Рет қаралды 13,280
Al-Habib Hasan Bin Ja`far Assegaf. Habib Hasan merupakan anak sulung dari Al Habib Ja’far Assegaf yang lahir di Bogor pada tanggal 26 Februari 1977. Pendidikan awal yang ditempuh oleh habib hasan adalah dari ayahhandanya. Kemudian melanjutkam pendidikannya ke pondok Pesantren Darul Hadits dan Darut Tauhid di Malang selama tiga tahun. Setelah itu beliau juga meneruskan untuk berkuliah di IAIN Sunan Ampel, Malang.
Tahun 1998, Habib Hasan mendirikan sekaligus memimpin Majelis Ta’lim Al-Irfan. Pengajian tersebut digelar di kediamannya yaitu di Bogor, tepatnya di belakang rumah Habib Kramat Empang, Bogor.
Ketika pada suatu malam, setelah sholat Istikharah kemudian beliau melakukan ziarah ke makam kakeknya, yakni Habib Abdullah bin Muhsin Alattas, yang berada di Bogor, Habib Hasan ketika itu bermimpi. habib hasan mengatakan "saya bermimpi bertemu Habib Kuncung, habib kuncung merupakan sebuah julukan dari Habib Ahmad bin Alwi Al-Haddad). Dalam mimpi itu Habib Kuncung berkata agar saya melakukan dakwah di Jakarta,” tutur perkataan dari Habib Hasan.
Menyadari bahwa saran itu bersumber dari habib kharismatik yang sudah wafat, Habib Hasan pun memulai berdakwah di Jakarta.
Awalnya beliau berkeliling dari rumah ke rumah murid-muridnya. Enam bulan setelah itu, ada jama’ah yang datang pada habib hasan dengan membawa seorang pria berumur separuh baya. Pria itu minta agar Habib Hasan bersedia mengobati kakinya.
Ketika itu habib hasan bimbang, karena beliau belum pernah menangani hal demikian,” akan tetapi karena tidak ingin mengecewakan tamunya, Habib Hasan lalu mengambil segelas air putih kemudian membacakan doa Ratib Alattas. Air itu lalu diserahkan kepada orang yang sedang sakit itu dengan pesan agar diminum setibanya di rumah.
Dua hari setelah peristiwa, orang itu kembali menemui habib hasan dalam keadaan sehat dan sembuh dari penyakitnya, Entah bagaimana, ternyata peristiwa itu kemudian menyebar luas sehingga nama Habib Hasan dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat ghaib dan supranatural. Tetapi yang jelas, setelah itu, jama’ah habib hasa pun bertambah secara drastis dan kala itu jama'ah nya meningkat menjadi seratus orang.
Awal tahun 1999, Habib Umar bin Hud Cipayung wafat. Habib Umar merupakan teman kakek Habib Hasan. Untuk menghormati habib yang telah wafat itu, kemudian Habib Hasan mencium kening almarhum dan berdoa, dalam doa itu beliau mengucap "Ya Allah, jadikan aku seperti almarhum dalam hal ilmu dan amal.” Setelah peristiwa ketika habib hasan berdoa itu. Satu bulan kemudian, jama’ahnya bertambah lagi, yang tadinya 100 orang meningkat menjadi 400 orang.
Sebab bertambahnya jama’ah yang cukup besar itu, pada akhir tahun 1999, atas saran dari H. Jamalih bin H. Piun, sepuh setempat, kemudian beliau memindahkan tempat majlis ta’limnya ke Masjid Al-Ahyar di Kampung Kandang.
Melihat peristiwa itu, Al Habib Umar bin Hafidz dari Tarim, yaman, Hadhramaut, setelah meminta pertimbangan kepada Al-Alamah Habib Anis Al-Habsyi, lalu kemudian Habib Umar bin hafidz mengubah nama majelis ta’lim itu menjadi “Nurul Muthofa”, yang artinya “Cahaya Manusia Pilihan”.
______________________________
______________________________
Sumber referensi : www.rumah-musl...
#habibhasanassegaf #biografiulama #habibhasan