China's Motives in the Construction of Infrastructure Project China-Laos Railway

  Рет қаралды 11,039

HI UNAND

HI UNAND

6 ай бұрын

This video is the result of research from students of the Department of international relations at Universitas Andalas named Raihany Fahira 1910852034

Пікірлер: 29
@agungsetiadi2066
@agungsetiadi2066 Ай бұрын
Keren nih penelitiannya bisa juga membuktikan bahwa : 1. Bedanya bantuan China dan IMF, dimana Pinjaman China diikuti oleh bantuan tambahan seperti perencanaan pengembangan sumber pemasukan bagi negara penerima pinjaman dan (paling penting) pelatihan dan pendidikan SDM negara yang bersangkutan. Sementara pinjaman IMF diikuti oleh persyaratan strategis yang sebagian "melemahkan" Potensi negara penerima. 2. Tanpa BRI sekalipun hari ini banyak negara termasuk Eropa Barat dan Indonesia bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan produk China yang jauh lebih murah, berteknologi tinggi dan bermutu baik. Mulai dari alat pertanian, kesehatan, transportasi, alat komunikasi, dan juga kebutuhan konsumer masyarakat urban. 3. Geopolitik Asia Timur dan Tenggara yang akan saling percaya dan membangun kawasan "bebas konflik" sebagai episentrum ekonomi dunia.
@nindyaraihanzani1065
@nindyaraihanzani1065 6 ай бұрын
Wahh congratulations Hany sudah sampai di tahap kolokium, great job! Topik yang sangat menarik dan penjelasannya komprehensif. Oiya, aku mau nanya dong hany terkait apakah reaksi Jepang dan kritikan AS terhadap meningkatnya intensitas bantuan serta pengaruh Tiongkok di Laos dan kawasan Sungai Mekong memengaruhi pembangunan ataupun operasionalisasi proyek CLR? Best of Luck, Hanyyy!!!🎉🤗
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Terimakasih banyak Nindya!! Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, saya tidak menemukan data mengenai dampak secara langsung dari kritikan kedua great powers tersebut terhadap pembangunan hingga operasional CLR yang sudah berjalan sejak Desember 2021 ini. Mengutip Shengmin Cui pada bukunya mengenai peran Tiongkok di GMS, kehadiran great powers seperti AS dan Jepang di kawasan ini menjadi tantangan untuk politik, ekonomi, dan keamanan Tiongkok. Sejalan dengan pernyataan tersebut, para akademisi Tiongkok mencurigai intensi AS di kawasan Sungai Mekong sehingga hal ini dapat memengaruhi kepentingan dan pengaruh Tiongkok di negara-negara kawasan ini. Lebih lanjut, sekutu Laos yaitu Thailand dan Vietnam enggan terikat dalam skema kerja sama BRI ataupun menerima bantuan Tiongkok yang dinilai kurang berkualitas dan menguntungkan dibanding bantuan atau proyek dari Jepang. Hal ini juga menjadi salah satu faktor mengapa terjadi “missing link” dalam proses realisasi wacana Pan Asia Railway. Oleh sebab itu, pandangan negatif dari negara lain atau dunia internasional menjadi suatu concern bagi Tiongkok khususnya dalam mengimplementasi BRI ataupun pemberian bantuan luar negeri.
@rezasantika1245
@rezasantika1245 6 ай бұрын
Alhamdulillahh hanyy, congratts udah sampaii ditahap inii tetapp semangatt sampai akhirr 🎉❤. Presentasi hany menarik banget, enak juga dilihat nya. Sebelumnya aku izin bertanyaa yaa, dengan adanya kontroversi terhadap CLR dan pasifnya Thailand dan Vietnam dalam rencana Pan Asia Railway, apakah ada tanggapan atau pertentangan dari ASEAN terhadap infrastruktur lintas batas negara ini?
