Рет қаралды 9,919
Langkah Bank Indonesia yang kembali menahan level suku bunga acuan di 6,25% pada RDG BI Juni 2024 cukup direspon positif oleh pasar. Indeks Harga Saham Gabungan dibuka menguat 0,86% ke level 6.879 pada pembukaan perdagangan Jum'at (21/06) meski Rupiah masih melemah 0,27% di posisi Rp16.470 per Dolar AS.
Editor CNBC Indonesia, Muhammad Khadafi memandang tekanan eksternal terkait kebijakan suku bunga The Fed hingga perang dan perlambatan ekonomi dunia masih menjadi sentimen negatif bagi posisi Rupiah. Menilik kondisi Rupiah dan faktor eksternal prospek BI Rate dipangkas dalam waktu dekat cukup sulit.
Sementara Chief Economist CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu menyebutkan saat ini pasar masih diselimuti oleh sentimen negatif dan belum ada kabar baik dari internal maupun eksternal. Belum dipangkasnya suku bunga The Fed, masih panasnya perang Timur Tengah hingga penantian terhadap arah kebijakan pemerintah RI jelang pergantian Presiden membuat pasar masih dihantui ketidakpastian.
Lalu seperti apa editorial melihat arah pergerakan IHSG dan Rupiah saat level BI Rate ditahan di 6,25%? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Editor CNBC Indonesia, Muhammad Khadafi dan Chief Economist CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum’at, 21/06/2024)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di www.cnbcindone....
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social: Twitter: / cnbcindonesia
Facebook Page: / cnbcindonesia
Instagram: / cnbcindonesia
/ cuap_cuan
Tiktok: bit.ly/38BYtJx
Spotify: spoti.fi/2BR7KkT