitu dengan cara menggabungkannya. Berarti kalau memegang kemaluan dengan syahwat maka akan membatalkan wudhu. Tapi kalau memegang kemaluan tidak dengan syahwat berarti tidak membatalkan wudhu, sebagaimana kita memegang anggota tubuh yang lainnya. 7. Kalau ada orang yang mengatakan bahwa ada ayat Al-Quran atau hadits yang kontradiktif maka harus kita sikapi dengan bijak dan mengatakan bahwa tidak ada yang kontradiktif. Kalau kita menganggap bahwa ada ayat Al-Qur’an atau hadits yang kontradiktif berarti bukan ayatnya yang kontradiktif, tapi kita yang terlalu awam. Karena tidak tahu metode memahami tentang referensi itu. 8. Imam Qurthubi mengatakan, “Dan ingatlah akan hari di waktu itu Allah mengumpulkan mereka. Maka mereka merasa seakan-akan tidak pernah hidup di dunia kecuali hanyalah di waktu siang hari yang singkat, dan di waktu itu mereka saling berkenalan.” Ini menerangkan bahwasanya orang-orang yang dikumpulkan di akhirat kelak merasa hidup di dunia hanya sebentar. Mereka juga saling berkenalan satu dengan yang lain. Hal ini terdapat dalam Surat Yunus ayat 45. 9. Surat Yunus ayat 45: Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk. 10. Surat Al-Isra ayat 97: Barangsiapa yang telah diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya. 11. Kita mendapati Surat Yunus ayat 45 dengan Surat Al-Isra ayat 97 seakan-akan bertentangan. Pada Surat Yunus ayat 45 dikatakan sesungguhnya nanti di akhirat orang-orang saling mengenali satu dengan yang lainnya dan ada pembicaraan. Padahal pada Surat Al-Isra ayat 97 diterangkan bahwa mereka akan dibangkitkan dalam kondisi bisu, tuli, dan buta. Kalau bisu berarti tidak bisa bicara. Jadi bagaimana mereka bisa saling mengenal kalau bisu, tuli dan buta. Ini seakan-akan 2 riwayat yang bertentangan. 12. Surat Yasin ayat 52: Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasul (Nya). 13. Surat Yasin ayat 52 di atas juga seakan-akan bertentangan dengan Surat Al-Isra ayat 97. Harusnya kalau bisu tidak bisa mengatakan apa-apa. Tetapi dalam surat Yasin mereka bertanya, “Siapakah yang membangkitkan kami dari kuburan kami ke tempat yang luar biasa menakutkan dan menegangkan?" Disinilah kita mendapati bahwa ini adalah ayat-ayat yang tampaknya secara sekilas kontradiktif antara satu ayat dengan ayat yang lainnya. 14. Imam Qurthubi mengatakan, “Supaya tidak menjadi syubhat dan samar-samar maka membaca ayat ini harus menggunakan ilmu.” Fungsinya ilmu adalah sebagai penerang, supaya tidak ada yang samar. Maka beliau memberitahu cara menjawab pertanyaan para orietalis antara Surat Yunus ayat 45, Surat Al-Isra ayat 97, dan Surat Yasin ayat 52. Ayat yang tampaknya bertentangan, sebenarnya tidak ada yang bertentangan. Karena setiap ayat itu konteksnya pada waktu yang berbeda-beda. Beliau lalu mengatakan, “Sesungguhnya kondisi manusia pada waktu mereka dibangkitkan dari kuburan setidaknya ada 5 kondisi atau keadaan yang berbeda antara satu kondisi dengan kondisi yang lainnya. Kondisi ketika baru dibangkitkan akan berbeda dengan kondisi ketika mereka dihalau ke tempat hisab. Berbeda lagi kondisinya ketika mereka digiring ke tempat pembalasan dengan kondisi ketika di neraka. Sifat orang ketika berada dalam 5 kondisi ini berbeda-beda. Ini menjadi penjelas dari ayat yang disebutkan di atas. 15. Berikut 5 kondisi manusia pada saat berada di akhirat: • Kondisi ketika baru dibangkitkan. • Kondisi ketika baru dihalau menuju kepada hisab. • Kondisi ketika dihisab. • Kondisi ketika diarahkan menuju neraka. • Kondisi ketika mereka sudah di neraka. 16. Dalam Surat Taha akan kita dapatkan ada orang-orang yang ketika dibangkitkan dalam kondisi buta tetapi bisa bicara. Mereka berkata, “Ya Allah kenapa Engkau bangkitkan kami dalam kondisi buta. Padahal dulu ketika kami di dunia mampu melihat? Ini harus kita dudukkan semuanya supaya kita paham. Jadi kalau nanti kita mendapati ada suara-suara syubhat yang menerangkan bahwasanya ada kontradiksi di dalam ayat yang menerangkan kejadian di Hari Kiamat, maka kita bisa menjawabnya dengan ilmu. Karena ilmu merupakan obat dari getirnya kebodohan dan keawaman kita.
