Laporan laba rugi pertamina 2023: Laba bersih USD 4,36 miliar Penggantian subsidi dari pemerintah USD 5,6 miliar Laporan arus kas Saldo kas USD 19,38 miliar Penerimaan dari pemerintah USD 15,49 miliar
@JoSan165Ай бұрын
Mari menjalankan tugas masing2... Diatur yg rapih agar sandiwara nya tdk mudah dibaca oleh Rakyat mu
@biangatsu3120Ай бұрын
Sehat" selalu mbak Diah Pitaloka,semoga perjuangkan org kecil seperti Ojol subsidi BBM bisa di laksanakan..🤲
@Agam-f3lАй бұрын
Kalau saya baca wajah pak derut ngak paham binggung
@aryantotanoto2307Ай бұрын
1. BP dan Shell lebih bagus dari Pertamax karena kadar sulfur BP dan shell itu kecil dibandingkan Pertamax 92 10ppm vs 400ppm 2.saat ini kilang minyak Pertamina itu usianya udah 1/2 abad artinya kualitas hasil teknologi pengolahan minyaknya merupakan teknologi 50 tahun yg lalu sedangkan Petronas mereka pake kilang teknologi abad 21, jelas dalam hal proses pengolahan dan efisiensi serta kualitas jelas Petronas lebih unggul. Anehnya proyek kilang di Indonesia selalu dihambat untuk di modernisasi dengan berbagai alasan klise mahal, tidak ada investor (padahal banyak), tidak visible, dan alasan lainnya
@ekiantotellys8490Ай бұрын
Naik 66% opsen BBN KB & PKB mobil/motor baru, Begitu juga naik 66% utk PKB mobil/motor saat perpanjangan STNK Rencana berlaku 05 Januari 2025, Mohon kompas TV apakah benar tks
@salomosidabutar7422Ай бұрын
ini hanya formalitas saja,perubahan agak susah...semua serba mahal di negara ini, pajak makin mengila,tetap saja masyarakat jadi susah.
@suleimansurbakti524512 күн бұрын
Anggota dewannya sopan2 dgn dirutnya... tau banyak cuan di pertamina..😂😂😂
@suprianto213Ай бұрын
Kenapa uang anggaran subsidi ga dibuat anggaran bikin kilang baru,,kenapa mesti susah2 cari investor yg harus dan harus memberi keuntungan kepda investoe??? Gimana ga hadi mahal kalau semua proses mbulet dan blunder,,dan ujung2 nya harga jual tetep mahal,, Perlu keberanian yg sangat kuat untuk memberantas birokrasi yg semua punya kepentingan dan cari untung.. Kita lihat 3 s/d 6 bl ke depan,,,semoga tdk cuma drama belaka seperti yg sudah²😂😂😂
@Agam-f3lАй бұрын
Hitung hitung BBM tu anak kecil dah paham
@AgusSundana-ic4dlАй бұрын
Homon maaf kalau rapat pendapat dewan tidak usah mempromosikan perusahaan negara lain /luar baik buruk punya sendiri bagus punya orang lain (percuma)
@Agam-f3lАй бұрын
Jadi derut BBM nga tegas ngak keren
@dldiprasetyo9487Ай бұрын
Pertamina kerjaannya mau tidur tidur,untung banyak makanya kebanyakan disub semuanya minta makan jadi bebannya kerakyat semuanya. Udah cocok dibubarkan saja PLN,Pertamina dan lainnya yang kebanyakan menggunakan SUB padahal sumber daya tersedia banyak.Kayak PLN panas bumi tapi disub swasta kebanyakan diambil china.Kalau Pertamina tidak memaksimalkan saya lihat rata rata Pertamina tidak pernah eksplorasi lagi karena gaji sudah gede gede makanya pikirannya sudah tertutup karena sudah enak hidupnya. Nggak ngerti Departemen Pertambangan nggak ada fungsinya seharusnya cari sumber daya alam lainnya kayak emas dan lainnya agar lapangan pekerjaan tersedia.Saya berharap Indonesia jangan kasih lagi swasta lagi jangan berpikir investor saja kayak anak anak manusia cengeng nggak malu udah digaji tapi otak nggak dipakai.
@TonyWaletАй бұрын
Menterinya sibuk ngurusin bola ..hahaah
@KamuDia-y5q29 күн бұрын
Orang dalam mana tau... Produk gasoline dengan data yang gak benar... 🤣🤣. Yang tau orang lapangan.. gimana sistem itu bekerja..😁🤣 Solar bisa berulang ulang toh, dan bisa di manipulasi..🤣
@expresskka1473Ай бұрын
Pertamina dulu lebih baik dari Pertamina sekarang Pertamina dulu pelaku ekonomi asean sedangkan penerima manfaatnya rakyat Indonesia sedangkan Pertamina sekarang pelaku ekonomi di dalam negara Indonesia dan penerima manfaat negara asing kok bisa coba apa adaperusahaan yang punya produk bensin di pakai di Asean semasanya dihilangkan oleh Pertamina sekarang dandijual pertalite yang produk asing dan rakyatnya diberi subsidi yang harusnya prodaknya harusnya lebih murah dan lebih dijangkau kalang ekonomi menengah🎉😮😮😮😮😮
@nailalaksono7792Ай бұрын
Kalau dulu Pertamina sebagai regulator dan eksekutor, perubahan terjadi karena IMF masuk Indonesia.