Рет қаралды 31,456
Kampung Papuyu di Desa Karang Intan, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, membangkitkan optimisme budidaya ikan lokal di Kalimantan Selatan. Sekelompok pembudidaya ikan air tawar di sana berhasil membudidayakan ikan papuyu, yang juga dikenal dengan nama ikan betok.
Pada 2020 lalu, pembudidaya ikan di sana mulai membudidayakan ikan papuyu di kolam tanah atau tambak. Mereka memulainya dengan satu kolam. Pada kolam itu ditebarkan benih ikan papuyu sebanyak 5.000 ekor. Tujuh bulan kemudian, mereka panen dengan hasil sekitar 350 kilogram.
Untuk budidaya perdana ikan papuyu, mereka mengeluarkan modal lebih kurang Rp 17,5 juta untuk benih dan pakan. Ketika panen, hasil penjualannya sekitar Rp 30 juta sehingga keuntungan yang didapatkan cukup lumayan.
Ikan papuyu di Kalimantan Selatan dikenal sebagai ”ikan sultan” karena harga grade A-nya bisa menyamai harga daging sapi, yaitu Rp 125.000 per kilogram.
Ada mitos menarik dalam membudidaya, yaitu saat dibudidaya ikan papuyu akan lenyap. Mitos ini dapat dipatahkan dengan memanennya saaut berumur 7-9 bulan, karena jika terlewat, ikan papuyu kemungkinan sudah dalam kondisi matang gonad dan akan meloncat ke luar kolam untuk melepaskan telurnya. Pembudidaya ikan papuyu Syarkani Juhri membagikan tips bagi masyarakat yang ingin membudidayanya.
Keberhasilan Desa Karang Intan, dalam membudidaya ikan papuyu diharapkan menjadi contoh bagi daerah lainnya. Selain menjadi sumber ekonomi, ikan-ikan lokal pun akan tetap lestari.
#ikan
#kalsel
#budidaya
=====================================
Simak kumpulan video berita Harian Kompas:
klik.kompas.id...
Info langganan harian Kompas & Kompas.id:
bit.ly/3J9LO2h
Subscribe KZbin Harian Kompas: bit.ly/3bIgBY9
Ikuti media sosial Harian Kompas
Twitter: / hariankompas
Facebook: /
Instagram: / hariankompas