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Terimakasih banyak Reza!!! Sejauh penelitian yang dilakukan, saya tidak menemukan adanya pertentangan dari organisasi ASEAN ataupun negara anggota ASEAN terhadap pembangunan CLR. Begitu juga dengan Thailand dan Vietnam yang pasif pada wacana pembangunan PAR. Namun, perlu diketahui bahwa wacana konektivitas Tiongkok-Asia Tenggara ini pertama kali muncul pada Pada Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN ke-5 tahun 1995. Malaysia mengajukan usulan pembangunan Singapore-Kunming Railway atau Pan Asia Railway yang selanjutnya disetujui pada 17 Juni 1996 oleh 10 negara ASEAN dan Tiongkok. Akan tetapi, rencana ini tidak ditindaklanjuti hingga akhirnya Tiongkok mengangkat kembali wacana ini melalui CLR yang berada di bawah kerangka BRI. Ditambah dengan tidak adanya pengalaman Laos dalam membangun infrastruktur ini, semakin memperkuat penerimaan dan sambutan positif dari Laos terhadap proyek CLR beserta bantuan luar negeri Tiongkok.
@julianiazzahra6543
@julianiazzahra6543 6 ай бұрын
Congratulationss hanyyy🎉🎉. Keren bangett, akhirnya udah sampai dititik ini. Aku mau tanya dong berkaca pada proyek BRI lainnya, menurut kamu apa alasan proyek ini diyakini tidak termasuk bentuk debt-trap diplomacy Tiongkok? Semangatt hany
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Pada konteks CLR, Tiongkok secara konsisten fokus dalam menyuarakan kereta cepat ini sebagai bentuk nyata proyek yang saling menguntungkan. Sebagaimana yang dinyatakan oleh juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Wang Wenbin, CLR adalah bukti keberhasilan dari hubungan bilateral Tiongkok dan Laos. Sementara itu, Presiden Xi Jinping menegaskan dalam sebuah surat terbuka jika BRI dan strategi Laos untuk menjadi negara land-linked merupakan dua hal yang saling melengkapi. Sikap Tiongkok ini senada dengan ungkapan terima kasih dan pernyataan dari Perdana Menteri Laos, Thongloun Sisoulith terhadap Tiongkok atas bantuan dan pembangunan CLR yang berkontribusi mewujudkan strategi nasional tersebut dan mengakhiri era “no trains” negaranya. Selain dari kepentingan nasional yang saling terpenuhi bagi keduanya, aspek benefit dari CLR juga menjadi indikasi bahwa TIongkok tidak melakukan debt-trap diplomacy. Salah satunya ialah pada tahun 2021, pihak kepabeanan Tiongkok mencatat peningkatan perdagangan bilateral Tiongkok-Laos sebesar 21,4% dari tahun sebelumnya atau senilai 4.35 miliar USD. Dampak tersebut menunjukkan bahwa CLR tidak hanya menguntungkan Tiongkok dan Laos pun mengalami akselerasi pertumbuhan ekonomi di negaranya, khususnya di bidang agrikultur dan ekonomi. Hal ini tentu saja membuktikan penerapan prinsip bantuan luar negeri dan BRI yang saling menguntungkan.
