Рет қаралды 498
Lukas 3:1-20
Bersiaplah!
Apa jadinya ketika seorang tamu mengunjungi kita dan kita tidak punya persiapan apa-apa? Rumah kotor, berantakan, dan belum disapu. Tentu, kita akan salah tingkah, bahkan merasa sangat malu, apalagi kalau yang datang itu bukanlah orang biasa.
Demikian juga dengan kedatangan Tuhan. Firman Allah diberikan kepada Yohanes di padang gurun agar ia segera memperingatkan orang banyak untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias (4-6; Yes. 40:3-5). Persiapan yang dimaksud ialah bertobat (3). Pertobatan itu dibuktikan melalui perubahan hidup, misalnya dengan suka berbagi, tidak menagih lebih banyak daripada semestinya, tidak merampas, serta mencukupkan diri dengan apa yang dimiliki (11, 13-14).
Firman Tuhan ini pun diberikan kepada kita saat ini. Ia memperingatkan kita agar kita tidak lengah, terkejut, dan malu ketika Tuhan datang nantinya. Persiapan yang perlu kita lakukan bukanlah mencari cara untuk melarikan diri atau membenarkan diri, tetapi menunjukkan perubahan hidup yang sungguh-sungguh mencerminkan pertobatan kita.
Dengan alat penampi di tangan-Nya, Allah siap untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya, tetapi sekam akan dibakar (17). Sungguh mengerikan gambaran ini karena yang dimaksud dengan sekam adalah orang-orang yang tidak menunjukkan perubahan sikap hidup. Mereka yang tidak bertobat akan dilemparkan ke dalam api, sedangkan mereka yang bertobat diibaratkan sebagai gandum yang dikumpulkan ke dalam lumbung-Nya, yaitu surga.
Bagaimana persiapan kita pada saat ini? Kita sama sekali tidak tahu kapan hari kedatangan Tuhan akan tiba, tetapi kita tidak perlu mencoba membuat perhitungan tahun dan hari. Apa yang harus kita lakukan adalah memastikan persiapan kita. Dengan begitu, ketika Sang Juru Selamat yang dinantikan datang pada akhir zaman, kita telah sungguh-sungguh siap. Hati kita bersih karena kita telah bertobat dari segala kejahatan kita, dan buah dari pertobatan telah terlihat dalam kehidupan kita. Bersiaplah! [WWO]