@fannyangelia622 жыл бұрын
17. Imam Qurthubi menerangkan bahwasanya manusia itu ketika dibangkitkan dari kubur sesungguhnya sempurna panca indra maupun anggota tubuhnya. Makanya ketika orang kafir baru dibangkitkan dari kubur mereka sempurna mata, telinga, dan anggota tubuhnya. Dalam kondisi yang lengkap, karena mereka belum menuju ke neraka. Siapapun yang terbunuh atau di mutasi dulu sebelum dibunuh, maka separah apapun kondisi yang ia jumpai ketika mati, maka pada saat dibangkitkan dalam kondisi yang sempurna, tidak ada anggota tubuh yang tertinggal. Walaupun ketika mati, jasadnya mungkin tidak ketahuan tempat angota tubuh yang satu dengan yang lain. Nanti akan disatukan kembali oleh Allah. Pada saat itu mereka saling berkenalan dan berdialog. Akan tetapi ada manusia yang pada saat dibangkitkan itu betul-betul buta. Sehingga ia merasakan kengerian dan ketakutan yang begitu mencekam sampai ke lehernya dan ubun-ubun kepalanya. Ditambah lagi pada kondisi buta. Anggota tubuhnya saat itu masih lengkap. Pada saat itulah mereka saling berbicara. Mereka belum bisu, masih diberi kesempatan untuk bicara. 18. Bagaimana dengan Surat An-Naba? Bahwa nanti manusia tidak bisa berbicara di hari kiamat. Pada ayat ini dikatakan tidak bisa bicara tapi di ayat sebelumnya bisa bicara. Surat An-Naba ini bercerita tentang kondisi manusia bukan pada saat baru dibangkitkan, tetapi pada saat dihisab. Ketika baru dibangkitkan manusia masih bisa bicara. Mereka saling mengenal satu dengan yang lain. Pada saat ini seluruh manusia dibangkitkan dalam kondisi lengkap panca inderanya. 19. Kondisi yang pertama pada saat dibangkitkan adalah manusia saling berbicara antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Pada saat itu seluruh manusia dibangkitkan lengkap panca indera nya. 20. Surat As-Saffat ayat 22-24: (22) (kepada malaikat diperintahkan): "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman-teman mereka dan sesembahan yang selalu mereka sembah, (23) selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. (24) Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya. 21. Kondisi yang kedua adalah ketika manusia diarahkan ke tempat hisabnya. Mereka juga datang dengan panca indera yang sempurna. Hal ini diterangkan dalan Surat As-Saffat ayat 22-24. Orang zalim akan dikumpulkan bersama dengan orang zalim dan pasangan mereka. mereka juga akan dikumpulkan bersama dengan sesembahan mereka. Sesembahan itu tidak selalu berupa patung. Tetapi bisa berupa hal lain, dimana hati kita tertambat kepadanya. Pada saat mereka mau diarahkan ke arah neraka, Allah menyampaikan agar menahan mereka dengan apa yang mereka sembah. Karena nanti orang kafir akan berjalan di belakang apa yang mereka sembah, ini kita membaca di dalam tafsir Al-Qur’an dan di dalam hadits. Yang mereka sembah nanti akan langsung masuk ke neraka tanpa pernah menginjakkan kaki di sirath. Lalu para pengikutnya juga akan jatuh juga ke neraka itu. Mereka juga tidak sempat menginjakkan kaki di sirath. 