BERBURU MAKANAN TA'JIL DI MADINAH

Untuk pemesanan Buku :
Shopee: shopee.co.id/B...
Tokopedia: www.tokopedia....
atau bisa menghubungi nomor di bawah ini:
[phone] (Bunda Sari)
===================
Yuk Subscribe! / @asephidayatofficialch...
Partnership: [e-mail]
Manager: ...
Profile Asep Hidayat :
Instagram : / ustadz.asephidayat
Facebook : / asepnurhidayat.abughazi
edit by / rifan.ary

[@msms2780]

Hongkong menyimak kembali ustad barokalloh 🤲🙏

[@rakusukurain2039]

Assalamualaikum Pembahasan berikutnya, yaitu hati nurani. Tuhan menciptakan manusia dengan hati nurani itu dengan ketetapan ketetapan nya, dan semua itu sudah ada di dalam lauhul Mahfudz. Adapun ketetapan ketetapan itu itu bisa diartikan sebagai fungsi, yaitu hati nurani sebagai tempat sifat sifat manusia, karena itu jika akhlaknya baik maka hatinya baik, jika akhlaknya buruk maka hatinya buruk dan ketetapan Tuhan ini tidak satupun bisa mengubahnya, contoh jika akhlaknya buruk, maka hatinya baik, itu tidak akan pernah terjadi. Kemudian ketetapan hati nurani sebagai tempat memory. Sama halnya dengan akal pikiran yang memiliki ketetapan sebagai tempat memory, hanya saja memori di dalam akal pikiran itu ada batasannya, sedangkan memori hati itu tidak ada batasannya, walaupun demikian kemampuan manusia untuk menyimpan di memori hati itu ada ukurannya. Agar mudah di pahami kunci kunci surga pendukung ini, maka tuan tuan sekalian harus mengetahui hubungan ketiganya tersebut. Hubungan nya adalah seperti ini. Tuhan menciptakan manusia itu terdiri dari 2 bagian, yaitu jasad dan jiwa (ruh). 1). Jasad manusia Jasad manusia itu bisa di pelajari karena Tuhan membuat ketetapan seperti itu di lauhul Mahfudz. Tuhan menciptakan manusia dengan akal pikiran, dan Tuhan meletakkan akal pikiran ini di dalam jasad manusia. Akal pikiran ini ada ketetapan ketetapan nya, yaitu sebagai tempat memory (dipengaruhi oleh ruang dan waktu) , maksudnya manusia itu bisa pikun atau lupa, dan tidak bisa memasukkan semua ingatan dari kecil hingga tua ke dalam nya, karena punya batasan yang namanya ukuran. Kemudian akal pikiran itu sebagai system penggerak tubuh, kemudian akal pikiran itu ada ketetapan sebagai sensor sensor, salah satu contohnya adalah jika hati nurani itu tersakiti, maka jasad akan mengalami dampaknya. Kemudian akal pikiran sebagai ketetapan untuk berfikir, merenung, menganalisa, dan mengambil keputusan. 2). Jiwa (ruh) Tuhan menciptakan manusia itu dengan hawa nafsu dan hati nurani ini adalah bagian dari ruh (jiwa), dan jangan beranggapan bahwa ruh itu terdiri dari hawa nafsu dan hati nurani saja, itu karena keduanya hanyalah bagian kecil dari ruh. Ruh ini tidak bisa di hancurkan oleh makhluk ciptaan, dan ruh tidak bisa menua (tuhan tidak menciptakan ruh anak anak kecil, ruh remaja, ruh muda, ruh tua), sedangkan jasad itu bisa menua dan bisa hancur. Nabi Isa A.S menyebut tuhan sebagai ayah itu maksudnya bukan hubungan biologis (jasad) melainkan hubungan ruh. Maksudnya adalah ruh itu bisa di katakan secara tidak langsung bagian dari Tuhan. Manusia, jin, dan malaikat itu memiliki jasad, hanya saja manusia terbuat dari tanah, jin dari api, dan malaikat dari cahaya. Dan ruh ketiganya secara tidak langsung adalah bagian dari Tuhan. Saat