Рет қаралды 24,862
@Husain _Uche
Cara Fermentasi Pupuk Organik Kotoran Sapi Dengan Jerami Padi
Bercocok tanam organik atau budidaya tanaman organik, agar pertumbuhan tanaman bisa lebih sehat dan subur, tentu tidak lepas dari penggunaan pupuk yang juga berasal dari bahan-bahan organik. Seperti kotoran kambing, kotoran sapi, kotoran ayam, daun kering, humus daun bambu dan lain-lain. dimana, bahan-bahan tersebut masi mengandung bakteri-bakteri potogen yang berbaya buat tanaman.
Bahan-bahan tersebut diatas, agar bebas dari bakteri-bakteri patogen yang merusak perakaran tanaman, sebelum digunakan, diperlukan proses fermentasi terlebih dahulu. Adapun dalam proses permentasi dibutuhkan biang aktivator berupa bakteri pengurai agar proses permentasi bisa berjalan lebih cepat, dan salah satu biang aktivatornya adalah bakteri EM4 dan bakteri ini bisa didapat dengan mudah di toko-toko pertanian.
Bakteri EM4 yang dikemas dalam botol plastik berwarna kuning cerah masi bersifat bakteri pasif untuk itu, perlu diaktifkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Agar dapat bekerja lebih efektip dan proses fermentasi yang dilakukan dapat berjalan lebih cepat (pupuk kompos/pupuk kandang capat Mateng) dan siap digunakan.
Bakteri EM4 bisa gigunakan sebagai biang aktivator untuk mengurai bahan-bahan organik seperti : kotoran kambing, kotoran sapi, kotoran ayam, daun-daun kering, humus daun bambu dan lain-lainnya, termasuk pembuatan pupuk organik cair (POC).
Dalam pembuatan pupuk organik kali ini, bahan yang di pakai : Kotoran yang dipadukan dengan jerami padi dari hasil permesinan/mesin perontok dan biang aktifatornya adalah EM4 yang sudah di aktifkan dan sudah di campur dengan air bersih dan juga gula merah.
Adapun cara membuatnya dimana, bahan tadi disusun secara berlapis, yang diawali dengan jerami padi dan kotoran sapi, setiap lapisan disusun dengan ketebalan 10-15 cm dan setiap lapisan disiram dengan air yang sudah di campur dengan bakteri EM4. Proses penyiraman dilakukan sampai bahan-bahan tadi menjadi lembab dengan kadar Air 30-40%. Selanjutnya ditutup dengan terpal atau sejenisnya, agar tidak terkena sinar matahari dan air hujan. kemudian setelah itu, bahan-bahan tadi diaduk dan di kontrol setelah tiga Minggu/21hari. dan proses pengadukan berikutnya dilakum 4-5 hari sekali, sampai pupuk sudah benar-benar matang, Tujuannya pengadukan agar bahan tadi bisa bercampur secara baik dan merata.
Setelah proses fermentasi berjalan, kurang lebih satu bulan (lebih lama lebih baik), pupuk organik sudah matang dan siap digunakan. Ciri-ciri pupuk kompos sudah matang/siap untuk digunakan, apabilah suhunya sudah dingin dan aroma seperti bau tanah atau oromanya sudah seperti aroma khas organik.
Demikian penjelasan singkat dari saya semoga bermanfaat.
#PupukOrganik#PupukKompos#PupukKandang#