22. Orang kafir nanti juga akan di hisab. Buat apa orang kafir di hisab? Bukankah dia sudah jelas tidak beriman sama Allah dan hari akhir? Para ulama menerangkan bahwa orang-orang yang tidak beriman tetap di hisab. • Pertama, ini untuk menyempurnakan keadilan Allah. Supaya tidak ada lagi yang beralasan ketika dicemplungkan ke neraka bahwa belum ditegakkan perhitungan untuk dia. Jadi orang-orang yang tidak beriman tetap di hisab. Orang masuk ke neraka karena perbuatan dia. Tapi orang yang masuk ke surga bukan karena amal sholeh nya. tetapi karena amal sholeh yang menjadikan ia mendapatkan rahmat Allah. • Kedua, karena orang kafir ini bertingkat-tingkat atau berlapis-lapis. Ada orang kafir yang fasik, dan ada orang kafir yang tidak fasik. Fasik ini adalah melakukan dosa besar. Ada juga orang yang tidak beriman (kafir) yang tidak berzina, tidak minum khamr, tidak membunuh, tidak menyakiti hewan, dan ia baik secara sosial. Orang kafir yang semacam ini dibedakan dari orang kafir yang minum khamr, menyakiti dan membunuh orang lain. Ini akan tersingkap saat orang kafir di hisab. Nanti mereka akan diletakkan di neraka berdasarkan dosa yang telah mereka perbuat. 23. Kondisi yang ketiga yaitu ketika mereka dihisab. Pada saat itu mereka juga lengkap panca inderanya agar mereka bisa melihat dan mendengar apa yang dikatakan kepada mereka. Mereka juga masih bisa membaca. Pada saat itulah mereka saling bersaksi atas apa yang mereka lakukan. Pada saat dihisab itulah setiap manusia akan didatangkan 4 saksi. Keempat saksi ini tidak bisa dinafikan dan diingkari. Keempat saksi itu adalah: • Saksi yang pertama adalah Allah. Cukuplah Allah menjadi saksi. Tidak ada satupun yang diperbuat oleh seorang makhluk, walaupun di tempat yang tersembunyi, kecuali Allah yang menjadi saksinya. • Saksi yang kedua adalah malaikat yang menjadi saksi. Malaikat Raqib dan Atid menjadi saksi sehingga tidak ada yang lewat. Ilmunya malaikat tidak sama dengan ilmunya Allah. Pengetahuan mereka tidak se-sempurna pengetahuan Allah. • Saksi yang ketiga adalah bumi yang pernah kita pijak. Dalam Surat Az-Zalzalah Allah menerangkan bahwa kelak saat di akhirat, bumi akan menceritakan semua peristiwa yang terjadi di atasnya. Contoh: Orang yang pernah berzina dimana pun, maka bumi akan menjadi saksi nya. Karena tidak ada kemaksiatan manusia kecuali terjadi di atas muka bumi. Bumi yang hari ini kita pandang bisu, suatu hari nanti akan bisa berbicara. Mudah bagi Allah mewujudkan perkara itu karena tidak ada yang mustahil bagi Allah. • Saksi keempat adalah anggota tubuh kita. Contoh: Kaki, tangan, paha, kemaluan kita akan bicara.
