CERDAS BERAGAMA ❗❗ Bedakan Tradisi Jawa dan Kejawen - Buya Yahya Menjawab

  Рет қаралды 7,609

Buya Yahya

Buya Yahya

Жыл бұрын

" Jangan cepat mengkafirkan pun jangan sampai larut dalam kekafiran"
Ketika orang jawa melakukan tradisi jawa tidak serta merta kita bisa menyebut mereka melakukan kemusyikan. Bagaimana cara kita membedakan trandisi jawa yang masih aman menurut islam dan kejawen yang mengandung kemusyirakan? mari simak penjelasan Buya Yahya.
📍Link Web Wakaf Pembangunan Gedung Media Center :
wakafmediaalbahjah.com/
Sahabat Buya Yahya Official
Untuk mendapatkan update informasi seputar program dakwah Al-Bahjah dan Konten2 terbaru Buya Yahya
Silahkan save dan chat nomor Al-Bahjah Center 0811 2464 888 atau klik link bit.ly/SahabatAlbahjah
Mari Bergabung di Sosial Media Resmi Buya Yahya :
Spotify:
bit.ly/spotifybuyayahya
Instagram :
buyayahya_albahjah
Facebook Al-Bahjah TV:
/ albahjahtv
Facebook Buya Yahya :
profile.php?...
Twitter :
buya_albahjah
Telegram :
t.me/buyayahyaofficial
KZbin Al-Bahjah Tv :
/ albahjahtv
KZbin Buya Yahya:
/ majelisalbahjah
TIKTOK:
tiktok.com/@buyayahyaofficial
WHATSAPP:
bit.ly/SahabatAlbahjah
___________________________________________________________________________________
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAKWAH AL-BAHJAH
Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 Blok Gudang Air Kel. Sendang Kec.Sumber Kab. Cirebon 45611

Пікірлер: 28
@ernanurwakhid
@ernanurwakhid Жыл бұрын
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ ya Allah segera kabulkan doa2,hajat2&harapan2 kami yg di tulis,di ucap & dibatin.aamiin
@AHWANAJ
@AHWANAJ Күн бұрын
Setuju
@bjfeerus
@bjfeerus Жыл бұрын
Alhamdulillah..... AllahuAkbar.........
@yunimasriyah7344
@yunimasriyah7344 Жыл бұрын
Matur nuwun ilmunya Buya Yahya 🙏 . Wong Jawa solo nduwe pasaran pahing pon Wage Kliwon legi 🙋🙏♥️
@youn723
@youn723 Жыл бұрын
Assalamu alaikum ustadz,saya orang jawa tapi juga bukan kejawen... Di jawa itu ada hitungan hari Pasaran; wage,kliwon,legi,pahing,pon Pekan; minggu sd sabtu Ukon ukon; wayang,krantil,sinto,landep, dst (mhn mf saya juga tidak hafal) Yang akan ketemu hari pasaran,pekan,dan ukon yang sama dlm putaran waktu 7 bulan Sehat selalu ustadz,terima kasih atas pencerahannya,mohon mf atas segala kesalahan Wassalamu alaikum wr wb
@slametrosyad8213
@slametrosyad8213 Жыл бұрын
Syukron Barokallah Jazakumullah Khoiron 🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲
@nirmawati1423
@nirmawati1423 Жыл бұрын
Assalamu'alaikum Buya Yahya terima banyak atas penjelasan nya yg sangat bermanfaat utk diteladani. SMG Buya Yahya selalu dalam lindungan Allah. Aamiin Ya Allah...🤲🤲👍
@powertronic7257
@powertronic7257 Жыл бұрын
Aamiin.
