BIOGRAFI HABIB UMAR BIN HAFIDZ, ULAMA DUNIA ERA MODERN

  Рет қаралды 409

Riky dzulkarnain

Riky dzulkarnain

Күн бұрын

Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz yang dilahirkan pada hari Senin, 27 Mei seribu sembilan ratus enam puluh tiga (1963) M, Dalam Kalender Hijriyah: 4 Muharram seribu tiga ratus delapan puluh tiga (1383).
Beliau adalah seorang ulama dunia era modern. Habib ‘Umar kini tinggal di Tarim Yaman, di mana beliau mengawasi perkembangan Dar-al Musthafa dan berbagai sekolah lain yang telah dibangun di bawah manajemennya.
Beliau terlahir di Tarim, Hadramaut, Kota itu adalah salah satu kota tertua di Yaman.
Beliau telah mampu menghafal Al-Qur'an pada usia yang sangat muda, dan juga menghafal berbagai teks inti dalam fikih, hadits, Bahasa Arab, dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan, yang membuatnya termasuk dalam lingkaran keilmuan, yang dipegang teguh oleh begitu banyak ulama-ulama tradisional, seperti Al Habib Muhammad bin ‘Alawi bin Shihab, dan al-Shaikh Fadl Baa Fadl, serta para ulama lain yang mengajar di Ribat Tarim. Beliau pun mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan, dari ayahnya yang meninggal syahid, yakni al-Habib Muhammad bin Salim, yang darinya didapatkan cinta dan perhatian yang begitu mendalam pada da’wah dan bimbingan, atau tuntunan keagamaan dengan cara Allah SWT. Ayahnya begitu memperhatikan sang Habib ‘Umar kecil, yang selalu berada di sisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan zikir.
Akan tetapi secara tragis, ketika al-Habib ‘Umar sedang menemani ayahnya untuk sholat Jum‘at, ayahnya diculik oleh golongan komunis, dan sang Habib ‘Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya, dengan membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah lagi terlihat.
Ini menyebabkan sang Habib Umar muda menganggap bahwa tanggung jawab, untuk meneruskan perjalanan yang dilakukan ayahnya dalam bidang dakwah, seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera, yang diberikan padanya, di masa kecil sebelum beliau wafat dalam keadaan syahid. Sejak saat itu, bendera perjuangan untuk meneruskan perjalanan sang ayah dikibarkannya tinggi-tinggi, beliau memulai secara bersemangat, perjalanan penuh perjuangan, mengumpulkan orang-orang, membentuk Majelis-majelis dengan diiringi dakwah. Perjuangan dan usahanya yang keras demi melanjutkan perjalanan ayahnya mulai membuahkan hasil.
Kelas-kelas mulai dibuka bagi anak muda maupun orang tua di masjid-masjid setempat, dimana ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal Al-Qur’an, dan untuk belajar ilmu-ilmu tradisional.
Habib Umar sesungguhnya telah benar-benar memahami Kitab Suci, sehingga beliau telah diberikan sesuatu yang khusus dari Allah SWT meskipun usianya masih muda.
Namun demikian, hal ini mulai mengakibatkan kehawatiran akan keselamatannya, dan akhirnya memutuskan untuk mengirimnya ke kota Al-Bayda, yang terletak di tempat yang disebut Yaman Utara, dengan menjadikannya jauh dari jangkauan mereka yang ingin mencelakai sang Habib Umar muda.
Di sana beliau memulai babak penting baru dalam perkembangannya.
Masuk sekolah Ribat di al-Bayda, Habib Umar mulai belajar ilmu-ilmu tradisional, di bawah bimbingan ahli dari yang Mulia al-Habib Muhammad bin ‘Abdullah al-Haddar, dan juga di bawah bimbingan ulama mazhab Syafi‘i al-Habib Zain bin Sumait, Janjinya terpenuhi ketika akhirnya beliau ditunjuk sebagai seorang guru tak lama sesudahnya.
Beliau juga terus melanjutkan perjuangannya yang melelahkan dalam bidang dakwah.
Kali ini tempatnya adalah al-Bayda’ dan kota-kota serta desa-desa di sekitarnya.
Tiada satu pun yang terlewat dalam usahanya, untuk mengenalkan kembali cinta kasih Allah dan Rasul ke dalam hati-sanubari mereka semua.
Kelas-kelas dan majelis didirikan, pengajaran dimulai dan orang-orang dibimbing.
Usahanya yang demikian gigih menyebabkannya kekurangan tidur dan istirahat, namun mulai menunjukkan hasil yang besar bagi mereka yang tersentuh dengan ajaran Habib Umar, terutama para pemuda yang sebelumnya telah terjerumus dalam kehidupan yang kosong dan dangkal, namun kini telah mengalami perubahan mendalam, sehingga mereka sadar bahwa hidup memiliki tujuan.
Mereka bangga dengan indentitas baru mereka sebagai muslim, mengenakan sorban/selendang Islam, dan mulai memusatkan perhatian mereka untuk meraih sifat-sifat luhur dan mulia, dari Sang Baginda Nabi Muhammad Saw.
Tak lama setelah itu, beliau melakukan perjalanan melelahkan demi melakukan ibadah Haji di Mekkah, dan untuk mengunjungi makam Rasulullah s.a.w di Madinah. Dalam perjalanannya ke Hijaz, Habib Umar diberkahi kesempatan untuk mempelajari beberapa kitab, dari para ulama terkenal di sana, terutama dari al-Habib 'Abdul Qadir bin Ahmad al-Saqqaf, yang menyaksikan bahwa di dalam diri Habib ‘Umar muda, terdapat semangat yang penuh cinta kepada Allah dan Rasulnya,
Sumber Referensi : bersumber dari website resmi ‪@Wiki-fun‬ ‪@wikipedia‬
#habibumarbinhafidz #biografiulama #habibumar #habib #habaib #ulamadunia #ulamabesar #ulamakharismatik #ulama
#hadramaut #yaman #tarım #tarimhadramaut #habibumarbinhafidzh #tokohislam #tokohagama #habibmuhammadbinalwialhaddad

Пікірлер
Watermelon magic box! #shorts by Leisi Crazy
00:20
Leisi Crazy
Рет қаралды 80 МЛН
Do you choose Inside Out 2 or The Amazing World of Gumball? 🤔
00:19
Gini Aja Udah Enak Sarapan di Tarim #yaman #tarım
3:21
Fadli Nur Story
Рет қаралды 5 М.
Wan syekhan - solawat ala wan sehan
4:06
viaviu vlog
Рет қаралды 112 М.
How to win a argument
9:28
ajaxkmr (ajaxkmr1986)
Рет қаралды 586 М.
Watermelon magic box! #shorts by Leisi Crazy
00:20
Leisi Crazy
Рет қаралды 80 МЛН