@fannyangelia622 жыл бұрын
24. Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa nanti di akhirat saat malaikat akan memberikan catatan kebaikan seseorang, tetapi Allah menyampaikan kepada malaikat agar memasukkan orang itu ke neraka. Lalu malaikat berkata, “Ya Allah ini ada kebaikan-kebaikan yang dia kerjakan.” Lalu Allah menjawab para malaikat, “Orang ini ketika melakukan amal kebaikan yang kamu tulis itu ia tidak menginginkan wajah-Ku, tapi menginginkan pujian dari mata manusia. Riwayat ini memperlihatkan bahwa pengetahuan malaikat tidak se-sempurna pengetahuan Allah. Karena Allah ‘Alim, sedangkan malaikat tidak ‘Alim. Jadi tidak semua kejadian pada manusia yang diketahui oleh para malaikat, karena para malaikat itu pesuruh-Nya Allah. Sifat pesuruh tidak sama dengan yang menyuruh. 25. Setelah dihisab maka manusia akan digiring ke neraka. Ini seperti yang dimaksudkan dalam Surat Al-Isra Ayat 97. Pada saat manusia sudah mendapatkan kitab nya, maka ia digiring menuju ke neraka. Pada saat itulah penglihatan, pendengaran dan lidah manusia akan dihilangkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَ. Sehingga mereka akan merasakan kengerian yang luar biasa. Sebelumnya pada saat kitab diterima dan mereka mulai di hisab itu masih bisa bicara dan nego dengan Allah, agar yang dimasukkan ke neraka itu ayah, ibu, pasangan, anak-anak, teman-teman atau orang lain yang mereka kenal. Mereka mencoba untuk menyuap dan merayu Allah ketika api neraka itu benar-benar telah berada di depan matanya. Tentu saja tawaran ini ditolak mentah-mentah oleh Allah. Setelah itu mereka mulai digiring ke neraka sebagaimana kambing yang sedang digiring untuk menuju tempat sembelihan. Pada saat itu mereka jadi buta, bisu dan tuli. Jadi tidak bertentangan dengan yang Allah sampaikan tadi. 26. Pada saat mereka akan masuk ke neraka mengikuti tuhan-tuhan yang mereka sembah ada beberapa kondisi. Ada yang terbelenggu tangannya. Ada yang di dorong oleh malaikat dari belakang. Ada juga yang masuk ke neraka dengan posisi kepala yang masuk terlebih dahulu. Kondisinya berbeda-beda sesuai dengan tingkat perbuatan dosa dan kemaksiatan yang mereka lakukan. Pada saat masuk neraka ada 2 tahapan. Tahapan yang pertama adalah saat mereka sudah sampai ke tepi neraka, maka mereka akan mampu berbicara. Pada saat baru masuk neraka maka akan dikembalikan lagi penglihatan dan kemampuan berbicara mereka. Ini terdapat di dalam Surat Asy-Syura ayat 45. Pada saat di neraka mereka sudah hopeless. Pada saat itu mereka sempat diajak berbicara oleh malaikat. Ini terdapat di dalam Surat Al-Mulk. 27. Surat Asy-Syura ayat 45: Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena (mereka) hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata: "Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan (kehilangan) keluarga mereka pada hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya orang-orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal. 28. Setiap ada orang-orang kafir dilemparkan ke neraka, maka neraka itu menjadi marah. Malaikat penjaga neraka selalu bertanya kepada orang-orang yang akan masuk ke neraka. “Apakah belum pernah datang kepadamu peringatan di dunia. Memang belum ada yang memperingatkan kamu tentang neraka ini, sehingga kamu sampai bisa dimasukkan ke neraka?” Lalu mereka menjawab, “Telah datang peringatan untuk kami, tetapi kami mendustakan dan kami mengatakan tidak turun apa pun dari sisi Allah.” Lalu para malaikat mengatakan, “Kamu ini berada pada kesesatan yang nyata.” Orang yang berada di dalam neraka bisa berbicara dengan sesama penghuni neraka. Hal ini terdapat dalam Surat Al-Araf ayat 38-39. 29. Surat Al-A’raf ayat 38-39: (38) Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya yang menyesatkannya; sehingga apabila mereka masuk semuanya, berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui.” (39) Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakan lah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan.” 30. Dalam Surat Al-‘Araf ayat 38-39 di atas Allah menerangkan bahwa pada saat baru dimasukkan ke dalam neraka itu manusia masih saling berbicara. Mereka masuk ke neraka bersama jin dan manusia dan akan mengutuk orang yang telah menyesatkan nya. Maka orang yang masuk neraka belakangan akan meminta agar orang yang masuk neraka terlebih dahulu dan telah menyesatkan mereka mendapatkan siksaan 2X lipat. Orang yang masuk neraka terlebih dahulu mengatakan bahwa orang yang masuk neraka belakangan tidak memiliki kelebihan dibanding mereka sehingga seharusnya bertanggung jawab sendiri atas perbuatan yang telah mereka lakukan.
