Berebut Bodhi Chitta, 'pohon Buddha' nan sakral berharga miliaran - BBC News Indonesia

Sebuah pohon tua yang ditebang sekelompok orang bersenjata di Nepal, meresahkan warga.
Pohon yang dimaksud adalah Bodhi Chitta, pohon sakral bernilai miliaran yang kerap disebut 'pohon Buddha'. Pasalnya, biji dari pohon tersebut digunakan sebagai tasbih dan jadi bagian ibadah umat Buddha.
Dil Bahadur Tamang adalah pemilik pohon Bodhi Chitta yang tertua dan termahal di Distrik Kavre, Kathmandu, Nepal. Dalam setahun, pohon itu menghasilkan biji yang bernilai nyaris Rp2 miliar dan bisa menghidupi seluruh keluarga Tamang.
"Kami berjuang dengan darah dan keringat untuk bisa membeli lahan ini," kata Tamang.
Namun, pohon yang menjadi penghidupan keluarganya kini mati. Sekelompok pria bersenjata menebang pohon itu.
“Mereka seharusnya berurusan dengan saya kalau punya masalah! Kenapa mereka harus menebang pohon itu?” ujar Tamang, sambil berlinang air mata.
Tidak diketahui motif para pria bersenjata itu menebang pohon milik Tamang. Namun, pihak berwenang menyebut pohon tersebut sudah menjadi target.
Di Distrik Kavre, pohon Bodhi Chitta menjadi sumber kesejahteraan para petani, namun di sisi lain, kini pohon sakral tersebut juga memicu ketakutan warga.
Simak cerita selengkapnya.
#buddha #bodhicitta #nepal
============
Berlangganan channel ini di sini: bit.ly/2Mkg9hY
Ini adalah channel resmi BBC Indonesia, di mana kami menyajikan berita internasional dan berita nasional yang akurat dan tidak berpihak.
Video tentang berita terkini disajikan dalam berbagai format, mulai dari video dokumenter, video eksplainer, dan wawancara tokoh.
Terima kasih telah mengunjungi kami. Ikuti juga akun media sosial kami lainnya:
▪️ Instagram: / bbcindonesia
▪️ Twitter: / bbcindonesia
▪️ Facebook: / bbcnewsindonesia
#bbcindonesia

[@kuroya113]

Jahat sekali pelakunya. Semoga mendapat karma setimpal

[@violet...a8575]

Keterlaluan bgt yg nyuri😢 semoga karma nya cepar berbuah ke dia trus rasain sendiri

[@LastingLight-bb1wb]

Yang kita lakukan untuk akhirat selamanya dan yang kita lakukan untuk dunia sementara..persiapkan dengan beramal semuanya untuk kebaikan nanti di kehidupan yang abadi..

[@panjibimawa2488]

Seharusnya pohon ini banyak dindonesia karena buda adalah agama awal orang Indonesia....

[@samsulmaarif838]

Pasti orang-orang iri tuh yg merusak pohonnya

[@oesmanzakchanel3882]

Bukan iri tp orang yg memang ingin kan kasiat itu pohon yg katanya sakral.. ujungnya dijual belikan itu batang pohonnya

[@User-vbhhnvgjmt]

Ya memang biasanya pelaku dan penadahnya dari India, makanya Nepal ga suka sama India

[@user-jr4fw7ls7o]

Hindu sangat menghormati Buddha atau Sidharta Gautama dianggap Awatara Wisnu yang ke-9 tidak mungkin Hindu mau menghancurkan pohon itu ....apalagi orang India nggak mungkin mau menghancurkan pohon itu ibaratkan Kristen ke Katolik berbeda nama tapi agama hampir sama nggak mungkin saling menyerang Hindu sangat menghormati Sidharta Gautama bahkan Dalai Lama mengungsi ke India dia kabur dari Cina dan mengungsi ke India India dan juga Hindu sangat menghormati agama Buddha dari sana menghormati Sidharta Gautama data Gautama dianggap Awatara ke-9 Dewa Wisnu..... ok

[@vekoklopp1335]

Wah peluang bisnis ni ..buat budidaya dirumah

[@danangmanto2997]

jenittri

[@JADmikooJAD]

Mirip pohon Bidara dan apel futsa ya?

