Bias Kalam & Filsafat Dalam Masalah Ketuhanan, Part 1 - Ustadz Nidhol Masyhud, Lc

Disebutkan dalam kamus Mu’jam Al Wasith, definisi filsafat adalah:
دراسةُ المبادئ الأُولى وتفسير المعرفة تفسيرًا عقليًّا
“Ilmu yang mempelajari prinsip dasar dalam menggunakan akal dan menjelaskan pengetahuan dengan akal”
Adapun ilmu kalam, dijelaskan dengan ringkas dan padat oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin :
أن أهل الكلام هم الذين اعتمدوا في إثبات العقيدة على العقل
“Ahlul kalam (orang yang belajar ilmu kalam) adalah orang-orang yang bersandar pada akal dalam menetapkan perkara-perkara akidah” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, rekaman nomor 276).
Sumber: muslim.or.id/5...
#islam
#kajianislam
#dakwah
Subscribes, Like dan follow akun Bali Mengaji:
Instagram : / balimengaji
KZbin Channel : / balimengaji
Fan Page: balimengaji/

[@serpihan_hasanah]

Masyaallah tabarakallah wabarakallahu fiikum. Jazakallah khayran, Ustadzi. Asyairah kejang2 ini dengerin kajian ini😂😂

[@housse51]

Alhamdulillah indonesia punya ust nidhol hafidzahullah

[@Ahsanisunny1517]

Alhamdulillah kutemukan ustadz Nidhol yg berwawasan dalam hal ilmu akidah mudah mudahan bs bermanfaat dan menambah wawasan ku yg msh sangat dangkal bingung tentang kebenaran antara ahlus sunnah dan Asy'ariyah

[@denassalam6818]

kok aq suka yh ma pak kyai nidhol masyud ini..luas ilmu nya luar biasa

[@jonathan_vai]

Ustadz nuruddin musti lihat ini😅

[@adityaperdana3732]

Kudunya dia belajar dengan beliau

[@medansumatera1792]

Itu bocah, si Udin songong, pulang disambut tepuk tangan orang yg gak ngerti ilmu Kalam dan filsafat, mana mau dia belajar lagi

[@zendonjuan4381]

Yeee Ustad Nuruddin lagi, kalian yg maju lah, jgn adu domba para ustad,,,apa ga mampu ?

[@islamicquotestoday]

Si udin bisa kejang2...

[@ahmadfaizadnan8393]

Dudukkan dalam 1 majlis antara Beliau dengan M. Nuruddin, karena M. Nuruddin sangat membanggakan Al Azhar nya.. sama² lulusan Al Azhar, semoga M. Nuruddin mau mendengarkan nasihat dari beliau.

[@housse51]

Lebih pas lg beliau hafidzhahullah dnegan sy faudah

[@KonAliFIKRI]

Insyaallah ustadz Nurudin mikir2 KLO ketemu ustadz nidhol,,,,bukan levelnya.

[@yusufdede5400]

Jazakallohu khoir

[@BanitamimTamim]

Alkhamdulilah... Dapat pencerahan.. Matur sanget.. Semoga berkah pak ustad❤❤❤❤❤❤

[@caturcorp9104]

Daging super ini isinya Penuh hikmah.

[@achmadsidik6668]

Jazaakumullahu Khairan

[@fathurrahman4002]

Bagusnya di buat playlist biar bisa nyimak berurutan.

[@afrehadhi]

Orang benar benar berilmu tidak perlu menunjuk nunjukan kitab

[@Ibnusabilchannel79]

Barokallahu ustadz

[@faridafarida4763]

Ahsanullahu ilaik tadz

[@iskandarzulkarnain1129]

Kalau paham akan menyimpulkan: berpikir tentang dirinya sebagai wajibul wujud bigairih melahirkan jiwa falak, sedangkan berpikir tentang dirinya sebagai mumkinul wujud lizatihi melahirkan jism falak. Jiwa menurut Falasifah lebih mulia daripada jism, sehingga cocok dengan "wajibul wujud bigairih", sedangkan jism lebih rendah daripada jiwa sehingga cocok dengan mumkinul wijud lidzatih

[@kangousdeck2506]

Pernah belajar tadmuriyah tapi masih belum faham dengan penjelasannya... Ada Syarah Syeikh Ibnu Utsaimin terhadap kitab at tadmuriyah..