@anisyatsorayya6932
@anisyatsorayya6932 6 ай бұрын
Congratulations hanyy,🎉alhamdulillah akhirnya sampai di tahap ini semangatt teruss yaa sampai akhir, apresiasi buat hany untuk presentasinya yg menarik.Mengenai apa yg kamu jelaskan sebelumnya Aku mau nanya mengapa kamu memakai konsep bantuan luar negeri dalam mengkaji motif Tiongkok dalam proyek infrastruktur CLR? Apa yang membedakan motif Tiongkok pada proyek ini dengan proyek-proyek BRI lainnya? Terimaksih sebelumnya cukbii
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Terimakasih banyak Ica!! Pada tulisan yang ditulis Clair Apodaca yang berjudul "Foreign Aid as Foreign Policy Tool", dijelaskan bahwa bantuan luar negeri merupakan alat untuk mencapai kebijakan luar negeri suatu negara. Hal ini umumnya ditunjukkan dari tujuan bantuan luar negeri oleh Emerging donors seperti negara-negara BRICS guna meraih kepentingan nasionalnya sehingga motif yang melandasi dan memengaruhi negara donor untuk memberikan bantuan luar negeri cenderung bersifat self interest. Lebih lanjut, Apodaca menekankan dua hal yaitu perbedaan antara emerging donors dan negara donor DAC. Selain itu, ditekankan juga bahwa motif geostrategi merupakan motif yang paling mendominasi suatu negara dalam memberikan bantuan luar negeri. Pada kasus ini, ditemukan bahwa Tiongkok tidak tergabung dalam DAC dan memiliki skema dan mekanisme bantuan luar negerinya sendiri sehingga saya memilih konsep ini untuk menganalisis penelitian ini. Selain itu, beragam bantuan luar negeri Tiongkok terhadap Laos dalam proyek masif ini juga menjadi alasan saya dalam menggunakan konsep Bantuan Luar Negeri oleh Clair Apodaca.
@rihhadatulaisya150
@rihhadatulaisya150 6 ай бұрын
Uwaa congratulations hanyyy, atlast you've reached this step. I wanna ask something, Apa yang menyebabkan Laos sangat antusias menyambut dan mendukung pembangunan CLR dan BRI walaupun IMF dan Bank Dunia memperingatkan Laos akan potensi pembengkakan utang? Thank youuu ❤ and semangat yaww
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Terimakasih banyak RIsya!!! Ambisi Laos untuk bertransformasi dari landlocked country menjadi landlinked country menjadi faktor utama yang memotivasi Laos dalam menerima proyek ini. Hadirnya CLR dapat menjadi pemantik dalam mengatasi pertumbuhan ekonomi yang lambat, kurangnya tenaga kerja yang berketerampilan hingga infrastruktur yang buruk. Perdana Menteri Laos saat itu, Phankham Viphavanh mengungkapkan alasan Laos menyetujui proyek CLR. Ia menyatakan BRI sebagai kesempatan untuk lebih mempererat hubungan dan kepercayaan antara Laos dan Tiongkok melalui proyek infrastruktur, perdagangan, investasi dan konektivitas people-to-people. Dengan demikian, adanya CLR dapat meningkatkan pertumbuhan Laos khususnya dalam bidang ekonomi sekaligus berkontribusi dalam prosesnya untuk menjadi negara penghubung antara Tiongkok dan Asia Tenggara.
@st.nurhabibah
@st.nurhabibah 6 ай бұрын
OMG OMG! Selamat cukbi udah sampai di tahap ini. Insyaallah lancar tahap selanjutnya ya cukbii. Presentasi materi yang cukbi sampaikan sangat menarik, meskipun di-speed yaa :)) nah aku mau nanya ni, apakah CLR ini benar-benar dapat menyebabkan Laos dependen terhadap Tiongkok atau bahkan pro-China seperti halnya Kamboja yang notabenenya juga negara yang banyak bergantung pada bantuan Tiongkok? Sekian pertanyaan dari aku cukbii
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Terimakasih Habibah sudah menyimak video presentasi dan memberikan pertanyaan! Hingga penelitian ini berakhir, saya menemukan dan menganalisis bahwa Laos berada dalam "proses" menjadi negara dependen terhadap Tiongkok namun tidak berubah menjadi negara "pro-China" seperti Kamboja. Selain faktor historis Laos yang sudah lama menjadi negara penerima bantuan luar negeri Tiongkok, terdapat beberapa indikasi yang menunjukkan kecenderungan Laos yang mulai terlihat dependen terhadap Tiongkok pada penelitian ini. Misalnya, pada Maret 2023 ini PM Laos meminta pemerintah Tiongkok menarik perusahaan di negaranya Laos khususnya dalam memanfaatkan CLR. Selain itu, Laos juga menyatakan dukungannya dalam implementasi China-Thailand-Laos Connectivity Development Corridor Outlook. Merujuk pada dua contoh tersebut, dapat dianalisis adanya indikasi ketergantungan Laos terhadap Tiongkok.