@fannyangelia622 жыл бұрын
31. Orang yang di neraka itu bisa melihat orang yang ada di surga. Orang yang ada di surga juga bisa melihat orang yang ada di neraka. Ini adalah salah satu hal yang mengenaskan di akhirat. Kenapa orang yang berada di neraka bisa melihat orang yang ada di surga? Untuk menambah pedihnya penyesalan mereka ketika dulu di dunia. 32. Pandangan penduduk neraka akan di arahkan oleh Allah ke penduduk surga yang mereka kenal dahulu di dunia. Salah satu dialog penduduk neraka adalah mereka mengatakan, “Mana orang-orang yang dahulu kami anggap jahat? Orang-orang ini tidak mereka jumpai di neraka.” Orang yang dahulu dianggap jahat, ternyata ada di dalam surga dengan kenikmatan yang Allah berikan. Ini akan menambah rasa penyesalan yang akan menusuk ke seluruh sendi mereka. Karena dahulu mereka telah menyombongkan diri terhadap ayat-ayat Allah. Lalu penduduk neraka berkata kepada penduduk surga, “Tolong kasih kami air atau apapun yang telah Allah rezeki kan kepada kalian.” Penduduk surga mendengar perkataan penduduk neraka, maka penduduk surga kemudian mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu mengharamkan minuman yang kami minum ini dan kenikmatan yang kami peroleh kepada orang-orang yang kufur kepada-Nya ketika di dunia.” Jawaban penduduk surga ini terdengar oleh penduduk neraka. 33. Surat Al-Araf ayat 44: Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami janjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh azab yang Tuhan kamu janjikan kepadamu?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian malaikat mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim.” 34. Setelah penduduk neraka berada di neraka, Allah lalu memperlihatkan domba hitam yang memiliki garis belang putih. Domba ini adalah perumpamaan dari maut. Lalu domba itu disembelih oleh Allah. Hal ini untuk menegaskan bahwa orang yang telah berada di neraka akan berada disana selama-lamanya dan orang yang telah berada di surga juga akan berada di surga selama-lamanya. Pada saat itu penduduk neraka akan merintih di dalam neraka. Setelah itu mereka kembali tidak bisa mendengar dan melihat. 35. Kenapa orang kafir dijadikan bisu, tuli, dan buta oleh Allah ketika sudah berada di dalam neraka untuk selama-lamanya? Hikmah dihilangkan nya pendengaran ini adalah karena mereka dahulu di dunia sebenarnya mendengarkan seruan dari para nabi, para rasul, dan orang-orang yang sholeh. Akan tetapi mereka menutup telinga, mata, dan pikirannya dari orang yang beriman. Mereka melecehkan dan membuat narasi yang menyakitkan. Mereka juga menyakiti dan menyiksa orang yang beriman. Sebagaimana mereka menutup seluruh anggota tubuh mereka dari kebenaran yang disampaikan oleh Allah, maka pada saat itulah nanti akan datang hari ketika mereka ditutup selama-lamanya mata, telinga dan mulut mereka. Allah mengatakan kepada mereka, “Hina lah kamu di dalam nya, dan janganlah kamu berbicara. Dalam Surat Al-Mu’minun ayat 107-108, sebelum penduduk neraka dibuat bisu oleh Allah, mereka mohon agar bisa dikeluarkan dari neraka dan dikembalikan ke dunia. Allah menjawab, "Tinggallah dengan hina di neraka, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” Ini adalah mereka karena kufur terhadap ayat-ayat Allah. 36. Surat Al-Mu’minun ayat 107-108: (107) Ya Tuhan kami (Ya Rabb), keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikan lah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” (108) Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. 37. Surat Fussilat ayat 5: Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutup (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka beramal lah kamu; sesungguhnya kami beramal (pula).” 38. Surat Fussilat ayat 26: Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini dan buatlah keramaian terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka". 39. Orang-orang kafir pada saat berada di dunia tidak mau mendengarkan Al-Qur’an. Mereka membuat keramaian agar bisa mengalahkan orang-orang yang mendengarkan Al-Qur’an. Semua agenda yang pernah mereka lakukan di dunia berbalik kepada mereka dengan tingkatan azab pedih yang akan mereka rasakan. 40. Berikut beberapa kondisi manusia saat berada di akhirat: • Pada saat di kuburan, mereka masih bisa berbicara. • Pada saat dihisab, mereka masih bisa menjawab. • Pada saat digiring ke neraka, mereka menjadi bisu, tuli, dan buta. • Pada saat baru masuk neraka, mereka kembali bisa melihat, berbicara, dan mendengar. • Pada saat mereka telah berbicara dengan Allah di neraka, maka mereka kembali bisu, tuli, dan buta. Yang mereka rasakan hanya kesakitan dan kepedihan azab neraka.