[@mohamadikbaabdillah3238]

Kok penampakan pohon bodhi Citta mirip dengan pohon Bidara ya??

[@idaayukurnia36]

❤holy tree,s

[@ceneltatik]

hellooo like 3 yg sabar saudaraku

[@dewatry1264]

Makanya beli senapan. Kalau ada yg mau menembak maka tembak saja duluan

[@r_u_b_i_a_n_t_o5640]

Malah mirip bidara arab dan jujube Itu batangnya jg berduri Agak mirip dikit apel futsa

[@citramulyasari7445]

Di kawasan Candi Borobudur ada juga pohon Budha,,,tumbuh subur sampai lumayan besar dan gak ada yg ngutik ngutik apalagi memperebutkn,,apa sama jenisnya??

[@johnwaseso]

Mungkin beda kualitas, terus yg muslim kalau menurut pandangan saya hukumnya haram jika mengolah bijinya untuk keperluan ibadah agama lain. Tetapi warga non-muslim lain bisa mengolahnya untuk nanti di ekspor ke negara-negara dengan mayoritas penduduknya beragama Buddha

[@iam1854]

Nggak ada yg ngutak Atik karena nggak byk yg tau aja mungkin

[@branjangkawatbranjangkawat1230]

​@@johnwasesoemang ada dalilnya mengolah bijinya utk kperluan ibadah umat muslim misal buat tasbih hukumnya haram..???sejak kapan pohon punya agama???

[@hawaandroid2786]

Saya kira yang dicuri ini harganya mahal kerana kawasannya yang punya sejarah berkaitan buddha tersebut. Jadi nilai jualnya adalah kerana biji dari pohon yang disebar oleh buddha tersebut, maka jadi buruan orang tiongkok.

[@trafalgardmail4811]

Kaum kadrun apa" haram ruwet hidupnya​@@branjangkawatbranjangkawat1230

[@r_u_b_i_a_n_t_o5640]

Bidara arab klo bijinya belum dikupas mirip tasbih itu

[@andyprasetio2250]

Ad dw spi dektny, tggl ninta tainy utk dw phn

[@hawaandroid2786]

Sudahlah curi, rosakkan pohon pula, moga pelakunya dikutuk tuhan

[@ridhobaihaqi144]

Tebak2an yuk. Kira2 siapa yang rusak itu pohon? False answer only 😂😂😂

[@koootoshidayo]

Nepal populasi Islamnya hanya secuil, kalau mau nuduh situ, kejauhan

[@alihadun-penunggu-jembatanbata]

@@koootoshidayo walau secuil bisa bawa kampak terkadang pakai rompi bom

[@negaranegara62]

​@@alihadun-penunggu-jembatanbataNgomong apaan??? Dalam Islam, gak perlu tasbih yg mahal! Bahkan tanpa tasbih juga gak apa. Islam itu mudah. Trus ngapain maling dan merusak milik orang?? Krn klo pelakunya muslim pasti akan langsung ketahuan di saat menjualnya ke penadah. Pelakunya kemungkinan besar orang-orang yg paham mengenai hal begituan dan tau jalur pemasarannya.

[@alihadun-penunggu-jembatanbata]

@@negaranegara62 komen apa lu tong?gak nyambung.kejengkolan ya?

[@gsgs5532]

Yang pasti orang Nepal juga la yang ngerti kemana jual nya ,nanya pakai otak la oy Lo mau nuduh siape

[@alihadun-penunggu-jembatanbata]

yang sering ngucap bid''ah,

[@milyardirahmatcopleydjafis777]

@alihadun.. otak dungu pemuja dongeng khurafat orang gila yg di anggap wali dtng untuk mengadu domba... Apa hubungannya sama video di atas sama kelompok yg menilai bid'ah