@antoalghozi311
@antoalghozi311 Жыл бұрын
Selalu bijak seperti biasanya 😊
@agungprasetyo3177
@agungprasetyo3177 Жыл бұрын
semoga selalu sehat panjang umur ...buya yahya..😇😇😇😊🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻❤
@HaryantoSMP1PaliyanGK
@HaryantoSMP1PaliyanGK 9 ай бұрын
*TIDAK SEMUA TRADISI ITU JELEK.* Dalam kaidah fikh (hukum Islam) dikatakan, *"Al-hukmu yaduuru ma'a al 'illati wujudan wa 'adaman"* (ada atau tidaknya suatu hukum itu amat tergantung pada sebab-sebab yang mempengaruhinya). Tradisi-tradisi lokal _(local wisdom)_ sesungguhnya diperbolehkan sepanjang tidak menyimpang dari tauhid. Konon dasarnya adalah ada sebagian tradisi-tradisi sebelum Islam tetapi Nabi tidak melarang dan tetap diteruskan dalam masyarakat Qurays. Ka'bah di Mekkah zaman Nabi sebetulnya juga akulturasi budaya peninggalan tradisi kaum kafir Quraisy (bukan Ka'bah seperti yang dibangun Nabi Ibrahim) namun begitu Nabi Muhammad tidak merubahnya dan tetap menghormatinya sebab tujuan dakwah Nabi adalah tauhidnya itu bukan pada bentuk fisiknya tradisi. Baru dizaman zaman Abdullah ibn Zubair Ka'bah dikembalikan mengikuti seperti zaman Nabi Ibrahim. Sebelum Islam masuk Nusantra kepercayaan masyarakat asli adalah memuja *animisme dinamisme* (percaya kekuatan gaib arwah nenek moyang) dari peninggalan tradisi megalitik masyarakat Zaman Praaksara. Bentuknya antara lain pemujaan kepada "cikal bakal" desa _(danyang)_ dengan pemberian _sesaji_ pada setiap acara hajatan agar diberi "keselamatan" sehingga sering juga disebut *slametan* . Pada zaman walisongo menyebarkan agama Islam upacara-upacara adat itu tidak serta merta dihilangkan, tetapi tetap dipakai bahkan digunakan untuk menyebarkan agama Islam dengan mengganti mantera-mantera dalam selamatan dengan *kalimat tauhid* (dzikir-dzikir tahlilan) sehingga setiap selamatan upacara adat apa saja dari nikah, sunat, mendirikan rumah, syukuran, kematian dll doanya tahlilan tadi dimasa lalu. Penyertaan jamuan makan dalam upacara adat atau membagikan makanan kepada tetangga sekitar menurut walisanga namanya *sedekah* _(shadaqoh)_ -- dalam ajaran agama rasul _shadaqoh_ itu bisa menolak bala' agar selamat terhindar dari bencana. Salah satu bentuk kearifan lokal lain adalah *akulturasi* , paduan dari unsur budaya yang berbeda. Misalnya, bentuk masjid kuno di Nusantara zaman dulu atap masjidnya berbentuk tumpang (berundak atau tingkat-tingkat) memadukan dengan unsur budaya local seperti Masjid Demak, Minang, Aceh, Cirebon, Banten dan masjid-masjid Nusantara di zaman dahulu. Cerita wayang sesungguhnya adalah juga cerita Hindu yang oleh para walisongo digunakan untuk menyebarkan agama Islam, hal demikian juga untuk mengesankan bahwa Islam itu “ramah”, toleran dan universal agar bisa diterima masyarakat. Bahkan bentuk masjid sekarang yang berbentuk kubah seperi bentuk masjid-masjid pada umumya diadopsi dari bentuk Gereja Aya Shopia ketika Islam menguasai Eropa zaman Perang Salib. Baju koko sebagai identitas baju takwa muslim yang kita pakai ternyata aslinya adalah pakaian budaya Cina yang banyak dijumpai di kuil-kuil agama Budha. Baju gamis yang sering dicap identitas baju musilmah adalah bajunya para bangsawan dari Timur Tengah sebelum Islam Dengan KEARIFAN LOKAL tidak serta merta mengharamkan segala sesuatu yang berbeda, bahkan kalau bisa digunakan sebagai “sarana” atau “alat syiar”. Mantera-mantera yang menyebut lafal danyang