[@Jabalkrukut]

ini dulu yang terbit baru tgl 4 oktober 2024 guru gembul vs ust. Nuruddin

[@faizyasirmuslih]

Betul, masya Allah

[@BaliMengaji]

@@Jabalkrukut betul... Kajiannya udah tahun lalu ini namun kami rilis bbrp bulan lalu

[@audit.sumantri]

Bismillah apakah ada ppt nya? Barakallahu Fikum

[@zaid3839]

Menurutku ust nidhol lebih dikenal di perlis (Malaysia) daripada diindonesia??

[@BaliMengaji]

@@zaid3839 nah kenapa ya?

[@maji6449]

​​@@BaliMengajisaya juga baru kenal ust nidhol melalui kajian ustaz2 Perlis. Sangat senang dgn penyampaian beliau

[@caturcorp9104]

KLO diperlia dialog ilmiah sering diadakan. Dan itu bagus untuk pengetahuan masyarakat awam. Sehingga awam bisa membedakan.

[@zendonjuan4381]

Bagusnya beliau bacakan bersanad 💪, ciri khas Ahlus sunnah

[@rizalsandy]

29:18 1 bulan yang lalu, tapi relate sama kejadian yang sekarang lagi viral, Pasti tahu lah debatnya GG.

[@BaliMengaji]

Video ini justru lebih awal adanya akh dri debat tersebut

[@rizalsandy]

@@BaliMengaji shahih

[@rizalsandy]

@Ika-n4f saya gak ngikutin juga, tapi si GG kayaknya dipermalukan

[@rizalsandy]

@Ika-n4f keduanya sama-sama ahli kalam. Cuma ya si GG masih amatir.

[@naufalzuhdi8655]

Boleh tau ga akhy debat apa yg dimaksud?

[@uwaisalqarni4939]

Yang part kedua hilang??

[@BaliMengaji]

@@uwaisalqarni4939 kami private dulu karena ada yang harus di edit. Kami baru private hr ini

[@mahditaufik2726]

@@BaliMengaji Semoga bisa segera rilis kembali

[@uwaisalqarni4939]

@@BaliMengaji afwan, semoga bisa untuk disimak kembali

[@BaliMengaji]

Alhamdulillah sudah rilis beberapa waktu lalu

[@BaliMengaji]

Sudah dirilis

[@iskandarzulkarnain1129]

Maaf ya sekali lagi maaf, kalau paham teori luzum dan musānakhah dan paham teori emanasi, gak akan berbicara seperti di menit 1:16:28-1:16:58

[@bangunsan]

