1. Mana yang lebih pedih dan menyakitkan, kesedihan atau penyesalan? Ternyata penyesalan itu lebih pedih. Kenapa bisa begitu? Karena dalam penyesalan ada tanggungjawab yang tidak kita lakukan. Ada sesuatu yang seharusnya kita lakukan, tetapi tidak dilakukan. Kalau sedih itu belum tentu karena perbuatan kita. Menyesal sering datang karena perbuatan kita. Penyesalan itu ada unsur responsibility. 2. Kisah Bronnie Ware. Beliau adalah mantan penyanyi yang menghabiskan sisa waktunya untuk menjadi seorang perawat pasien-pasien paliatif. Pasien yang secara medis sudah tidak bisa lagi sembuh. Jadi pasien ini dirawat sekedar untuk meningkatkan kualitas hidup di akhir usianya. Dalam interaksinya suster Bronnie bertanya kepada pasien-pasien tersebut: Hal-hal apa yang mereka harap bisa dirubah di akhir hidupnya? Ternyata dari percakapan ini beliau menemukan pola yang hampir sama. Hal ini beliau rangkum dalam sebuah buku yang sangat bagus berjudul: The Top 5 Regrets of The Dying. 3. Ada 3 penyesalan yang perlu kita jadikan refleksi diri (muhasabah). Mudah-mudahan kita tidak terkena 3 penyesalan ini. Penyesalan pertama: Terlalu sedikit waktu yang diberikan untuk orang-orang yang dicintai (too little quality time with loved ones). Penyesalan ini paling banyak diucapkan oleh pasien laki-laki yang biasanya menjadi kepala keluarga. “Andai saja aku tidak bekerja terlalu keras. Bekerja sampai menyita banyak waktu.” Seringkali mereka terlambat untuk sadar bahwa kesibukan kerja selama ini membuat mereka melewatkan kenangan indah dari masa pertumbuhan anak, maupun kebersamaan dengan pasangan. Jadi apa refleksinya buat kita? Bekerja keras tentunya tidak salah. Apalagi jika bertujuan untuk menafkahi orang yang kita cintai. Itu adalah ibadah. Tapi sebaiknya kita juga perlu ingat untuk senantiasa menyediakan ruang dan waktu bagi keluarga. Karena uang itu bisa dicari lagi. Tetapi momen-momen penting itu tidak bisa diulangi lagi. Saran dari peneliti, kalau bisa kita memilih jenis pekerjaan yang memungkinkan kita untuk menjalani gaya hidup yang seimbang. Ada banyak orang yang menyuruh kita untuk menjadi orang yang sukses dalam karier dengan cara bekerja keras dan bekerja cerdas. Sebelum kita bekerja keras, maka kita perlu memahami dulu tujuan dari kita bekerja keras itu. Kalau bekerja keras itu untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup, maka apakah itu membuat kita, pasangan, keluarga, atau teman kita bahagia? Maka ingatkah bahwa kerja keras itu bukan satu-satunya cara untuk membahagiakan mereka. Mungkin kita bisa memberikan orang-orang yang kita sayangi itu uang atau harta benda. Tetapi waktu yang kita berikan kepada mereka, tidak akan bisa digantikan oleh siapapun. 4. Kemudian mereka juga menyesal, seandainya dulu aku berani untuk mengungkapkan perasaan-perasaanku. Ini juga salah satu bentuk penyesalan yang harus kita garis bawahi. Jangan biarkan ada perasaan yang terpendam dalam diri. Apakah kita merasa suka maupun perasaan tidak suka, maka sampaikan sesegera mungkin. Jangan ditunggu sampai kesempatan itu menghilang. Express your feeling. Kalimat penyesalan mereka itu, “Andai saja aku masih berhubungan dengan teman-temanku.“ Jadi ternyata kehadiran teman-teman dekat itu akan sangat membantu kita di titik terendah dalam hidup. Bahkan teman-teman itu bisa membantu kita untuk melewati kondisi kritis. Sayangnya di era yang seperti sekarang ini kita semakin terbiasa hidup individualis. Kita sering mengabaikan pentingnya persahabatan. Ketika suatu hari kita merindukan teman-teman lama, maka kita tidak tahu harus kemana mencari keberadaan mereka. Ini menjadi refleksi bagi kita. Di tengah hidup yang sibuk, maka wajar kalau kita sesekali luput dalam merawat relasi dengan orang lain. Mungkin kita ingin fokus dalam mengejar karier atau ketertinggalan dalam beberapa hal. Tetapi berdasarkan pengamatan beberapa peneliti, pada akhirnya kita justru tidak mengingat aspek-aspek materi di akhir kehidupan kita. Contoh: Tidak mengingat uang, jabatan, pekerjaan di penghujung usia. Melainkan wajah dari orang-orang yang kita sayangi. Jadi jangan biarkan kesepian itu menemani kita. Pastikan kita selalu dekat dengan teman-teman dan keluarga. Jangan hanya sibuk menghabiskan waktu dengan kesibukan kita sendiri. Tetapi bahagiakan diri kita dengan tetap berhubungan bersama orang-orang yang terdekat. 