Degup Ramadan di Medan - Inside Indonesia

Medan, Sumatera Utara, adalah kota yang dihuni 14 etnik. Keberagaman itu menciptakan subkultur yang memiliki identitas masing-masing. Meski berbeda etnik, warga hidup berdampingan penuh harmoni. Hal itu terekam sejak lampau, lewat jejak Tjong A Fie, seorang tionghoa yang begitu peduli dengan kerukunan antaragama dan golongan. Rumah Tjong A Fie kini menjadi museum yang menandakan banyak jejak kebinekaan.
Kampung Madras juga menjadi penanda bahwa pendatang dan ragam agam, mampu berpadu dalam budaya tenggang rasa yang indah. Para warga Kampung Madras yang merupakan keturunan India Selatan, menganut agama Islam, Hindu, dan juga Kristiani. Ramadan di Medan, terutama di Kampung Madras, memiliki degup kerukunan yang menjadi identitas indah.
Ikuti berita terbaru di tahun 2017 dengan kemasan internasional berbahasa Indonesia, dan jangan ketinggalan breaking news 2017 dengan berita terakhir dan live report CNN Indonesia di www.cnnindonesia.com dan channel CNN Indonesia di Transvision.

[@ichabunie383]

Jadi pingin pulang kmpung 😍

[@TheFandian]

indahnyaa :)

[@akmalsagala230]

Medan Kota Paling Toleransi di indonesia, Semua Keragaman Bisa Kita Temui di Kota Kekuasaan Kesultanan Deli Ini

[@alirahmatullahbatubara5804]

MEDAN MELAYU PUNYA...

[@sonysitepusony4641]

apakah anda tau pndiri medan itu siapa

[@user-yn6fy4ch3m]

Ali Rahmatullah Batubara melatu batak jawa india karo minang.. mcm2 ad di medan bang

[@sonysitepusony4641]

kota toleran 👍👍👍👍👍

[@ankushsamant3592]

andasalah medan milik kita semua Indonesia.

[@aldhyginting3052]

@@20thnlalu83 ya intinya yg buka perkampungan medan adalah patimpus. Smua suku saling kontribusi di medan. Yg bikin maju juga cina tong afie

[@ankushsamant3592]

Kita semua harus berterima kasih ke Bapak Tjong Avie (maaf jika ejaan saya salah, tdk bermaksud apa" yg jelek) dia la yg membuat kota Medan maju di tahun itu, dia la yg membuat ekonomi medan menjadi maju pesat. trima kasih bapak, krn bapak Kota medan masih di anggap sebagai kota dgn ekonomi yg baik. salut kepada bapak. saya dari medan, dan saya keturunan india dan jiwa saya indonesia.

[@sammicute7876]

itulah indonesia ber ragam" budaya.tidk memilah" anatara agama itulah bagus...smoga idonesia bersatu jadi negara pancasila.amin

[@Hijau19]

indah broo jangan sampai diadu domba sama zionis

[@bahrawijaya]

Keren, percampuran etnisnya banyak banget.

[@Hp081281888198]

JUSTRU YG MENGADU DOMBA ITU SETAN TAHU

[@sakaitriadmojo5634]

Kampung aku nih

[@bahrawijaya]

CNN yang terhormat : sejaraHwan, bukan sejarawan.

[@khoritok3252]

ini bumi bukan loe punya ...

[@bahrawijaya]

Ye elah, saya melihat ini dari segi kejurnalistikan Gan. Mereka ( CNN ) kan portal berita besar. Masa tidak memeriksa hal-hal seremeh ini. Kalau bukan kita yang memeperjuangkan bahasa Indonesia, siapa lagi? iya kan. Coba cek tuh Pak Ichwan Azhari di menit 10:48. Beliau bahkan menggunakan kata peRmukiman warga, (kata yang baku dan benar), bukan pEMukiman ( yang orang banyak salah pakai). Jangan sampai ngakunya orang Indonesia, tapi merawat bahasanya sendiri tidak mau, tidak bisa, atau tidak peduli. Iya kan. Saya hanya berusaha mengkritik CNN Indonesia yang nota bene-nya portal berita besar tapi masih salah dengan kosa kata.

[@bahrawijaya]

Anda benar sekali. Ini seperti kasus mempunyai >< memunyai. Atau setop >< stop. Dulu yang ada di KBBI setop, tapi sekarang stop juga ada. Saya pikir harusnya sejara(h)wan, bukan sejarawan. hahahah. Tanpa bermaksud menepikan KBBI kita yang tercinta.

[@r.poetra3191]

Bangga nya saya sbg anak medan..kota yg mnjunjung tinggi toleransi..

[@utariyahyasanusi3557]

yang seperti ini dong, mendamaikan deh makasih CNN