@tatihendarti8222 жыл бұрын
Assalamualaikum Wwb Alhamdulillah saya bangga umat Islam Indonesia memiliki ustadz Umar Mita. Semoga Allah karuniakan rizki halal dan barokah yg melimpah AamiinYRA Admin maaf ya musik intro nya lembut saja, volume kecil sayup sayup lebih menggugah. Syukron
@masmanmamon52872 жыл бұрын
TERIMA KASIH USTADZ OEMAR MITA ABU BASSAMATAS DAKWAHNYA
@juanhart22892 жыл бұрын
Alkhamdullilah selalu menyimak kajian ustad Omar mita atas tausiahnya
@21a_trialfadillah512 жыл бұрын
Terimakasih untuk ilmunya, semoga Allah melindungi kita semua dari siksa api nerakanya yang merupakan tempat kembali yang terburuk. (Amin)🤲 ~Tri~
@yunimasriyah73442 жыл бұрын
Dunia tempat ladang amal mengabdi untuk akhirat selamanya.
@memesalsa49692 жыл бұрын
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatu ustadz omaer mita JazakaAllah kheron ustadz
@sigitsupriyanto93942 жыл бұрын
Kajiannya selalu menyentuh hati...mks ustd semoga Istiqomah...dan jadilah saksi untukku bahwa aku juga pernah mengaji dgn Mu ustd
@islaminhistory2 жыл бұрын
Jazakumullah khairan atas ilmunya yang sangat bermanfaat, ustadz
@ilhamsetiyo17532 жыл бұрын
Alhamdulillah jazakalah Khair ustadz atas ilmunya
@nuryani5172 жыл бұрын
MASYA ALLOH semoga bermanfaat ilmunya ya ustads dan menjadi pahala jariyah aamiinn...
@distiaaviandari62042 жыл бұрын
Afwan, pada setiap video kajian Ustadz Oemar Mitha, pada bagian intro, atau bagian selingan (info program) bagaimana kalau volume backsoundnya diturunkan? Agak terlampau kencang, jadi kadang membuat kaget karena bagian saat Ustadz Oemar memberikan kajian volume dan intensitasnya lembut. Jazakumullah khairan
kepada pengelola channel ustad oemar mita, mohon dihilangkan backsound intro ato selingan, dan klo bs dipercepat saja ato dihilangkan sama sekali. krn jujur aja, alhamdulillah sy menikmati kajian ustad krn penyampaiannya mdh diterima. tp krn backsound yg kadang ngagetin. jd skrg sy gk terlalu sering liat kajian ustad krn sy gk sreg sm backsoundnya yg trlalu berlebihan.
@achmadmuhamad60812 жыл бұрын
afwan... بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم intro musik pembuka dihilangkan saja...saya pernah mendengar pendapat ust oemar mita bahwa beliau berpendapat musik itu tidak boleh (haram) walaupun sebagian ulama membolehkan tapi ust oemar mita mengambil pendapat yang tidak boleh.. karena akan menjauhkan kita dari alquran....