Teori apapun itu tanpa sandaran dari wahyu, hanyalah bikinan manusia yang potensi terbesarnya adalaha hanya sekedar teori kosong jauh dari hakikat. Ini kah? **Teori luzum dan musānakhah** adalah dua konsep yang muncul dalam diskusi filosofis Islam, khususnya dalam kaitannya dengan teori emanasi (*fayd*) dan upaya filsuf Muslim untuk menjelaskan hubungan antara sebab pertama (Tuhan) dan entitas yang dihasilkan melalui emanasi. Kedua teori ini mencoba memberikan argumen tentang bagaimana proses penciptaan atau keberadaan dapat dipahami secara metafisik dan logis dalam kerangka filsafat. ### **1. Teori Luzum** - **Pengertian**: Teori *luzum* (dari kata Arab *lazima* yang berarti "mengikuti" atau "menyertai") menyatakan bahwa keberadaan sesuatu yang tercipta (entitas kedua, ketiga, dan seterusnya) adalah konsekuensi logis dan niscaya dari keberadaan sebab pertama (Allah). - **Poin Utama**: - Keberadaan entitas kedua (*al-‘aql al-awwal* atau Akal Pertama) bersifat wajib karena Allah, sebagai sebab pertama, adalah sumber dari segala sesuatu. - Hubungan antara Allah dan ciptaan tidak bersifat langsung melalui tindakan kehendak bebas (*ikhtiyar*), melainkan melalui *luzum*-yakni, ciptaan adalah hasil konsekuensi logis dari sifat Allah sebagai wujud yang sempurna. - **Kritik**: Teori ini menimbulkan pertanyaan teologis karena tampaknya membatasi kebebasan dan kehendak Allah. Dalam pandangan Islam tradisional, Allah memiliki kehendak mutlak dan bebas untuk menciptakan atau tidak menciptakan, tanpa ada keterpaksaan. ### **2. Teori Musānakhah** - **Pengertian**: Teori *musānakhah* (dari kata Arab *sānakh* yang berarti "kesesuaian" atau "keselarasan") menjelaskan bahwa keberadaan entitas yang lebih rendah dalam hierarki emanasi sesuai dan sejalan dengan sifat-sifat entitas yang lebih tinggi. - **Poin Utama**: - Setiap tingkatan emanasi berkesesuaian dengan tingkatan di atasnya, sehingga entitas yang lebih rendah memantulkan sifat-sifat tertentu dari entitas yang lebih tinggi, tetapi dalam kapasitas yang lebih terbatas. - Contohnya: Akal Pertama memancarkan Akal Kedua, dan Akal Kedua memiliki hubungan yang harmonis dengan Akal Pertama. Proses ini berlanjut hingga tercipta alam fisik (kosmos). - **Tujuan**: Teori ini dimaksudkan untuk menunjukkan keteraturan dalam proses emanasi, dengan setiap tingkatan menggambarkan keselarasan kosmik yang berasal dari Tuhan sebagai sumber utama. - **Kritik**: Dalam pandangan Islam tradisional, teori ini dapat dianggap terlalu spekulatif dan tidak sejalan dengan ajaran bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan kehendak bebas, bukan sebagai akibat dari keselarasan atau sistem kosmik. ### **Kaitan dengan Teori Emanasi** Teori emanasi mengacu pada gagasan bahwa keberadaan alam semesta muncul secara bertahap dari Tuhan melalui pancaran bertingkat-tingkat, dimulai dari Akal Pertama. Dalam konteks ini: - **Teori Luzum** digunakan untuk menjelaskan mengapa entitas tertentu muncul secara niscaya dari Tuhan. - **Teori Musānakhah** digunakan untuk menjelaskan bagaimana entitas-entitas dalam hierarki emanasi memiliki keselarasan satu sama lain. ### **Relevansi dalam Filsafat Islam** Kedua teori ini banyak dikaitkan dengan pemikiran filsuf seperti **Al-Farabi** dan **Ibn Sina**, yang mencoba menjelaskan hubungan antara Tuhan dan alam semesta menggunakan pendekatan filosofis Yunani (khususnya dari Neoplatonisme dan Aristotelianisme). Namun, pendekatan ini sering dikritik oleh ulama seperti: - **Al-Ghazali**: Dalam *Tahafut al-Falasifah*, ia menolak teori-teori seperti ini karena dianggap membatasi kebebasan dan kehendak mutlak Allah. - **Ibn Taymiyyah**: Menolak spekulasi metafisik yang tidak didasarkan pada wahyu. ### **Kesimpulan** - **Teori Luzum**: Menekankan bahwa penciptaan adalah konsekuensi logis dan niscaya dari Tuhan. - **Teori Musānakhah**: Menekankan keselarasan antara tingkatan dalam proses emanasi. Keduanya adalah bagian dari upaya filosofis untuk menjelaskan konsep emanasi, tetapi sering kali dipandang tidak sesuai dengan pandangan teologis Islam yang berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah, yang menyatakan bahwa Allah menciptakan alam semesta secara langsung, dengan kehendak mutlak, tanpa keterpaksaan atau perantara.

[@rahmanabila9998]

Siudin jelas terpapar ayiah jangan ikuti ai udin