@raihanhaniq9537
@raihanhaniq9537 6 ай бұрын
Alhamdulillah, congratulations Raihany, aku Raihan mengucapkan selamat telah sampai pada tahap ini.. aku mau nanya nih terkait presentasi kamu, yaitu berdasarkan penjelasan mengenai Pan Asia Railway, mengapa kamu menekankan pembentukan aliansi dengan Thailand dan Vietnam sebagai motif Tiongkok dalam proyek CLR? Terima kasih Raihany
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Hi Haniq! Terimakasih atas apresiasinya dan sudah bertanya ya Berdasarkan rute yang direncanakan, PAR memiliki tiga titik pusat yaitu Kunming di Provinsi Yunnan, Tiongkok sebagai titik awal rute kereta, kemudian Bangkok, Thailand sebagai titik tengah dari ketiga rute PAR (Rute Barat, Tengah, dan Timur), dan berakhir di Kuala Lumpur, Malaysia sebelum berlanjut ke Singapura. Hingga saat ini, progres PAR baru terealisasi melalui CLR di Laos (Rute Tengah) dan di Myanmar (Rute Barat) baru memulai tahap perencanaan pembangunan pada tahun 2023 ini. Sementara itu, Rute Timur yang melewati Vietnam belum direncanakan sama sekali dan rute lanjutan CLR ke Bangkok tidak menunjukan progres pembangunan yang signifikan. Akibat adanya missing link di seluruh rute PAR ini khususnya di Thailand dan Vietnam secara garis besar disebabkan oleh keengganan kedua negara yang menjadi sekutu Laos ini untuk berpartisipasi aktif dan mendukung PAR dan BRI. Berkaitan dengan hal ini, berkaca pada dinamika infrastruktur CLR dan BRI di Laos, dapat dianalisis bahwa hubungan bilateral dan kepercayaan politik negara mitra BRI dengan Tiongkok sangat menentukan progres dan kesuksesan implementasi pembangunan infrastruktur konektivitas. Apalagi Laos mendukung implementasi China-Thailand-Laos Connectivity Development Corridor Outlook. Maka dari itu, CLR menjadi alat dan penentu prospek PAR bagi Tiongkok khususnya dalam memengaruhi Vietnam dan Thailand guna melanjutkan pembangunan rute PAR.
@UtjieSugiarto-pw5rb
@UtjieSugiarto-pw5rb 2 ай бұрын
Kecepatan bicara nya.
@annisakhairiah
@annisakhairiah 6 ай бұрын
Hany, sebelumnya aku mau mengucapkan selamat karena Hany sudah sampai pada tahap ini🎉 Terkait presentasi Hany, ada sedikit hal yang ingin aku tanyakan yakni mengapa pinjaman Tiongkok terhadap Laos pada proyek infrastruktur ini dikategorikan sebagai bantuan luar negeri? Terima kasih sebelumnya, Hany
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Terimakasih banyak Cica!! Merujuk pada konsep yang digunakan, terdapat dua jenis negara donor, yaitu negara donor tradisional dan non tradisional. Negara donor tradisional merupakan negara yang tergabung dalam Development Assistance Committee (DAC) di bawah lembaga Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Alhasil, mereka memiliki aturan tersendiri dalam hal bantuan luar negeri atau disebut dengan official development assistance (ODA). Menurut OECD, ODA atau bantuan luar negeri harus memiliki dua unsur yaitu bantuan digunakan untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan di negara penerima dan diberikan secara lunak (concessional) dengan unsur hibah minimal 25%. Sementara itu,Tiongkok sebagai negara yang tidak tergabung dalam DAC memiliki definisi, mekanisme, dan implementasi bantuan luar negeri tersendiri yang berbeda dengan negara-negara DAC. Beberapa poin yang menjadi perbedaan mendasar ialah (1) tidak ada ketentuan persentase unsur hibah pada setiap bantuan, (2) tiga jenis pendanaan bantuan luar negeri Tiongkok meliputi hibah, pinjaman lunak, dan pinjaman bebas bunga, dan (3) tidak adanya tujuan dalam mempromosikan demokrasi. Oleh sebab itu, berdasarkan ketentuan bantuan luar negeri Tiongkok, pinjaman yang diberikan Tiongkok terhadap Laos dalam proyek CLR dikategorikan sebagai bantuan luar negeri.
