Cerita Masjid Menara Kudus yang "TIDAK MASUK AKAL" dan adanya Banyu Penguripan

Ta’sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus 1440 H / 2019 TU
Menara Kudus merupakan sejarah hidup yang hingga sekarang mengandung banyak nilai dan makna. Hampir seluruh aspek dalam Menara Kudus ini menyiratkan nilai-nilai keberagamaan para pendahulu, khususnya masyarakat di era Sunan Kudus. Menara Kudus merupakan satu-satunya prototype tepaselira (toleransi) masyarakat plural yang ada di dunia. Pasalnya dalam satu konstruk bangunan, terdapat tiga simbol keagamaan di dalamnya: Islam, Hindu, Budha. Selain itu, tuntunan-tuntunan yang diajarkan oleh Syekh Ja’far Shodiq seperti larangan menyembelih sapi juga turut mewarnai kerukunan beragama masyarakat Kudus pada saat itu. Di atas artefak menara dan ajaran-ajaran Sunan Kudus yang membentuk keberagamaan toleransi di Kota Kudus, ada sebuah simbol yang menjadi sangat penting untuk digali lebih dalam maknanya. Simbol tersebut adalah ‘banyu panguripan’ (Air Penghidupan) yang disebut dengan mbelik.
Banyu, sebagaimana yang ada dalam setiap term kebudayaan, agama, maupun sains merupakan sebuah simbol untuk menggambarkan kehidupan. Bahkan di dalam Al-Qur’an (Q.S. Fussilat; 39) disebutkan bahwa bumi yang kering dan tandus jika disiram oleh air maka akan menjadi hidup. Artinya, air merupakan sebuah instrumen untuk menghidupkan segala sesuatu yang mati atau menyegarkan sesuatu yang kering. Instrument inilah yang menjadi simbol penghubung antara manusia dan Tuhan. Air juga digunakan untuk membasahi jiwa-jiwa dari kekeringan iman.
Setiap agama memiliki air sucinya masing-masing yang biasa digunakan untuk dakwah, pengobatan, atau wacana penggerak sosial. Islam memiliki air Zam-Zam, Budha memiliki air Paritta, Hindu punya air Gangga, Nasrani punya Air Suci. Sunan Ampel punya Air Gentong, Sunan Drajat memiliki sumur Kotak, Sunan Kalijaga punya sumur Jalatunda, dan Sunan Kudus memiliki Banyu Penguripan
Eksistensi ‘Banyu Panguripan’ ini telah menjadi bagian penting dalam ranah psikologis masyarakat, sehingga setiap punya gawe masyarakat selalu ingat leluhur dengan menyajikan selametan atau mengambil berkah air suci. Antara masyarakat dan leluhur tidak tercerabut oleh rentang waktu, melainkan tetap menyatu dengan air dan selametan. Banyu Panguripan adalah manik-manik yang menyatu membentuk mata rantai dakwah yang santun dan menghargai dinamika lokal.
Dengan mengambil semangat historis yang yaduru ma’a illatihi wa bi’atihi, L’ Histoire se Repete, kita akan mengabadikan semangat kebersamaan, tepa selira dan komitmen untuk hidup berdampingan dengan local wisdom masing-masing. Seluruh masyarakat akan berkumpul, menyatudan membaur ngalap berkah banyu penguripan yang sudah disatukan dengan air Zam-Zam dan mata air mbelik yang ada di kawasan Kudus. Penyatuan berbagai mata air ini diiringi khataman Al-Qur’an kolosal 19 kali.
Sembari ngalap berkah air, masyarakat juga diajak menikmati kuliner masa lampau yang menjadi khazanah kota suci ini, termasuk yang biasa disajikan untuk selametan, bancakan, tirakatan dan hajatan lainnya dalam Pasamuan Ta’sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.

[@muhamadarifin6576]

Saya bangga punya seorang wali sunan Kudus yang menghargai semua umat salam dari saya jipang panolan blora.

[@ryanmbendol8342]

Salam dari kudus🙏

[@alimulhuda4659]

Assalamualaikum.... Kulo tiang Kudus Alhamdulillah bangga nduweni kutho Kudus... Luar biasa bangett

[@xpaxx8783]

Kulo asli magelang ..kangen ziaroh maneh dateng kanjeng sunan qudus...nopo maleh adek 2 rencana nikah ma orang qudus...Alimul huda nyuwon dongane.mugi paringi lancar

[@edyswitarto413]

Contoh bagus dari njeng Sunan Kudus dalam berdakwah.. Salam hormat utk beliau.. 🙏🙏👍

[@jalimada9877]

masih ingat kang jalil waktu MI jualan kripik singkong dan dibeli pak kusdi.kaji ibrahim.dan..waktu Aliyah mbecak..eh ..jadi orang besar sekarang

[@alitea1599]

Kangen kudus pingin berkunjung ke kudus lagi pingin ke mesjid menara lagi.... Ingat waktu pertama ke kudus bermalam di mesjid menara

[@CeritaMuria]

Monggo mampir Mas...