5. Penyesalan kedua: terlalu memikirkan yang orang lain pikirkan tantang diri kita (caring too much about what other people think). Contoh: “Andai saja aku benar-benar menjadi diriku sendiri. Bukannya hidup untuk mengikuti ekspektasi orang lain tentangku.“ Ini adalah ungkapan penyesalan yang paling umum di akhir hidup seseorang menurut beberapa penelitian. Ketika usia makin habis dan kita sejenak mengingat sejarah hidup ke belakang, maka mudah sekali untuk mengingat betapa banyak impian yang belum sempat kita wujudkan, karena kita sibuk mengikuti ekspektasi orang lain. Jadi refleksi buat kita, bahwa sangat penting untuk menghargai dan mengusahakan impian kita sendiri. Selagi kita masih muda, masih kuat, masih sempat. Jangan siasiakan kesempatan untuk memperjuangkan impian. Apalagi kalau kita berhenti hanya karena omongan orang lain. Rugi kalau kita terus memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita. Boros pikiran itu sama gawatnya dengan boros keuangan. Waktu kita akan terbuang percuma jika sibuk menebak-nebak yang orang lain pikirkan. Bukankah jauh lebih baik kalau kita memikirkan yang kita impikan. Fokus pada tujuan kita. Itu lebih berfaedah pada masa depan kita dibandingkan ambil pusing dengan yang orang lain pikirkan tentang kita. Hal ini perlu kita latih, yaitu mengelola pikiran kita sendiri (inner game). 6. Kenapa kita rugi kalau memikirkan yang orang lain pikirkan? Itu hanya akan menumpuk prasangka. Diri kita akan selalu merasa was-was dan tidak tenang dalam menjalani hidup sehari-harinya. Yang muncul adalah pikiran-pikiran negatif. Prasangka buruk yang datang menghampiri kita. Kita akan merasa bahwa orang lain membenci kita dan tidak ingin kita berkembang. Tinggalkan kebiasaan semacam ini. Pada saat kita fokus pada prasangka orang lain, maka itu akan membuat hidup kita terus dalam keragu-raguan. Akhirnya kita tidak bijak dalam mengambil keputusan. Kita tidak tenang. Selalu dihantui dan terus dan dikontrol oleh bayangan-bayangan pikiran orang lain. Pada akhirnya kita tidak pernah benar-benar punya satu keputusan yang bulat. Yang tangguh dalam hidup. Jadi lakukan saja yang ingin kita lakukan, selama itu masih dalam batas halal. Bukan hal yang buruk atau hal yang haram. Jangan disibukkan dengan perkataan orang. Fokus dengan yang orang lain katakan hanya akan menutup banyak kesempatan. Lebih baik kita buka pikiran (open mind) dengan sebanyak-banyaknya menabung bekal pengetahuan. Seringkali pandangan orang lain itu subyektif. Daripada kita sibuk dengan pendapat yang subyektif, lebih baik kita dengarkan saran-saran yang kreatif, membangun, dan bisa membuat kita jadi produktif. 7. Penyesalan ketiga: Terlalu khawatir (too much time on worrying), sampai tidak bisa menikmati anugerah karunia dari Allah. Setiap kita pasti pernah merasakan khawatir, takut ini dan takut itu. Sebenarnya rasa khawatir itu adalah anugerah dari Allah agar kita bisa mengantisipasi masalah. Tetapi saat tidak terkendali, rasa khawatir itu akan membuat kita stres. Gara-gara itu kita bisa membuat keputusan yang tidak bijaksana dalam hidup. Maka perlu kita mengendalikan rasa takut. Kita perlu melatih diri agar bisa menjalani hidup yang lebih lega dan bahagia. Adapun khawatir yang baik adalah mengkhawatirkan kehidupan akhirat. 8. Utsman bin Affan r.a. berkata, “Khawatir memikirkan dunia menggelapkan hati. Khawatir memikirkan akhirat menerangi hati (cahaya bagi hati).“ Nikmati begitu banyak anugerah dan karunia yang Allah berikan dalam hidup kita. Mudah-mudahan ketiga hal ini bisa menjadi refkeksi diri, supaya kita tidak terjebak dalam penyesalan di hidup ini. Semua bermula dari dalam. Ini adalah tentang inner game. Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksi jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fiikum.