kiamat, matinya manusia, jin dan malaikat itu yang mati adalah jasadnya bukan ruh nya. Ruh itu akan kembali kepada penciptanya dan di tempatkan di tempat tempat yg berbeda, khususnya manusia, saat manusia di kumpulkan di Padang Mahsyar itu bukan ruhnya saja yg di kumpulkan melainkan dengan jasadnya, itu karena ada alasannya, dan yg di siksa di neraka bukanlah ruhnya melainkan jasadnya. Hubungan akal pikiran dengan hawa nafsu dan hati nurani, penjelasannya adalah sebagai berikut. Hawa nafsu itu letaknya adalah melekat pada akal pikiran dan melekat pada hati nurani, maksudnya adalah hawa nafsu itu penghubung antara akal pikiran dengan hati nurani. Hawa nafsu inilah yang menggerakkan akal pikiran. Contohnya, nafsu (keinginan) ingin makan, maka hawa nafsu ini akan menggerakkan akal pikiran untuk menjalankan fungsi fungsinya, misalnya uang yang di miliki hanya Rp 5000,00 maka akal pikiran akan berfikir bahwa uang itu akan cukup membeli nasi di angkringan (nasi kucing). Fungsi lainnya, akal pikiran ini akan menggerakkan tubuh untuk makan, misalnya menggunakan sendok, duduk, menguyah, dll. Sungguh tidak satu detik pun manusia tanpa hawa nafsu, bahkan saat manusia tidak menginginkan apa apa, itu juga termasuk nafsu (keinginan), yaitu keinginannya adalah tidak menginginkan apa apa. Hubungan hawa nafsu dengan akal pikiran ini bukan hanya hubungan satu arah saja, saat sayton ingin menyesatkan manusia (meninggikan hawa nafsunya hingga tahapan berlebihan bahkan sampai melampaui batas) mereka akan masuk ke dalam akal pikirannya dan mempengaruhinya (jin itu bisa masuk kedalam jasad manusia, bukan masuk ke ruhnya). Hubungan antara hawa nafsu dan akal pikiran itu hubungan bolak balik ( nafsu itu menggerakkan akal pikiran, akal pikiran yg mengarahkan nafsu). Matinya manusia itu jika di katakan saat jantung itu tidak berfungsi lagi itu tidak lah salah, melainkan matinya manusia itu saat akal pikiran dan hawa nafsu itu terputus, saat jasad dan ruh itu terpisah. Hubungan antara hawa nafsu dengan hati nurani. Di dalam lauhul Mahfudz itu Tuhan membuat ketetapan bahwa keduanya memiliki inti, dan kedua inti ini saling bertolak belakang, saling melawan, saling mengekang, saling menguasai. Inti dari hawa nafsu itu adalah ketetapan Tuhan yg berupa berlebihan, berlebihan, berlebihan, kemudian yang berikutnya adalah melampaui batas. Jika seseorang sangat mengenal Tuhannya, satu kali berlebihan maka yg berikutnya adalah melampaui batas, contohnya azazil yang di laknat. Tapi jika seseorang itu tidak mengenal Tuhannya, 1000 kali berlebihan maka yang berikutnya belum tentu melampaui batas. Sedangkan inti dari hati nurani adalah ikhlas dan sabar. Saat manusia itu lebih mengutamakan hawa nafsunya maka hati nurani itu akan mengecil seakan akan tidak memiliki hati nurani (ikhlas dan sabar). Jika hawa nafsu lebih besar dari hati nurani, maka hasilnya adalah hawa nafsu yang menggerakkan akal pikiran adalah hawa nafsu yang buruk. Tapi jika hati nurani itu lebih besar daripada hawa nafsu, maka hasilnya adalah hawa nafsu yang mengendalikan akal pikiran adalah hawa nafsu yang baik. Kenapa dunia itu adalah penjara bagi orang Islam, jika di lihat dari sudut pandang yang berbeda, begini penjelasannya. Di dalam lauhul