Рет қаралды 2,041
Pelemahan nilai tukar Rupiah masih terus terjadi seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar global. Pada perdagangan Jum'at (14/06), Rupiah anjlok ke level Rp16.400 per Dolar AS.
Pelemahan Rupiah tidak hanya dikhawatirkan pasar keuangan namun juga sektor rill termasuk di industri alat kesehatan dan farmasi. Ketua II Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), Febie Yuriza Poetri menyebutkan alat kesehatan di Indonesia masih dipenuhi 70% dari produk impor sehingga pelemahan Rupiah akan turut menekan industri ini.
Sementara Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi), Elfiano Rizaldi menyebutkan di industri farmasi, saat ini 90% bahan baku masih tergantung impor namun produk jadi obat sudah diproduksi di dalam negeri.
Seperti apa dampak pelemahan Rupiah ke industri alkes dan farmasi? Seperti apa mitigasi industri farmasi dan alkes menghadapi gejolak nilai tukar? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi), Elfiano Rizaldi dan Ketua II Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), Febie Yuriza Poetri dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Jum’at, 14/06/2024)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di www.cnbcindone....
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social: Twitter: / cnbcindonesia
Facebook Page: / cnbcindonesia
Instagram: / cnbcindonesia
/ cuap_cuan
Tiktok: bit.ly/38BYtJx
Spotify: spoti.fi/2BR7KkT