diganti dengan kalimat tauhid (tahlilan). Atau bahkan Sultan Agung bagaimana menarik rakyatnya agar beragama Islam dengan menciptakan Kalender Jawa dari paduan Kalender Hijriyah (Islam) dengan Kalender Caka (Hindu). Sebaliknya kalau TIDAK MENGGUNAKAN KEARIFAN LOKAL misalnya tiba-tiba dakwah di masyarakat pelosok desa-desa itu tradisi-tradisinya kita babat atau dibumihanguskan dengan mengatakan syirik, bid`ah, masuk neraka -- dijamin 100% mereka tersinggung dan menentang. Kalau sudah begini ada dua kerugian. *Pertama* , harusnya bisa diajak ke agama tauhid tetapi malah menjadi antipati (membenci) agama kita _(wis ora keno iwake, buthak banyune)_ . *Kedua* , citra agama kita juga menjadi jelek karena ulah kita, mereka ganti membalas merasa kepercayaan mereka disalahkan- karena kita terlanjur “menyalahkan” menjelekkan keyakinan mereka --- sehingga ganti dibalas keyakinan kita (Islam) yang kena getahnya nama Islam jadi jelek dikesankan oleh masyarakat. Persinggunggan demikian sering terjadi di masyarakat-masyarakat pedesaan (tradisional), tidak hanya di Jawa bahkan nyaris merata di pelosok-pelosok nusantara masa lalu (bahkan mungkin sampai sekarang). Dalam "hidup bermasyarakat" terutama di desa-desa menghapus tradisi itu memang pekerjaan tidak mudah. Masyarakat Sumatra Barat atau Aceh misalnya, kendatipun dikenal sebagai daerah yang religius agamanya kuat --- tetapi disana juga memiliki tradisi yang kuat dan apabila dilanggar akan memiliki sanksi sosial tersendiri. Seolah-olah tradisi itu sebuah pemersatu masyarakat setempat. Ditempat kita (Jawa) ada tradisi berkumpul keluarga setiap hari raya lebaran idul fitri dengan halal bil halal saling memaafkan sehingga anak atau keluarga yang dari jauh (mudik) pada berkumpul semua. Apabila saya tidak pernah datang pada tradisi demikian, rasanya juga tidak enak. Walaupun tradisi ini dianggap pemersatu dalam tubuh keluarga dan masyarakat, tetapi kebiasaan (tradisi) demikian sesungguhnya tidak memiliki dalil langsung dalam agama sehingga teman sebelah ada yang bertanya, "itu dalilnya mana?". Tradisi atau kebiasaan itu sesungguhnya hukumnya tidak wajib, ditinggal tidak apa-apa. Namun demikian kadang memiliki nilai pemersatu yang baik. Shalat tarweh berjamaah yang sekarang marak di dunia Islam setiap bulan Romadhan sesungguhnya juga sebuah tradisi dari kreasi yang dirintis sahabat Umar bin Khatab dalam posisinya sebagai kholifah waktu itu. Uniknya pada masa Nabi, agak dihindari takut kalau nantinya akan dianggap sebagai sebuah kewajiban. Tetapi dimasa Khalifah Umar justru dihidupkan dan disatukan sehingga menjadi kebiasaan rutin tahunan yang tetap lestari di masjid-masjid dan surau setiap bulan Romadhon sampai sekarang. Kata Khalifah Umar, *"Ni'mat al-bid'atu hadzihi”* _(Sebaik-baik bid'ah adalah ini)_ . Tradisi adalah sama dengan "kebiasaan" saja pada diri seseorang, masyarakat, suku atau bangsa. Ada yang sesuai dengan sunnah tetapi juga ada yang tidak. Adapun kalau tradisi diri atau keluarga misalnya adik saya, keluarganya memiliki "tradisi pendidikan yang ketat" diwajibkannya membaca Alquran setiap hari, shalat dhuha dan shalat malam. Hal demikian tentu sekilas agak aneh mewajibkan sesuatu yang tidak wajib hukumnya dalam agama tentu saja bertentangan dengan hukum agama itu sendiri. Tetapi ternyata bisa juga memiliki nilai positip, konon kata putra-putranya kalau misalnya sehari saja kelewatan atau meninggalkan