[@harryhangadventure9374]

Benar sekali, sudah berlangsung lebih dari sepuluh tshun yg lalu, banyak dilakukan pembangunan masjid baru yg berarsitektur 100% timur tengah, seiring dengan gerakan yg dikatakan pemurnian Islam oleh kelompok-kelompok Islam fundamentalis yg juga berusaha mengubah budaya Jawa Indonesia kenjadi budaya arab murni termasuk cara berpakaian, bermasyarakat juga cara berpikir,,,,

[@CeritaMuria]

😥

[@harryhangadventure9374]

@@CeritaMuria iya mas, karena nabi Muhammad orang arab, maka kita semua sebagai orang Islam harus berlaku sebagaimana orang arab di sana.

[@santrinderekkiayi4000]

Pak Jalil Dosenku waktu kuliah di STAIN KUDUS... Dosen yg cerdas dan unik

[@CeritaMuria]

Leres Luurrr.. 🖒

[@amriechabibie3620]

Sekarang udah ga ngajar d STAIN?

[@ifaabdurrochim4493]

سبحان الله العظيم Aku orang kudus kok gk tahu apa2 ya.... Ahamdulillah menemukan video ini.

[@hadigardenkudus7287]

Alhamdulillah jadi bagian warga Kudus..

[@abumarwan8454]

Penjelasannya juozz pak Dosen

[@riyadiklumpuk1722]

assalamualaikum pak yai kulo nderek ngaos mugi mugi panjenengan sehat panjang umor cocok pak yai kangge pecerahan jiwo lan rogo kulo mator suwon pak yaaii

[@sarungbandel]

Semoga sumber dan sumurnya segera keluar air / tirto agar bisa membasahi dahaga hidup ini

[@susilaigustingurahputu1090]

Apapun istilahnya: akulturasi, penggabungan dll ..... kalau masyarakat asli jawa tetap meyakini islam sebagai agama yg dianut, maka saya yakin lama kelamaan masyarakat jawa akan selalu digiring oleh sebuah ideologi yg mendogmatis untuk melupakan tradisi leluhur yg turun-temurun telah hidup saling berdampingan dan rukun. Islam akan selalu mendogmatis bahwa tradisi lokal nusantara adalah haram dan musrik dan harus dihilangkan....itulah isi alquran.

[@adhi.nugroho]

terima kasih. cukup informatif.

[@CeritaMuria]

Kembali kasih 🙏🙏

[@SimpatisanSejarah]

mantab uraiannya

[@sarungbandel]

Sumber jodo.... memories 😊😊😊

[@sedikitliar5388]

Syekh Jalil 🙏

[@CeritaMuria]

Betuuull... 😊

[@kenaripredator]

Bayat Klaten nggeh Mbah. Kadose kok Nate dolan Ten Bayat panci enten sunan Pandanaran. Tapi mboten sempet mamper. 🙏

[@sarungbandel]

اللهم اغفر ل شيخ سنان قدس...😭

[@sarungbandel]

Saya ke kl sama pulau pinang 2 kali. Mau kesana lagi nunggu pasport dari pak jokowi di legalkan

[@sarungbandel]

Pondasi dasar ..... nggeh yai... ☺

[@aliman7750]

San jaya kian santang air langga . Trs namanya di ganti arab yg bagus makna serta artinya .

[@xpaxx8783]

Pusaka bende kyai sima ...pusaka kanjeng sunan qudus...yg bisa mngeluarkan suara seprt auman harimau.....siapa sekarang yg jd ahli waris pusaka bende kyai sima?

[@sarungbandel]

Makanan sama dolanannya yai

[@yoyprastcanal8673]

Tirto panguripan

[@cahayaku3132]

Warisan leluhur yg abadi

[@kumpulancewekcantik7567]

Gus jalil

[@Cak_Unn]

Inna huda ,, hudallah....

[@fatkulmubin5441]

Bukunya cari di mana yi

[@CeritaMuria]

Coba ditanyakan langsung di Yayasan Masjid Menara & Makam Sunan Kudus Kak..

[@EUDORAXX]

Beliau itu punya gelar dokter ya, tapi kalo awam pasti nganggepe mesti pakle iki dukun.

[@muhammadidris3049]

boleh tau pak nama beliau, pantesan analisisnya tajam

[@EUDORAXX]

@@muhammadidris3049 Namanya Abdul Jalil mas

[@santrikebon6198]

Banyu jolotundo bah

[@amaliaarum5636]

bukunya bisa dibeli dmna ya? ada yg tau?

[@CeritaMuria]

Coba langsung kontak mas kharis yayasan menara [phone]

[@aliman7750]

Sbgi contoh

[@mdyanti4869]

Bagi Orang Kudus... Apa tidak tahu bhw ISI Al Quran itu mengabarkan Indonesia khususnya Tanah Jawa? Apa tidak tahu bhw Semua Nabi yg dikisahkan Al Quran adh berasal dari Indonesia yg berkumpul di Tanah Jawa ? Koq bisa??? Baca saja semua isi Al Quran. Isinya sama dg Buku Pelajaran Sejarah, Ilmu Bumi & Ilmu Alam yg dulu diajarkan di SD. INI BUKAN HOAX, bukan ilusi... Dosa jika berbohong.. Makanya Kenalilah Budaya, Bahasa & tempat2 di Jawa juga Indonesia.. Insha Allah akan paham isi Al Quran.

[@herimurtono6277]

tonggoku