Рет қаралды 444
Popo Iskandar (1927-2000) salah seorang maestro pelukis Indonesia. Ia melukis berbagai obyek yang dekat dengan kehidupan sekitarnya, seperti alam benda, figur, ayam jago dan dekade terakhir melukis teknik kaligrafi Cina (bukan membuat kaligrafi Cina). Dari ratusan lukisannya, lukisan bertema kucing menjadi ikon karya Popo Iskandar. Ia melukisa tema kucing sejak 1960an sampai akhir hayatnya tahun 2000. 40 tahun melukis obyek yang sama. Memang mengundang banyak pertanyaan dan kepenasaranan. Banyak penulis, akademisi, dan kritikus yang menafsir tentang tema kucing ini. Anton Susanto (cucu Popo Iskandar) yang jebolan Seni Lukis ITB dan kini mengelola GSPI (Griya Seni Popo Iskandar) di Bandung, bercerita bagaimana hal itu terjadi, serta peran pelukis Hendra Gunawan (1918-1983) guru Popo Iskandar berpengaruh terhadap pilihan tema lukisan Popo. Popo sempat gagal menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Arsitektur STT Bandung (sekarang ITB), pada th. 1950 karena tertabrak truk tentara yang membuatnya lumpuh. Sampai akhir hayatnya ia mengalami gangguan motorik, lamban bergerak dan berbicara. Ia kemudian masuk Jurusan Seni Rupa ITB tahun 1954 hingga lulus. Kemudian menjadi dosen di IKIP Bandung bersama pelukis Barli Sasmita Winata. Ian bukan hanya melukis tetapi juga menulis ratusan essay untuk media denga beragam topik kebudayaan.
Sumber:
1. Jim Supangkat dan Dr. I. Bambang Sugiharto; 2000; Perspektif Karya-Karta Popo Iskandar; GSPI Bandung.
2. Foto Hendra Gunawan, e-book Gramedia.com.
3. Musik : "You Found Me", Lyne Publishing; Capcut Pro