yang sudah menjadi kebiasaan rasanya ada yang hilang atau menyesal. Padahal cuma meninggalkan kebiasaan tahajud semalam lowong. Kadang begitulah sesuatu yang sudah ditradisikan (kebiasaan) yang dianggapnya positip ternyata juga membawa nilai lebih. Dalam Alquran dikatakan Allah itu menciptakan manusia dengan beragam, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa yang tentu saja dari masing-masing suku dan bangsa itu memiliki kebiasaan (tradisi) yang berbeda-beda. Ini sudah sunatullah yang tidak bisa diingkari. Namun demikian dari ketidaksamaan berbagai macam suku bangsa itu ditujukan untuk saling kenal-mengenal. Dari tradisi-tradisi mereka kita hargai. Tradisi-tradisi jahiliyah yang tidak sesuai dengan agama, kita tinggal tetapi sepanjang tidak bertentangan bisa kita ambil sebagai hikmah dan pelajaran. Ada kata bijak yang terkenal dari seorang ulama besar madzab Maliki, Imam Syihab al-Din al-Qarafi : *“Manakala tradisi telah terbarui, ambillah, jika tidak, biarkanlah. Janganlah kamu bersikap kaku terhadap sumber-sumber tertulis dalam buku-bukumu sepanjang hidupmu. Jika ada seseorang datang kepadamu dari negeri lain dengan maksud meminta fatwa kepadamu, janganlah kamu sampaikan fatwa berdasarkan tradisi negerimu. Bertanyalah lebih dulu tentang tradisinya, dan berikanlah fatwa berdasarkan tradisinya, bukan tradisimu dan bukan pula menurut yang ada di buku-bukumu. Ini adalah cara yang benar dan jelas."* Kalau kita membaca biografi Imam Syafii tentang latar belakang munculnya kaidah hukum fikh "qoul jadid" --- tentang pendapat-pendapat yang baru menggantikan "qoul qodim" pendapat-pendapatnya yang lama antara lain setelah beliau pindah ke Mesir ternyata juga disebabkan *perbedaan budaya tradisi adat-istiadatnya dan geografisnya tidak sama* dengan di Irak tempat tinggalnya yang terdahulu. 💯5
@padepokansunansejati5958
@padepokansunansejati5958 3 ай бұрын
Semoga buya Yahya sllu di beri kesehatan, Panjang umur..Amiin
@Sulastri-sz7ko
@Sulastri-sz7ko Жыл бұрын
kalau orang jawa selapanan, 36 HARI, ALLOHUMMA SHOLLI ALLA SAYYIDDINA MUHAMMAD SAW
@AQMIA
@AQMIA 11 ай бұрын
Semoga buya Yahya sllu di beri kesehatan, panjang umur..Aamiin
@nouraljariah5827
@nouraljariah5827 Жыл бұрын
اللهم صلي على سيدنا محمد وعلى آله سيدنا محمد
@firlinapuspitasari9178
@firlinapuspitasari9178 2 ай бұрын
Buya Sama dgn bapak nya anak2 rabu legi, saya selasa kliwon kiblat lebih ke Muhammadyah
@rchannel6129
@rchannel6129 3 ай бұрын
Semoga beban dosa diberatkan kepada orang yang pertama menciptakan adat-adat syirik ini, begitu banyak orang yang gagal menikah dan dikecewakan karena weton yang ditidak sesuai adat, begitu banyak orang yang terjerumus kedalam zina sebagai jalan pintas agar mendapat restu, bahkan ada yang nekad dan lain sebagainya, bukankah hukum syariat sudah jelas, begitu lemahnya tauhid sehingga masih mempercayai bahwa adat dapat menentukan takdir.
@MurtiRatna-np3bs
@MurtiRatna-np3bs 4 ай бұрын
Semoga tumbuh gnerasi2 baru yg paham apa itu "jawa" dan mampu mengembalikan kejayaan leluhur2 nusantara,agar kita tdak dikerdilkan oleh penjajah,, agar tdak di kotak2kan oleh agama,,, Makna huruf2 jawa jg ga sesimpel itu x,jika dibedah dan dipelajari,anda akan tahu betapa hebatnya leluhur2 qta dlm memaknai hdup dr lahir smpai matinya,,,
@simacan1266
@simacan1266 3 ай бұрын
Dak heran masyarakat masih banyak percaya dukun,, ternyata bibit bibit kesesatan mau di lestarikan..