@amandakhairunissa4926
@amandakhairunissa4926 6 ай бұрын
Halo hany, selamat yah udah sampai di tahap ini. Semoga lancar kedepannya. Aku izin bertanya, Pada motif keempat, mengapa kamu mengidentifikasi Tiongkok ingin meningkatkan kredibilitasnya sebagai produsen kereta cepat melalui proyek ini? Mohon penjelasannya hany, makasih
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Terimakasih banyak Manda!! Berkaitan dengan tujuan BRI dalam menciptakan konektivitas, pembangunan infrastruktur terutama kereta cepat menuntut kapasitas dan kapabilitas. Maka tidak lain jika pemerintah Tiongkok menjadikan ekspor kereta cepat sebagai salah satu prioritas utama dalam strategi “Made in China 2025". Walaupun sudah memiliki pengalaman dalam bidang ini, tidak jarang jika citra Tiongkok dan skeptisisme negara lain terhadap proyek-proyek BRI yang dinilai kurang berkualitas dan hanya akan menguntungkan Tiongkok menjadi hambatan yang signifikan. Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa Thailand dan Vietnam sama-sama menunjukkan keengganan untuk berpartisipasi aktif dalam wacana Pan Asia Railway. Thailand berulang kali mengubah kesepakatan yang sudah ditetapkan pada tahun 2014 mengenai pembangunan kereta lanjutan CLR ke Bangkok karena tidak ingin mengikuti standarisasi Tiongkok. Sementara itu, pemerintah Vietnam cenderung memilih bantuan pembangunan dari Jepang dibanding Tiongkok. Dengan demikian, CLR sebagai infrastruktur lintas batas negara dan salah satu proyek kereta cepat BRI berguna dalam meningkatkan kredibilitas Tiongkok dalam memproduksi kereta cepat di pasar internasional sekaligus menjadi tolak ukur keberhasilan proyek konektivitas BRI di Asia Tenggara.
@putriadinda6244
@putriadinda6244 6 ай бұрын
Hanny selamat udh kolokium!! Pembahasannya menarik bgt han tapi ada yg mau aku tanyakan. Apa sih alasan kamu mengkaji infrastruktur ini dari sudut pandang Tiongkok? Trima kasih sebelumnya Han
@medx1553
@medx1553 6 ай бұрын
Masak harus dari sudut pandang barat???
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Terimakasih banyak Putri!! Awalnya saya tertarik untuk mengkaji proyek ini dari sisi Laos, namun motif dan tujuan Laos sudah diungkapkan secara eksplisit baik dari sisi pemerintahnya maupun dari penelitian-penelitian yang ada. Salah satu motif dan tujuan utamanya berkaitan dengan visi Laos untuk bertransformasi dari landlocked country menjadi landlinked country. Di sisi lain, karena proyek ini adalah salah satu proyek BRI yang mana penelitian terkait inisiatif ini sudah banyak, maka saya melakukan penelusuran lebih lanjut sehingga menemukan anomali dan pertanyaan: apa motif Tiongkok gencar memberikan bantuan terhadap Laos yang secara kapasitas dan kapabilitas tidak sebanding dengan Tiongkok dalam proyek ini. Ditambah lagi dengan kontroversi dan peringatan oleh IMF dan Bank Dunia soal pendanaannya yang mencapai 5.9 miliar USD. Oleh seba itu, saya melakukan penelitian mengenai motif Tiongkok dalam proyek infrastruktur CLR.