Mahfudz antara hati nurani dengan hawa nafsu itu tidaklah seimbang, normalnya manusia itu antara hawa nafsu dengan hati nurani itu harus nya seimbang, tapi Tuhan tidak membuatnya seperti itu. Tuhan membuat ketetapan normalnya manusia itu timbangan Antara hawa nafsu dengan hati nurani itu lebih berat hawa nafsu, Jika tidak 7 banding 1 maka 9 banding 1 (saat itu saya tidak begitu jelas melihatnya). Penjelasannya sebagai berikut. Seandainya Tuhan menetapkan kebaikan dan kebenaran itu adalah menurut manusia, maka manusia itu cenderung memilih kebaikan dan kebenaran itu berdasarkan hawa nafsu mereka, dan menolak kebaikan dan kebenaran itu berdasarkan hati nurani. Misalnya ada seseorang yang punya hutang 1 juta dan tidak mampu membayar , menemukan dompet jatuh di bawah yang berisi uang 1 juta, maka dia cenderung memilih nafsu nya, bahwa dia bisa membayar hutangnya dengan uang itu adalah hal yang baik dan benar. Manusia itu cenderung memilih untung dan tidak mau rugi (dari sisi dunianya) (ini hanya perumpamaan jika kebaikan dan kebenaran itu di dasarkan pada keputusan manusia, bukan didasarkan pada keputusan Tuhan). Jadi hawa nafsu itu lebih berat timbangannya dari pada hati nurani itu salah satu ketetapan Tuhan di lauhul Mahfudz. Karena itu perang terberat manusia itu adalah perang melawan hawa nafsu, maksudnya adalah manusia itu jika di lihat dari sudut pandang berbeda itu bisa diartikan bahwa manusia hidup di dunia ini terbagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan manusia yang hidup dengan memilih hati nurani mengendalikan hawa nafsu (orang yg benar benar hidup)(hasilnya adalah nafsu baik yang mengendalikan akal pikiran), atau golongan orang-orang yang memilih hawa nafsu yang mengendalikan hati nurani (jasad yg berjalan di dunia) (hasilnya adalah nafsu buruk yang mengendalikan akal pikiran). Jika hawa nafsu yang mengendalikan hati nurani, maka sifat yang muncul di hati nurani adalah sifat yang buruk, misalnya serakah, iri, dengki, benci, dll. Begitupula sebalik nya Pertanyaan adalah, tuan tuan sekalian, anda adalah termasuk golongan yang mana dari kedua golongan tersebut? Dunia ini penjara bagi orang Islam, juga bisa di artikan manusia itu lebih memilih terbebas daripada terkurung/terpenjara. Manusia itu lebih memilih bebas melakukan apa saja, sedangkan bagi orang Islam itu terkurung tidak bebas melakukan hal hal yang di haramkan/dilarang Tuhan, contoh zina, judi, mabuk, uang haram, daging babi, dll . Dari hal ini tuhan mengajarkan pada kita bahwa hawa nafsu itu lebih berat dari pada hati nurani, timbangannya tidak seimbang. Jika timbangannya seimbang atau lebih berat hati nurani, maka manusia itu mudah menjalankan dan memilih hati nurani. Berikutnya tentang bersyukur, itu di bagi menjadi 3 bagian, 1). Syukur dari sudut pandang bahasa (25%) 2). Syukur dari sudut pandang kehidupan (25%) 3). Memori hati (50%) Ini lah kenapa tuhan mengatakan sedikit hambaku yang bersyukur (bisa di artikan sedikit yang mencintai Ku (Tuhan)). Bersyukur adalah bukti rasa cinta kepada Tuhan. Insyaallah pembahasannya dalam waktu dekat ini. :D

[@falasifah8797]

Barangkali disana ada jawaban, mengapa kisah indo terjadi bencana.. Dudududu.. Padahal sedih.. Dudududu

[@rakusukurain2039]

:D