@NidaRamdania3 ай бұрын
Terima saudaraku
@fannyangelia623 ай бұрын
@@NidaRamdania Sama-sama Kak
@rafiahabdurahcman76782 ай бұрын
Yg lebih pedih adalah penyesalan😢😢sgt setuju kang sonny... trimah kasih atas inspirasinya begitu byk perubahan pd diri sy stelah mengikuti kang sonny Kim..jazaqalkhaer jazirah ..🙏🤲
@Sito-hx4js6 ай бұрын
Saya kristen tp saya suka beliau
@nisailma5236 ай бұрын
MasyaAllah Tabarokallah... saya sangat bersyukur bisa selalu mengikuti kajian dr ustadz Soni.... jazakillah Khairan Katsiran ustadz ilmunya..
@m4nompo5 ай бұрын
banyakin video gini yg face to face, bukan yg berinteraksi scr langsung sm banyak orang, kalo di video gini saya suka, seperti ngobrol scr lgsg berdua, kalo lihat video yg ada di acara”, kebanyakan interaksi nya pecah ke banyak orang, video gini sy suka bgt, bisa lebih fokus menyimaknyaa, mantapppp
@ameyretnoningvaresi52996 ай бұрын
semenjak dengerin ustad sy ngerasa hati lebih tenang
@dedijuandi34214 ай бұрын
Alhamdulillah sehat sukses berkah berlimpah
@rifaldoaldiyanto-cm2rj5 ай бұрын
Maa syaa allah makasih ustadz kajiannya.semoga bermamfaat🙌
@vanstar94176 ай бұрын
Yeess yesss, bener bget ustadz,, trimksh nasehat nya,, bikin suport,, dri,, d tuk semuanya yg menyimak,, sehat selalu ustadz,, 🤲🤲😍😍🙏🙏
@endangs18394 ай бұрын
Terimakasih Tausiyahnya..
@endangs18393 ай бұрын
Alhamdulillah..
@Iwin-g1b6 ай бұрын
MasyaAllah terima kasih inspiratifnya coach, sangat bijaksana dlm memecahkan masalah dlm prinsip hidup LBH baik tanpa diiringi kecemasan🙏👍💪
@KNss46 ай бұрын
bagus sekali.. masya Allah tabarakallah.. Jazakilah ustadz Sonny, semoga kebaikannya kembali pada ustadz
@tientitienti38576 ай бұрын
Hidup lebih mudah. Alhamdulillah. Jazakallah khoir ya ustadz
@rifkimf56356 ай бұрын
Barakallah Ustadz
@Basri174926 ай бұрын
MasyaAllah ustad, Terima kasih untuk motivasinya. Baraqallah. Selalu d tunggu video video motivasi lainnya..
@dwiirmayanti97036 ай бұрын
Jazakalloh Khairan ustadz Sony,, sangat manfaat ilmunya, barokalloh fiik 🙏🙏🙏
@fajarfirmansyah50776 ай бұрын
Makasih ustadz alhamdulillah banyak ilmu yang bisa di ambil.. Sudah saya subscribe ya ustadz. Semoga semakin besar chanelnya 😇🙏
@ferdiansz256 ай бұрын
Terimakasih pak sony Channel yang bermanfaat
@nining0156 ай бұрын
Alhamdulillah bertambah ilmu lagi,makasih ustadz
@zahwacustomer6 ай бұрын
MasyaaAllah tabarakallah .... 👍🤍💚
@aliyahilah48976 ай бұрын
Jazakillah Khairan katsiran ustadz ilmu ny.
@adriyanawirawan31016 ай бұрын
Sangat bermangfaat nuhun
@BagusCahyoPurnomo6 ай бұрын
mksh Ust
@atik58486 ай бұрын
Terima kasih keren banget
@salimmunir81876 ай бұрын
Terimakasih banyak ustad nasehatnya 🙏 semoga sehat selalu dan qobul hajat