@estipurwasih8430
@estipurwasih8430 6 ай бұрын
Alhamdulillah, congratulations hany sudah ada di tahap ini. Izin bertanya nihh Apakah sejauh ini terdapat ketimpangan pemanfaatan CLR antara Tiongkok dan Laos? Thankyouu
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Terimakasih banyak Esti!! Walaupun kepemilikan dan pendanaan CLR dipegang 70% oleh Tiongkok serta jumlah pekerjanya yang mendominasi, kereta ini juga memberikan beragam benefit terhadap Laos khususnya sebagai milestone untuk bertransformasi menjadi landlinked country. Kereta ini mengatasi kendala sekaligus meningkatkan aksesibilitas antara wilayah utara Laos dengan ibukota Vientiane sehingga memicu pertumbuhan ekonomi, terutama di bidang agrikultur dan pariwisata. Pembangunan CLR telah membuka lebih dari 100.000 lapangan pekerja dan mempekerjakan 7000an insinyur Laos pada proyek ini. Pada tahun 2021, pihak kepabeanan Tiongkok mencatat peningkatan perdagangan bilateral Tiongkok-Laos sebesar 21,4% dari tahun sebelumnya atau senilai 4.35 miliar USD. Pada Januari 2022, 59,500 ton beragam produk dan hasil pertanian yang nilainya mencapai 175 juta USD. Selain itu, hingga Oktober 2023, telah tercatat 19 juta penumpang menggunakan kereta ini. Dengan demikian, beberapa data tersebut membuktikan CLR memberi benefit yang signifikan terhadap kedua negara.
@hakeemdj368
@hakeemdj368 6 ай бұрын
konten bagus dan menarik. 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍 sekedar saran, alangkah baiknya jika video ini dibuat ulang dengan pengucapan yang tidak terburu-buru serta durasi yang lebih singkat, misalnya 15 atau 20 menit. terima kasih 🙏
@raihanyfahira6255
@raihanyfahira6255 6 ай бұрын
Terimakasih banyak atas apresiasi dan sarannya bang 🙏
@corneliusateng441
@corneliusateng441 Ай бұрын
Bicara untuk sendiri atau untuk didengar orang lain😅
Di Balik Ambisi Jokowi dalam IKN | Narasi Explains
16:08
Narasi Newsroom
Рет қаралды 437 М.
Best father #shorts by Secret Vlog
00:18
Secret Vlog
Рет қаралды 22 МЛН
ПРОВЕРИЛ АРБУЗЫ #shorts
00:34
Паша Осадчий
Рет қаралды 6 МЛН
Русалка
01:00
История одного вокалиста
Рет қаралды 7 МЛН
Slow motion boy #shorts by Tsuriki Show
00:14
Tsuriki Show
Рет қаралды 7 МЛН
Pecah Perang Dagang Uni Eropa Vs China, Apa Efeknya ke Indonesia?
13:13
The World WON'T Believe China's New Infrastructure (America Failed)
8:50
Living in China
Рет қаралды 1,8 МЛН
Ahok soal Jokowi, Prabowo, dan Jakarta Hari Ini | Mata Najwa
54:23
Najwa Shihab
Рет қаралды 5 МЛН
I Visited The Most Restricted Zone In China (Tibet)
44:46
josie lifts things
Рет қаралды 199 М.
Babak Baru Perang Dagang Amerika Serikat dan China | IDX CHANNEL
28:42
Global News Forum | The Future of News | Part1/3
3:23:40
Thai PBS
Рет қаралды 3 М.
Best father #shorts by Secret Vlog
00:18
Secret Vlog
Рет қаралды 22 МЛН