@arafahmunir8265
@arafahmunir8265 5 ай бұрын
Wong jowo gak tau jOwonE, mari kita hidupkan kembali budaya leluhur Nusantara
@simacan1266
@simacan1266 3 ай бұрын
Raja raja mu beserta leluhur mu sudah mendapat hidayah Islam malah kalian mau mundur.. Budidaya yg didalamnya ada keyakinan itu produk kerajaan,, raja kalian sudah mengambil Islam sebagai budaya baruu lantas kalian rakyat jelata malah pengen mundur.. bisa jadi diketawain nenek moyang lu, mereka udah suka rela memeluk Islam malah lu mengkhianati mereka😂😂
@harikuswanto6659
@harikuswanto6659 Ай бұрын
Yg mundur otakmu
@IbnumughniSyarifudin
@IbnumughniSyarifudin 23 күн бұрын
amit nyuwun sewu, menyebut danyang itu bukan menyembah atau syirik, tapi itu lebih melainkan mengungkapkan rasa trimkasih, karna sudah berjasa di desa tersebut, kalo tidak ada danyang gak mungkin ada sebuah desa, rahayu rahayu rahayu🙏🙏
@iefshiny
@iefshiny 10 күн бұрын
Logikanya gimana coba ga ada danyang ga ada desa? Ga ada danyang desa tetap ada
@IbnumughniSyarifudin
@IbnumughniSyarifudin 10 күн бұрын
@@iefshiny terus yang membentuk awal desa itu siapa? danyang itu yang mbabat alas
@muhammadidrus1831
@muhammadidrus1831 4 ай бұрын
Kejawen Itu Agama islam yang membaur dengan Budaya. Istilah kejawen Muncul di era wali songo.
@SulisworoP-xn9mv
@SulisworoP-xn9mv 4 ай бұрын
Kejawen dan budaya Jawa itu adalah satu, gak usah bahas bahas budaya Jawa, ustat ini gak tahu tentang Jawa. Kejawen dan budaya Jawa itu sarat dengan filosofi, Urusi agamamu saja!
@altr.basuki
@altr.basuki Ай бұрын
Padahal Buya Yahya Tiyang Jawi
Kumpulan Pertanyaan Seputar Waris - Buya Yahya
1:02:31
Buya Yahya
Рет қаралды 62 М.
Они убрались очень быстро!
00:40
Аришнев
Рет қаралды 3,3 МЛН
Please be kind🙏
00:34
ISSEI / いっせい
Рет қаралды 88 МЛН
Watermelon Cat?! 🙀 #cat #cute #kitten
00:56
Stocat
Рет қаралды 38 МЛН
ROCK PAPER SCISSOR! (55 MLN SUBS!) feat @PANDAGIRLOFFICIAL #shorts
00:31
Kumpulan Tanya Jawab Populer | BERSAMA Buya Yahya #buyayahya
1:52:52
Ngaji Gus Baha Alasan Islam Kejawen Tidak Sholat!
1:29:01
ILMU KYAI
Рет қаралды 1,5 МЛН
Bagaimana Cara Mengisil Shaf yang Kosong Ketika Sudah Dalam Keadaan Solat
7:49
MT Darul Futuh Official Multimedia
Рет қаралды 2,7 М.
Jangan mencari kejelekkan , keburukan saudara seimanmu. BUYA YAHYA.
27:38
Dakwah Islami ID
Рет қаралды 200 М.
LARANGAN BEREBUT WARISAN 1 BUYA YAHYA
17:53
MJA Solo
Рет қаралды 119 М.
Gus Baha terbaru 2024 orang kejawen tak pernah sholat
1:15:43
Peci hitam
Рет қаралды 811 М.
Mbah Nun dan Sabrang “Noe Letto” | Islam Jawa
2:04:18
CakNun.com
Рет қаралды 1,7 МЛН
Они убрались очень быстро!
00:40
Аришнев
Рет қаралды 3,3 МЛН